Anda di halaman 1dari 3

BAB 11

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

A. Karaktristik Persaingan Sempurna

Menurut Gregory Mankiw dalam bukunya[4] (2000) mendefinisikan pasar persaingan sempurna
sebagai berikut: “Pasar persaingan sempurna (perfectly competitive market) adalah suatu pasar
dimana terdapat banyak sekali pembeli dan penjual sehingga pengaruh masing-masing terhadap
harga pasar dapat diabaikan karena sedemikian kecilnya”.
Adapun menurut (Manurung, Mandala dan Prathama Raharja, 2008, Pengantar Ilmu Ekonomi.
Penerbit FEUI: Jakarta). menjelaskan bahwa sebuah pasar persaingan sempurna harus memenuhi
asumsi-asumsi berikut:
1. Homogenitas Produk (Homogeneous Product)
Yang dimaksud dengan produk yang homogen adalah produk yang mampu memberikan
kepuasaan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya. Konsumen
tidak membeli merek barang tetapi kegunaan barang. Karena itu semua perusahaan dianggap
mampu memproduksi barang dan jasa dengan kualitas dan karakteristik yang sama.
2. Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge)
Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga
produk dan input yang dijual. Dengan dernikian konsumen tidak akan mengalami perlakuan
harga jual yang berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
3. Output Perusahaan Relatif Kecil (Small Relatively Output)
Semua perusahaan dalam industri (pasar) dianggap berproduksi efisien (biaya rata-rata terendah),
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kendatipun demikian jumlah output setiap
perusahaan secara individu dianggap relatif kecil dibanding jumlah output seluruh perusahaan
dalam industri.
4. Perusahaan Menerima Harga Yang Ditentukan Pasar (Price Taker)
Konsekuensi dari asumsi ketiga adalah bahwa perusahaan menjual produknya dengan berpatokan
pada harga yang ditetapkan pasar (price taker). Karena secara individu perusahaan tidak mampu
mempengaruhi harga pasar. Yang dapat dilakukan perusahaan adalah menyesuaikan jumlah
output untuk mencapai laba maksimum.
5. Keleluasaan Masuk-Keluar Pasar (Free Entry and Exit)
Bebas masuk atau keluar berarti tidak ada biaya khusus yang menyulitkan perusahaan untuk
masuk maupun keluar dari suatu pasar[6] (Pindyck; 2007).

B. Permintaan dan Penawaran


C. Pemaksimum Kuntungan Jangka Pendek
cara untuk menentukan pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan :
a. Syarat Pemaksimuman Keuntungan
Didalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan
dua cara berikut :

         Membandingkan Hasil penjualan total dengan biaya total


-ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.
         Menunjukan keadaaan dimana hasil penjulan marjinal sama dengan biaya marjinal
-Menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya marjinal

GRAFIK PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK DENGAN KURVA


BIAYA DAN PENJUALAN TOTAL

Menentukan Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan Penjualan Total


Garis tegak di antara TC dan TR, garis tegak yang terpanjang produksi adalah 7 unit,
menggambarkan keuntungan yang paling maksimum. Produksi mencapai 10 unit atau lebih
kurva TC telah beada di atas kurva TR kembali, perusahaan mengalami kerugian kembali.
Perpotongan di antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik impas (break-even point) yang
menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan
total yang diterimanya. Perpotongan tersebut berlaku di dua titik, yaitu titik A dan titik B
2.      Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan marjinal
(MR) sama dengan biaya marjinal (MC) atau MR=MC.
GRAFIK KEUNTUNGAN MAKSIMUM JANGKA PENDEK DENGAN KURVA BIAYA
DAN PENJUALAN MARJINAL
yaitu mencari keadaan dimana MC=MR,yaitu seperti halnya dengan PENDEKATAN BIAYA
TOTAL-HASIL PENJUALAN TOTAL kurva di buat berdaskan angka-angka yang terdapat
dalam tabel sebelumnya dimana kurva-kurva yang dibuat adalah AVC,AC,MC dan MR .kegiatan
perusahaan akan mencapai keuntungan maksimum apabila dari jumlah produksi yang ada pada
tabel sebelumnya tercapai keadaan dimana MC=MR berlaku pada waktu produksi adalah 7
unit.dengan demikian perusahaan mencapai keuntungan maksimum apabila produksi sebanyak 7
unit.

Anda mungkin juga menyukai