Anda di halaman 1dari 2

Profit maximization

Dalam ekonomi, profit maximization atau profit maksimum adalah proses


yang dilakukan perusahaan untuk menentukan harga dan level output yang
memberikan profit yang paling besar. Terdapat beberapa pendekatan untuk
masalah ini. Metode total revenue - total cost berdasarkan pada fakta bahwa
profit sama dengan pendapatan dikurangi beban, dan metode marginal
revenue-marginal cost didasarkan pada fakta bahwa total profit dalam
sebuah pasar persaingan sempurna adalah poin maksimum di mana marginal
revenue sama dengan marginal cost.

Setiap biaya yang terjadi pada perusahaan dapat dikategorikan ke dalam dua
kelompok: fixed cost dan variable cost. Fixed cost muncul dalam bisnis pada
setiap level dari output, termasuk saat output 0. Ini termasuk pemeliharaan
peralatan, sewa, gaji, dan pemeliharaan umum. Variable cost berubah seiring
dengan level dari output, bertambah dengan semakin banyaknya produk
yang dihasilkan. Bahan baku yang dikonsumsi selama produksi biasanya
berdampak paling besar pada kategori ini. Fixed cost dan variable cost,
digabungkan, sama dengan total cost.

Pendapatan adalah jumlah uang yang perusahaan terima dari aktivitas bisnis
normalnya, biasanya dari penjualan barang dan jasa (berlawanan dengan
uang dari penjualan saham seperti pembagian modal atau penerbitan surat
utang).

Marginal cost dan marginal revenue, tergantung pada apakah dengan


pendekatan kalkulus atau tidak, didefinisikan dengan perubahan pada beban
atau pendapatan ketika setiap tambahan unit diproduksi, atau turunan dari
beban atau pendapatan yang bergantung pada jumlah output. Ini dapat pula
didefinisikan sebagai tambahan pada total cost atau revenue ketika output
bertambah sebanyak satu unit.

Untuk setiap unit yang terjual, marginal profit (Mπ) sama dengan marginal
revenue (MR) dikurang marginal cost (MC). Sehingga, jika marginal revenue
lebih besar dari marginal cost, marginal profit hasilnya akan positif, dan jika
marginal revnue lebih kurang dari marginal cost, marginal profit hasilnya
akan negatif. Ketika marginal revenue sama dengan marginal cost, marginal
profit nol. Karena total profit bertambah ketika marginal profit positif dan
total profit berkurang ketika marginal profit negatif, profit akan mencapai
maksimum ketika marginal profit nol - atau ketika marginal cost sama
dengan marginal revenue. Ketika terjadi dua titik di mana hal ini terjadi,
profit maksimum akan tercapai di mana produsen telah mengumpulkan
profit positif hingga titik perpotongan antara MR dan MC (di mana profit nol
didapatkan), tetapi tidak dapat melanjutkan setelahnya, begitu pula
sebaliknya, yang akan menampilkan profit minimum.

Titik perpotongan antara MR dan MC pada diagram di atas adalah di titik A.


Jika industrinya adalah persaingan sempurna (seperti diasumsikan dalam
diagram), perusahaan menghadapi sebuah kurva permintaan (D) yang
identik dengan kurva marginal revenue (MR). Kurva ini akan berbentuk garis
horizontal pada suatu titik harga yang ditentukan oleh permintaan dan
penawaran industri. Biaya total rata-rata direpresentasikan oleh kurva ATC.
Total profit ekonomis direpresentasikan oleh area PABC.

Jika perusahaan beroperasi pada pasar yang tidak kompetitif, sedikit


perubahan harus dilakukan pada diagram. Contohnya, marginal revenue
gradiennya harus negatif, karena kurva permintaan pasar secara keseluruhan.
Dalam sebuah lingkungan yang tidak kompetitif, solusi untuk profit
maksimum akan lebih rumit dengan menggunakan game theory.

Pada beberapa kasus, kondisi permintaan dan biaya perusahaan


mengakibatkan marginal profit akan lebih besar dari nol pada semua level
produksi. Dalam kasus ini, aturan Mπ = 0 harus dimodifikasi dan perusahaan
harus memaksimalkan pendapatan. Dengan kata lain, quantity dan price dari
profit maksimum dapat ditentukan dengan mengatur marginal revenue
menjadi sama dengan nol

Anda mungkin juga menyukai