Anda di halaman 1dari 15

EKSI4205-28

TUGAS 1 EKSI 4205 Kelas 28

1. Jelaskan pengertian dan fungsi


a. Pasar Keuangan
b. Sistem Keuangan
2. Jelaskan kendala system barter?
3. Jelaskan jenis jenis lembaga keuangan bank dan non bank
4. Jelaskan perbedaan antara lembaga keuangan bank dan non bank?
5. Jelaskan Sejarah Perbankan di Indonesia
6. Dalam menganalisa resiko, resiko apa saja yang kemungkinan dialami oleh
bank ?
7. Salah satu tugas BI mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah,
bagaimana dalam pelaksanaannya agar nilai rupiah stabil?
8. Jelaskan Kedudukan Bank Indonesia dalam sistem moneter di Indonesia
9. Sebutkan dan jelaskan produk jasa Bank Umum dan Bank Syariah di
Indonesia
10. Jelaskan Perbedaan antara Bank Sentral, Bank Umum, Bank Syariah dan
Bank Perkreditan Rakyat

Penskoran Nilai Tugas


Nomor Soal MAKSIMAL SKOR SKOR TOTAL
1 10
a 5
b 5
2 10 10
3 10 10
4 10 10
5 10 10
6 10 10
7 10 10
8 10 10
9 10 10
10 10 10
TOTAL SKOR MAKSIMAL 100

Doc_Tugas_Age _Irawan,S.E,S.Pd
EKSI4205-28

NAMA : ARIE NOVRIZA


NIM : 023817863
UPBJJ : SORONG _ KAIMANA

JAWABAN NO 1

Pasar keuangan adalah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau koporasi
untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam
bentuk sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi),
Dalam sekuritas komoditas dimungkinkan dapat melakukan pembelian dan penjualan awal atas
produk produk sumber alam seperti produk pertanian dan Pertambangan dan lain sebagainya.
Dalam dunia keuangan, pasar keuangan ini meliputi:

Penjual saham dalam memperolehkan modal melalui pasar modal;

Pengalihan atas risiko pada transaksi pasar derivatif; dan

Perdagangan internasional melalui pasar valuta asing.

Sistem keuangan secara prinsip diartikan sebagai kumpulan pasar, institusi, peraturan dan
teknik dimana surat berharga diperdagangkan, tingkat suku bunga ditentukan, jasa keuangan
dihasilkan dan ditawarkan keseluruh dunia. (Peter S.Rose, 2000)
Sistem keuangan dalam perekonomian modern memiliki sekurang-kurangnya tujuh fungsi pokok
sebagai berikut (Peter S.Rose, 2000):
Saving Function (Fungsi Tabungan)
Sistem keuangan menyediakan suatu mekanisme dan instrumen tabungan. Misalnya obligasi,
saham, dan isntrumen utang lain yang diperjualbelikan di pasar uang dan pasar modal yang
menjajikan suatu pendapatan dengan risiko relatif rendah. Adanya instumen-instrumen keuangan
untuk invbestasi, sehingga memungkinkan barang-barang dan jasa-jasa dapat diproduksi lebih
banyak yang pada gilirannya akan meningkatkan taraf hidup.

Wealth Function (Fungsi Penyimpan kekayaan)


Instrumen keuangan yang diperjualbelikan dalam pasar keuangan menyediakan cara yang terbaik
untuk menyimpan kekayaan, yaitu menahan nilai aset yang dimiliki, sampai dana tersebut
dibutuhkan untuk dibelanjakan. Fungsi ini disebut dungsi penyimpanan kekayaan (wealth
function) Penyimpanan kekayaan dapat dilakukan dengan cara membeli barang, misalnya mobil.
Namun kekayaan terebut akan berkurang nilainya akibat penyusutan dan memiliki risiko
kerugian, misalnya: dicuri, kecelakaan, kebakaran, dsb. Sebaliknya, obligasi, saham, dan
instrumen keuangan lain, nilainya tidak akan berkurang karena berlalunya waktu dan bahkan
memperoleh penghasilan. Di sampin itu, risiko kerugiannya relatif kecil.

