Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 12

Market Power, Monopoly & Monopsony

Nama : Ilza Lail Fatul Janna

Nim : A011201079

Prodi : Ilmu Ekonomi

A. Market Power
Kekuatan pasar (market power) adalah kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi
harga produknya di pasar. Kekuatan pasar memungkinkan perusahaan untuk menetapkan
harga yang lebih tinggi daripada harga ekuilibrium di pasar kompetitif. Perusahaan yang
memiliki kekuatan pasar kita sebut sebagai pembuat harga (price maker). Sedangkan,
mereka yang tidak memilikinya kita sebut sebagai pengambil harga (price
taker). Selanjutnya, kekuatan pasar juga terkait dengan struktur pasar di mana perusahaan
beroperasi. Itu hadir di pasar persaingan tidak sempurna seperti oligopoli dan monopoli.

Sebaliknya, di pasar persaingan sempurna, perusahaan tidak memiliki kekuatan harga


dan hanya bertindak sebagai price taker. Mereka menggunakan harga pasar sebagai harga
jual produknya. Dan, itu sama dengan biaya marginal. Jadi, jika perusahaan memiliki
kekuatan pasar, mereka dapat menetapkan harga di atas biaya marginal. Semakin tinggi
selisih harga jual dengan biaya marginal, semakin tinggi profitabilitas mereka. Perusahaan
memiliki kekuatan pasar jika mereka dapat mendominasi pasokan pasar. Atau, mereka
dapat mendiferensiasi penawaran, memungkinkan mereka untuk menetapkan harga
premium.

Bagi perusahaan, kekuatan pasar adalah sumber penting untuk menghasilkan laba
ekonomi dalam jangka panjang. Mereka dapat menaikkan harga tanpa kehilangan
pelanggan. Selain itu, mereka dapat mempertahankan harga tinggi dari waktu ke waktu. Di
sisi lain, konsumen harus membayar harga yang lebih tinggi. Itu mungkin tidak menjadi
masalah jika mereka mendapatkan kepuasan (utilitas) yang sebanding dengan uang yang
mereka bayarkan.Namun, terkadang, harga tidak selalu berkorelasi positif dengan
kepuasan. Ketika perusahaan terlalu dominan, seperti dalam monopoli, mereka dapat
menetapkan harga tinggi untuk produk berkualitas rendah. Mereka menyalahgunakan
kekuatan pasar untuk menjalankan praktik bisnis tidak sehat.

Kekuatan pasar hadir di pasar persaingan tidak sempurna seperti persaingan


monopolistik, oligopoli dan monopoli. Sebaliknya, di bawah persaingan sempurna,
perusahaan tidak memilikinya. Mereka menetapkan harga pada harga pasar, yang mana
sama dengan biaya marginal.Pasar persaingan sempurna terdiri banyak pemain dengan
ukuran yang mirip. Pangsa pasar output masing-masing perusahaan juga relatif kecil.
Sehingga, mereka tidak dapat mempengaruhi output pasar dengan mengubah tingkat
produksi mereka.

Selain itu, produk juga homogen dan identik. Jadi, mereka saling mensubstitusi secara
sempurna. Tidak ada alasan bagi konsumen untuk lebih menyukai produk satu perusahaan
daripada produk lainnya. Informasi sempurna, hambatan masuk yang rendah dan biaya
peralihan yang minimal juga membatasi perusahaan untuk memperoleh kekuatan pasar.

Di bawah persaingan monopolistik, perusahaan memiliki beberapa kekuatan pasar.


Meski pasar terdiri dari banyak pemain kecil dan hambatan masuk rendah, perusahaan
dapat menetapkan harga yang lebih tinggi melalui diferensiasi seperti strategi periklanan
dan non-harga lainnya.Namun, kekuatan pasar relatif rendah karena produk di pasar relatif
mirip meski tidak identik. Mereka bertindak sebagai substitusi yang dekat satu sama lain.

