Anda di halaman 1dari 7

TEORI EKONOMI MIKRO UNTUK MANAJEMEN &

AKUTANSI

KELOMPOK 13

Disusun oleh:

1. Iqbal Mikhwarul Ulum (130318267)


2. Rozy Akbar (130318265)
3. David Syaifudin (130217383)
4. Roy Arafat (130217382)
5. Francisca L J (130215031)

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

UNIVERSITAS SURABAYA

2019

i
1. PROFIT MAKSIMUM PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pada persaingan sempurna, perusahaan tidak dapat menentukan harga, sehingga harga
merupakan faktor yang harus diterima. Kurva Pendapatan Marginal (PM) berimpit dengan
garis H dan Horizontal. kemungkinan perusahaan memperoleh laba atau tidak sangat
tergantung pada tingkat harga yang terjadi di pasar, biaya marginal, dan biaya total rata-rata.
Berikut ini digambarkan tiga kemungkinan : BTR lebih rendah, lebih tinggi, dan sama
dengan harga pasar. Ketiga keadaan tersebut tetap menunjukkan keseimbangan laba
maksimum atau kerugian minimum, karena perusahaan memproduksi pada titik di mana
Biaya Marginal sama dengan Pendapatan Marginal.
 Syarat Pemaksimuman Keuntungan
Didalam kurun waktu jangka pendek , pemaksimuman keuntungan dapat
diterangkan sebagai berikut :
1. Membandingkan hasil penjualan
2. Menunjukkan keadaan dimana hasil penjualan marginal sama dengan biaya
marginal
Keuntungan maksimum jangka pendek dapat tercapai jika
1. MC sama dengan MR
Dalam persaingan pasar sempurna P=MR , maka dari itu bisa dikatakan bahwa
keuntungan maksimal dapat tercapai jika MC=P=MR atau bisa saja MC=MR
2. Kurva MC harus dalam posisi naik
Kurva MC yang digambarkan haruslah dalam posisi naik dari bawah keatas
agar mendapatkan keuntungan maksimum . Jika kurva yang digambarkan sebaliknya atau
dari atas kebawah bisa dikatan mendpatkan kerugian maksimum.
3. Harga P harus lebih besar dari Average Cost ( AC )

 Keterangan :
a. Keuntungan maksimum jangka pendek terpenuhi jika MC=MR atau berada di
titik D pada kurva diatas . Mengapa pada titik F tidak dikatan sebagai keuntungan
maksimum ? dikarenakan pada titik F kurva MC menyinggung kurva MR dalam

2
kondisi turun , berbeda dengan titik D , yang dimana kondisi kurva naik dari
bawah keatas .
b. Titik C merupakan syarat yang terpenuhi dari P > AC
c. Maka harga sebesar P dan output sebesar Q1 , produsen dapat keuntungan
sebesar area ABCD
c. Maka harga sebesar P dan output sebesar Q1 , produsen dapat keuntungan
sebesar area ABCD
2. PROFIT MAKSIMUM PADA PASAR MONOPOLI MURNI
Maksimisasi keuntungan dalam pasar monopoli juga dapat dijelaskan dengan dua
pendekatan, yaitu pendekatan total dan pendekatan marjinal. Dalam pendekatan total,
maksimisasi keuntungan sama halnya dengan keadaan yang telah dijelaskan dalam pasar
persaingan murni . Perbedaannya, kalau dalam pasar persaingan sempurna penerimaan
total adalah berbentuk garis lurus diagonal dari sumbu origin ke kanan atas karena
asumsi harga adalah datum, maka dalam pasar monopoli, seorang monopolis dapat
menentukan harga dan output yang akan dijualnya di pasar. Bentuk kurva TR pada
pasar monopoli bukan merupakan garis lurus, tetapi berbentuk U terbalik. Artinya,
tingkat output yang keuntungan total monopolis akan mencapai maksimum adalah
lebih kecil dari tingkat output di mana TR pasar persaingan murni mencapai
maksimum.
1. Pendekatan Total
Keuntungan maksimal dalan pendekatan ini terjadi jika selisih penjualan total
( TR ) dengan biaya total ( TC ) menghasilkan nilai positif yang besar

2. Pendekatan Marjinal
Keuntungan maksimal dalam pendekatan ini terjadi , apabila MR=MC atau MR – MC

3
3. PROFIT MAKSIMUM PADA PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA

1. oligopoli
Dalam pasar oligopoly bersaing dalam hal jumlah perusahaan dan perilaku
perusahaan tersebut. Adapun kurva dalam menentukan keuntungan pasar oligopoly
yaitu :

Kurva laba maksimum dalam pasar oligopoli


Keterangan:
Misalnya pada mulanya biaya marginal adalah MC0. Untuk memaksimumkan
keuntungan MC0 harus sama dengan MR, maka berdasarkan keadaan dalam Gambar 3
keuntungan maksimum dicapai apabila harga adalah P0 dan jumlah produksi adalah Q0.
Sekiranya terjadi perubahan ke aras biaya produksi, misalkan biaya produksi mengalami
kenaikan sehingga menyebabkan kurva biaya marginalnya menjadi seperti yang ditunjukkan
oleh MC2. Dari keadaan Gambar 3 dapat dilihat bahwa keuntungan yang maksimum masih
akan tetap dicapai oleh perusahaan itu pada ketika harga adalah P0 dan jumlah barang yang
diproduksikan adalah Q0. Hanya setelah kurva biaya marginalnya berada diatas
MC2keseimbangan untuk memaksimumkan keuntungan akan mengalami perubahan. Dari
keadaan dalam Gambar 3 dapat disimpulkan pula bahwa selama perubahan biaya produksi
tidak menyebabkan kurva biaya marginal berada di atas MC2 atau di bawah MC1,
keseimbangan pemaksimuman keuntungan yang dinyatakan di atas tidak akan mengalami
perubahan. Dengan demikian, selama kurva biaya marginal memotong MR diantara titik
A1 dan A2 harga dan jumlah produksi perusahaan tidak akan mengalami perubahan.