Liquidity Function (Fungsi Likuiditas)


Kekayaan yang disimpan dalam bentuk instrumen keuangan, dapat dikonversi menjadi kas atau
uang tunai di pasar keuangan dengan risiko kecil. Dengan demikian, pasar keuangan
menyediakan likuiditas bagi penabung pemilik instrumen keuangan yang sedang membutuhkan
uang tunai. Dalam masyarakat modern, uang terutama disimpan di bank, dan hanya inilah

Doc_Tugas_Age _Irawan,S.E,S.Pd
EKSI4205-28

instrumen keuangan yang memiliki sifat likuiditas sempurna. Uang dapat kapan saja
dibelanjakan tanpa perlu dikonversi dalam bentuk apapun. Namun, uang yang disimpan di bank
umumnya memberikan hasil yang sangat rendah dibandingkan dengan semua aset yang
diperjualbelikan dalam sistem keuangan dan daya belinya akan terkikis oleh inflasi. Oleh karena
itulah penabung umumnya memperkecil jumlah tabungannya dan memilih memegang isntrumen
keuangan yang memberikan pendapatan yang lebih tinggi (high-yielding instrument) misalnya,
dalam bentuk instrumen berendapatan tetap, seperti: Surat Utang Negara Obligasi (Treasury
Bond) dan Surat Perbendaharaan Negara (Treasury Bills), sampai mereka membutuhkan uang
tersebut.

Credit Function (Fungsi Kredit)


Pasar keuangan menyediakan kredit untuk membiayai kebutuhan konsumsi dan investasi. Kredit
merupakan pinjaman yang disetai janji untuk membayar kembali di masa yang akan datang.
Konsumen membutuhkan kredit untuk membeli barang-barang, misalnya: rumah, mobil dan
sebagainya. Sedangkan pengsuaha menggunakan fasilitas kredit (credit line) untuk membeli
barang untuk tujuan produksi, membangun gedung, membeli mesin-mesin baru, membayar gaji
karyawan, membayar dividen kepada pemegang saham, dan memenuhi kewajiban pajaknya.

Payment Function (Fungsi Pembayaran)


Sistem keuangan juga menyediakan mekanisme pembayaran atas transaksi barang dan jasa.
Instrumen yang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan pembayaran (mediaum of
exchange) anatara lain: cek, giro, kartu kredit, dan kartu debit. Bank umum memiliki peran yang
sangat dominan dalam meberikan jasa-jasa pembayaran ini. Mereka menawarkan banyak variasi
jasa pembayaran, misalnyaL kliring, transfer elektronic, phone banking, electronic banking, dan
banyak lagi, Melihat perkembangnnya yang demikian pesat, sistem pembayaran dengan cara
elektronik (electronic funds transfer) atau e-banking akan mendominasi sistem pembayaran ke
depan dalam melakukan transaksi. Mekanisme pembayaran atau transfer secara online ini
menjadi suatu ternd baru dalam industri perbankan Indonesia sejak memasuki dekade 1980an.
Kegiatan ini merupakan terobosan baru bagi bank untuk meningkatkan fee base incomenya.
Pendapatan yang bersumber dari fee base ini sangat membantu bank dan menjadi sumber
pendapatan operasional yang diandalakan untuk menutupi biaya-biaya overheadnya ketika
perubahan Indonesia mengalami tekanan berta pada saat krisis moneter dan perbankan akhir
tahun 1990-an yang mengakibatkan puluhan bank harus ditutup dan atau di ambil alih
pengendalian manajemennya oleh pemerintah atau penguasa moneter.

Risk Function (Fungsi Risiko)


Sistem keungan dewasa ini secara luas menawarkan proteksi terhadap jiwa, kesehatan, harta dan
risiko pengasilan/kerugian, kepada semua unit utsaha dan konsumen termasuk pemerintah. Polis
asuransi dipasarkan oleh perusahaan asuransi yang menawarkan pertangungan terhadap
kemmungkinan gilagnya pernghasilan. Demikian pula perusahaan asuransi memberikan proyeksi
kepada pemehang polisnya terhadap kemungkinan timbulnya berbagai kerugian personal and
property risk, seperti kesehatan, kehilangan/pencurian, kerusakan akibat petir, sampai pada
kecelakaan lalulintas. Penjualan polis asuransi di pasar keuangan dimaksudkan untuk
menawarkan perlindungan terhadap kemungkinan terjadinyna kerugian tersebut.

Policy Function (Fungsi Kebijakan)


Pasar keuangan pada dekade terakhir ini telah menjadi suatu alat utama bagi otoritas untuk
melakukan kebijakan guna menstabilkan ekonomi dan mempengaruhi inflasi. Misalnya, dengan

Doc_Tugas_Age _Irawan,S.E,S.Pd
EKSI4205-28

mempengaruhi tingkat bunga dan jumlah kredit, pemerintah dapat mempengaruhi rencana
belanja dan pinjaman masyarakat, yang pada gilirannya akan mempengaruhi pertumbuhan kerja,
produksi dan harga-harga.

