Anda di halaman 1dari 17

BB

BAB
STRUKTUR PASAR
VII

A. Pengertian Struktur Pasar

Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar


berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya
perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan
peranan iklan dalam kegiatan industri.
Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan
penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat
menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.
Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan
membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.

B. Bentuk Pasar
Berdasarkan sifatnya, maka pasar dikelompokkan ke dalam:
1. Pasar persaingan sempurna (perfect competition)
2. Pasar persaingan tidak sempurna (unperfect competition)

1. Pasar persaingan sempurna (perfect competition)


Pasar persaingan sempurna adalah sebuah struktur pasar atau industri dengan
jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat
homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara
penawaran dan permintaan, sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak
dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-
taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat
dibedakan. Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal,
karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin
terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal)
efisiensinya.

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna

Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan
di bawah ini:
a. Perusahaan adalah pengambil harga (price taker).
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam
pasar tidak dapat menentukan atau merubah harga pasar. Apapun tindakan
perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga
pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi di antara

73
keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu kecil
peranannya di dalam pasar sehingga tidak dapat memengaruhi penentuan harga
atau tingkat produksi di pasar. Setiap perusahaan yang bermain (berada) dalam
pasar pada dasarnya relatif sangat kecil (hampir tidak berarti) jika dibandingkan
dengan jumlah perusahaan yang ada dalam pasar secara keseluruhan.
Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang
diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah
barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.

b. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk.


Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri
tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada
produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut
dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama
sekali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal maupun dalam
bentuk lain secara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada
perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha
tersebut.

c. Menghasilkan barang serupa (homogin)


Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan.
Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang
nyata di antara barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya. Barang seperti
itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena barang-
barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan
yang mana dihasilkan produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang
yang dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepada
barang yang dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek
ini, tidak ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan
persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition
atau persaingan dengan melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak
efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-
barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada
bedanya sama sekali. Dengan demikian maka konsumen mempunyai efek
kepuasan sama untuk membeli produk manapun dari perusahaan manapun.

d. Terdapat banyak perusahaan di pasar.


Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk
mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat
banyak dan masing-masing perusahaan adalah relatif kecil kalau dibandingkan
dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya
produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan
jumlah produksi dalam industri tersebut. Sifat ini menyebabkan apa pun yang
dilakukan perusahaan, seperti menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan
atau menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak memengaruhi harga yang berlaku
dalam pasar/industri tersebut.
74
e. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar.
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli
adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing
pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan di
pasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku, kualitas produk,
biaya produk, tingkat upah dan sebagainya. Akibatnya para produsen tidak dapat
menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di
pasar/industri tersebut.
Dalam dunia nyata, sepenuhnya tidak akan dijumpai pasar yang berada dalam
keadaan persaingan sempurna. Meskipun demikian tidak berarti konsep ini tidak
penting, konsep ini sangat penting paling tidak memberikan gambaran ideal dan
mengukur serta menilai tentang pasar yang ada sekarang ini terjadi. Idealnya
yang diharapkan oleh setiap orang adalah pasar dalam persaingan sempurna ini.

Ekuilibrium Jangka Pendek

Analisis jangka pendek (shrot run), yaitu di mana dianggap bahwa setiap
produsen tidak bisa menambah kapasitas pabriknya dan tidak mungkin bagi
produsen-produsen baru masuk ke dalam pasar. Sedangkan analisis jangka panjang
(long run) adalah di mana dimungkinkan adanya baik perluasan kapasitas pabrik oleh
perusahaan-perusahaan yang telah ada maupun pembangunan pabrik-pabrik baru
oleh pengusaha-pengusaha baru yang masuk ke pasar. Suatu perusahaan dalam
kondisi ekuilibrium ketika mencapai keuntungan (π) maksimum. Keuntungan (π)
didefinisikan sebagai perbedaan antara Total Cost (TC) dan Total Revenue (TR),
paling besar sehingga dapat ditulis: π = TR – TC.
Ekuilibrium perusahaan secara grafis dapat ditunjukkan melalui dua
pendekatan, yaitu:
1. Menggunakan kurva TR dan TC (Gambar 7.1)
2. Menggunakan kurva MR dan MC (Gambar 7.2)