Berdasarkan kepada analisis di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pasar oligopoli di
mana perusahaan-perusahaan tidak melakukan persepakatan di antara mereka, tingkat harga
adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami perubahan. Ia cenderung untuk tetap
berada pada tingkat harga yang telah ditetapkan pada permulaannya.

4
2. monopoli
Dalam pasar monopoli, manajer dari perusahaan yang memiliki kekuatan monopoli dapat
mengeksploitasi kekuatan tersebut untuk memaksimalkan keuntungan yang mungkin di
dapatkan. Ini dapat dicapai melalui keputusan mengenai harga dan output sehingga
memaksimalkan profit dari pelaku monopoli.

Marginal Revenue
Marginal revenue adalah perubahan total pendapatan yang diterima berdasarkan perubahan
output yang dihasilkan. Dengan kata lain, berapa banyak tambahan pendapatan yang di
hasilkan saat output ditambah. Dalam pasar monopoli, saat output bertambah, permintaan
bersifat elastis dan peningkatan output (yang berimplikasi pada lebih rendahnya harga)
meningkatkan total penerimaan (revenue). Bila dituliskan rumusnya, marginal revenue dari
pelaku monopoli adalah:
MR = P

MR= marginal revenue ; P = harga barang ; E = elastisitas permintaan terhadap barang


Keputusan terhadap Output
Penerimaan adalah salah satu yang menentukan profit, dimana yang lain adalah cost.
Penerimaan yang di dapat pelaku monopoli dari penjualan barang sejumlah Q adalah R(Q) =
Q[P(Q)], keuntungan dari pelaku monopoli dengan fungsi cost C(Q) yaitu:

π = R(Q) – C(Q)

π = profit ; R(Q) = penerimaan dari Q unit ; C(Q) = biaya dari Q unit

 Monopoly Output Rule


Pelaku monopoli yang memaksimalkan keuntungan harus menghasilkan sejumlah output
yang menghasilkan keuntungan maksimal (QM), dan ini terjadi saat marginal revenue sama
dengan marginal cost nya:
MR (QM) = MC (QM)
Saat marginal revenue lebih tinggi daripada marginal cost nya, peningkatan jumlah output
akan meningkatkan penerimaan lebih dari peningkatan cost nya. Dengan begitu, manajer
yang ingin memaksimalkan profit harus terus menambah output saat MR > MC. Di sisi lain,
jika marginal cost lebih tinggi dari marginal revenue (MR < MC), pengurangan output akan
menurunkan cost lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan penerimaan (revenue) nya.
Keuntungan maksimum didapatkan oleh pelaku monopoli pada saat marginal revenue berada
di tingkat yang sama dengan marginal cost nya, atau MR = MC.
 Monopoly Pricing Rule
Dengan melihat jumlah output (QM) yang memberikan keuntungan maksimal, monopoli
harga adalah harga yang ada pada kurva permintaan yang bersinggungan dengan jumlah
QM unit yang diproduksi, yakni:
PM = P(QM)
PM : Harga dengan keuntungan maksimum yang bersedia dibayar oleh konsumen

Berdasarkan grafik di bawah ini, dapat dilihat dimana pertemuan antara marginal cost dan
marginal revenue (MC = MR) merupakan titik dimana jumlah output (Q) memberikan profit
maksimum. Lalu pada garis permintaan (D) dapat dilihat pertemuan antara PM, harga dengan

5
keuntungan maksimum yang konsumen bersedia bayarkan, dengan QM, output dengan profit
maksimum.

3. monopolistik

Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih
elastis dari yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna
sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar
persainagn sempurna.

1. Pemaksimuman keuntungan jangka pendek


Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah sebagian
dari keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila
perusahaan terus berproduksi sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan
memperoleh laba diatas normal pada jangka pendek
.
2. Pemaksimuman keuntungan jangka panjang
Keuntungan yang melebihi normal menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan
dipasar. Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi permintan
yang semakin berkurang pada berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan pun akan
semakin menurun ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan marjinal lebih
kecil dari biaya marjinal (MR<MC).

Disinilah letak ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik. Ada dua penyebab


ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik, yaitu:

a. Harga jual masih lebih besar dari biaya marjinal (P>MC)


b. Kapasitas berlebih (Excess Capacity)

6
Kurva laba maksimum dalam pasar persaingan monopolistik
Gambar di atas merupakan kondisi laba maksimum perusahaan monopolistik
dicerminkan apabila perusahaan berproduksi secara terus-menerus sampai pada tingkat MR =
MC. Kurva mencapai keuntungan jika jumlah barang output yang diproduksi sebesar
Qdengan tingkat harga P.Jumlah keuntungan maksimum yang diperoleh perusahaan
monopolistik ditunjukkan oleh segi empat PABC . sedangkan keuntungan normal jangka
panjang perusahaan ditunjukkan oleh segi empat CBFG.

Anda mungkin juga menyukai