Anda di halaman 1dari 13

Nama : I Komang Wiradnyana

NIM : 1707511062
Absen :2
Kelas : Mikro Lanjutan (EKI 213 BI EP)

Soal 1
a. Jelaskan keseimbangan jangka pendek pada pasar persaingan sempurna.
Gambarkan dengan kurva dan jelaskan dampaknya.
Jawab: Analisis jangka pendek (shrot run), yaitu di mana dianggap bahwa setiap
produsen tidak bisa menambah kapasitas pabriknya dan tidak mungkin bagi produsen-
produsen baru masuk ke dalam pasar. Ekuilibrium perusahaan secara grafik dapat
ditunjukkan melalui dua pendekatan, yaitu (1) menggunakan kurve TR dan TC
(pendekatan total) dan (2) menggunakan kurve MR dan MC (pendekatan marjinal)

(1) Menggunakan kurve TR dan TC (pendekatan total)

Keuntungan total sama dengan pnerimaan total (TR) dikurangi biaya total (TC)
jadi, keuntungan total mencapai maksimum apabila selisih yang positif antara TR dan
TC mencapai pada angka terbesarnya. Output ekuilibrium perusahaan adalah output
dimana keuntungan total mencapai tingkat maksimum.

Gambar kondisi ekuilibrium dengan kurve TR dan TC

TC

TR
B
Keuntunga Maksimum

0 QA QE QB
Perusahaan mencapai keuntungan maksimum pada penjualan output Qe, di
mana jarak vertikal antara kurva TR dan kurve TC paling lebar. Pada penjualan output
di bawahnya atau di atasnya, total keuntungan tidak maksimum. Pada penjualan di
bawah QA (disebelah kiri titik A) dan di atas QB (disebelah kanan titik B) perusahaan
menderita kerugian.

(2) Menggunakan kurve MR dan MC (pendekatan marjinal)

Biaya (C)
Penerimaan (Pq)

SMC (short-run marginal cost)

SATC (short-run Average Total Cost


e ’ e
Pq
D = MR = Pq

0 Qe’ Qe Q

Gambar.1.2. kondisi ekuilibrium dengan kurva MR dan MC

Dalam persaingan sempurna kurve permintaan adalah juga kurve AR dan kurve
MR. Kurve MC memotong kurve ATC pada titik minimumnya. Perusahaan mencapai
keuntungan maksimum pada tingkat penjualan output di mana MR = MC, yaitu pada
titik e, di mana kurve MC memotong kurve MR. Di sebelah kiri titik e, belum mencapai
keuntungan maksimum, karena setiap penjualan unit output di sebelah kiri Qe masih
memberikan keuntungan yang lebih tinggi dari marginal costnya. Di sebelah kanan Qe,
biaya setiap tambahan unit output lebih tinggi dari penerimaan (revenue) yang
diperoleh dari penjualannya, sehingga total keuntungan berkurang dan dapat
menderita kerugian.
b. Jelaskan keunggulan dan kelemahan dari pasar persaingan sempurna.

1). keunggulan pasar persaingan sempurna

a. persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi

Kebaikan pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi, terdapat dua
konsep efisiensi: efisiensi produktif dan efisiensi alokatif.

a) Efisiensi produktif

Untuk mencapai efisiensi produktif harus terpenuhi dua syarat. Yang pertama,
untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum.
Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor
produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang
mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat
produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus memproduksikan
barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada kurva AC mencapai titik
yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat
produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya
produksinya merupakan biaya produksinya yang paling minimal.

b) Efisiensi alokatif

Untuk melihat apakah efisiensi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat
apakah alokasi sumber-sumber daya ke berbagai kegiatan ekonominya atau
produksinya mencapai tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber
daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut: harga setiap
barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksikan barang tersebut. Berarti
untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus dilakukan sehingga tercapai keadaan
dimana harag = biaya marjinal. Dengan ini produksi berbagai barang dalam
perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.

Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai di dalam pasar
persaingan sempurna, maka dapatlah disimpulkan bahwa penggunaan sumber-sumber
daya sangat efisien dalam pasar persaingan sempurna.
B. Kebebasan bertindak dan memilih

Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di


segolongan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi
yang semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya
dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasannya untuk memilih barang yang
dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas. Di dalam pasar yang bebas tidak seorang pun
mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga, jumlah produksi, dan jenis-jenis
barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor
yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasaan untuk
menentukan corak pengalokasiannya

2). kelemahan pasar persaingan sempurna

A. persaingan sempurna tidak mendorong inovasi

Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh
perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat memperoleh
keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang
baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa
keuntungan normal, karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat
menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam waktu
yang singkat juga dapat berbuat demikian.

