Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat-Nya kami diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini, kami membahas mengenai “Kurva
Penawaran Agregat”

Harapan kami semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca. Kami mengetahui masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan para pembaca
untuk memberikan masukan–masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini sehingga kedepannya lebih baik.

Sabtu, 18 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I............................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1

1.3 Tujuan............................................................................................................1

BAB II...........................................................................................................................2

PEMBAHASAN...........................................................................................................2

2.1 Kurva Penawaran Agregat Vertikal di Jangka Panjang..........................2

2.2 Faktor yang Menyebabkan Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang


Bergeser....................................................................................................................4

BAB III.........................................................................................................................7

PENUTUP....................................................................................................................7

3.1 Kesimpulan....................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penawaran agregat (aggregate supply) merupakan penawaran barang atau jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dalam kegiatan perekonomian suatu
negara. Penawaran agregat juga dikenal sebagai output total, keseluruhan
penawaran barang dan jasa yang diproduksi pada tingkat harga tertentu dan dalam
kurun waktu tertentu. Besaran penawaran agregat dapat ditampilkan dengan kurva
penawaran agregat yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga dan
kuantitas output yang dihasilkan perusahaan-perusahaan. Kurva penawaran
agregat dapat menunjukkan hubungan antara tingkat harga barang dan jasa di
suatu negara dengan kuantitas barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan di
negara tersebut.

Kurva penawaran agregat jangka panjang (long run aggregate supply) LRAS
dan kurva penawaran agregat jangka pendek (short run aggregate supply) SRAS.
Membahas bagaimana perekonomian melakukan transisi dari jangka pendek ke
jangka panjang. Guncangan penawaran pada perekonomian yang bisa mengubah
biaya produksi barang serta jasa dan akibatnya, mempengaruhi harga yang
dibebankan perusahaan kepada konsumen. Guncangan yang terjadi dengan
penawaran ini merupakan suatu fungsi kerugian yang akan terjadi dan bisa
diaktualisasikan dengan kejadian yang terjadi di dalam masyarakat seperti hama
yang mengancurkan, undang-undang perlindungan lingkungan baru, kenaikan
agresivitas serikat pekerja, organisasi kartel minyak internasional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengapa kurva penawaran agregat vertikal di jangka panjang ?
2. Apa faktor yang dapat menyebabkan kurva penawaran agregat jangka
panjang dapat bergeser ?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengapa kurva penawaran agregat vertikal di jangka
panjang
2. Untuk mengetahui faktor yang dapat menyebabkan kurva penawaran
agregat jangka panjang dapat bergeser

1.4

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kurva Penawaran Agregat Vertikal di Jangka Panjang


Penawaran agregat (aggregate supply) merupakan penawaran barang atau jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dalam kegiatan perekonomian suatu
negara. Penawaran agregat juga dikenal sebagai output total, keseluruhan
penawaran barang dan jasa yang diproduksi pada tingkat harga tertentu dan dalam
kurun waktu tertentu. Besaran penawaran agregat dapat ditampilkan dengan kurva
penawaran agregat yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga dan
kuantitas output yang dihasilkan perusahaan-perusahaan. Biasanya, hubungan
antara penawaran agregat dengan tingkat harga bersifat positif.

Kurva penawaran agregat dapat menunjukkan hubungan antara tingkat harga


barang dan jasa di suatu negara dengan kuantitas barang dan jasa yang dihasilkan
perusahaan di negara tersebut. Tidak seperti kurva permintaan agregat, yang
memiliki kemiringan (slope) menurun, kurva penawaran agregat menggambarkan
hubungan yang sangat tergantung pada rentang waktu yang ditelaah. Pada jangka
panjang kurva penawaran agregat adalah vertical, sedangkan pada jangka pendek
kurva penawaran agregat adalah menanjak. Bentuk kurvanya memanjang dari kiri
bawah ke kanan atas jika jangka waktunya pendek (short run) dan memanjang
dari bawah ke atas secara vertikal atau nyaris vertikal jika jangka waktunya
panjang (long run). Investasi bersih (net invesment), perkembangan teknologi
yang memicu produktifitas dan perubahan kebijakan yang positif dapat
meningkatkan penawaran agregat baik penawaran jangka pendek maupun jangka
panjang. Perubahan kebijakan seperti menetapkan harga barang umum menjadi
rendah dapat meningkatkan efisiensi ekonomi dan menggeser kurva penawaran
agregat ke kanan.