Lembaga Keuangan merupakan badan yang melalui kegiatannya menarik dana dari masyarakat
dan menyalurkannya ke masyarakat. Lembaga keuangan terdiri dari :

1. Lembaga Keuangan Depositori (Bank)


Lembaga keuangan yang dapat menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk
simpanan (deposits) seperti giro, tabungan, atau deposito berjangka yang diterima dari penabung
atau unit surplus.

2. Lembaga Keuangan Non Depositori (Contractual Instituitions)


Lembaga keuangan yang kegiatannya bersifat kontraktual, yaitu menarik dana dari masyarkat
dengan menawarkan kontrak untuk memproteksi penabung terhadap risiko ketidakpastian,
misalnya asuransi dan program pensiun.
Contoh: Lembaga Pembiayaan, Asuransi, Dana Pensiun, Pasar Uang, Pasar Modal dan
Pegadaian.

JAWABAN NO 2
1. Tidak praktis dan kurang efisien. Misalnya kita mau menukar pisang dgn ikan, kita harus
membawa-bawa pisang itu ke tempat transaksi
2. Sulit untuk menakar atau menentukan nilai dari suatu barang. Misalnya 1 kg gulakira2
bisa ditukar dgn garam berapa banyak
3. Ketersediaan barang jg tidak selalu ada
4. Sistem barter bersifat tradisional tidak cocok untuk perkembangan jaman yg telah
mengglobal

JAWABAN NO 3
A. Berdasarkan cara melakukan kegiatannya bank dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Bank Umum Konvensional

Maksud bank umum konvensional ini yaitu bank yang memberikan seluruh pelayanan
dari perbankan yang ada. Kegiatan yang dilakukan bank ini antara lain:

1. Mengumpulkan dana masyarakat

Bank umum konvensional mengumpulkan dana masyarakat dalam bentuk Simpanan


Giro, Simpanan Tabungan, maupun Simpanan deposit. Biasanya bank akan
menawarkan bunga yang akan diberikan atas tabungan tersebut agar masyarakat
tertarik untuk menyimpan dananya di bank tersebut. Bahkan ada beberapa bank yang
memberikan hadiah dengan ketentuan tertentu demi menarik minat masyarakat.

2. Menyalurkan dana ke masyarakat

Selain mengumpulkan dana dari masyarakat, bank juga menyalurkan dana ke


masyarakat lain yang memang sedang membutuhkan dana untuk keperluannya. Dana

Doc_Tugas_Age _Irawan,S.E,S.Pd
EKSI4205-28

tersebut disalurkan dalam bentuk pinjaman berupa kredit investasi, kredit modal
kerja, dan juga kredit konsumsi. Namun, bagi yang mengambil kredit tersebut di bank
tentu akan dikenakan biaya administrasi oleh bank. Itulah tujuan dari bank
menyalurkan dana tersebut agar bank juga bisa memperoleh keuntungan dari
menyalurkan dana tersebut.

3. Memberikan jasa bank lainnya

Maksud dari jasa lainnya yang diberikan bank disini ialah nasabah dapat mentransfer
uang ke nasabah lainnya baik dalam satu bank yang sama maupun berbeda. Selain itu
juga ada jasa kliring, jual beli surat-surat berharga, dan sebagainya.

Jadi, bank umum konvensional memperoleh keuntungan dari hasil menyalurkan dana
kepada nasabah dengan adanya biaya administrasi tersebut.

2. Bank Umum Syariah

Tidak jauh berbeda halnya dengan bank umum konvensional, bank umum syariah juga
melakukan kegiatan perbankan pada umumnya hanya saja bank ini berdasarkan pada
prinsip syariah yaitu perjanjian berdasar pada hukum islam antara bank dengan para
nasabahnya.

Berikut adalah kegiatan yang dilakukan oleh bank umum syariah:

1. Menerima simpanan dana dari masyarakat

Sama halnya dengan bank umum konvensional, bank umum syariah juga menerima
simpanan dana dari masyarakat hanya saja dalam bentuk giro berdasarkan prinsip
wadiah, tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah, deposito berjangka
berdasarkan prinsip mudharabah, atau simpanan simpanan dalam bentuk lain yang
berdasarkan prinsip wadiah ataupun mudharabah.

