Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ELASTISITAS PENAWARAN

Tugas Mata Kuliah


Pengantar Ilmu Ekonomi

Kelompok 2

Disusun Oleh :

Ajeng Widyastuti (181010550649)

Ewo Tri Hernowo (181010550620)

Theressa May Sheilla (181010550637)

M Rizki Direja (181010550597)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Elastisitas
Penawaran”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari Dosen
Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi.

Makalah ini ditulis berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan dengan materi Ilmu


Ekonomi tentang Elastisitas Penawaran.Tak lupa penyusun sampaikan terima kasih kepada
pengajar mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
makalah ini. Dan juga kepada rekan- rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan
dan pandangan, sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.

Penyusun berharap makalah ini dapat menambah wawasan mengenai Pengantar Ilmu
Ekonomi terutama materi mengenai Elastisitas Penawaran.

Pamulang, 28 Maret 2019

Pemakalah

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN2
A. Pengertian Elastisitas Penawaran 2
B. Jenis Elastisitas Penawaran 3
C. Cara Pengukuran Elastisitas Penawaran 5
D. Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran 7
E. Faktor Lain 9
F. Secara Koefisien Elastisitas Ada Dua Cara 10

G. Elastisitas Penawaran Di Rumuskan Dengan Cara Yang Sama 10


H. Kenapa Perlu Mengukur Elastisitas 11

BAB III PENUTUP 12


A. Kesimpulan 12
B. Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan, dan masyarakat secara
keseluruhannya akan selalu menghadapi berbagai persoalan yang bersifat ekonomi, yaitu
persoalan yang menghendaki seseorang atau suatu perusahaan atau suatu masyarakat
harus membuat keputusan tentang cara yang terbaik dan menentukan prioritas untuk
melakukan suatu kegiatan ekonomi.
Khusus dalam sudut pandang suatu perusahan atau penyedia barang atau jasa
dihadapkan pada masalah salah satunya adalah penentuan jumlah penawaran barang.
Banyak hal yang menentukan jumlah penawaran barang. Dalam hukum penawaran yang
telah dijelaskan pada materi sebelumnya, menyatakan bahwa “jika semua hal dibiarkan
sama, ketika harga suatu barang meningkat, maka jumlah penawarannya akan meningkat
pula”. Namun, suatu perusahan dihadapkan pada pasar yang kompleks, sehingga
memungkinkan terjadinya pergeseran hingga pada suatu kondisi baik elastisitas ataupun
inelastisitas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Elastisitas Penawaran ?
2. Apa saja Faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran ?
3. Apa saja jenis-jenis Penawaran ?
4. Bagaimana cara pengukuran Elastisitas Penawaran ?

C. Tujuan
1. Memahami apa yang di maksud dengan Elastisitas penawaran
2. Memahami Faktor apa saja yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran
3. Memahami Jenis-jenis Penawaran
4. Memahami bagaimana cara mengukur Elastisitas Penawaran

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Elastisitas Penawaran


      Elastisitas merupakan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap
perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga.
Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran
terhadap perubahan harga.
Perubahan harga juga menimbulkan akibat yang berbeda terhadap jumlah penawaran
sejumlah barang. Ukuran kuantitatif sebagai akibat perubahan harga terhadap perubahan
jumlah barang yang ditawarkan dinamakan elastisitas penawaran (Sukirno, 2010: 25).

Menurut pendapat beberapa ahli lain, pengertian elastisitas penawaran (supply) adalah:
1. Elastisitas supply atau elastisitas penawaran merupakan sebuah ukuran akan seberapa
besar respons para penjual terhadap perubahan yang terjadi dalam kondisi
pasar (Gasperz, 1999: 10).
Elastisitas penawaran mengukur sensitivitas penawaran produk oleh produsen terhadap
perubahan harga jual produk itu, dengan mengasumsikan beberapa faktor lain yang
mempengaruhi penawaran produk itu konstan (ceteris paribus) (Gasperz, 1999: 10).
2. Price elasticity of supply a measure of how much the quantity supplied of a good
responds to a change in the price of that good, computed as the percentage change in
quantity supplied divided by the percentage change in price (Mankiw, 2002: 417).
3.  Elastisitas harga dari penawaran adalah ukuran kepekaan kuantitas yang ditawarkan
terhadap perubahan harga, persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan dibagi
dengan persentase perubahan harga (McEachern, 2014 Vol 1: 21).
4.  Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang
diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut (Hastuti, 2011: 30).