B. Persaingan sempurna adakalnya menimpulkan biaya social

Dalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu
menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangan perusahaan,
penggunaannya mungkin sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan
masyarakat, adakalnya merugikan. Sebagai contoh, kegiatan yang efisien tersebut
mungkin mungkin menimbulkan pengotoran lingkungan yang serius, maka biaya social
dari kegiatan tersebut sangat tinggi.

C. Membatasi pilihan konsumen

Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahaan adalah 100% sama,


konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan
dikonsumsinya. Dalam pasar persaingan monopolitis dan oligopoly suatu jenis barang
tertentu diproduksikan secara berbeda-beda coraknya oleh berbagai perusahaan. Maka
terdapat lebih banyak variasi dan pilihan kepada konsumen. Pilihan yang lebih lengkap
menyebabkan kepuasan yang mereka peroleh adalah lebih komplit dari apabila jenis
barang yang tersedia adalah serupa.

D. Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi

Di dalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah


paling minimum tersirat (yang tidak dinyatakan) pemisalan bahwa biaya produksi tidak
berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar
lainnya (seperti misalnya pasar monopoli) mungkin dapat mengurangi biaya produksi
sebagai akibat menikmati skala ekonomi, perkembangan teknologi dan inovasi. Seperti
akan ditunjukan dalam bab berikut, di dalam uraian mengenai monopoli, biaya produksi
yang lebih rendah menyebabkan jumlah produksi adalah lebih banyak dari di dalam
pasar persaingan sempurna dan harga adalah lebih rendah.

Soal 2
a. Jelaskan syarat agar diskriminasi harga dapat dilakukan.

Jawab. 1. Barang tidak dapat di pindahkan dari satu pasar ke pasar lain. Sekiranya
terdapat kemungkinan barang dapat di bawa dari pasar yang lebih murah ke pasar yang
lebih mahal, maka kebijakan diskriminasi harga tidak akan efektif. Barang dari pasar
yang lebih murah akan di jual lagi di pasar yang lebih mahal dan perusahaan tidak dapat
menjual lagi barang yang di sediakan untuk pasar tersebut.

2. Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga. Barang-
barang atau jasa tertentu dapat dengan mudah di jual dengan harga yang berbeda.
Barang seperti itu biasanya berbentuk jasa perseorangan seperti jasa seorang dokter,
ahli hukum, penata rambut dan sebagainya. Mereka dapat menetapkan tarif mereka
berdasarka kemampuan langganan untuk membayar, orang kaya di kenakan tarif yang
tinggi, sebaliknya orang miskin di beri potongan diskon.

3. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah sangat


berbeda Kalau permintaan dan elastisistas adalah sangat bersamaan di kedua pasar
tersebut, keuntungan tidak akan di peroleh dari kebijakan tersebut. Biasanya
diskriminasi harga di jalankan apabila elastisitas permintaan di masing-masing pasar
sangat berbeda. Apabila permintaan tidak elastis, harga akan di tetapkan pada tingkat
yang relatif tinggi, sedangkan di pasar yang permintaannya lebih elastis, harga di
tetapkan pada tingkat yang rendah. Dengan cara ini penjualan dapat di perbanyak dan
keuntungan di maksimumkan.

4. Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan


keuntungan yang di peroleh tersebut. Adakalanya melaksanakan kebijakan diskriminasi
harga harus mengeluarkan biaya. Apabila kejadian tersebut di lakukan di dua daerah
yang berbeda, maka biaya untuk mengangkut barang harus di keluarkan. Dan sekiranya
dilakukan di daerah yang sama, biaya yang di keluarkan mungkin dalam bentuk iklan.
Apabila biaya yang di keluarkan adalah melebihi pertambahan keuntungan yang di
peroleh dari diskriminasi harga, tidak ada manfaatnya untuk menjalakan kebijakan
tersebut.

5. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen. Ini


misalnya dilakukan dengan menjual barang yang sama tetapi dengan pembungkusan,
merek, cap, dan kampanye iklan yang berbeda. Dengan cara ini produsen dapat menjual
barang yang dikatakannya bermutu tinggi kepada konsumen kaya dan sisanya kepada
golongan masyarakat lainnya. Cara yang lain adalah menjual barang yang sama, tetapi
dengan harga berbeda pada daerah pertokoan yang berbeda. Di daerah pertokoan yang
kaya harganya lebih di mahalkan dari pada di daerah pertokoan orang yang miskin.
Contoh-Contoh Kebijakan Diskriminasi Harga.

a) Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah. Perusahaan


listrik Negara misalnya menggunakan tarif yang berbeda untuk listrik yang di pakai
rumah tangga dan yang di pakai perusahaan.

b) Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasa profesional. Dokter spesialis, dokter


praktek umum, ahli hokum dan guru kursus privat adalah beberapa golongan
professional yang sering menjalankan diskriminasi harga dari jasa yang mereka
berikan. Mereka biasanya mempunyai tarif yang fleksibel. Kepada orang yang relative
tak mampu mereka mengenakan tarif yang rendah, sedangkan kepada orang kaya
tarifnya di tinggikan.

c) Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional. Dalam aspek ini perushaan


membedakan di antara harga yang di jual di dalam negeri dengan harga untuk
penjualan ke luar negeri. Harga penjualan ke luar negeri pada umumnya lebih rendah
karena di pasaran internasional terdapat banyak saingan, dan untuk mempertinggi
kemampuannya untuk bersaingan perusahaan perlu menekan harga hingga ke tingkat
yang serendah mungkin.

b. Jelaskan perbedaan dampak diskriminasi harga terhadap output dengan


permintaan yang inelastis dan elastis. Gunakan pendekatan kurva.

Gambar berikut juga menjelaskan dengan asumsi marginal cost (MC) konstan
atau MC = AC. Luas segi-empat yang berwarna hitam menunjukkan besarnya laba
yang diperoleh di setiap pasar, yaitu pasar 1, pasar 2 dan pasar secara keseluruhan.

P
P
Permintaan yang inelastis Permintaan yang elastis

P1

P2

MC=AC
MC=AC

MR MR

Q1 D Q2 D

Sebagai ilustrasi, perhatikan gambar diatas. Perusahaan akan menetapkan harga jual
sebesar P1 pada diskriminasi harga pada permintaan inelastic dan P 2 pada diskriminasi
harga pada permintaan elastic dan menjual sebanyak Q 1 dan Q2 unit karena pada
harga tersebut perusahaan akan memperoleh laba maksimum, yaitu ketika MR=MC
yang berpotongan di titik D (diasumsikan perusahaan beroperasi dengan MC yang
konstan atau MC = AC). Laba maksimum yang diperolehnya sebesar segi-empat.
Padahal pihak konsumen sebenarnya bersedia ata Berani membeli (willing to
pay=WTP) dengan harga di atas P1 dan P2. Yang membedakan jika perusahaan

melakukan diskriminasi harga pada barang yang bersifat inelastic akan lebih banyak
mendapatkan keuntungan dan surplus konsumen dibandingkan dengan perusahaan

yang melakukan diskriminasi harga pada produk yang bersifat elastis. Contohnya

produk pada barang onelastis adalah beras. Jika pemerintah menaikan harga beras

maka permintaan akan beras tidak akan mengalami penurunan namun jika suatu

perusaaan penjual fashion menaikan harga maka permintaan akan barang tersebut

akan mengalami penurunan yang signifikan atau mengalami penurunan penjualan.

Soal 3

a. Pemerintah dapat melakukan intervensi pada pasar monopoli melalui


kebijakan harga dan pajak. Jelaskan masing-masing intervensi kebijakan
tersebut. Gunakan pendekatan kurva.
a) Pengendalian harga
Dengan menetapkan harga maksimum pada tingkat dimana kurva SMC memotong
kurva D, pemerintah dapat mendorong perusahaan monopoli itu untuk
meningkatkat output sampi tingkat ypang harus diproduksi industry jika diatur
menurut batas persaingan sempurna. Peraturan ini juga mengurangi keuntungan
perlu monopoli itu.