Pada Gambar 7.1 ditunjukkan posisi ekuilibrium perusahaan dengan menggunakan


kurva TR dan TC dalam pasar persaingan sempurna. Kurva TR adalah suatu garis
lurus melalui origin, menunjukkan bahwa harga output adalah konstan pada semua
tingkat output. Produsen adalah price taker dan dapat menjual setiap output-nya pada
harga pasar yang berlaku dengan TR naik proporsional dengan volume penjualannya.
Slope kurva TR adalah Marginal Revenue (MR). MR ini konstan dan sama dengan
harga pasar, karena semua unit output dijual pada harga yang sama.

75
Biaya (C) TC
Penerimaan (R) TR

Keuntungan Maksimum

QA Qe QB
Gb. 7.1. Kondisi Ekuilibrium dengan Kurve TR dan TC

Dengan demikian, MR = AR = Pq. Perusahaan mencapai keuntungan


maksimum pada penjualan output Qe, di mana jarak vertikal antara kurva
TR dan kurve TC paling lebar. Pada penjualan output di bawahnya atau
di atasnya, total keuntungan tidak maksimum. Pada penjualan di bawah
QA (disebelah kiri titik A) dan di atas QB (disebelah kanan titik B)
perusahaan menderita kerugian.

Pada Gambar 7.2 ditunjukkan kurva-kurva Marginal Cost (MC), Average


Cost (AC) dan kurva permintaannya (D ).

76
Biaya (C)

Harga
(Pq)

SMC( Short-run Marginal


Cost)
e’ SATC ( Short-run Average Total
Pq Cost) D = MR = Pq

Qe’ Qe

Gb. 7.2 Kondisi Ekuilibrium dengan Kurve MR dan


MC

Dalam persaingan sempurna kurva permintaan adalah juga kurva AR dan kurva MR. Kurva
MC memotong kurva ATC pada titik minimumnya. Perusahaan mencapai keuntungan
maksimum pada tingkat penjualan output di mana MR = MC, yaitu pada titik e, di mana
kurva MC memotong kurva MR. Di sebelah kiri titik e, belum mencapai keuntungan
maksimum, karena setiap penjualan unit output di sebelah kiri Qe masih memberikan
keuntungan yang lebih tinggi dari marginal costnya. Disebelah kanan Qe, biaya setiap
tambahan unit output lebih tinggi dari penerimaan (revenue) yang diperoleh dari
penjualannya, sehingga total keuntungan berkurang dan dapat menderita kerugian. Dari
bahasan ini dapat ditarik simpulan:

a. Jika MC < MR total keuntungan belum maksimum, perusahaan harus meningkatkan


outputnya.
b. Jika MC > MR tingkat keuntungan menjadi menurun, perusahaan harus menghentikan
produksinya.
c. Jika MC = MR tingkat keuntungan jangka pendek adalah maksimum.

Jadi, syarat pertama untuk ekuilibrium perusahaan dalam jangka pendek adalah MR = MC.
Namun, syarat ini belum cukup, karena pada kondisi di mana MR = MC belum tentu
perusahaan dalam kondisi ekuilibrium. Dalam Gambar 7.2 pada titik e‟, di mana syarat
MR = MC juga terpenuhi, tetapi perusahaan tidak dalam kondisi ekuilibrium, karena
keuntungan maksimum pada tingkat output Qe > Qe‟. Oleh karena itu, kondisi ekuilibrium
membutuhkan syarat kedua yaitu bahwa pada saat berpotongan dengan kurva MR, MC
menaik. Jadi, kurva MC memotong kurva MR harus dari bawah. Pada titik e, slope MC
positif, sedangkan slope MR = 0, berarti slope MC > slope MR.