2. Menyalurkan dana

Bank syariah juga dapat menyalurkan dana kepada masyarakat seperti halnya bank
umum konvensional, namun penyaluran dana tersebut dalam bentuk piutang yang
berdasarkan prinsip mudharabah, isthishna, ijarah, dan salam. Selain itu juga
menyalurkan dana dalam bentuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, dan
pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip qardh.

3. Memberikan jasa lainnya berdasarkan prinsip dalam hukum islam

Jasa jasa lain yang diberikan bank umum syariah seperti menjual atau membeli surat-
surat berharga berdasarkan prinsip jual beli atau hiwalah, melakukan kegiatan dalam
valas berdasarkan prinsip sharf, dan lain sebagainya.

B. Jenis-jenis dari lembaga keuangan bukan bank itu sendiri ada beberapa macam,
yaitu:

Doc_Tugas_Age _Irawan,S.E,S.Pd
EKSI4205-28

1. Asuransi

Perusahaan asuransi yaitu perusahaan yang memberikan jasa dalam hal pertanggungan.
Perusahaan asuransi dapat berupa perusahaan asuransi konvensional dan asuransi syariah.

2. Pegadaian

Perusahaan pegadaian ini meminjamkan dana kepada masyarakat namun harus dengan
jaminan tertentu. Pegadaian ini juga dapat berupa pegadaian konvensional dan pegadaian
syariah.

3. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi ini memberikan dana pinjaman juga melayani penyimpanan dana dari
masyarakat.

4. Dana Pensiun

Perusahaan yang mengelola dana pensiun dari para pekerja suatu perusahaan.

5. Pasar Uang

Di Pasar Uang ini, masyarakat dapat menginvestasikan dana mereka dan juga
memperoleh dana pinjaman untuk keperluan masyarakat tersebut.

JAWABAN NO 4

perbedaan antara lembaga keuangan bank dan non bank:

1. Lembaga keuangan bank menjalankan kegiatan yang lebih lengkap bila dibandingkan
dengan lembaga keuangan bukan bank, yaitu mengumpulkan dana dari masyarakat lalu
menyalurkannya kembali ke masyarakat yang membutuhkan, serta memberikan jasa-jasa
keuangan lainnya seperti jual beli surat-surat berharga dan sebagainya. Sedangkan
lembaga keuangan bukan bank, setiap perusahaan hanya memfokuskan pada satu
kegiatan perusahaan tersebut. Misalnya perusahaan asuransi, mereka hanya focus untuk
memberikan layanan tanggungan kepada masyarakat yang tergabung dalam layanan
mereka. Contoh lain yaitu perusahaan pegadaian, mereka hanya menyalurkan dana
pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan dan dengan jaminan tertentu pastinya.

2. Lembaga keuangan bank dapat secara langsung menciptakan uang giral yang dapat
mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat sedangkan lembaga keuangan
bukan bank tidak bisa melakukan itu.

3. Lembaga keuangan bank dapat mengumpulkan dana dari masyarakat langsung dalam
bentuk giro, tabungan, maupun deposito. Sedangkan lembaga keuangan bukan bank tidak
dapat secara langsung mengumpulkan dana dalam bentuk tersebut.

Itulah beberapa perbedaan dari lembaga keuangan bank dengan lembaga keuangan bukan bank.
Jadi, sekarang anda dapat mempertimbangkan dengan baik apabila anda ingin menyimpan uang

Doc_Tugas_Age _Irawan,S.E,S.Pd
EKSI4205-28

anda, apakah di lembaga keuangan bank, atau melainkan di lembaga keuangan bukan bank.
Karena setiap lembaga tersebut tentu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

JAWABAN NO 5

Sejarah Singkat Perbankan di Indonesia


Asal Mula Kegiatan Perbankan
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo
dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para
pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa
pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua
Amerika. Bila ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang.
Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang.
Dalam perjalanan sejarah kerajaan tempo dulu mungkin penukaran uangnya dilakukan antar
kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan
nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer). Kemudian dalam perkembangan selanjutnya,
kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang
disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan
kegiatan peminjaman uang. Uangyang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan
kembali kepada masyarakatyang membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai
dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.

Sejarah Perbankan di Indonesia


Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa
itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang
ada itu antara lain:
a) De Javasce NV.
b) De Post Poar Bank.
c) De Algemenevolks Crediet Bank.
d) Nederland Handles Maatscappi (NHM).
e) Nationale Handles Bank (NHB).
f) De Escompto Bank NV.

Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang-orang asing seperti
dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-bank tersebut antara lain:
Bank Nasional indonesia.
Bank Abuan Saudagar.
NV Bank Boemi.
The Chartered Bank of India.
The Yokohama Species Bank.
The Matsui Bank.
The Bank of China.
Batavia Bank.

