Anda di halaman 1dari 4

BAB 4 PENETAPAN BIAYA DAN PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD

Biaya overhead pabrik


Biaya overhead pabrik adalah semua biaya pabrik atau manufaktur selain dari bah
an baku dan buruh/tenaga kerja langsung (biaya penjualan, biaya administrasi, dan um
um bukan biaya pabrikasi).
Contoh biaya overhead pabrik sebagai berikut:

 Tenaga kerja tak langsung dan bahan baku tak langsung


 Pemanas, penerangan dan listrik untuk pabrik
 Sewa gedung pabrik
 Penyusutan gedung dan perlengkapan pabrik
 Pemeliharaan dari gedung dan perlengkapan pabrik
 Pajak gedung pabrik
Biaya overahead pabrik dibagi menjadi 3 kategoriyang didasari karakteristiknya hubu
ngan dengan produksi. Berikut merupakan 3 kategorinya.
1. Variable Factory overhead cost
Total biaya overhead pabrik berubah sebanding dengan jumlah unit yang dipr
oduksi.dalam lingkup yang relevan dimana biaya tetap total dan biaya variabel un
it tetap konstan; maka semakin besar jumlah unit yang dihasilkan, semakin tinggi
biaya total overhead pabrik. Meskipun begitu, biaya variabel overhead pabrik per
unit tetap konstan sebagai produksi baik prtumbuhannya ataupun penurunannya.
2. Biaya Overhead Tetap (Fixed Factory verhead Cost)
Total biaya overhead pabrik tetap adalah konstan dalam tigkat hasil tertenu, t
anpa dipengaruhi oleh adanya perubahan tingkat produksi sampai sat tingkat hasil
tertentu(relevant range). (Tingkat relevansi sudah dijelaskan sebelumnya yaitu be
rbagai tingkat produksi yang mana total biaya overhead pabrik tetapnya konstan).
contohnya adalah pajak real estate dan sewa gedung pabrik.
3. Biaya Overhead Semi Variabel
Biaya overhead semi variabel adalah biaya yang sifatnya tidak semuanya teta
p dan tidak semuanya variabel, tetapi umumnya memiliki karakteristik keduanya.
Contohnya ialah biaya listrik dan A/C.

Biaya overhead pabrik tidak dikeluarkanseluruhnya pada satu periode. Beber


apa perusahaan pabrik, karena ukuran kegiatannya, tidak memerlukan tarif dalam
membebankan biaya overhead pabrik. Melainkan biaya overhead pabrik yang ses
ungguhnya langsung dibebankan pada operasi begitu biaya-biaya ini terjadi.
Berikut merupakan faktor yang menentukan tarif biaya overhead pabrik untu
k satu periode:
a. Biaya overhead pabrik yang diperkirakan(numerator = pembilang)
b. Tingkat produksi yang diperkirakan(denominator = penyebut)

Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan


Bila perusahaan membuat anggaran biaya overhead pabrik untuk satu periode, ma
ka setiap biaya harus diklarifikasikan terlebih dahulu, apakah sebagai biaya tetap atau
biaya variabel.
Biaya tetap tidak berubah dengan adanya perubahan tingkat hasil(dalam tingkat releva
nsi tertentu), dan karena itu tingkat produksi bukan salah satu faktor dalam penentuan
biaya tetap. Sebagai vontoh, perusahaan mengestimasikan biaya overhead tetap untuk
periode yang akan datang adalah sebagai berikut:
Sewa fasilitas pabrik …………………………………………………….. Rp.
250.000.000,-
Pajak real estate …………………………………………………………. 5
0.000.000,-
Total biaya overhead tetap Rp.300.000.000,-

Biaya ini harus tetap konstan kecuali kalau terjai banyak perubahan yang mencolok da
lm tingkat produksi. Disisi lain biaya variabel yang berubah-ubah sebanding dengan p
erubahan tingkat produksi atau pemakaian. Oleh karena it, biaya variabel mengharusk
an adanya estimasi biaya variabel per unit. Untuk menetukan estimasi total biaya over
head variabel, estimasi biaya per unit dikalikan denga estimasi tingkat produksi atau p
emakaian. Karena itu, tingkat produksi atau pemakaian untuk periode berikutnya juga
harus ditentukan supaya mencerminkan besarnya biaya overhead pabrik variabel. Seb
agai contoh, dengan asumsi ada dua komponen biaya overhead varibel pabrik sebagai
berikut:

Biaya bahan tak langsung


Estimasi biaya bahan tak langsung Rp.500,- per unit dengan estimasi produksi 25
0.000 unit
Estimasi produksi 250.000 unit x estimasi
Biaya per unit Rp.500,- = Rp.125.000.000,-
Buruh tak langsung
Estimasi Rp.5.000,- per jam dengan pemakaian 15.000 jam
Estimasi pemakaian 15.000 jam x estimasi
Biaya per jam Rp.5.000,- = Rp. 75.000.000,-

Sekarang total biaya overhead pabrik dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

Estimasi biaya tetap Rp.300.000.000


Estimasi biaya variabel:
Buruh tak langsung Rp.125.000.000,-
Buruh tak langsung 75.000.000,- Rp.200.000.000,-
Total estimasi biaya overhead pabrik Rp.500.000.000,-

Bila membuat estimasi overhead untuk periode yang akan dataang, juga harus
dipertimbangkan tentang perubahan harga karena inflas, kemajuan teknologi, dan
kebijaksanaan mengenai standar produksi atau sasaran. Penanggaran biaya overhead
pabrik memerlukan analisa yang hati-hati terhadap pengalaman masa lalu, standar
industri, dan data lain yang konkrit, supaya mendapatkan estimasi setempat mungkin
untuk mengukur biaya produksi sesungguhnya.