Di pasar oligopoli, perusahaan menikmati kekuatan pasar yang substansial. Itu


bersumber dari hambatan masuk yang tinggi, dominasi pasokan, atau diferensiasi produk.
Perusahaan mendiferensiasi produk mereka pada aspek seperti kualitas, fitur, dan strategi
non-harga lainnya. Karena pasar terdiri dari sedikit pemain, koordinasi bersama untuk
mempengaruhi harga pasar adalah lebih mudah. Itu memberi insentif para pemain untuk
berkolusi atau membentuk kartel. Praktek anti persaingan semacam itu meningkatkan
kekuatan pasar di antara pemain.Selanjutnya, di pasar oligopoli, beberapa pemain
mendominasi dan menguasai pangsa pasar yang substansial. Mereka dapat mempengaruhi
pasokan dan harga pasar tanpa berkolusi.
Terakhir, kekuatan pasar adalah mutlak di pasar monopoli. Pasar terdiri dari satu
pemain, yang mana menentukan pasokan, kualitas dan harga pasar. Ancaman dari
pendatang baru dan produk substitusi rendah sehingga pemonopoli dapat mempertahankan
kekuatannya dari waktu ke waktu. Tapi, kekuatan pasar berkurang jika pemerintah
mengintervensi pasar. Untuk menjaga keterjangkauan bagi konsumen, pemerintah
mungkin menetapkan harga maksimum output sebagaimana dalam kebanyakan kasus
monopoli alami.
Kekuatan pasar tergantung pada faktor-faktor seperti:
1. Jumlah dan ukuran perusahaan
2. Elastisitas permintaan
3. Diferensiasi produk
4. Ketidaksempurnaan informasi
5. Hambatan masuk
6. Ketersediaan produk substitusi dan biaya peralihan

B. Pasar Monopoli
Perusahaan-perusahaan yang bisa menghidupi banyak hajat hidup masyarakat dengan
produk yang mereka buat dan tidak ada pihak lain yang memproduksi atau menyainginya
disebut sebagai pasar monopoli. Jadi bisa diartikan kalau pasar monopoli adalah sebuah
perusahaan atau bentuk pasar yang hanya satu saja namun produk atau jasanya ini
dibutuhkan atau digunakan banyak orang tanpa kompetitor di produk yang sama. Dengan
adanya satu perusahaan saja yang memproduksi produk atau jasa tersebut menjadikan
pengendali pasar dan kemungkinan bisa menjadi pengendali harga.

Kelebihan pertamanya adalah pasar jenis ini bisa melindungi hak kekayaan dari
seorang individu saja yang mana ada potensi untuk mengembangkan inovasi yang juga
dibutuhkan nantinya. Selain itu, jenis pasar ini juga pemerintah bisa mengambil peran
untuk melindungi sumber daya alam negara yang mana sangat dibutuhkan masyarakat.
Pasar jenis ini dinilai bisa menjaga kestabilan ekonomi dan efisiensi sebuah produk atau
jasa. Oleh karena itu, adanya perusahaan lain yang juga menawarkan produk atau jasa
yang sama hanya akan membuat siklus ekonomi menjadi tidak stabil saja. Kelebihan
terakhir adalah perusahaan dengan jenis pasar ini tak perlu mengeluarkan banyak modal
hanya untuk berpromosi. Hal ini dikarenakan produk atau jasa yang ditawarkan dekat
dengan masyarakat dan sudah pasti dibutuhkan.
Konsumen dari pasar jenis ini tentunya tak memiliki pilihan lain selain membeli
produk atau jasa tersebut, hal ini akhirnya membuat keuntungan terpusat untuk perusahaan
yang menerapkan jenis pasar ini. Perusahaan dengan jenis pasar ini dinilai bisa-bisa saja
menaikkan harga jualnya karena pelanggan tak bisa berpindah ke perusahaan lain untuk
memenuhi kebutuhannya. Ada kemungkinan perusahaan tidak memberikan layanan secara
efisien dan optimal karena perusahaan ini bisa mengurangi dan menetapkan harga jualnya.

Meskipun hadir dengan definisi yang cukup jelas dan bisa diartikan, namun ada
beberapa ciri yang harus dipenuhi suatu pasar untuk bisa disebut sebagai pasar monopoli.
Ciri-ciri monopoli dalam pasar lokal maupun nasional memiliki kriteria yang sama.
Berikut adalah ciri-ciri dari monopoli:
1. Memiliki satu penjual
Sebuah pasar monopoli itu hanya memiliki satu produsen, dimana harga akan
ditentukan langsung oleh produsen tanpa adanya pengaruh dari para lingkungan
seperti. Maka dari itu, fungsi dari penjual di sini adalah penentu harga jual (price
maker).
2. Memiliki banyak pembeli dengan substitusi produk yang dekat
Penghambat yang didapatkan dari pasar monopoli ini dapat menyebabkan banyaknya
kerugian dari persaingan pasar monopoli. Terutama untuk pendatang baru. Beberapa
hambatan itu adalah:
 Hak paten hasil barang produksi atau output oleh produsen.
 Produsen memiliki sumber daya yang sangat penting dan berbeda-beda sehingga
menjadi sebuah input yang bersifat konfidensial oleh perusahaan tertentu terhadap
perusahaan lainnya.
 Produsen menetapkan dan menerapkan kebijakan pembatasan untuk harga dari
harga yang tinggi sampai yang rendah agar perusahaan atau mitra baru melalui
proses yang sulit dan akhirnya gagal memasuki pasar.
 Adanya skala ekonomi memungkinkan sebuah pasar hanya dapat dilayani oleh satu
perusahaan saja lantaran amat besar sehingga menjadi lebih efisien.