Doc_Tugas_Age _Irawan,S.E,S.Pd
EKSI4205-28

Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa
bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal
kemerdekaan antara lain:
a) Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal
dengan BNI '46.
b) Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dar
De Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin Ginko.
c) Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo.
d) Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
e) Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
f) Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank
Amerta.
g) NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
h) Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan Bank
Pasifik.
i) Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari. Kemudian merger
dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.

Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga keuangan
berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum
Syari'ah, dan juga BPR Syari'ah (BPRS).
Masing-masing bentuk lembaga bank tersebut berbeda karakteristik dan fungsinya.

Sejarah Bank Pemerintah


Seperti diketahui bahwa Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas penjajahnya, yaitu
Belanda. Oleh karena itu, sejarah perbankanpun tidak lepas dari pengaruh negara yang
menjajahnya baik untuk bank pemerintah maupun bank swasta nasional. Berikut ini akan
dijelaskan secara singkat sejarah bank-bank milik pemerintah, yaitu:
1. Bank Sentral
Bank ini sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang di nasionalkan di tahun 1951.Bank
Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No 13 Tahun 1968. Kemudian
ditegaskan lagi dengan UU No 23 Tahun 1999 bahwa Bank Indonesia selaku bank sentral adalah
lembaga negara yang independen. Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia
mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
2. Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor
Bank ini berasal dari De Algemene Volkscrediet Bank, kemudian di lebur setelah menjadi bank
tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit II yang bergerak di bidang rural dan
expor impor (exim), dipisahkan lagi menjadi:
a. Membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia dengan UU No 21 Tahun 1968.
b. Membidangi Exim dengan UU No 22 Tahun 1968 menjadi Bank Expor Impor Indonesia.
3. Bank Negara Indonesia (BNI '46)
Bank ini menjalani BNI Unit III dengan UU No 17 Tahun 1968 berubah menjadi Bank Negara
Indonesia '46.
4. Bank Dagang Negara(BDN)

Doc_Tugas_Age _Irawan,S.E,S.Pd
EKSI4205-28

BDN berasal dari Escompto Bank yang di nasionalisasikan dengan PP No 13 Tahun 1960,
namun PP (Peraturan Pemerintah) ini dicabut dengan diganti dengan UU No 18 Tahun 1968
menjadi Bank Dagang Negara. BDN merupakan satu-satunya Bank Pemerintah yangberada
diluar Bank Negara Indonesia Unit.
5. Bank Bumi Daya (BBD)
BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Hendles Bank, kemudian menjadi Nationale
Hendles Bank, selanjutnya bank ini menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV dan berdasarkan
UU No 19 Tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya.
6. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)
7. Bank Pembangunan Daerah (BPD)
Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hukumnya adalah UU No 13 Tahun 1962.
8. Bank Tabungan Negara (BTN)
BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos tahun 1950.
Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia Unit V dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara
dengan UU No 20 Tahun 1968.
9. Bank Mandiri
Bank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara
(BDN), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank Expor Impor Indonesia (Ban Exim).
Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999.

Sistem perbankan pada hakekatnya merupakan bagian dari sistem keuangan yang mempunyai
cakupan luas yaitu lembaga keuangan sebagai lembaga intermediasi, instrumen keuangan seperti
saham, obligasi, surat berharga pasar uang, treasury note, dan pasar sebagai tempat perdagangan
instrumen keuangan seperti bursa saham dan pasar uang antar bank. Lembaga keuangan
memberikan jasa intermediasi berupa jembatan antara surplus unit dengan defisit unit dalam
ekonomi, dan semua bank termasuk golongan ini.

JAWABAN NO 6

Ketidakmampuan bank memenuhi kewajiban dan membayar kembali nasabah yang ingin
menarik dananya dapat terjadi karena:

Risiko kredit yang buruk


Persepsi dari sebagian nasabahnya (bersifat tidak nyata)
Gejolak ekonomi (economic shock), sehingga debitur macet akan meningkat secara
signifikan

JAWABAN NO 7

Peran Bank Indonesia Dalam Menjaga Stabilitas Nilai Rupiah


Guna mencapai tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah, Bank Indonesia
diberikan kewenangan oleh UU No. 23 Tahun 1999 dalam tiga bidang tugas, yaitu :

Doc_Tugas_Age _Irawan,S.E,S.Pd
EKSI4205-28

Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;


Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; dan
Mengatur dan mengawasi bank.