Jadi kesimpulannya elastisitas penawaran adalah ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu


barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur persentase
perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan harga.
2
B. Jenis Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaran menggambarkan pengaruh dari harga suatu barang terhadap


jumlah yang akan dijual. Jika kenaikan harga barang dibarengi dengan peningkatan barang
yang ditawarkan maka kejadian penawaran ini disebut dengan elastis. Akan tetapi pada
sebaliknya, jika peningkatan harga tidak diikuti dengan adanya peningkatan barang yang
ditawarkan maka kejadian penawarannya disebut dengan inelastis.

Elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:


1. Penawaran elastisitas sempurna
Penawaran elastisitas sempurna terjadi jika harga suatu barang tidak berubah, akan tetapi
penyediaan dari barang berubah, atau dengan kata lain, penawaran elastis sempurna terjadi
jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga,
sehingga nilai kooefisiennya =  (tidak terhingga).
Contohnya terjadi pada produk-produk baru di pasaran seperti mie instan dengan merk
baru. Pada harga yang tetap, produksi akan dapat bertambah dalam berbagai jumlah sebab
memang masih memiliki banyak stok barang.

2. Penawaran Elastis
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang
lebih besar. Atau dengan kata lain, penawaran elastis terjadi jika persentase perubahan
penawaran barang lebih besar dari persentase perubahan harga atau apabila nilai
koofisiennya >1.
Contoh kasus ini adalah pada perusahaan tekstil dimana terjadi kenaikan harga kain
sebesar 22%, hal tersebut akan mebuat pabrik tekstil yang sudah memiliki stok bahan yang
cukup besar sehingga dapat menambah jumlah produksi kain dengan presentase sebesar 67%.

3. Penawaran  dengan elastisitas uniter


Penawaran elastis uniter terjadi jika perubahan harga sebanding dengan perubahan
jumlah penawaran Atau bisa dikatakan elastisitas uniter jika persentase perubahan harga
sama dengan persentase perubahan penawaran atau jika nilai koofisiennya =1.
Kasus ini bisa dicontohkan pada penjual daging sapi yang sekaligus memiliki peternakan
sapi. Pada saat terjadi peningkatan harga daging sebesar 22%, penjual daging tgersebut akan
3
melakukan kenaikan penawaran jumlah daging sebesar 22%, mengingat daging masih dapat
disimpan dalam lemari pendingin.

4. Penawaran tidak elastis (Inelastis)


Penawaran inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
penawaran. Atau dengan kata lain penawaran tidak elastis terjadi jika persentase perubahan
penawaran barang lebih kecil dari persentase perubahan harga atau jika nilai koofisiennya
<1.
Contohnya pada kasus peningkatan harga cabai melonjak tinggi sebesar 22%, hal
tersebut akan membuat para petani cabai berusaha untuk meningkatkan produksinya, namun
karena keterbatasan biaya produksi dan luas lahan maka peningkatan jumlah yang diproduksi
tidak mencapai 22%, hanya sekitar 10%.

5. Penawaran inelastis sempurna
Penawaran inelastis sempurna dapat terjadi jika perubahan harga tidak dapat
mempengaruhi jumlah penawaran atau jika nilai kofisiennya adalah 0.
Contoh dari jenis elastisisitas ini adalah ikan, yang tidak tahan lama yang dibawa ke
pasar untuk dijual dengan berapa pun harga yang akan mereka peroleh, sebab apabila
mereka tidak menuruti harga yang ada kemungkinan ikan akan busuk dan tidak dapt dijual
kembali.
Namun, dalam dunia nyata.elastisitas yang terjadi hanya ada dua macam yaitu inelastis
sempurna dan inelastis. Hal tersebut dikarenakan supply atau penawaran terkait erat dengan
fungsi produksi. Salah satu unsur utama dalam fungsi produksi yang akhirnya
mempengaruhi kurva penawaran adalah biaya produksi. Apabila biaya produksi untuk
barang rendah, maka akan menguntungkan bagi produsen untuk menawarkan dalam jumlah
yang banyak. Apabila biaya produksi tinggi, perusahaan akan memproduksi sedikit. Biaya
produksi sendiri sangat ditentukan oleh harga input, seperti tenaga kerja, energi atau mesin
yang jelas mempunyai pengaruh sangat kuat terhadap biaya untuk memproduksi suatu
tingkat produksi tertentu. Sehingga dalam jenis elastisitas supply, hanya ada 2 jenis yang
mungkin terjadi dalam dunia nyata. Sebab, seberapa pun besar tingkat perubahan harga tidak
akan banyak mempengaruhi jumlah barang ditawarkan dikarenakan sebuah proses
penambahan produk memerlukan penambahan biaya produksi yang juga besar dan biaya
produksi tersebut tidak dapat dipenuhi dengan mudah sehingga tidak akan mempengaruhi
prosentase perubahan jumlah produk seperti digambarkan pada kurva inelastis sempurna,
4
kalaupun dapat dipenuhi prosentase perubahan jumlah produk yang ditawarkan tidak akan
terlalu besar dan relatif lebih rendah dari presentase perubahan harga, seperti yang tergambar
dalam kurva inelastis.

