“Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah
Pengantar Ekonomi 2”
PENGANTAR EKONOMI 2
DOSEN : SULASTRI, S.E., M.M.
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI
DEPOK
2020
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi ................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan ................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................................2
i
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap negara mempunyai mata uang sendiri dan mata uang itu
menunjukkan nilai barangnya. Begitu juga dengan sistem moneter
internasional ini mengacu pada institusi-institusi dimana pembayaran atas
transaksi lintas negara dilaksanakan. Sistem ini menentukan bagaiman
kurs tukar asing ditentukan dan bagaimana pemerintah dapat
mempengaruhi kurs tukar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi, dapat disimpulkan nilai tukar adalah harga salah satu mata uang
terhadap mata uang lain. Heru (2008) menyatakan bahwa nilai tukar
mencerminkan keseimbangan permintaan dan penawaran terhadap mata uang
dalam negeri maupun mata uang asing USD. Merosotnya nilai tukar rupiah
merefleksikan menurunnya permintaan masyarakat terhadap mata uang
rupiah karena menurunnya peran perekonomian nasional atau karena
meningkatnya permintaan mata uang asing USD sebagai alat pembayaran
internasional. Semakin menguat kurs rupiah sampai batas tertentu berarti
menggambarkan kinerja di pasar uang semakin menunjukkan perbaikan.
Sebgai dampak meningkatnya laju inflasi maka nilai tukar domestic semakin
melemah terhadap mata uang asing. Hal ini mengakibatkan menurunnya
kinerja suatu perusahaan dan investasi di pasar modal menjadi berkurang.
2
sebagai berikut. Misalnya, nilai tukar satu dolar Amerika (USD) terhadap
mata uang Rupiah sebesar Rp8.500. Apabila nilai tukar satu USD
berubah menjadi Rp9.000, maka nilai tukar rupiah mengalami penurunan
atau depresiasi. Sebaliknya apabila nilai tukar 1 USD berubah menjadi
sebesar Rp8.000, maka nilai tukar rupiah mengalami peningkatan atau
apresiasi.
3
2.2 Sistem Nilai Tukar
Nilai tukar tetap merupakan sistem nilai tukar dimana pemegang otoritas
moneter tertinggi suatu negara (Central Bank) menetapkan nilai tukar dalam
negeri terhadap negara lain yang ditetapkan pada tingkat tertentu tanpa
melihat aktivitas penawaran dan permintaan di pasar uang. Jika dalam
perjalanannya penetapan kurs tetap mengalami masalah, misalnya terjadi
fluktuasi penawaran maupun permintaan yang cukup tinggi maka pemerintah
bisa mengendalikannya dengan membeli atau menjual kurs mata uang yang
berada dalam devisa negara untuk menjaga agar nilai tukar stabil dan kembali
ke kurs tetapnya. Dalam kurs tetap ini, bank sentral melakukan intervensi
aktif di pasar valas dalam penetapan nilai tukar.
Keunggulan :
Kelemahan :
4
Penetapan kurs yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mempengaruhi
pasar ekspor impor.
sistem yang membiarkan nilai tukar mata uang suatu negara ditentukan
oleh kekuatan pasar, artinya permintaan dan penawaran terhadap mata uang
tersebut dalam kaitannya dengan mata uang negara lain. Karena dengan
penentuan nilainya oleh kekuatan pasar, nilai tersebut naik atau turun,
tergantung dari besarnya aliran permintaan dan penawarannya setiap satuan
waktu. Di Indonesia, diukur dengan USD, nilai tukar rupiah akan tergantung
kepada permintaan dan penawaran akan USD, dengan pembayaran terhadap
transaksi tersebut yang dilakukan dengan rupiah. Kalau permintaan terhadap
USD lebih besar dari penawarannya, maka harga USD, diukur dengan rupiah
menjadi meningkat, atau sebaliknya nilai rupiah menurun. Dan kalau
penawaran USD lebih besar dbandingkan permintaan terhadapnya, maka
hasil sebaliknya akan terjadi.