3
Pada jangka panjang, produksi barang dan jasa ekonomi (PDB riilnya)
bergantung pada ketersediaan pekerja, modal, dan sumber daya alam serta pada
penguasaan teknologi yang digunakan untuk mengubah faktor-faktor produksi ini
menjadi barang dan jasa. Bentuk kurva penawaran agregat jangka panjang yang
vertikal, pada intinya hanyalah suatu penerapan konsep dikotomi klasik dan
kenetralan moneter. Seperti yang telah kita bahas teori ekonomi makro yang
klasik didasarkan pada asumsi bahwa variable-variabel riil tidak bergantung pada
variable-variabel nominal. Kurva penawaran agregat jangka panjang konsisten
dengan gagasan ini karena hal ini menyatakan secara tidak langsung bahwa
jumlah output (variable riil) tidak bergantung pada tingkat harga (variable
nominal).

Seseorang mungkin mempertanyakan mengapa kurva penawaran untuk


barang dan jasa tertentu dapat berbentuk miring ke atas jika kurva penawaran
agregat jangka panjang berbentuk vertikal. Alasannya adalah bahwa penawaran
untuk barang dan jasa tertentu bergantung pada relative-harga dari barang dan
jasa tersebut dibandingkan dengan harga lain dalam perekonomian. Sebagai
contoh ketika harga es krim naik, membuat harga lain dalam perekonomian tetap,
penghasil es krim dapat meningkatkan produksinya dengan memperkerjakan
tenaga kerja, susu, coklat, dan input lainnya dari produksi barang lain seperti
yoghurt beku. Sementara itu produksi barang dan jasa secara keseluruhan dibatasi

4
oleh pekerja, modal, sumber daya alam, dan teknologi. Jadi tidak seluruh harga
dalam perekonomian naik secara bersamaan, tidak ada perubahan jumlah
keseluruhan penawaran barang dan jasa.

2.2 Faktor yang Menyebabkan Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang


Bergeser
Posisi kurva penawaran agregat jangka panjang menunjukkan jumlah barang
dan jasa yang diperkirakan oleh teori klasik ekonomi makro. Tingkat produksi ini
terkadang diberi nama keluaran potensial atau output full-employment. Tepatnya,
dapat disebut dengan tingkat hasil produksi alamiah ( natural level of output)
karena hal ini menunjukkan apa yang dihasilkan oleh ekonomi ketika
pengangguran berada pada tingkat alamiahnya atau normal. Tingkat output
alamiah adalah tingkat produksi dimana perekonomian berputar dalam jangka
panjang.

Setiap perubahan dalam perekonomian yang mengubah tingkat output alamiah


akan menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang. Karena output dalam
model klasik bergantung pada tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan
pengetahuan teknologi, kita dapat mengelompokkan pergeseran-pergeseran kurva
penawaran agregat jangka panjang sebagai pergeseran yang berasal dari sumber-
sumber berikut:

1. Pergeseran akibat Perubahan Tenaga Kerja

Misalkan bahwa suatu perekonomian memiliki tingkat imigran yang tinggi.


Karena jumlah pekerja akan lebih besar maka jumlah penawaran barang dan jasa
yang ditawarkan akan meningkat. Sebagai hasilnya, kurva penawaran agregat
jangka panjang akan bergeser ke kanan. Sebaliknya, jika banyak pekerja yang
pindah ke luar negeri, kurva penawaran agregat jangka panjang akan bergeser ke
kiri.

Posisi kurva penawaran agregat jangka panjang juga bergantung pada tingkat
pengangguran alamiah, sehingga jika terjadi perubahan dalam tingkat

5
pengangguran alamiah maka akan menggeser kurva penawaran agregat jangka
panjang. Sebagai contoh jika upah minimum diberlakukan pada pasar tingkat
upah bersih, pengangguran alamiah rata-rata akan meningkat dan kegiatan
perekonomian akan menghasilkan lebih sedikit jumlah barang dan jasa.
Akibatnya kurva penawaran agregat jangka panjang akan bergeser ke kiri.
Sebaliknya, jika terjadi perubahan dalam sistem kesejahteraan pengangguran yang
mendorong pengangguran untuk mencari pekerjaan baru dengan lebih giat.
Pengangguran rata-rata akan menurun, dan kurva penawaran agregat jangka
panjang akan bergeser ke kanan.