C. Cara Pengukuran Elastisitas Penawaran

Es =     Persentase perubahan jumlah barang yang


ditawarkan.
Persentase perubahan harga

Rumus koefisien elastisitas penawaran adalah sebagai berikut:

Es =     ∆Qs / Qs          =          ∆Qs     x          P
∆P / P                          ∆P                   Qs

 Penafsiran terhadap elastisitas penawaran adalah sebagai berikut :


Besaran Kategori Pengaruh bila harga Pengaruh bila harga naik
Elastisita Elastisitas Turun
s
Es > 1 Elastisitas Jumlah yang Jumlah
ditawarkan yang ditawarkan naik
turun dengan % yang dengan prosentase yang
lebih besar lebih besardibandingkan
prosentase kenaikan harga
Es < 1 Inelastis Jumlah yang Jumlah yang ditawarkan
ditawarkan naik dengan prosentase
turun dengan % yang yang lebih
lebih kecil kecil dibandingkan
prosentase kenaikan harga

Es = 1 Unitary elastis Jumlah yang Jumlah yang ditawarkan


ditawarkan turun dengan % yang
turun dengan % yang sama dengan prosentase
sama kenaikan harga

5
Es = ~ Elastis Tidak menjual sama Menjual dengan segala
Sempurna Sekali Kemampuan
Es = 0 InelastisSempurn Jumlah yang Jumlah yang ditawarkan
a ditawarkan tidak berubah
tidak berubah

Dalam perhitungan elastisitas penawaran ada beberapa rumus, yaitu:


1. Elastisitas (Point Elasticity)
Digunakan untuk menghitung koefisien elastisitas harga penawaran pada suatu titik
tertentu pada kurva penawaran.

Contoh Soal:
Di Toko Makmur, pada saat harga balsem X (Rp) = 7000, jumlah yang diminta = 24.
Ketika harga naik menjadi (Rp) 8000, jumlah yang diminta = 72. Hitunglah besar
koefisien elastisitas penawaran balsem tersebut!
Es   =    × 
=   × 
     = 0,8
Es < 1  (inelastis)
2. Elastisitas Busur (Arc Elasticity)
Digunakan untuk menghitung koefisien elastisitas harga penawaran antara dua titik
koordinat (P,Q) pada suatu kurva penawaran.

Contoh Soal:
Hasil penjualan sepatu merek Y pada minggu 1 dengan harga (Rp) = 200.000, jumlah
yang diminta adalah 58 buah. Sementara pada minggu 2 harga (Rp) = 175.000, jumlah
yang diminta adalah 35 buah. Hitunglah elastisitas penawaran dengan menggunakan
elastisitas busur.
Es   =    × 
       =   × 
       =   0,00192     x    4032,258
       =   7,74
Es > 1 (elastis)

6
3. Elastisitas Kumulatif
Digunakan untuk menghitung koefisien elastisitas harga penawaran lebih dari dua titik
pada suatu kurva penawaran.
* dengan N = n-1

