Anda di halaman 1dari 9

PERTEMUAN IV

Pengantar Ekonomi Mikro (ESPA4111)


TEORI PRODUKSI

• Untuk memproduksi barang atau jasa, perusahaan


memerlukan faktor-faktor produksi. Dengan kata lain, untuk
memproduksi output diperlukan input. Teori produksi
membahas hubungan antara input dan output atau hubungan
antara kuantitas produk dan faktor-faktor produksi yang
digunakan untuk memproduksi

Q = f (K, L, T, N)
Di mana Q adalah kuantitas output yang dapat diproduksi, K adalah faktor
kapital, L adalah faktor tenaga kerja, T adalah teknologi, dan N adalah
tanah. Jadi kuantitas yang diproduksi merupakan fungsi atau dipengaruhi
oleh kuantitas dan kualitas faktor-faktor produksi atau input yang digunakan
untuk memproduksi
PENGERTIAN BIAYA EKONOMIS

• Biaya total dan klasifikasi biaya-biaya lain diperoleh dari


hubungan input-output atau fungsi produksi. Di sini perlu
ditinjau lebih dulu apa yang dimaksudkan dengan biaya dan
komponen-komponen apa yang tercakup di dalamnya
• Konsep biaya ekonomi timbul karena kenyataan sumber daya
adalah langka atau terbatas kuantitasnya dan sumber daya
mempunyai penggunaan alternatif.
PERIODE PRODUKSI DAN BIAYA JANGKA PENDEK

Produksi Jangka Pendek


Hubungan antara output dan input dinyatakan sebagai hukum
penambahan basil yang semakin berkurang. Hukum ini menyatakan
bahwa bila suatu faktor produksi atau input terus ditambah
sedangkan faktor-faktor produksi lain dianggap konstan maka output
yang dihasilkan terus bertambah, tetapi lewat titik tertentu tambahan
output akan semakin berkurang. Sebagai contoh sebidang lahan
ditanami padi untuk menghasilkan beras, maka bisa dipekerjakan
satu, dua, tiga dan seterusnya, orang tenaga kerja untuk menanam
dan menggarap. Di sini faktor produksi tanah merupakan faktor
produksi tetap sementara tenaga kerja merupakan sawah produksi
variabel
Biaya-biaya Jangka Pendek
 TFC 
AFC   
Biaya Biaya Biaya Biaya
Kuant Biaya Biaya Biaya  Q 
Tetap Variabel Tetap Variabel
itas Total Rata-rata Marjinal
Total Total Rata-rata Rata-rata
Outpu TC AC MC
TFC TVC AFC AVC  TVC 
t (ribu (ribu (ribu AVC   
(ribu (ribu (ribu (ribu  Q 
(Q) rupiah) rupiah) rupiah)
rupiah) rupiah) rupiah) rupiah)

 TC 
0 120 0 120 - - - - AC      AFC  AVC
Q 
1 120 60 180 120 60 180 60
2 120 80 200 60 40 100 20 MC = TC(t)  TC t 1
3 120 90 210 40 30 70 10
4 120 110 230 30 27,5 57,50 20
MC = TVC(t)  TVC t 1
5 120 140 260 24 28 52 35
6 120 210 330 20 35 55 70
PRODUKSI JANGKA PANJANG

Pada periode jangka panjang semua faktor-


faktor produksi merupakan faktor produksi
variabel. Perusahaan dapat mengubah
skala/kapasitas pabrik karena ia mempunyai
cukup waktu untuk menambah atau
mengurangi kapasitas pabrik
Himpunan situasi dan kondisi serta anggapan yang dihadapi oleh perusahaan
produsen individual dalam jangka panjang:

• Terdapat fungsi produksi untuk memproduksi output yang bersangkutan.


Dianggap hanya ada dua faktor produksi yaitu tenaga kerja dan kapital, semua
merupakan faktor variabel. Fungsi produksi diwakili oleh kurva isoproduk.

• Harga faktor-faktor produksi sudah tertentu dan tetap berapa pun kuantitas faktor
produksi yang disewa dan digunakan. Dengan kata lain, produsen menghadapi
pasar persaingan murni di pasar faktor-faktor produksi.

• Pada tahap mi, produsen berusaha mencapai kombinasi faktor yang memberikan
biaya terendah untuk setiap tingkat output yang diproduksi
Kurva Isoproduk

Kurva isoproduk mempunyai ciri-ciri


sebagai berikut:

• Berlereng menurun. Hal ini


karena sampai sejauh tertentu
dua faktor produksi dapat saling
mengganti dalam memproduksi
output

• Berbentuk cekung ke arah titik


asal. Hal ini karena kemampuan
saling menggantikan antar faktor
produksi makin terbatas, atau
dengan kata lain derajat
substitusi menurun

Anda mungkin juga menyukai