Secara prinsip terdapat beberapa strategi dalam mencapai tujuan kebijakan moneter. Masing-
masing strategi memiliki karakteristik sesuai dengan indikator tertentu yang digunakan sebagai
nominal anchor (jangkar nominal) atau semacam sasaran antara dalam mencapai tujuan akhir.
Beberapa strategi kebijakan moneter tersebut, antara lain :

Exchange rate targeting (penargetan nilai tukar)


Monetary targeting (penargetan besaran moneter).
Inflation targeting (penargetan inflasi)
Implicit but not explicit anchor (strategi kebijakan moneter tanpa jangkar yang tegas).

Bank Indonesia tetap menempuh langkah-langkah yang diperlukan untuk menstabilkan nilai
tukar Rupiah dengan dua pertimbangan utama :

kestabilan nilai tukar Rupiah diperlukan untuk memberikan kepastian dalam


perekonomian; dan
nilai tukar Rupiah yang bergejolak dan merosot drastis akan menyulitkan pencapaian
sasaran inflasi yang telah ditetapkan.

JAWABAN NO 8
Kedudukan Bank Indonesia dalam sistem moneter di Indonesia
DENGAN DIKELUARKANNYA UNDANG-UNDANG NO. 3 TAHUN 2004, sasaran inflasi yang
sebelumnya ditetapkan sendiri oleh Bank Indonesia diubah menjadi ditetapkan oleh pemerintah
setelah berkoordinasi dengan Bank Indonesia. Dalam mencapai sasaran akhir laju inflasi
tersebut, secara periodik Bank Indonesia memantau perkembangan berbagai variabel ekonomi
riil, moneter, dan keuangan untuk meyakinkan bahwa sasaran inflasi yang telah ditetapkan dapat
dicapai. Pemantauan terhadap variabel ekonomi riil dilakukan melalui analisis dan proyeksi
perkembangan ekonomi makro, yaitu pertumbuhan ekonomi dan berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Pemantauan dilakukan baik dari sisi permintaan (konsumsi, investasi, ekspor
impor baik swasta maupun pemerintah) maupun dari sisi penawaran (seluruh sektor ekonomi).
Dengan pemantauan variabel-variabel tersebut dapat diketahui secara dini kemungkinan tekanan
terhadap inflasi ke depan.
JAWABAN NO 9

Produk dan Jasa Bank Umum


Jasa Jasa Bank Umum

Perkreditan (credit)

Doc_Tugas_Age _Irawan,S.E,S.Pd
EKSI4205-28

Merupakan kegiatan terbesar yang memberikan pendapatan paling besar bagi perbankan berupa
bunga, provisi komisi, commitment fee dan lain-lain.

Pemasaran (Marketing)
Kegiatan yang diarahkan pada penghimpunan dana masyarakat. Kegiatan marketing meliputi,
product, price, promotion.

Operasi (operations)
Kegiatan dari unit-unit bank yang membantu kegiatan utama bank, berupa : administrasi,
pembukuan, penyusunan laporan bulanan, laporan keuangan, EDP dan lain-lain.

Sumber daya manusia (Human Resources)


Kegiatan pengelolaan sumber daya manusia, meliputi perencanaan, seleksi, penempatan,
kompensasi, pendidikan & training, penilaian prestasi.

Pengawasan (Audit)
Kegiatan pengwasan dilakukan oleh :
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) atau Internal audit untuk pengawasan intern.
Akuntan Pulblik untuk pengawasan ekstern
Bank Indonesia unntuk pengawasan secara berkala maupun mendadak.

Produk Bank Umum


Berupa dana masyarakat yang dihimpun oleh bank (funding) dalam
bentuk :

Giro ( Demand Deposit) :


Simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet
giro (BG). Kepada pemegang rekening akan diberikan jasa giro (bunga). Jasa giro bagi bank
merupakan dana murah karena bunganya relative rendah dibandingkan dengan bunga simpanan
lainnya.

Tabungan ( Saving) :
Simpanan pada bank yang penarikannya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan bank,
dengan menggunakan slip penarikan atau ATM. Kepada pemegang rekening akan diberikan
bunga.

Doc_Tugas_Age _Irawan,S.E,S.Pd
EKSI4205-28

Deposito ( Deposit ) :
Simpanan pada Bank yang memiliki jangka waktu tertentu, pencairannya dilakukan pada saat
jatuh tempo simpanan . Kepada pemegang rekening akan diberikan bunga.