Contoh Soal:
Diketahui data mengenai tingkat harga dan jumlah yang dijual di Lia Bakery untuk
produk rainbow cake pada hari senin adalah sebagai berikut. Pada saat harga Rp 8.000,
jumlah yang dijual 100 unit, ketika harga naik menjadi Rp 12.000, jumlah yang dijual
naik menjadi 150 unit. Pada waktu harga turun kembali menjadi Rp 10.000 jumlah yang
dijual turun menjadi 120. Hitunglah tingkat elastisitas penawarannya.
n=3
N=3–1=2
∑∆Q  = ∆Q1 + ∆Q2 = 50 + 30 = 80
∑∆P   =  ∆P1 + ∆P2 = 4000 + 2000 = 6000
∑Q     = Q1 + Q2 + Q3 = 100 + 150 + 120 = 370
∑P      = P1 + P2 + P3   =  8000 + 12000 + 10000 = 30000
Dengan demikian, besarnya elastisitas penawaran produk rainbow cake di
Lia  Bakery pada hari senin adalah :
Es   =  ×   =  × 
         = 0,0133 x 81, 08 = 1, 08
Es  > 1 (elastis)

D. Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran


Dua faktor dapat dianggap sebagai faktor yang penting di dalam menentukan elastisitas
penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana
penawaran tersebut dianalisis (Sukirno, 2010: 30).

1. Sifat Perubahan Biaya Produksi


Bagaimana biaya produksi akan berubah sekiranya harus dilakukan pertambahan
produksi, sangat besar pengaruhnya kepada elastisitas penawaran. Penawaran akan
bersifat tidak elastis apabilakenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan
mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Tetapi jika penawaran dapat ditambah

7
dengan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan
bersifat elastis.
Apakah biaya produksi akan meningkat dengan cepat atau akan mengalami
pertambahan yang sedikit saja, apabila produksi ditambah, tergantung kepada banyak
faktor. Salah satu faktornya yang penting adalah sampai dimana tingkat penggunaan
kapasitas alat produksi yang dimiliki perusahaan. Apabila kapasitasnya telah
mencapai tingkat yang tinggi, investasi baru haruslah dilakukan untuk menambah
produksi. Dalam keadaan ini kurva penawaran akan menjadi tidak elastis, terutama
apabila faktor produksi yang diperlukan untuk menaikkan produksi sangat sukar
diperoleh.

2. Jangka Waktu Analisis


Di dalam menganalisis pengaruh waktu, kepada elastisitas penawaran, biasanya
dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu:

a. Masa Amat Singkat


Yang dimaksudkan dengan masa amat singkat adalah jangka waktu di mana para
penjual tidak dapat menambah penawarannya. Dalam waktu satu/beberapa hari saja
semua input tetap; oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera
menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar harga
yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan
yang ada pada saat itu. Dengan demikian penawarannya bersifat tidak elastis
sempurna.

b. Jangka Pendek
Di dalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah.
Tetapi setiap perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang
tersedia itu dengan cara menggunakan faktor produksi, termasuk barang modal,
secara lebih intensif. Antara lain caranya adalah memperpanjang jam kerja,
memperbaiki manajemen produksi, menggunakan tenaga kerja lebih efektif dan
sebagainya. Usaha ini akan dapat menambah produksi barang yang ditawarkan.
Tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal
pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll). Dalam keadaan
demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang dan
8
proses produksinya. Kalau memperbesar produksi menyebabkan biaya naik dengan
cepat, maka penawaran akan bersifat tidak elastis (inelastic). Tetapi kalau biaya
produksi hampir tidak naik dengan pertambahan produksi, maka penawaran akan
bersifat elastis. Umumnya, hasil pertanian suplainya inelastic, sedang hasil pabrik
lebih elastis.

c. Jangka Panjang
Diartikan jangka waktu yang cukup lama hingga para produsen dapat menambah
kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin, perluasan
areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat.
Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran. Dalam jangka panjang,
perkembangan teknik produksi di sektor industri dan produksi secara besar malah
dapat menyebabkan harga turun, sehingga barang yang dulu dipandang barang
mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang
banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dan sebagainya).
Produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah ditambah dalam
jangka panjang, oleh karena itu, penawaran bersifat elastis.
Untuk ketiga kasus diatas mungkin bisa diilustrasikan bagaimana penawaran
mungkin berubah pada kasus perikanan. Pada kasus amat singkat, mungkin berlaku
untuk ikan pada hari mereka dibawa ke pasar, dimana mereka harus benar-benar di
lelang habis seluruhnya. Pada kasus kedua yaitu jangka pendek mungkin berlaku
kira-kira dengan stok kapal ikan dalam jumlah tertentu dan sebelum tenaga kerja
baru tertarik pada industri tersebut. Untuk jangka waktu yang panjang, ketika kapal-
kapal ikan baru dibangun, tenaga kerja baru tertarik, dan usaha-usaha perikanan baru
didirikan, penawaran ikan mungkin akan bersifat sangat elastis.     