Sejauh ini diketahui ada beberapa sumber atau sebab yang membuat pasar jenis ini
telah berjalan di Indonesia. Sumber pertama adalah berasal dari hukum yang berlaku. Di
negara kita ini ada sebuah perundangan yang mengatur perusahaan yang memproduksi
atau memberikan layanan sebagai hajat hidup segenap masyarakat.

Pasar jenis ini juga bisa tercipta karena lisensi, yaitu ada sebuah hak cipta atau hak
paten yang didaftarkan. Tak menutup kemungkinan juga ada hak lain yang membuat pasar
jenis ini ada, yaitu hak kekayaan intelektual.

Selain hukum dan lisensi, pasar jenis ini juga bisa ada karena sebab alamiah, yaitu
tercipta dengan sendirinya karena tidak ada pesaing atau industri lain yang lebih efisien
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagaimana yang telah dijelaskan pada
pengertian pasar.

Maksimasi keuntungan yaitu pendekatan total (total approach), dicapai jika selisih
penjualan total (TR) dengan biaya total (TC) memiliki nilai positif terbesar, dan
pendekatan marjinal (marginal approach), dicapai jika MR = MC atau MR – MC
menghasilkan angka positif minimum dan MC sedang meningkat. Sedangkan diskriminasi
harga dalam monopoli terdapat 2 bentuk yaitu menjual outputnya di dua pasar yang
berbeda, dan sifat permintaan di dua pasar harus berbeda.

Syarat-syarat diskriminasi harga dalam pasar monopoli terdapat 5 syarat yaitu barang
tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain, sifat barang/jasa memungkinkan
dilakukan diskriminasi harga, sifat dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar
harus berbeda, kebijakan diskriminasi harga tidak membutuhkan biaya yang melebihi
keuntungan kebijakan tersebut, dan produsen dapat mengekploitasi sikap tidak rasional
konsumen.

Monopoli alamiah dan pengendalian harga adalah perusahaan yang menperoleh


kekuasaan monopoli karena mencapai skala usaha ekonomis pada tingkat produksi yang
sangat banyak jumlahnya.

Campur tangan pemerintah atas kegiatan monopoli alamiah yaitu agar monopolis
bersedia menjual dalam jumlah yang banyak dan harga yang relatif rendah
(mengakibatkan keuntungan mengecil atau bahkan nol) pemerintah biasanya memberikan
subsidi kepada perusahaan tersebut
Keseimbangan monopoli dalam jangka panjang bisa mendapatkan keuntungan di atas
normal dan biaya rata-rata yang dicapai bukan biaya yang terendah (berlawanan dg
kondisi pasar persaingan sempurna).

Tiga aspek penilaian atas monopoli, yaitu efisiensi penggunaan sumberdaya,


perangsang pengembangan teknologi dan inovasi, dan distribusi pendapatan. Sedangkan
efisiensi monopoli dibandingkan persaingan sempurna yaitu monopolis lebih tidak efisien
jika di kedua pasar tsb kurva biayanya sama, dan lebih efisien pasar monopoli jika
monopolis menikmati skala ekonomis dalam usahanya .

Perbandingan umum pasar persaingan sempurna dg monopoli jika struktur biayanya sama

1. PP Sempurna lebih efisien dan P=MC, dlm monopoli P>MC


2. Harga di pasar monopoli lebih tinggi drpd di pasar persaingan sempurna
3. Output pada persaingan sempurna lebih banyak drpd pasar monopoli
4. Biaya per unit monopoli lebih tinggi drpd persaingan sempurna

Monopoli tidak merangsang perkembangan teknologi dan inovasi (Pro-Kontra)


memiliki 2 bentuk yaitu tidak terdapat persaingan usaha, dan pengembangan teknologi dan
upaya inovasi membutuhkan biaya besar. Sedangkan, monopoli merangsang
perkembangan teknologi dan inovasi (Pro-Kontra) memiliki 3 bentuk yaitu
memungkinkan penurunan biaya per unit output, bisa menghambat perusahaan baru masuk
industi karena kalah dalam penguasaan teknologi dan inovasi Monopoli menyebabkan
distribusi pendapatan tidak merata, dan monopolis yang memperoleh keuntungan melebihi
normal cenderung lebih menguasai pendapatan dan para pekerja tidak memperoleh bagian
dari keuntungan tersebut.

C. Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni adalah suatu kondisi yang mana suatu perusahaan atau bisnis atau
individu menguasai penerimaan pasokan atau menjadi satu-satunya pembeli atas suatu
produk barang atau jasa yang ada di suatu pasar komoditas.

Definisi lain dari pasar monopsoni adalah suatu bentuk pasar yang didalamnya hanya
ada satu pembeli saja, yang biasanya berupa satu pelaku usaha, yang menjadi pembeli
tunggal, sehingga mereka menguasai pasar komoditas. Pasar monopsoni adalah salah satu
bentuk persaingan yang tidak sempurna, yang mana pasar tersebut belum terorganisir
secara baik. Biasanya, kondisi pasar monopsoni ini terjadi di beberapa daerah perkebunan
dan industri hewan potong ayam, sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi para
petani sangatlah tidak wajar. Artinya, ada satu atau sekelompok pengusaha pada pasar ini
yang menjadi pengendali pasar tersebut, yang membuat potensi persaingan menjadi kian
tidak sehat.

Karena pasar monopsoni hanya mempunyai satu pembeli dan beberapa penjual saja,
maka para pedagang pada pasar tersebut hanya bisa bergantung pada satu pembeli
tersebut. Hal ini terjadi karena beberapa alasan, seperti kondisi pasar yang kurang
memadai, lokasi yang sulit dijangkau, tingginya biaya operasional, dan lain – lain.

pasar monopsoni biasa terjadi di daerah industri hewan potong atau perkebunan, yang
mana para petani tidak memiliki hak dalam hal tawar menawar harga. Sementara itu,
beberapa faktor yang bisa menyebabkan adanya pasar monopsoni adalah tidak adanya
pembeli yang antusias di pasar tersebut, lokasi produsen yang sulit dijangkau, serta
tingginya biaya operasional.

Salah satu contoh dari adanya pasar monopsoni ini adalah pasar sayuran dan juga
ternak sapi perah yang ada pada suatu daerah terpencil, dan juga sulit untuk disalurkan ke
tempat lain untuk menjual produk tersebut ke konsumen. Sehingga membuat para petani
dan peternak menjual produknya pada satu pembeli secara borongan atau dengan harga
yang murah.

Seperti yang sudah sempat dibahas sebelumnya, bahwa pasar monopsoni adalah salah
satu pasar persaingan yang tidak sempurna, yang mana di dalamnya belum bisa
terorganisir secara baik. Ciri-ciri dari pasar ini adalah:
1. Hanya Ada Satu Pembeli
Karena hanya ada satu pembeli saja pada pasar monopsoni, maka pembeli tersebut pun
memiliki keuntungan dari sisi harga dan juga kualitas produk. Setiap produsen pada
umumnya akan berada pada posisi menerima penawaran yang diajukan pembeli agar
produknya tersebut bisa terjual, walau dengan harga yang cenderung murah. Para
pembeli tersebut umumnya akan menjual kembali produk tersebut ke produsen dengan
harga yang lebih mahal agar bisa mendapatkan keuntungan.
2. Harga Ditentukan oleh Pembeli
Pihak pembeli memiliki kuasa penuh atas harga yang ada di pasar tersebut. Sehingga,
tidak jarang harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan apa yang para petani harapkan,
namun mereka tetap akan menerimanya karena sulit untuk mendapatkan pembeli lain.
Meskipun pembeli menguasai harga tersebut, namun tetap ada ketentuan dan juga
aturan yang didalamnya harus bisa dipertimbangkan, seperti harus disesuaikan dengan
harga pasaran yang ada.
3. Produknya Adalah Bahan Mentah
Umumnya, produk yang diperdagangkan pada pasar monopsoni adalah produk mentah
yang mana pembeli tersebut nantinya akan menjual produk tersebut ke pihak lain.
4. Pendapatan yang Tidak Merata
Umumnya, pasar ini sering sekali tidak ada ketidakadilan, yang mana pihak produsen
atau petani tidak mempunyai peran dalam hal menentukan harga dan akan sulit untuk
berkembang karena produk yang mereka jual dibeli dengan harga murah. Sebaliknya,
para pembeli akan mendapatkan keuntungan yang banyak dari kedua pihak, yaitu dari
produsen atau petani dan dari konsumen yang membeli produk tersebut darinya.
5. Sering Terjadi Perselisihan
Perselisihan yang terjadi antara pihak pembeli dan penjual dalam pasar ini sudah
dianggap hal yang biasa. Kondisi tersebut tentu saja terjadi karena harga yang diajukan
oleh pihak pembeli sangat jauh dari harapan para penjual sehingga mereka merasa
sangat dirugikan. Perselisihan juga bisa terjadi karena adanya pihak ketiga, seperti
pihak pemerintah yang belum mengatur harga produk antar kedua belah pihak.

