Biaya ini harus tetap konstan kecuali kalau terjai banyak perubahan yang mencolok da
lm tingkat produksi. Disisi lain biaya variabel yang berubah-ubah sebanding dengan p
erubahan tingkat produksi atau pemakaian. Oleh karena it, biaya variabel mengharusk
an adanya estimasi biaya variabel per unit. Untuk menetukan estimasi total biaya over
head variabel, estimasi biaya per unit dikalikan denga estimasi tingkat produksi atau p
emakaian. Karena itu, tingkat produksi atau pemakaian untuk periode berikutnya juga
harus ditentukan supaya mencerminkan besarnya biaya overhead pabrik variabel. Seb
agai contoh, dengan asumsi ada dua komponen biaya overhead varibel pabrik sebagai
berikut:
Bila membuat estimasi overhead untuk periode yang akan dataang, juga harus
dipertimbangkan tentang perubahan harga karena inflas, kemajuan teknologi, dan
kebijaksanaan mengenai standar produksi atau sasaran. Penanggaran biaya overhead
pabrik memerlukan analisa yang hati-hati terhadap pengalaman masa lalu, standar
industri, dan data lain yang konkrit, supaya mendapatkan estimasi setempat mungkin
untuk mengukur biaya produksi sesungguhnya.
Tarif per unit, per jam atau dalam rupiah= Estimasi overhead pabrik
Estimasi aktivitas
Dibawah ini adalah lima dasar yang biasa digunakan untuk menghitung tarif
biaya overhead:
1. Unit yang diproduksi
2. Biaya bahan langsung
3. Biaya buruh langsung
4. Jam buruh langsung
5. Jam mesin
Biaya ini biasanya dikeluarkantiap hari dan dicatat secara periodik dalam buku
besar dan buku pembantu. Penggunaan buku pembantu akan memberikan tingkat
pengendalian yang lebih tinggi terhadap biaya overhead dengan adanya perkiraan
yang dikelompokkan bersama, dan dengan pemberian gambaran secara detailberbagai
upaya biaya yang dikeluarkan oleh departemen yan berbeda-beda.
Akuntansi untuk overhead pabrik