E. Faktor Lain
Adapun beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi elastisitas penawaran, yaitu:

1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.


Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak
elastis apabila salah satu dari berbagai hal berikut terjadi:

9
a) Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi
saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka
penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan
produksi berada dalam skala tidak ekonomis.

b) Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan
memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi
besar.Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah
sebaliknya.

2. Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat
segeramemenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.

3. Kemudahan substitusi faktor produksi/input.


Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis
penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah
produsenmemenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga
kerja ebih fleksibel,sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.

F. Secara Koefisien Elastisitas Ada Dua Cara

1. Elastisitas Titik
Merupakan suatu pengukuran koefisien elastisitas permintaan yang dilakukan pada
suatu Titik tertentu dari kurva permintaan itu.
2. Elastisitas Busur
Merupakan koefisien elastisitas permintaan yang dihitung suatu interval tertentu dari
suatu Kurva Permintaan.

G. Elastisitas Penawaran dirumuskan dengan cara yang sama.

Elastisitas penawaran karna harga (price elasticity of supply) adalah presentase


perubahan jumlah penawaran karna setiap peningkatan 1 persen dari harga.Elastisitas
ini biasanya positif karna harga yang lebih tinggi memberi insentif kepada para
produsen untuk meningkatkan output.

10
Elastisitas penawaran dapat juga di hubungkan dengan variabe-variabel seperti suku
bunga,upah rata-rata,dan harga bahan baku serta barang-barang lain yang dipakai untuk
membuat produk tersebut.Misalnya,untuk kebanyakan barang buatan pabrik,maka
elastisitas penawaran karna harga bahan baku adalah negatif.Kenaikan harga bahan
baku input berarti biaya produksi yang lebih tinggi untuk perusahaan,jadi jika variabel-
variable tetap sama,jumlah penawaran akan turun.

H. Kenapa perlu Mengukur Elastisitas?

Sebagaimana disinggung di muka semua perusahaan tujuannya adalah mencari laba.


untuk mendapat laba diperlukan pendapatan. Laba yang besar tentu memerlukan
pendapat atau (revenue) yang besar pula .

Pendapatan ® TR=PQ®Q®Qd(Demand) dan Qs (Supply)

Laba= TR-TC®TC=TFC+TVC

®TC adalah pengeluaran untuk bahan baku,teknologi,sumber daya lainnya,iklan dan


sebagainya.

Dengan demikian,terlihat bahwa: pendapatan dan laba dipengaruhi oleh harga (P),

dan kuantum barang yang terjual (Qd).

Contoh Kasus Elastisitas Penawaran


Toko Sepatu Sahabat mengalami kenaikan harga sepatu anak yang semula Rp15.000,00
turun menjadi Rp20.000,00. Akibat kenaikan harga, jumlah penawaran naik dari 1.000
menjadi 4.000. Jadi koefisien elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut:

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa
berubah ketika harganya berubah.
Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentasi perubahan atas kuantitas yang
ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.Setiap perubahan harga
akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan
harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan
barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi
ada pula yang perubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas  penawaran merupakan
ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang ditawarkan akan mengalami
perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga dari pihak produsen maupun
konsumen.

B. Saran
penawaran pada umum nya lebih elastis dalam jangka panjang daripada jangka
pendek. Dalam jangka pendek jumlah penawaran tidak terlalu responsif terhadap
harga, karena dalam jangka pendek perusahaan tidak dapat merubah ukuran besarnya
pabrik untuk membuat lebih banyak atau lebih sedikit barang. Jadi jika ingin
mengubah harga penawaran ada baiknya dilihat terlebih dahulu dari segi apa yang
produden inginkan.

12
Daftar Pustaka

Sukwiaty, Dkk. 1995. Pengantar Mikro. Jakarta : Binapura Aksara


Yasinta. 2008. Elastisitas Permintaan dan Penawaran.
Yasinta Chaeraniirm. 2012. Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Wordpress.com:
chaeraniirma, (Depok,28 Maret 2019. 22:00 wib)
Tim Penyusun Modul SMK. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial.
Surakarta : Citra Pustaka Mandiri
Sukirno, Sadono, Teori Pengantar Mikro Ekonomi, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005
Lukman, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Jakarta UIN Jakarta Press, 2007

13

Anda mungkin juga menyukai