Dengan demikian, syarat ekuilibrium perusahaan dalam jangka pendek adalah:


a. MC = MR dan
b. Slope MC > slope MR

77
Dalam kenyataan, suatu perusahaan dalam kondisi ekuilibrium tidak berarti harus menerima
keuntungan (excess profit). Apakah perusahaan menerima keuntungan atau menderita
kerugian tergantung pada tingkat biaya total rata-rata (ATC). Jika ATC di bawah tingkat
harga ekuilibrium, perusahaan akan menerima keuntungan (excess profit) sebesar luas bidang
PqABe (Gambar 7.3). Jika ATC diatas harga ekuilibrium, perusahaan menderita kerugian
sebesar FCePq (Gambar 7.4). Dalam kasus demikian, perusahaan hanya akan meneruskan
produksinya jika masih mampu menutup biaya variabelnya.

Pq(Harga) Pq C
C (biaya)
SMC SMC SATC

SATC
Pq MR Pq MR

0 Qe Q Qe Gb. 7.4
Loss Profit
Gb. 7.3. Excess Profit
Pq
C

SMC
SATC

SAVC = short-run average variable cost


Pw

SAFC = short-run average fixed cost


Qw Q
Gb. 7.5 Close-down point

78
Dengan kata lain, perusahaan akan menghentikan produksinya ketika perusahaan menderita
kerugian minimum. Titik di mana perusahaan dalam kondisi menutup biaya variabelnya
disebut “closing-down point” atau dapat disebut sebagai titik di mana perusahaan
menghentikan produksinya. Dalam Gambar 7.5 “closing-down point” perusahaan ditandai
oleh titik w. Jika harga turun di bawah Pw perusahaan tidak dapat menutup biaya variabelnya
dan lebih baik menutup perusahaan.

2. Pasar persaingan tidak sempurna.


Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar atau industri yang terdiri dari produsen-
produsen yang mempunyai kekuatan pasar atau mampu mengendalikan harga output di pasar.

Terdapat tiga model umum di pasar persaingan tidak sempurna, yaitu: pasar monopoli, pasar
persaingan monopolistik dan pasar oligopoli.

a. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah struktur pasar yang ditandai oleh adanya seorang produsen tunggal.
Atau pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan
saja dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang
sangat dekat. Suatu industri dikatakan berstruktur monopoli bila hanya ada satu produsen
atau penjual tanpa pesaing langsung atau tidak langsung, baik nyata maupun potensial.
Output yang dihasilkan tidak mempunyai substitusi atau bersifat lain daripada yang lain
dan di pasar ada rintangan bagi produsen lain untuk memasukinya. Bagi sebuah pasar
monopoli adalah mungkin untuk memperoleh laba di atas normal, bahkan dalam jangka
panjang sekalipun. Pasar monopoli merupakan industri yang terdiri dari satu perusahaan di
mana terdapat hambatan bagi perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar.
Beberapa hambatan masuk berupa waralaba pemerintah, paten, skala ekonomi dan
keunggulan biaya lain, kepemilikan atas faktor produksi yang langka. Perusahaan
mempunyai kemampuan untuk memengaruhi harga pasar dengan mengatur jumlah output.
Posisi perusahaan monopoli adalah sebagai penentu harga.

Ciri-ciri dari pasar monopoli:


1) Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan.
Dalam pasar monopoli hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Barang atau
jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai
pilihan lain kalau mereka menginginkan barang tersebut, maka mereka harus membeli dari
perusahaan tersebut.
2) Tidak mempunyai barang substitusi/pengganti yang mirip.
Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain yang
ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan
tidak ada barang yang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tersebut.

83
3) Dapat menguasai penentuan harga (price setter)
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar, maka
penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai
penentu harga atau price setter.
4) Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri.
Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai
kekuasaan monopoli. Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan wujud, karena tanpa
halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan di dalam industri.
5) Promosi iklan kurang diperlukan.
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam industri,
perusahaan tidak perlu melakukan promosi penjualan secara iklan. Kalau perusahaan
tersebut membuat iklan, iklan tersebut bukanlah bertujuan menarik pembeli, tetapi untuk
pemeliharaan hubungan baik dengan masyarakat.

Ada beberapa penyebab terjadi pasar monopoli, di antara penyebabnya adalah sebagai berikut:
1) Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang).
Atas pertimbangan pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu
perusahaan seperti: PT Pos dan Giro, PT PLN.
2) Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga
lama-kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan produk tersebut.
3) Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk diproduksi,
yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
4) Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya dikuasai oleh suatu daerah
tertentu seperti timah dari pulau Bangka.
5) Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan dan
penguasaan terhadap suatu bidang usaha.

