Nim : 22100170
Kelas : EP 04
A. Laba super normal ini diperoleh dari kombinasi harga dan output ketika biaya marginal sama dengan
pendapatan marginal Dalam jangka panjang, laba super normal yang diperoleh pelaku pasar persaingan
monopolistic akan menyebabkan datangnya pesaing – pesaing baru di pasar.
B. Titik Penutupan Struktur Pasar Monopoli Dalam jangka pendek, titik penutupan struktur pasar
monopoli dicapai ketika pendapatan rata-rata (harga) di bawah biaya variabel rata-rata (AVC) di setiap
tingkat output. Dalam kasus seperti itu, itu berarti kurva permintaan benar-benar di bawah kurva biaya
variabel rata-rata.
C. Industri di mana biaya produksi meningkat dengan perluasan pasar dikenal sebagai industri biaya
yang meningkat. Kurva penawaran dari industri biaya yang meningkat miring ke atas. Industri biaya yang
meningkat mengacu pada industri di mana biaya produksi meningkat ketika pasar berkembang.
D. Skala pengembalian konstan adalah kondisi ekonomi di mana input perusahaan, seperti modal dan
tenaga kerja, meningkat pada tingkat yang sama dengan output mereka, atau nilai barang mereka. Skala
pengembalian adalah pengukuran jangka panjang.
Harga ditentukan oleh kekuatan pasar, sementara penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi
harga. Penjual dan pembeli disamping menjadi quantity setters, juga sebagai price takers.Secara
matematis, penerimaan total dapat ditulis sebagai berikut :
Penerimaan Marginal (Marginal Revenue-MR) adalah tambahan penerimaan yang diperoleh sebagai
hasil dari penjualan satu unit produk lagi.Karena harga tetap maka penerimaan marginal konstan sesuai
dengan tingkat harga. Oleh karena itu, kurva penerimaan marginal sama dengan kurva penerimaan rata-
rata dan sama juga dengan kurva permintaan.
Karena kurva permintaan (P) untuk pasar persaingan sempurna sama dengan kurva penerimaan rata-
rata (AR), dan kurva penerimaan marginal (MR), maka kita dapat menggambar kurva sebagai berikut :
KURVA PENERIMAAN MARGINAL
Biaya Marginal (Marginal Cost-MC) didefinisikan sebagai tambahan biaya yang harus dikeluarkan sebagai
akibat dari memproduksi satu unit tambahan.
Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost -ATC) didefinisikan sebagai biaya total yang harus
dikeluarkan untuk setiap unit produksi.
Untuk melihat bagaimana pengaruh masing-masing komponen dalam perhitungan titik pulang pokok
dan laba maksimum perusahaan. Data pada table terebut menunjukkan kuantitas produksi tahu per
jam, biaya, harga dan total penerimaan dari hasil penjualan tahu tersebut
TR =TC
PxO =FC x VC
13 x Q =10 + (5 x Q)
13Q -
=10
5Q
8Q =10
Q =8/10
Q =1,25
TR = TC=13Q
=13 x 1,25
TR = TC=16,25
Jadi, Titik Pulang Pokok (BEP) yang terjadi pada saat Penerimaan Total sama dengan Biaya Total terjadi
pada Q = 1,25 unit, dengan TR = TC = Rp.16,25
Dari table perhitungan Titik Pulang Pokok (BEP) , dapat dibuat Kurva BEP sebagai berikut :
5. Berikut adalah (syarat) agar sebuah pasar dapat dikatakan persaingan sempurna:
Yang dimaksud dengan produk homogen adalah produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas)
kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya. Konsumen tidak membeli merek barang
tetapi kegunaan barang. Karena itu semua perusahaan dianggap mampu memproduksi barang dan jasa
dengan kualitas dan karakteristik yang sama.
Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk
dan input yang dijual. Dengan demikian konsumen tidak akan mengalami perlakuan harga jual yang
berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Dari siapapun produk dibeli, harga yang
berlaku adalah sama. Demikian halnya dengan perusahaan, hanya akan menghadapi satu harga yang
sama dari berbagai pemilik faktor produksi.
Output sebuah perusahaan relatif kecil dibanding output pasar (small relatively output)
Semua perusahaan dalam industri (pasar) di anggap berproduksi efisien (biaya rata-rata terendah), baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kendati pun demikian, jumlah output setiap perusahaan
secara individu dianggap relatif kecil dibanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.
Karena secara individu perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar, yang dapat dilakukan
perusahaan adalah menyesuaikan jumlah output untuk mencapai laba maksimum.
Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
seperti sabun, sampo, sepatu, air mineral, dan lain sebagainya. Tetapi masing-masing produk memiliki
merek, desain, keunikan, dan kualitas yang berbeda.