Estimasi tingkat produksi

1. Kapasitas teoritis atau kapasitas ideal


Hasil maksimu yang mampu diproduksi oleh suatu departemen atau pabrik
pada kondisi yang sempurna.

2. Kapasitas praktis atau realistis


Hasil pada kapasitas teoritis atau ideal dikurangi dengan kemungkinan faktor
ekstern seperti kekurangan persediaan bahan dan tenaga listrik.
3. Kapasitas normal atau jangka panjang
Kapasitas normal menggunakan tarif overhead dimana perkiraan pengeluaran
dan tingkat produksi diatas rata-rata penggunaan mesin dan tenaga kerja untuk
jangka waktu panjang untuk mengimbangi naik turunnya tarif overhead tidak
berubah.
4. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan atau kapasitas jangka pendek
Output riil yang diantisipasi untuk periode berikutnya dapat digunakan
sebagai dasar untuk menentukan hasil sesungguhnya yang diharapkan untuk
periode-periode yang akan datang.

Penentuan biaya overhead pabrik


Setelah total biaya overhead pabrik ditaksir dan dasarnya telah dipilih,
tingkat aktivitas untuk masa depan harus diestimasikanuntuk menghitung tarif
overhead. Formula untuk menghitung tarif overhead pabrik, sesuai dengan dasar
yang telah terpilih adalah sebagai berikut:

Tarif per unit, per jam atau dalam rupiah= Estimasi overhead pabrik
Estimasi aktivitas

Dibawah ini adalah lima dasar yang biasa digunakan untuk menghitung tarif
biaya overhead:
1. Unit yang diproduksi
2. Biaya bahan langsung
3. Biaya buruh langsung
4. Jam buruh langsung
5. Jam mesin

Beban overhead yang dibebankan

Biaya overhead yang diperkirakan akan dibebankan ke produksi sebanyak yang


dihasilkan, sesuai dengan dasar yang digunakan(presentase biaya bahan langsung,jam
atau rupiah dari ayat buruh langsung atau atas dasar unit yang diproduksi). contoh
tarif biaya overhead ditentukan sebesar Rp.5.000,- dengan menggunakan jam buruh
langsung sebagai dasar pembebanan, dan jam bruh langsung sesungguhnya yang telah
terpakai adalah 100.000 jam. Maka overhead yang derkirakan sebesar
Rp.500.000.000,-(Rp.5.000,- x 100.000) akan dibebankan ke produksi selama satu
periode sesuai jam buruh langsung yang dipakai.

Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya

Biaya ini biasanya dikeluarkantiap hari dan dicatat secara periodik dalam buku
besar dan buku pembantu. Penggunaan buku pembantu akan memberikan tingkat
pengendalian yang lebih tinggi terhadap biaya overhead dengan adanya perkiraan
yang dikelompokkan bersama, dan dengan pemberian gambaran secara detailberbagai
upaya biaya yang dikeluarkan oleh departemen yan berbeda-beda.
Akuntansi untuk overhead pabrik

Biaya-biaya overhead dari berbagai sumber, seperti:


1. Faktur-faktur tagihan yang diterima dari rekanaan supplier atas perusahaan jasa
2. Voucher- pembayaran hutang
3. Accruals- penyelasaian untuk butir-butir seperti listrik yang masih harus dibayar
4. Penyesuain akhir tahun- penyesuaianuntuk hal-hal seperti biaya penyusutan dan
amortisasi.

Perusahaan pabrikase atau manufaktur biasanya menggnakan satu formulir ntuk


perhitungan biaya overhead yaitu lembar kartu biaa overhead departemen yang tak
lain adala buku besar tambahan perkiraan kontrol overhead pabrik.
Kartu-kartu ini mencatat secara detailjumlah biaya overhead pabrik sesungguhnya
terjai pada masing-masing departemen. Rekosnsiliasi antara rekening kontrol dan
buku-buku besar tambahan harus dibuat denagn interval waktu tertentu secara teratur.

Kontrol biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dibebankan(didebit) ke perkiraan


overhead pada saat biaya dikeluarkkan. Bila biaya overhead dibebankan ke produksi,
perkiaraan barang dalam proses didebit selama produksi. Tarif biaya overhead yang
ditentukan sebelumnya digunakan untuk membebankan biaya overhead ke rekening
barang dalam proses. Kredit dar ayat jurnal ini dapat pada kontrol biayaa overhead
atau biaya overhead yang dibeankan(yang kemudian harus ditutuo pada akhir periode
ke perkiraan kontrol biaya overhead).

Anda mungkin juga menyukai