Pasar monopoli timbul akibat adanya praktik monopoli, yaitu pemusatan kekuatan ekonomi
oleh satu pelaku usaha/penjual yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau
pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak
sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.

84
Ekuilibrium Jangka Pendek (Shortrun Equilibrium)

Untuk melakukan analisis keuntungan atau analisis keseimbangan pada pasar monopoli,
terlebih dahulu perlu memahami hubungan antara nilai penjualan total (Total Revenue = TR),
permintaan (nilai penjualan rata-rata = Average Revenue = AR) dan nilai penjualan marginal
(Marginal Revenue = MR).

Monopoli memaksimumkan keuntungan:

𝜋 = TR – TC\
MR – MC = 0 MR = MC

Permintaan pada Pasar Monopoli

Karena produsen monopoli adalah satu-satunya produsen di dalam pasar, maka kurve
permintaan yang dihadapi adalah juga kurve permintaan pasar dan juga merupakan nilai
penjualan rata-ratanya. Kurve permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan
bawah, yang berarti bahwa produsen dapat mempengaruhi harga pasar dengan jalan menjual
barang produksinya lebih sedikit atau lebih banyak. Oleh karena itu, untuk mencapai
keuntungan maksimum, perusahaan monopoli selain harus menentukan jumlah barang yang
dijual, juga harus menentukan harga jualnya. Berbeda dengan pasar persaingan sempurna, di
mana perusahaan tidak dapat menentukan harga jual. Perbedaan lain dengan pasar persaingan
sempurna adalah bahwa dalam monopoli, keseimbangan perusahaan adalah juga
keseimbangan pasar. Perbedaan permintaan antara perusahaan monopoli dan perusahaan
bersaing dapat dijelaskan dengan Gambar 7.9 di bawah ini.

85
Harga Harga

D ( Permintaan )

D ( Permintaan)

Gb. 7.9.a. Permintaan Monopoli Gb.7.9.b. Permintaan Pasar Bersaing

Pada Gambar 7.9 a. terlihat bahwa kurve permintaan perusahaan monopoli bersifat turun dari
kiri atas ke kanan bawah karena pengusaha monopoli dapat menentukan harga sesuai dengan
jumlah produk yang dijual. Sedang pada Gambar 7.9 b. terlihat bahwa kurva permintaan
perusahaan bersaing berbentuk garis yang sejajar dengan sumbu horizontal karena
pengusaha bersaing tidak dapat menentukan harga jual.

Secara matematis perbedaan tersebut dapat dijelaskan dengan persamaan-persamaan berikut:


Pada perusahaan monopoli berlaku rumus:

Q = f ( P ) dan P = g ( Q ) (1)

Pada perusahaan bersaing berlaku rumus:

Q = f ( P ) tetapi P ≠ g (Q) (2)

Dimana P adalah harga satuan produk dan Q adalah jumlah produk yang dihasilkan dan
dijual. Rumus (1) menunjukkan bahwa pada perusahaan monopoli, jumlah produk yang
dihasilkan dapat ditentukan oleh harga jual dan sebaliknya harga jual dapat ditentukan
oleh jumlah produk yang dihasilkan. Sedang rumus (2) menunjukkan bahwa pada
perusahaan bersaing, baik bersaing murni maupun bersaing sempurna, jumlah barang yang
dihasilkan ditentukan oleh harga jual tetapi harga jual tidak ditentukan oleh jumlah produk
yang dihasilkan.

Nilai Produk Penjualan Total (Total Revenue = TR)


Nilai produk penjualan total (TR) pada perusahaan monopoli sangat berbeda dengan TR pada
perusahaan bersaing. TR perusahaan bersaing berupa garis lurus miring dari kiri bawah ke
kanan atas melalui titik pangkal (origin), karena setiap penambahan jumlah produk yang
dihasilkan akan selalu memperbesar TR. Sedangkan TR pada perusahaan monopoli berbentuk
parabola atau dikenal sebagai huruf U terbalik, karena setiap penambahan jumlah produk yang
dihasilkan tidak selalu memperbesar TR, melainkan mula-mula makin besar sampai pada titik
84
maksimum, kemudian setelah mencapai titik maksimum TR terus menurun sampai titik nol dan
jika jumlah produk terus ditambah, maka TR menjadi negatif.