2. Pergeseran akibat Perubahan Modal

Kenaikan jumlah modal dalam suatu perekonomian akan meningkatkan


produktivitas, sehingga jumlah penawaran barang dan jasa juga meningkat.
Sebagai hasilnya, kurva penawaran agregat jangka panjang bergeser ke kanan.
Sebaliknya, penurunan jumlah modal dalam suatu perekonomian menurunkan
produktivitas dan jumlah penawaran barang dan jasa yang kemudian menggeser
kurva penawaran agregat jangka panjang ke kiri.

Perhatikan bahwa dasar pemikiran yang sama berlaku tanpa memperhatikan


apakah kita membahasa modal fisik atau modal manusia. Kenaikan baik dalam
jumlah mesin maupun jumlah lulusan universitas akan meningkatkan kemampuan
perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa. Jadi, keduannya akan
menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kanan.

3. Pergeseran yang Berasal dari Sumber Daya Alam

Kegiatan produksi perekonomian bergantung pada sumber daya alamnya


termasuk lahan, mineral, dan cuaca. Penemuan jenis mineral baru akan menggeser
kurva penawaran agregat jangka panjang ke kanan. Perubahan dalam pola cuaca
yang mengakibatkan pertanian menjadi sulit menggeser kurva penawaran agregat
jangka panjang ke kiri.

6
Di banyak negara seperti Singapura dan Hongkong sumber daya alam penting
didatangkan dari luar negri. Perubahan dalam ketersediaan sumber daya alam ini
juga dapat menggeser kurva penawaran agregat.

4. Pergeseran yang Berasal dari Pengetahuan Teknologi

Alasan utama yang menjelaskan mengapa perekonomian saat ini


menghasilkan lebih banyak dibandingkan dengan generasi sebelumnya adalah
ilmu pengetahuan dan teknolgi kita telah maju. Penemuan komputer, sebagai
contoh telah membuat kita mampu membuat lebih banyak barang dan jasa dari
sejumlah tenaga kerja, modal, dan sumber daya alam. Penggunaan computer telah
meluas di seluruh perekonomian, sehingga hal ini menggeser kurva penawaran
agregat jangka panjang ke kanan.

Walaupun tidak secara langsung bersifat teknologi, banyak kejadian lain yang
memberikan pengaruh seperti halnya perubahan teknologi. Sebagai contoh,
membuka perdagangan internasional mempunyai pengaruh sama dengan
penemuan mesin produksi baru, karena memungkinkan negara untuk
berspesialisasi di industri dengan produktivitas tinggi, sehingga hal ini juga
menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kanan. Sebaliknya, jika
pemerintah mengesahkan peraturan baru yang melarang perusahaan
menggunakan metode produksi tertentu, mungkin karena terlalu bahaya bagi
pekerja, hasilnya adalah pergeseran ke kiri dalam kuva penawaran agregat jangka
panjang.

7
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penawaran agregat (aggregate supply) merupakan penawaran barang atau jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dalam kegiatan perekonomian suatu
negara. Besaran penawaran agregat dapat ditampilkan dengan kurva penawaran
agregat yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga dan kuantitas output
yang dihasilkan perusahaan-perusahaan. Kurva penawaran agregat dapat
menunjukkan hubungan antara tingkat harga barang dan jasa di suatu negara
dengan kuantitas barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan di negara tersebut. .
Bentuk kurva penawaran agregat jangka panjang yang vertikal, pada intinya
hanyalah suatu penerapan konsep dikotomi klasik dan kenetralan moneter.

Setiap perubahan dalam ekonomi yang mengubah tingkat hasil produksi


alamiah akan menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang. Hal ini
dikarenakan hasil produksi dalam model klasik tergantung pada para pekerja,
modal, sumber daya alam, dan pengetahuan teknologi.

8
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw, N. Gregory. 2018. Pengantar Ekonomi Makro Edisi 7. Salemba Empat.
Jakarta.

Masitoh, Siti. 2013. Penawaran Agregat.

https://www.academia.edu/9903185/PENAWARAN_AGREGAT

Anda mungkin juga menyukai