Dengan nilai tukar tetap, bank sentral harus menyiapkan berapapun jumlah
valuta asing yang dibutuhkan untuk menutupi ketidakseimbangan
pembayaran finansial. Sebaliknya dalam system nilai tukar fleksibel, bank
sentral menyesuaikan nilai tukar agar permintaan dan penawaran valuta asing
seimbang. Nilai tukar fleksibel terdiri dari :
Keunggulan :
5
Mampu menjaga stabilitas moneter dengan lebih baik dan neraca
pembayaran suatu negara.
Adanya aktifitas MD/MS dalam pasar valuta berdasarkan kurs indikasi
akan mampu menstabilkan nilai tukar dengan lebih baik sesuai dengan
kondisi ekonomi yang terjadi.
Kelemahan :
Selisih kurs yang terjadi dalam pasar valuta akan mengurangi devisa
karena memakai devisa untuk menutupi selisihnya.
Keunggulan :
6
Kondisi ekonomi negara lain tidak akan berpengaruh besar terhadap
kondisi ekonomi dalam negeri.
Kelemahan :
3) Jika yang berubah hanyalah nilai tukar, yang terjadi adalah pergerakan di
sepanjang kurva permintaan (movement along demand curve).
7
6) Penawaran terhadap valuta asing juga meningkat bila arus masuk modal
(capital inflow) lebih besar daripada arus keluar modal (capital outflow).
8
Suku bunga, inflasi dan nilai tukar sangat berkorelasi satu sama
lain. Dengan memanipulasi suku bunga, bank sentral, dalam hal ini Bank
Indonesia, memiliki pengaruh terhadap inflasi dan nilai tukar sehingga
mengubah tingkat suku bunga berdampak pada perubahan inflasi dan nilai
mata uang. Suku bunga yang lebih tinggi menawarkan keuntungan lebih
bagi kreditur (pemberi pinjaman) relatif lebih tinggi ketimbang negara-
negara lain. Oleh karena itu, suku bunga yang lebih tinggi menarik modal
asing dan menyebabkan nilai tukar naik. Tentu ini juga berlaku sebaliknya,
yakni suku bunga yang lebih rendah cenderung menurunkan nilai tukar.
Namun, dampak baik dari suku bunga yang lebih tinggi ini kurang berarti,
jika inflasi di dalam negeri jauh lebih tinggi dari pada negara lain, atau jika
faktor lain yang menjadi pendorong nilai mata uang turun
Utang Publik
Negara akan terlibat dalam pembiayaan defisit besar-besaran untuk
membayar proyek-proyek sektor publik dan pendanaan pemerintah untuk
9
merangsang ekonomi domestik. Sementara, faktanya, negara-negara
dengan defisit publik dan utang yang besar kurang menarik bagi investor
asing. Alasannya? Sebuah utang besar mendorong inflasi, dan jika inflasi
tinggi, utang tak akan dibayar seketika dan akhirnya terbayar dengan dolar
nyata lebih murah di masa depan.
Dalam skenario terburuk, pemerintah mungkin mencetak uang
untuk membayar sebagian dari hutang yang besar, tetapi meningkatkan
jumlah uang beredar pasti menyebabkan inflasi. Apalagi, jika pemerintah
tidak dapat mengatasi defisit melalui cara-cara dalam negeri (menjual
obligasi dalam negeri, meningkatkan jumlah uang beredar), maka harus
meningkatkan pasokan penjualan sekuritas asing, sehingga menurunkan
harga mereka. Akhirnya, utang besar dapat menimbulkan kekhawatiran
bagi orang asing, yakni ketika mereka percaya bahwa negara berisiko
men-default (memutihkan) utang-utangnya. Orang asing akan kurang
bersedia untuk memiliki surat berharga dalam mata uang dalam negeri jika
risiko defaultnya besar. Untuk alasan ini, peringkat utang negara
(sebagaimana ditentukan oleh Moody atau Standard & Poor, misalnya)
adalah penentu penting dari nilai tukar.