85
Secara grafis, perbedaan tersebut dapat digambarkan pada Gambar 7.10 di bawah ini:

TR ( Rp) TR (Rp.)

TR

TR

Gb. 7.10. a. TR Monopoli Gb. 7.10.b. TR Perusahaan Bersaing

Secara matematis, perbedaan tersebut dapat pula dijelaskan sebagai berikut.

Pada perusahaan monopoli:

TR = P Q (3)

Di mana P = harga jual produk dan Q = jumlah produk yang dijual. Karena Q = f (P) dan
P = g (Q), maka TR dipengaruhi oleh harga jual dan jumlah produk yang dijual. Apabila Q
bertambah besar maka P bertambah kecil, sehingga TR tidak selalu bertambah besar, tetapi
dapat bertambah kecil hingga bernilai nol dan negatif. Oleh karenanya kurva TR berbentuk
parabola.

85
b. Pasar Persaingan Monopolistis

Pasar persaingan monopolistis adalah pasar dengan banyak penjual yang menghasilkan
barang yang berbeda corak. Persaingan monopolistik adalah pasar yang sangat mirip dengan
persaingan sempurna, tetapi sedikit dibedakan dengan persaingan sempurna karena dalam
persaingan monopolistik ini konsumen mengetahui perbedaan-perbedaan di antara produk dari
perusahaan-perusahaan yang berbeda. Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan
perdagangan eceran. Misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/ apotik, dan toko kelontong.

Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistis.


Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar
yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya
mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan
sempurna. Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated
products).

Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan monopolistis adalah seperti yang diuraikan
di bawah ini.

1) Terdapat banyak penjual


Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, namun demikian
tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna. Apabila di dalam pasar sudah
terdapat beberapa puluh perusahaan, maka pasar persaingan monopolistis sudah mungkin
wujud. Yang penting, tidak satu pun dari perusahaan-perusahaan tersebut ukuran/besarnya
jauh melebihi dari perusahaan-perusahaan lainnya. Perusahaan dalam pasar monopolistis
mempunyai ukuran yang relatif sama besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi suatu
perusahaan relatif sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam
keseluruhan pasar.

2) Barangnya bersifat berbeda corak


Ciri ini merupakan sifat yang penting dalam membedakan antara pasar persaingan
monopolistis dan persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan, dalam persaingan
sempurna produksi berbagai perusahaan adalah serupa. Oleh karenanya sukar untuk
membedakan yang mana yang merupakan produksi suatu perusahaan, dan yang mana pula
produksi perusahaan lainnya. Produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda
coraknya (differentiated product) dan secara fisik mudah dibedakan di antara produksi
sesuatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Di samping perbedaan dalam
bentuk fisik barang tersebut terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pembungkusannya,
perbedaan dalam bentuk “jasa perusahaan setelah penjualan” (after-sale service) dan
perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli. Sebagai akibat dari
perbedaan-perbedaan ini barang yang diproduksikan oleh perusahaan- perusahaan dalam
pasar persaingan monopolistis bukanlah barang yang bersifat pengganti sempurna (perfect
substitute) kepada barang yang diproduksikan perusahaan lain. Mereka hanya
merupakan pengganti yang dekat atau close substitute.

3) Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan memengaruhi harga.


Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, yang tidak mempunyai
kekuasaan dalam memengaruhi harga, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis
dapat mempengaruhi harga. Namun demikian pengaruhnya ini relatif kecil kalau
86 monopoli. Kekuasaan memengaruhi harga
dibandingkan dengan perusahaan oligopoli dan
oleh perusahaan monopolistis bersumber dari sifat barang yang dihasilkannya, yaitu yang
bersifat berbeda corak atau differentiated product. Perbedaan ini menyebabkan para
pembeli bersifat memilih, yaitu lebih menyukai barang dari sesuatu perusahaan tertentu dan
kurang menyukai barang yang dihasilkan perusahaan lainnya. Maka apabila sesuatu
perusahaan menaikkan harga barangnya, ia masih dapat menarik pembeli walaupun jumlah
pembelinya tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga. Sebaliknya, apabila perusahaan
menurunkan harga, tidaklah mudah untuk menjual semua barang yang diproduksikannya.
Banyak di antara konsumen di pasar masih tetap membeli barang yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan lain, walaupun harganya sudah menjadi relatif lebih mahal.

4) Kemasukan ke dalam industri relatif mudah


Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar persaingan
monopolistis tidak akan banyak mengalami kesukaran. Hambatan yang dihadapi tidaklah
seberat seperti di dalam oligopoli dan monopoli. Tetapi kemasukan tidaklah semudah
seperti dalam pasar persaingan sempurna. Beberapa faktor menyebabkan hal ini, yang
pertama ialah karena modal yang diperlukan adalah relatif besar kalau dibandingkan
dengan mendirikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Yang kedua ialah karena
perusahaan itu harus menghasilkan barang yang berbeda coraknya dengan yang sudah
tersedia di pasar, dan mempromosikan barang tersebut untuk memperoleh langganan. Maka
perusahaan baru pada dasarnya harus berusaha memproduksikan barang yang lebih menarik
dari yang sudah ada di pasar, dan harus dapat meyakinkan konsumen akan kebaikan mutu
barang tersebut.

5) Persaingan mempromosi penjualan sangat aktif


Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam
pasar persaingan monopolistis. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan
harga relatif tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan. Sebaliknya suatu
perusahaan lain mungkin harga barangnya rendah, tetapi tidak banyak menarik langganan.
Keadaan seperti ini disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan, yaitu barang yang
bersifat berbeda corak. Ini menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli.
Maka untuk mempengaruhi cita rasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan
bukan harga (nonprice competition). Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam
memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus menerus
memberikan syarat penjualan yang menarik, dan sebagainya,

Ekuilibrium Jangka Pendek


Dalam pasar persaingan monopolisik, semua perusahaan berusaha untuk menguasai pasar, salah
satunya dengan menggencarkan promosi dengan membuat iklan. Tujuan dari promosi dengan
pembuatan iklan adalah membuat kurva permintaan atas produknya menjadi lebih elastis.

87
Perusahaan menetapkan keseimbangan jangka panjang dan jangka pendek. Dalam jangka pendek,
perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang luar biasa. Sementara itu, perusahaan hanya
menghasilkan pendapatan reguler dalam jangka panjang. Karena memiliki kekuatan monopoli
meskipun dibatasi MR = MC adalah keseimbangan jangka pendek. Perusahaan yang beroperasi
di pasar persaingan monopolistik memiliki keadaan ekuilibrium yang sama dengan perusahaan
yang beroperasi di pasar monopoli. Ketika MR = MC di titik E, seperti ketika perusahaan
monopoli beroperasi, harga jual melebihi biaya marjinal (P > MC). Namun, karena kurva
permintaan yang dihadapi sangat miring, kapasitas untuk mendapatkan keuntungan dibatasi.

c. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli merupakan suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual di mana
salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pasar terbesar (price leader).
Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar
oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan
permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk
pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan
harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing
mereka.
Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar
semen, pasar layanan operator seluler, indusrti kertas, pasar otomotif serta pasar yang
bergerak dalam industri berat. Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis
barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua
tetapi kurang dari sepuluh. Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya
untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan juga
perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba
normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga
menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli
menjadi tidak ada.

Ciri-ciri Pasar Oligopoli


Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur dari
industri oligopoli adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian besar
pasar oligopoli.