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan pasar monopsoni yang harus Anda ketahui,
diantaranya adalah:
1. Kelebihan Pasar Monopsoni
 Kualitas Barang yang Terjamin
Dalam pasar monopsoni, kekuasaan penuh dikendalikan oleh pihak pembeli. Untuk
itu, para pedagang di dalamnya harus mampu memenuhi keperluan konsumen
mereka, baik itu dari sisi kualitas ataupun dari harganya.
Apabila kualitas produk yang pedangan jual ternyata rendah, maka pihak pembeli
tidak akan mau membeli produk tersebut. Untuk itu, hal tersebut tentunya akan
menimbulkan kerugian yang sangat besar untuk para pedagang, karena mereka
akan kesulitan untuk menemukan pembeli lain.
Pihak pembeli hanya akan mau mengambil produk barang yang berkualitas terbaik
saja. Untuk itu, para pedagang harus bisa menjaga atau meningkatkan kualitas dari
produknya.
 Meningkatnya Kreativitas dan Adanya Inovasi Baru
Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh pedagang jika ingin memperoleh
keuntungan yang tinggi dengan biaya produksi yang rendah adalah dengan
meningkatkan inovasinya pada bidang bisnis yang mereka kerjakan dan juga pada
produk yang mereka mampu hasilkan.
 Kemudahan Menentukan Harga
Seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan, yang menentukan harga produk
pedagang adalah pihak pembeli. Untuk itu, para pembeli akan sangat mudah untuk
menentukan harga di pasar monopsoni.
Harga yang mereka tentukan juga tidak terikat oleh deflasi atau inflasi negara.
Selain itu, para pembeli juga akan menetapkan harga yang sama untuk seluruh
penjual di dalamnya.
 Jalur Distribusi yang Lebih Lancar
Pihak pembeli yang ada pada pasar monopsoni ini akan melakukan perdagangan
dengan sistem borongan atau grosir. Untuk itu, jalur penjualan dalam hal
perdagangan tidak akan bisa berkurang. Sementara itu, proses produksi akan terus
berlangsung.

2. Kelemahan Pasar Monopsoni


 Tidak Adilnya Perilaku Pembeli
Seringkali pihak pembeli mengajukan harga tanpa mempertimbangkan kondisi
yang sedang dialami oleh pihak pedagang atau dalam kondisi ekonomi yang para
pedagang alami.
Hal tersebut terjadi karena mereka hanya memikirkan kepentingannya sendiri.
Contoh sederhananya, pembeli tidak ingin meningkatkan harga beli nya karena
faktor inflasi, padahal proses produksi yang dilakukan penjual sangatlah mahal.
 Pihak Pembeli Tidak Memperdulikan Penjual
Kekuasaan yang sepenuhnya dipegang oleh pembeli seringkali mereka salah
gunakan. Dengan adanya kekuasaan tersebut, mereka tidak wajib mendengarkan
keluhan yang dialami oleh pihak pedagang, seperti dari sisi harga, proses produksi
dan lamanya produksi.
Hal tersebut pastinya akan merugikan pihak penjual, karena pembeli tersebut
bersikap sangat egois saat membelanjakan keuntungan pribadinya.
 Masalah Ekonomi Hanyalah Tanggungan Penjual Saja
Pihak pembeli sangat jarang sekali mengalami masalah perekonomian dalam hal
ini. Kenapa? Karena mereka mempunyai kemampuan untuk bisa membuat
keputusan yang hanya menguntungkan dirinya saja.
Itu artinya, pihak operator komersial yang ada di pasar ini harus mampu mengatasi
berbagai kondisi ekonomi yang ada, seperti inflasi, deflasi, kekurangan bahan
baku, kesulitan produksi, dan masalah lainnya.

Anda mungkin juga menyukai