Ketentuan Perdagangan
Sebagai rasio yang membandingkan harga ekspor dan impor,
ketentuan perdagangan yang terkait dengan rekening giro dan neraca
pembayaran. Jika harga ekspor suatu negara meningkat dengan tingkat
yang lebih besar daripada impornya, Ketentuan perdagangannya baik dan
menguntungkan. Peningkatan ketentuan perdagangannya menunjukkan
permintaan yang lebih besar untuk ekspor negara itu. Hal ini, pada
gilirannya, menyebabkan meningkatnya pendapatan dari ekspor, yang
menyediakan peningkatan permintaan untuk mata uang negara (dan
peningkatan nilai mata uang). Jika harga ekspor naik dengan tingkat yang
lebih kecil daripada impornya, nilai mata uang akan menurun secara
relative terhadap negara mitra dagang.
10
Stabilitas Politik dan Kinerja Ekonomi
Investor asing pasti mencari negara yang stabil dengan kinerja
ekonomi yang kuat di mana untuk menanamkan modalnya. Sebuah negara
dengan situasi positif seperti itu akan menarik dana investasi daripada
negara-negara lain yang dianggap memiliki resiko politik dan ekonomi.
Kekacauan politik, misalnya, dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan
terhadap mata uang dan pergerakan modal beralih pada mata uang dari
negara-negara yang lebih stabil.
2.4 Efektivitas Nilai Tukar
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nilai tukar adalah harga salah satu mata uang terhadap mata uang lain.
Merosotnya nilai tukar rupiah merefleksikan menurunnya permintaan
masyarakat terhadap mata uang rupiah karena menurunnya peran
perekonomian nasional atau karena meningkatnya permintaan mata uang
asing USD sebagai alat pembayaran internasional.
Sistem nilai tukar antara lain; nilai tukar tetap ( Fixed Exchange Rate ),
nilai tukar fleksibel (Flexible Exchange Rate), nilai tukar mengambang
terkendali (Dirty floating), nilai tukar mengambang bebas ( Free Floating
Rate)
12
Sejak krisis ekonomi melanda sebagian besar negara Asia Timur pada
tahun 1997/1998, pemerintah Indonesia telah mengubah sistem nilai tukar
dari sistem mengambang terkelola menjadi sistem mengambang bebas. Ini
telah menyebabkan nilai tukar rupiah Indonesia menjadi lebih berfluktuasi
terhadap mata uang lainnya.
3.2 Saran
Kenaikan jumlah uang beredar yang lebih besar di dalam negeri
dibandingkan kenaikan jumlah uang beredar di luar negeri akan
menyebabkan terjadinya depresiasi mata uang domestik, oleh karena itu
pemerintah selaku pemegang otoritas moneter disarankan agar dapat
menekan kenaikan jumlah uang beredar di dalam negeri dengan
meningkatkan pertumbuhan di sector riil untuk menekan harga barang
domestik, dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap barang-
barang domestik sehingga dapat menekan impor dan meningkatkan ekspor
yang akan memberikan dampak pada penguatan nilai tukar.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://policy.paramadina.ac.id/inilah-6-faktor-yang-pengaruhi-perubahan-
nilai-tukar-mata-uang/
https://azharnasri.blogspot.com/2016/11/nilai-tukar-uang-makalah.html
https://www.neliti.com/publications/14789/efektivitas-sistem-nilai-tukar-
mengambang-bebas-dalam-inflation-targeting-framew
https://www.inforexnews.com/strategi-trading-forex/nilai-tukar-kurs
http://economicwatcher.blogspot.com/2012/06/kurs-tetap-kurs-
mengambang-bebas-kurs.html
14