Kartu Kredit :
kartu yang dikeluarkan oleh Bank dengan merk sendiri (BCA Card) atau merk dari institusi
internasional (Visa, Master card, JCB, Diners Club) untuk tujuan pembayaran transaksi,
barang/jasa, maupun penarikan uang tunai via ATM dengan sumber dana dari bank

Kartu Debit :
Kartu yang dikeluarkan oleh Bank atau merk dari institusi
internasional ( Visa Electron , Maestro, Cirrus) untuk tujuan pembayaran transaksi,
maupun penarikan tunai via ATM, dengan sumber dana dari rekening nasabah

Kartu ATM :
Kartu yang digunakan untuk menarik uang tunai melalui mesin ATM
( Authomated Teller Mechanine) dengan sumber dana berasal dari rekening
nasabah. Kartu ATM dikeluarkan oleh Bank atau bekerja sama dengan institusi
international (Cirrus, Maestro) maupun institusi lokal ( ALTO) atau ATM bersama lainnya.

Produk-Produk Perbankan Syariah

Secara garis besar produk perbankan syariah terbagi atas produk penyaluran dana,
penghimpunan dana dan produk jasa. Adapun penjelasan lebih rinci adalah sebagai berikut :

1. Penghimpun Dana

Penghimpun dana atau yang sering disebut dengan sumber dana pada bank syariah terdiri dari
beberapa sumber antara lain, yaitu wadiah (modal), titipan, investasi dan investasi khusus.

Wadiah, yaitu sejumlah titipan murni dari satu pihak kepada bank dan bank harus menjaganya
akan penitip berhak mengambilnya kapanpun ia mau. Konsep wadiah yang dipakai dalam
perbankan syariah adalah wadiah yad dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro.
Dalam konsep ini bank dapat mempergunakan dana yang dititipkan, akan tetapi bank
bertanggungjawab penuh atas keutuhan dari dana yang dititipkan.

Investasi, yang dimagsud disini adalah mudharabah mutlaqoh. Yaitu mudharabah yang tidak
disertai pembatasan penggunaan dana dari shokhibul mal.

Investasi khusus terbagi atas mudaharabah muqoyyadah on balance sheet dan mudharabah
muqoyyadah of balance sheet.

- Mudharabah muqoyyadah on balace sheet adalah aqad mudharabah yang disertai dengan
pembatasan penggunaan dana dari shakhibul mal untuk investasi-investamdharabah si tertentu.

Doc_Tugas_Age _Irawan,S.E,S.Pd
EKSI4205-28

- Mudharabah muqoyyadah of balance sheet adalah bank bertindak sebagai perantara (arranger)
yan mempertemukan nasabah pemilik modal dengan nasabah yang akan menjadi mudharib.

Wakalah, adalah pelimpahan kekuasaan oleh seorang sebagai pihak pertama kepada bank
sebagai pihak kedua dalam melakukan pekerjaan jasa tertentu. Contohnya transfer uang, inkaso,
dll.

2. Penyaluran Dana

Penyaluran dana pada bank syariah dilakukan dengan berbagai cara yang masing-masing
memiliki prinsip akad yang berbeda pula, antara lain :

a. BaI (Jual Beli)

Ada tiga jenis jual beli yang dijadikan dasar modal kerja dan investasi dalam perbankan syariah,
Yaitu :

BaI Murabahah, yaitu transaksi jual beli dimana bank mendapat sejumlah keuntungan,sebagai
penjual dan nasabah sebagai pembeli.

BaI Salam, yaitu transaksi jual beli, dimana barangnya belum ada sehingga barang yang
menjadi objek diserahkan secara tangguh.dalam hal ini bank menjadi pembeli dan nasabah
menjadi penjual.

BaI Istisna, yaitu sama dengan salam hanya saja dalam pembayaranya bank membayar dengan
beberapa kali pembyaran

b. Ijarah (Sewa)

Secara prinsip ijarah ini sama dengan jual beli, hanya saja yang menjadi objek adalah
manfaatnya. Pada akhir masa sewanya dapat saja diperjanjian bahwa barang yang diambil
manfaatnya salam mas sewa akan dijual belikan antara bank dan nasabahyang menyewa (Ijarah
muntahhiyah bittamlik/sewa yang diikuti dengan berpindahnya kepemilikan).

c. Syirkah

Syirkah adalah produk pembiayaan bank syariah yang didasarkan pada prinsip bagi hasil.
Syirkah ini terdiri atas :

Al-Musyarokah, merupakan bentuk umum dari usaha bagi hasil. Dalam kera sama ini para
pihak secara bersama-sama memadukan sumber daya baik yang berwujud ataupun tidak
berwujud untuk menjadi modal proyek kerja sama untuk dikelola bersama-sama pula.

