Anda di halaman 1dari 9

RMK

AKUNTANSI MANAJEMEN
(JUST IN TIME, ACTIVITY BASED MANAGEMENT, ACTIVITY BASED
BUDGETING)

DISUSUN OLEH :
WINDAH PUTRI WAHYUNI
A031191133

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
JUST IN TIME

A. Definisi JIT
Filosofi paling sederhana dari JIT adalah memperoleh kuantitas
yang tepat atas barang pada waktu dan tempat yang tepat (Reid &
Sanders, 2007). Filosofi yang mendasari JIT adalah untuk menghilangkan
“sampah” dari proses bisnis sehingga akan tercipta proses bisnis yang
efisien yang mampu menekan biaya produksi atau mengoptimalkan
kualitas produk dalam rangka memenuhi keinginan pelanggan. “Sampah”
yang dimaksud untuk dihilangkan dari proses bisnis tersebut antara lain
adalah persediaan, waktu tunggu, pergerakan yang berlebihan, bahan
sisa/pengerjaan ulang, dan barang yang dikembalikan pelanggan.

B. Elemen dan Komponen Kunci JIT


1. Elemen JIT
a. Penghargaan terhadap karyawan
b. Total Quality Manajemen
c. JIT Manufacturing (Pengurangan persediaan)
2. Komponen Kunci JIT
a. Penghilangan sampah
Sampah adalah segala sesuatu yang tidak memberikan
nilai tambah.
b. Pandangan luas atas operasi
Setiap karyawan harus memiliki gambaran yang lengkap
atas proses produksi sehingga memahami peran
pentingnya dalam proses tersebut.
c. Kesederhanaan
JIT menawarkan solusi sederhana sehingga mudah
dipahami oleh seluruh karyawan. D. Perbaikan
berkelanjutan JIT berprinsip untuk meningkatkan kualitas
produk.
d. Visibilitas
Visibilitas memungkinkan terlihatnya seluruh sampah-
sampah yang ada. JIT menekankan pada lingkungan
bisnis yang rapi dan bersih sehingga operasi dapat
berjalan dengan lancar.
e. Fleksibilitas
Fleksibilitas dalam kemampuan berproduksi sehingga
mampu memenuhi berbagai macam kebutuhan
pelanggan.

C. Sarana dan Keuntungan JIT


1. Sarana JIT
a. Pull system
Produksi didasarkan pada pesanan pelanggan.
b. Leveling production
Levelung production dilaksanakan untuk menjaga proses
produksi yang lancar dan memaksimalkan utilitas mesin.
Adanya leveling production akan dapat mengurangi efek
buruk adanya kemacetan dalam satu proses tertentu
(misalnya sebagai akibat kerusakan mesin dll).
c. Flexible resources
Flexible resources meliputi SDM maupun sarana dan
prasarana yang fleksibel untuk memenuhi setiap
kebutuhan pelanggan.
d. Cell manufacturing
Merupakan tata letak karyawan dan sarana prasarana
yang akan memperlancar proses produksi.
e. TQM System
Adanya penjagaan kualitas produk secara menyeluruh
pada setiap rangkaian proses.
2. Keuntungan JIT
a. Pengurangan persediaan
b. Peningkatan kualitas produk
c. Pengurangan kebutuhan tempat
d. Pengurangan waktu tunggu
e. Pengurangan biaya produksi
f. Peningkatan produktivitas
g. Peningkatan utilisasi mesin
h. Peningkatan fleksibilitas

D. Total Quality Management (TQM)


Komponen dari TQM adalah
1. Pembelajaran (training)
2. Perbaikan terus-menerus (continous improvement)
3. Audit
4. Document management

E. Biaya Terkait dengan Kualitas Produk yang Buruk


1. Kehilangan pelanggan
2. Kehilangan penjualan
3. Kerusakan reputasi
4. Penurunan produktivitas
5. Peningkatan biaya garansi
6. Peningkatan biaya perbaikan ulang atau pun desain ulang

F. Sumber Daya Manusia dalam JIT


Penghargaan terhadap SDM merupakan aspek penting dalam JIT.
Pengabaian SDM akan membuat pengalaman, bakat, dan kreativitas
yang dimilikinya pun terabaikan. SDM merupakan elemen utama dalam
menciptakan perbaikan terus-menerus.

G. Syarat-syarat Implementasi JIT


1. Harga material yang konstan
2. Lini produksi yang kecil
3. Permintaan atas produk yang konstan dan linera
4. Lokasi vendor yang berdekatan dengan pabrik
ACTIVITY BASED MANAGEMENT

Manajemen berbasis aktivitas (activity-based management/ABM) adalah


pendekatan manajemen yang memusatkan pengelolaan pada aktivitas dengan
tujuan untuk melakukan improvement berkelanjutan terhadap value yang
dihasilkan bagi customer dan laba yang dihasilkan dari penyediaan value tersebut.
Menggunakan informasi Activity Based Costing untuk mengembangkan operasi
dan menghilangkan biaya yang tidak bernilai tambah disebut Activity Based
Management (ABM). Menggunakan Activity Based Management (ABM) untuk
menghilangkan Aktivitas dan Biaya yang Tidak Bernilai Tambah. Activity Based
Management (ABM) menekankan baik pada product costing maupun process
value analysis. Terdapat 2 dimensi pada ABM yaitu:

1. Cost Dimension
Menyediakan informasi tentang sumber ekonomi, aktivitas, produk serta
konsumen. Dalam dimensi ini dilakukan penelusuran biaya ke setiap aktivitas,
kemudian biaya setiap aktivitas dibebankan ke produk Dimensi ini sangat
bermanfaat untuk product costing, managemen biaya strategik serta tactical
analysis . Menekankan pada ketelitian alokasi biaya aktivitas ke setiap produk.
2. Process Dimension
Menyediakan informasi tentang mengapa suatu aktivitas dilaksanakan dan
bagaimana pelaksanaannya. Dimensi ini ingin mengetahui  kinerja setiap aktivitas
yang dilakukan perusahaan. Dimensi ini menunjukan informasi
tentang continoues improvement yang dilakukan perusahaan.
Tujuan penting dari ABM adalah untuk mengidentifikasi dan
menghilangkan aktivitas dan biaya tak bernilai tambah. Aktivitas yang tidak
bernilai tambah adalah operasi yang (1) tidak perlu dan tidak penting (2) perlu
tapi tidak efisien dan tidak dapat dikembangkan. Biaya yang tidak bernilai tambah
adalah hasil dari beberapa aktivitas, biaya dari beberapa aktivitas yang bisa
dihilangkan tanpa mengurangi kualitas produk, daya guna, dan nilai yang
dirasakan.
Keuntungan ABM
1.Kompetisi yang semakin ketat membuat margin laba perusahaan semakin
menipissehingga dibutuhkan sistem perhitungan biaya yang akurat untuk
menghindarikerugian,
2. Diversitas produk menghasilkan operasi bisnis yang semakin kompleks
sehinggapemakaian biaya bersama semakin dominan dalam perushaan
3. Teknik produksi modern yang lebih banyak mengandalkan mesin
menjadikansignifikansi biaya overhead semakin meningkat sehingga harus
ditelusuri dandialokasikan secara akurat,
4. Kemajuan teknologi telah memangkas siklus produksi sehingga tidak ada
wkatu lagiuntuk mengoreksi inakurasi kesalah perhitungan biaya,
5. Kesalahan pengambilan keputusan sebagai akibat inakurasi informasi biaya
dapatberakibat fatal, dan
6. Kemajuan teknologi membuat implementasi ABC/ABM semakin murah dan
mudah.

ACTIVTY BASED BUDGETING

A. Peran Penganggaran dalam Perencanaan dan Pengendalian


Penganggaran memainkan peranan yang krusial dalam proses
perencanaan dan pengendalian. Perencanaan mengidentifikasi tujuan
dan tindakan yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan tersebut.
Sedangkan anggaran merupakan pernyataan kuantitatif dari rencana
tersebut dalam bentuk fisik maupun finansial.
Anggaran dapat berperan sebagai kontrol, yaitu menjadi standar,
menerima feedback dari realisasi, serta memberikan tindakan korektif
atas penyimpangan dari standar tersebut. Peranan penganggaran dalam
perencanaan dan pengendalian adalah sebagaimana ilustrasi berikut.
B. Karakteristik ABB
1. Manfaat penganggaran
a. Anggaran memacu manajemen untuk berpikir tentang
masa depan
b. Anggaran menjadi standar untuk mengukur kinerja
selanjutnya
c. Anggaran menjadi sarana koordinasi berbagai upaya
untuk mencapai tujuan perusahaan
2. Kelemahan penganggaran
a. Cenderung bersifat top-down sehingga tidak relevan
dengan kebutuhan organisasi yang adaptif terhadap
perubahan
b. Hanya berfokus kepada kontrol dan cenderung
mengabaikan penciptaan rencana strategis
c. Terkadang alokasi sumber daya perusahaan didasarkan
pada hal-hal politis, bukan pada rencana strategis.
3. Jenis-jenis anggaran
a. Anggaran tradisional: line item
b. Anggaran fleksibel: mengklasifikasikan line item ke dalam
biaya tetap dan variabel
c. Anggaran berbasis aktivitas: mendasarkan pada ABC
sebagai sumber data utama
4. Anggaran berbasis aktivitas
Keuntungan anggaran berbasis aktivitas adalah
a. Mampu mengidentifikasi situasi yang membutuhkan
kapasitas baru – baik sarana prasarana maupun SDM –
sebagai akibat peningkatan aktivitas
b. Mampu mengidentifikasi biaya yang akan datang dengan
lebih akurat.

ABB merupakan kebalikan dari proses ABC. Perbandingan keduanya


digambarkan dalam diagram berikut.

Oleh karena itu, langkah-langkah dalam menyusun ABB adalah


1. Menentukan output yang ingin dicapai
2. Menentukan jenis aktivitas dan pemicu aktivitas yang dibutuhkan
dalam mencapai output tersebut
3. Menentukan kapasitas aktivitas yang telah diidentifikasi dalam
nomor 2.
4. Menentukan biaya dari aktivitas yang telah diidentifikasi dan
ditentukan dalam langkah 2 dan 3.

Anda mungkin juga menyukai