SMC

8
SAC

B
5
A

c D

MR

0
3 Kuantitas

jika pemerintah menetapkan harga maksimum sebesar $5 (yaitu, pada tingkat di


mana kurva SMC memotong kurva D), kurva permintaan baru yang dihadapi
monopolis itu menjadi ABK. Kurva MR yang sesuai menjadi ABCL dan sama dengan
kurva D yang baru pada jarak yang elastis tidak terhingga, AB. Jadi, pelaku monopoli
yang diatur akan berperilaku sebagai per:sahaan persaingan sempurna dan
berproduksi pada titik B, di mana P atau MR SMC dan kurva SMC menaik. Akibatnya
harga menjadi lebih rendah ($5 dan bukan $5, 50 bila tidak ada pengendalian
harga), output lebih besar (3 unit dan bukan 2,5 unit), keuntungan per unit lebih
kecil ($1 dan bukan $1,50). dan keuntungan total berkurang (dari $3,75 menjadi
$3).
c. Kebijakan pajak lump-sum
Dengan memberikan pajak (seperti pajak izin usaha atau pajak pajak
keuntungan) pemerintah dapat mengurangi bahkan menghilangkan keuntungan
perusahaan monopoli tanpa mempengaruhi harga komoditi atau output.

P
SMC

SAC
8
SAC

5,5

MR

0
2,5 Kuantitas
Bermula dari kondisi ekuilibrium perusahaan monopoli, jika pemerintah
membebankan pajak lump-sum sebesar $3,75, maka seluruh keuntungan
perusahaan monopoli itu akan hilang. Perhatikanlah bahwa nilai-nilai (5) Tabel
dengan menambahkan pajak tump-sum sebesar $3,75 ke nitai-nitai STE. Karena
pajak lump-sum merupakan sejenis biaya tetap, maka pajak tersebut tidak
mempengaruhi SMC. Dengan kurva MR dan SMC yang tidak berubah, tingkat
output lerbaik bagi perusahaan monopoli itu tetap sebesar 2,5 unit dan
perusahaan monopoli itu tetap mengenakan harga sebesar $5,50. Tetapi
sekarang, karena SAC pada 2,5 unit output juga sebesar $5,50, perusahaan
monopoli itu hanya mencapai kondisi impas.

Soal 4
a. Jelaskan mengapa kurva demand = AR = MR = P pada pasar persaingan
sempurna.

Dengan , MR = AR = P. Perusahaan mencapai keuntungan maksimum pada penjualan


output , di mana jarak vertikal antara kurva TR dan kurve TC paling lebar. Pada
penjualan output di bawahnya atau di atasnya, total keuntungan tidak maksimum.

b. Jelaskan perbedaan antara TR dan MR antara pasar monopoli dan pasar


persaingan sempurna. Mengapa demikian? Gambarkan kurva.

TC

TR
Output ekuilibrium jangka pendek perusahaan monopoli itu dapat pula dilihat
secara geometris, bila kurva TR perusahaan yang bersaing sempurna ditentukan
oleh garis Jurus melalui titik nol (karena harga komoditi tetap konstan), kurva
TR monopolis itu memiliki bentuk U terbalik. tingkat output di saat keuntungan
total monopoli mencapai maksimum adalah lebih kecil daripada output saat TR
maksimum.
Sedangkan pada pasar persaingan sempurna Keuntungan total sama dengan
pnerimaan total (TR) dikurangi biaya total (TC) jadi, keuntungan total mencapai
maksimum apabila selisih yang positif antara TR dan TC mencapai pada angka
terbesarnya. Output ekuilibrium perusahaan adalah output dimana keuntungan
total mencapai tingkat maksimum.

SMC

8
SAC

B MR pada PPS
5 MR
A

c D

MR pada Pasar monopoli

MR

0 3 Kuantitas

Dapat kitalihat pada grafik diatas perbedaan antara MR antara pasar monopoli
dan pasar persaingan sempurna adalah pada pasar monopoli kurva MR memiliki
slope yang negative sedangkan MR pada kurva pada pasar persaingan sempurna
adalah bersifat tetap.
Soal 5
Jelaskan hubungan antara produksi rata-rata dan produksi marjinal. Gunakan
pendekatan kurva.
Produksi Marginal
MP = TP’ = αTP/αL

Dimana:MP  = produksi marginal

Perusahaan dapat terus menambah tenaga kerja selama MP > 0. Jika MP <
0,penambahan tenaga kerja justru menguragi produksi total. Penurunan nilai MP
merupakan indikasi telah terjadinya hukum Pertambahan Hasil Yang Semakin
Menurun atau The Law of Deminishing Return (LDR).

  Produksi Rata-Rata
AP = TP/L
Dimana: AP = produksi rata-rata.
AP akan maksimum bila turunan pertama fungsi AP adalah 0 (AP’=0). Dengan
penjelasan matematis,AP maksimum tercapai pada saat AP = MP,dan MP memotong AP
pada saat nilai AP maksimum.

Jumlah produksi
Tahap 2
TP
Tahap 1

Tahap 3

AP

MP

Anda mungkin juga menyukai