Al-Mudharabah, merupakan bentuk spesifik dari musyarokah. Dalam mudharabah salah satu
pihak berfungsi sebagai shokhibul mal (pemilik modal) dan pihak lain berpera sebagai mudharib
(pengelola).

d. Akad Pelengkap

Doc_Tugas_Age _Irawan,S.E,S.Pd
EKSI4205-28

Untuk memudahkan pelaksanaan pembiayaan diperlukan akad pelengkap. Akad pelengkap ini
ditujukan untuk mengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini. Akad
pelengkap terdiri atas :

Hiwalah, adalah transaksi pengalihan utang piutang. Dalam praktek perbankan syariah, fasilitas
hiwalah lazimnya untuk membantu supplier mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan
usahanya, sedangkan bank mendapatkan ganti biaya atas jasa.

Rahn, biasa dikenal dengan gadai. Tujuan dari akad ini adalah memberikan jaminan
pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan.

Qardh, adalah pinjaman uang. Piak bank memberikan sejumlah pinjaman uang kepada nasabah
dengan pelunasan yang ditentukan.

Wakalah, adalah pelimpahan kekuasaan oleh seorang sebagai pihak pertama kepada bank
sebagai pihak kedua dalam melakukan pekerjaan jasa tertentu. Contohnya transfer uang, inkaso,
dll.

Kafalah, adalah bank yang ditujukan untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban
pembayaran. Bankdapat mensyaratkan nasabah untuk menempatkan sejumlah dana untuk
fasilitas ini sebagai rahn. Bank dapat juga menerima uang tersebut dengan prinsip wadiah, bank
mendapatkan biaya pengganti atas jasa yang diberikan.

3. Jasa Perbankan

Bank syariah dapat meklaukan pelayanan jasa perbankan kepada para nasabahnya dengn
mendapatkan imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan tersebut natara lain berupa :

Sharf (Jual beli valuta asing), islam membolehkan jual beli valuta asing baik pada matauang
yag sejenis mauoun yang tidak sejenis tetapi dengan ketentuan jual beli tersebut dilakukan dalam
waktu yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan dari jual beli valta asing ini.

Ijarah (sewa), sebagaimana telah dielaskan seperi diatas bahwa Secara prinsip ijarah ini sama
dengan jual beli, hanya saja yang menjadi objek adalah manfaatnya. Pada akhir masa sewanya
dapat saja diperjanjian bahwa barang yang diambil manfaatnya salam mas sewa akan dijual
belikan antara bank dan nasabahyang menyewa (Ijarah muntahhiyah bittamlik/sewa yang diikuti
dengan berpindahnya kepemilikan).

Pengiriman uang (Transfer) antar bank dan kliring

Jasa transfer dan kliring sudah biasa diindustri perbankan. Jasa ini mempermudah transaksi yang
dilakukan oleh pengguna (nasabah maupun bukan dengan bank lain. Atas jasa ini, bank
mengenakan biaya tertentu sesuai ketentuan pihak bank sendiri

Penggunaan ATM bersama dengan bank lain

Doc_Tugas_Age _Irawan,S.E,S.Pd
EKSI4205-28

Penggunaan ATM bersama dengan bank lain akan memudahkan baik nasabah bank tersebut
maupun nasabah bank lain dalam melakukan transaksi-transaksi keuangan. Imbalan yang
diterima bank biasanya berupa biaya pertransaksi.

Pembayaran dan pembelian beberapa produk via bank. Ketersedian layanan yang memudahkan
nasabah dalam berbagai kegiatan merupakan salah satu daya tarik bank. Saat ini, banyak bank
yang telah bekerja sama dengan pihak lain dalam memberikan kemudahan pembayaran dan
pembelian produk-produk tertentu, seperti pembayaran telepon, pajak, listrik, biaya sekolah,
pembelian voucher telepon pra bayar, premi asuransi dan angsuran pinjaman / hutang. Dari
transaksi ini, bank memperoleh keuntungan berupa tambahan likuiditas semu dan fee tertentu
sesuai kesepakatan bank dengan pihak lain tersebut.

JAWABAN NO 10

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.

Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatannya dengan aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau
pembayaran kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah Islam.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan
hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.

*Demikian disampaikan jawaban dari Saya atas perhatianya Saya ucapkan Terima Kasih*

Doc_Tugas_Age _Irawan,S.E,S.Pd

Anda mungkin juga menyukai