2) Apa Pengertian Sumber Hukum Islam menurut Ulama Usul Fiqih dan Ulama
Fiqih dan dan dibagi berapa bagiankah hukum islam menurut ulama usul fiqih
Jawaban:
Syari’ah terdapat di dalam al Qur’an dan sunnah Rasul saw. Kalau kita berbicara
tentang syari’ah yang dimaksud adalah wahyu Allah dalam al Qur’an dan sunnah
Rasul. Sedangkan fiqih terdapat dalam berbagai kitab fiqih, dan yang dimaksud
dengan fiqih adalah pemahaman atau penalaran pemikiran manusia yang memenuhi
syarat untuk berijtihad tentang syari’at. Syariah dan fikih dapat dibedakan tapi tidak
dapat dipisahkan, karena fikih adalah ujung tombak dari syariah (operasional syariah)
5) Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan istilah hukum Taklifi dan hukum
Wadh’I ?
Jawaban :
a. Hukum Taklifi merupakan norma-norma yang berisi wajib,
anjuran, haram (mutlak/tidak mutlak) dan kebolehan.
b. Hukum Wadh’I merupakan hukum yang mengatur tentang sebab penyebab
timbulnya hukum . Contohnya hubungan badan sepasang pria dan wanita menjadi
halal apabila telah menjadi suami istri ; Syarat (contoh : syarat wajib mengeluarkan
zakat dan ibadah haji) ; Halangan (contoh : pembunuhan pewaris menghalangi hak
mewaris, keadaan gila menyebabkan lepas dari kewajiban hukum.
8) Mengapa aturan-aturan hukum yang ada dalam Alquran lebih banyak yang
mengatur pokok-pokoknya saja atau garis besar saja dan tidak terperinci ?
Jawaban :
Dalam Alquran memang aturan yang ada lebih banyak yang hanya ditentukan
pokok-pokoknya saja karena Alquran merupakan sumber hukum Islam yang pertama
dan utama dimana memuat wahyu (firman-firman) Allah Swt. Aturan tersebut sama
persis dengan apa yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada nabi Muhammad
SAW sebagai Rosulnya dengan sedikit demi sedikit, memuat kaidah-kaidah hukum
fundamental sehingga perlu dikaji secara teliti lagi dan dikembangkan lebih lanjut.
Jawaban :
Pengertian pada dasarnya sunatullah yang berarti hukum alam yang dibuat Allah
Swt (Natural Law). Sunah dalam arti yang berhubungan dengan al ahkam al khomsah
berarti kaidah hukum yang bersifat anjuran yang jika dikerjakan mendapat pahala dan
kalau tidak dikerjakan tidak dosa.
10) Mengapa Ijtihad para intelektual muslim dijadikan juga sebagai sumber
hukum Islam selain Alquran dan hadis ?
Jawaban :
Ijtihad para intelektual muslim juga dijadikan sebagai sumber hukum Islam
karena dasar hukum untuk mempergunakan akal pikiran/ra’yu untuk berijtihad dalam
pengembangan hukum Islam tercamtum dalam :
a. Alquran Surat An Nisa ayat 59 yang mewajibkan juga orang mengikuti ketentuan
ulil amri (orang yang mempunyai kekuasaan/penguasa) mereka.
b. Hadis Mu’az bin jabal dimana dijelaskan bahwa Mu’az sebagai penguasa di Yaman
dibenarkan oleh Nabi mempergunakan ra’yunya untuk berijtihad.
c. Contoh yang diberikan Umar bin Khatab beberapa tahun setelah Nabi Muhammad
SAW wafat, dalam memecahkan berbagai persoalan hukum yang tumbuh dalam
masyarakat, pada awal perkembangan hukum Islam.