Bab 6
Keseimbangan Pasar
Penjelasan:
1. Saat harga barang ada dalam kondisi tertinggi yaitu $15, maka akan ada
barang dalam jumlah lebih banyak yang ditawarkan oleh produsen sebesar
150 unit. Sedangkan saat harga barang ada dalam kondisi tertinggi yaitu
$15, konsumen hanya akan mengajukan permintaan sebesar 50 unit. Maka
telah terjadi surplus (kelebihan penawaran) sebesar 100 unit, yang dapat
saja diekpor oleh produsen untuk mendapat laba lebih besar sedangkan
kebutuhan konsumen juga sudah terpenuhi.
2. Saat harga barang ada dalam kondisi $10, maka akan ada 100 unit yang
ditawarkan oleh produsen. Dan pada saat itu, konsumen yang merasakan
penurunan harga, akan mengajukan permintaan lebih lagi menjadi 100
unit. Dalam kondisi ini, terjadi titik keseimbangan antara Qs = Qd.
3. Saat harga barang ada dalam kondisi terendah yaitu $5, maka hanya akan
ada sedikit barang yang ditawarkan oleh produsen yaitu sebesar 50 unit.
Sedangkan saat harga barang ada dalam kondisi terendah yaitu $5,
konsumen malah akan mengajukan permintaan sebesar 150 unit. Maka
telah terjadi shortage (kekurangan penawaran / kelebihan permintaan)
sebesar 100 unit. Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan barang
karena kebutuhan konsumen juga tidak dapat terpenuhi dengan baik.
1. Ceiling Price
Adalah batas maksimum harga penjualan oleh produsen, misalnya
penetapan harga patokan setempat yang dilakukan pemerintah untuk semen.
Tujuan pemerintah adalah agar dapat terjangkau oleh konsumen dengan daya beli
kurang. Namun, pengendalian ini tidak akan berdayaguna jika produsen ada
dalam pasar oligopoly, terlebih lagi jika produsen monopoli.
Kita ambil saja contoh untuk kasus harga sembako di Indonesia.
Pemerintah melakukan penetapan harga tertinggi untuk tujuan konsumen yang
memilki daya beli kurang dapat melakukan konsumsi untuk kebutuhan hidup
mereka. Lihat kurva.
TUTORIAL
KESEIMBANGAN PASAR
Permintaan dalam negeri akan gula pasir ditunjukkan dengan fungsi: Q = 8000
– P dan penawaran Q = -4000 + 3P. Dari kondisi pasar gula dalam negeri
tersebut, pemerintah merasakan harga keseimbanganan gula pasir yang terjadi
cukup tinggi. Untuk itu pemerintah ingin menurunkan harga gula dengan
kebijakan impor gula dari luar negeri. Dengan mengimpor gula, harga gula
pasir dapat turun menjadi Rp 2.000 per kg. Berdasarkan informasi di atas,
Qs = -10 + 2P
a. Tentukan Q jika harga yang terjadi adalah 20, apa yang terjadi? (Excess
Demand atau Supply)
b. Jika harga yang terjadi adalah 30, apa yang terjadi?
c. Jika di pasar terdapat excess/surplus Demand sebesar 10 unit, berapa harga
yang berlaku?
d. Jika di pasar terdapat excess/surplus Supply sebesar 20 unit, berapa harga
yang berlaku?
4. Berikut adalah kasus pasar beras di Indonesia.
Permintaan dalam negeri akan gula pasir ditunjukkan dengan fungsi: Q =
20.000 – P dan penawaran Q = -12.000 + 3P. Dari kondisi pasar beras dalam
negeri tersebut, pemerintah merasakan harga keseimbanganan pasar beras
yang terjadi cukup tinggi. Untuk itu pemerintah ingin menurunkan harga beras
dengan kebijakan impor impor dari luar negeri. Dengan mengimpor beras,
harga beras dapat turun menjadi Rp 6.000 per kg. Berdasarkan informasi di
atas,
a. Tentukan harga dan jumlah keseimbangan beras sebelum ada
kebijaksanaan pemerintah tersebut (sebelum impor)
b. Dengan harga beras Rp 6.000 per kg, dengan fungsi penawaran diatas,
berapa ton produsen beras dalam negeri bersedia menjual berasnya?
c. Dengan harga beras Rp 6.000 per kg, dengan fungsi permintaan diatas,
berapa ton beras yang diminta konsumen?
d. Gambarkan kondisi diatas dalam sebuah grafik