Ciri-ciri pasar oligopoli adalah:


1) Hanya terdapat sedikit perusahaan dalam industri.
2) Produknya homogeny atau terdiferensiasi.
3) Pengambilan keputusan yang saling memengaruhi.
4) Kompetisi non-harga.
5) Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak.
Perusahaan dalam oligopoli menghasilkan barang standar (standardized product),
contohnya adalah industri yang menghasilkan bahan mentah (bensin, baja, alumunium) dan
industri bahan baku (semen dan bahan bangunan). Sedangkan barang berbeda corak
(differentiated product) pada umumnya adalah barang yang dihasilkan menjadi barang akhir
(industri mobil, rokok, industri sabun mandi dan lain-lain).
88
6) Kekuasaan menentukan harga, kemungkinan lemah maupun tangguh.
Tanpa adanya kerja sama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Tetapi
kalau perusahaan dalam oligopoli bekerja sama dalam menentukan harga, maka harga dapat
distabilkan pada tingkat yang mereka kehendaki.
7) Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan.
Iklan secara terus-menerus sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoli yang menghasilkan
barang yang berbeda corak, tujuannya yaitu agar menarik pembeli baru dan
mempertahankan pembeli lama.

Ekuilibrium Jangka Pendek

Akibat dari bebasnya masing-masing pengusaha di dalam menentukan kebijakan kebijakannya,


terutama kebijakan harga dan produksi, adalah timbulnya perang harga diantara sesama
pengusaha oligopoli tersebut. Akhir dari perang harga ini adalah membuat kehancuran bagi
beberapa pengusaha tertentu. Sampai di mana kemampuan pengusaha oligopoli di dalam
perang harga ini sangat tergantung kepada produk yang dihasilkan dan biaya produksinya.
Apabila produk dalam pasar oligopoli adalah homogen (oligopoli murni), maka tiap-tiap
pengusaha hanya akan turut dalam perang harga sampai batas keuntungan normal. Jika produk
yang dihasilkan tidak homogen (oligopoli yang dibedakan), maka pengusaha akan turut dalam
perang harga sampai pada tingkat harga di mana biaya rata-rata (AC) sama dengan nilai
penjualan rata-rata ( = P).

89
Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 7.21 berikut:

Harga Harga

MC
MC AC

AC P2

P1

D2

Q1 Q2 MR2

Gb. 7.21.a Oligopoli Murni Gb. 7.21.b Oligopoli yang Dibedakan

Gambar 7.21a. menunjukkan keadaan suatu perusahaan oligopoli murni dalam perang harga.
Pengusaha itu hanya akan turut dalam perang harga sampai harga sebesar P 1 dengan jumlah
produk yang dihasilkan sebesar Q1, di mana harga sama dengan biaya rata-rata (P1 = AC). Jika
harga dibawah P1 maka pengusaha akan memberhentikan perusahaannya karena dalam jangka
panjang akan menderita kerugian.

Gambar 7.21b. menunjukkan keadaan suatu perusahaan “oligopoli yang dibedakan” dalam
perang harga. Pengusaha ini hanya akan dapat mengikuti perang harga sampai pada tingkat
harga P2 dengan tingkat produksi Q2, di mana harga sama dengan biaya rata-rata (AC). Tetapi
kapasitas produksi Q2 belum optimum, karena produksi optimum dicapai pada saat MC = AC.
Jika harga lebih rendah dari pada P2 maka perusahaan terpaksa harus ditutup karena biaya rata-
rata lebih besar dari pada nilai penjualan rata-rata.

Beberapa perusahaan oligopoli menggabungkan diri secara sempurna menjadi suatu


perusahaan besar, misalnya kartel. Dengan demikian, kartel merupakan perusahaan monopoli
murni dengan anggota beberapa perusahaan oligopoli. Atas dasar prinsip-prinsip monopoli,
maka permintaan kartel adalah permintaan pasar, sedang biaya marginalnya ( MC ) merupakan
jumlah MC seluruh perusahaan oligopoli yang tergabung dalam kartel itu. Dengan diketahuinya
permintaan pasar dapat dihitung nilai penjualan marginal (MR) kartel. Berdasarkan dalil
keuntungan pada perusahaan monopoli, yaitu MC = MR, maka dapat ditentukan jumlah dan
harga penjualan produk kartel yang memberikan keuntungan maksimum. Harga penjualan
kartel juga merupakan harga penjualan bagi masing-masing perusahaan oligopoli yang
tergabung dalam kartel tersebut.

90

Anda mungkin juga menyukai