Pasar output adalah pertemuan antara permintaan output dan penawaran output.
Pada sisi permintaan, pasar output mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu bahwa
banyak sekali. Namun pada sisi penawarannya, jumlah penjual bervariasi dari jumlah
yang sangat banyak sampai jumlah yang sedikit, bahkan hanya satu penjual. Berdasarkan
jumlah penjual yang ada, struktur pasar output dibedakan menjadi empat, yaitu :
mempengaruhi harga.
Ketiga pasar terakhir termasuk dalam pasar persaingan tidak sempurna ( imperfect
competitive market).
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena struktur
pasar ini akan dapat menjamin berlangsungnya aktivitas produksi dengan tingkat
efisiensi yang tinggi. Oleh karena itu dalam analisis ekonomi sering digunakan asumsi
bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Tetapi dalam praktek tidak
mudah untuk menentukan suatu industri dapat digolongkan ke dalam pasar persaingan
sempurna yang sesungguhnya (sesuai teori). Umumnya, yang ada adalah yang mendekati
ciri-ciri struktur pasar tersebut. Namun, sebagai landasan teori untuk analisis ekonomi,
7.1.1. Asumsi-Asumsi
1) Terdapat sangat banyak penjual dan pembeli. Oleh karena terdapat sangat banyak
memasok produk sebagian kecil saja dari total produk yang ditawarkan di pasar.
Pembeli juga sangat banyak sehingga secara individual mereka tidak mempunyai
2) Produk yang dihasilkan oleh para produsen adalah homogen. Pasar diartikan
homogen/identik. Ini berarti bahwa antara produk dari produsen yang satu
dengan produk dari produsen yang lain bersifat substitusi sempurna. Oleh karena
itu, para pembeli tidak dapat membedakan produk- produk dari produsen yang
berbeda.
3) Setiap produsen adalah pengambil harga ( price taker). Implikasi dari kedua
mempengaruhi harga pasar yang berlaku dengan mengubah jumlah produk yang
tersebut.
4) Perusahaan-perusahaan bebas masuk dan keluar pasar ( free entry and exit of
firms). Tidak ada hambatan bagi setiap perusahaan untuk masuk ke pasar atau
6) Tidak ada regulasi dari pemerintah. Tidak ada intervensi pemerintah di dalam
keuntungan maksimum. Ekuilibrium pasar atau industri dicapai apabila (a) semua
perusahaan dalam posisi ekuilibrium, dan (b) jumlah produk semua perusahaan tersebut
Analisis jangka pendek (shrot run), yaitu di mana dianggap bahwa setiap
produsen tidak bisa menambah kapasitas pabriknya dan tidak mungkin bagi produsen-
produsen baru masuk ke dalam pasar. Sedangkan analisis jangka panjang (long run)
adalah di mana dimungkinkan adanya baik perluasan kapasitas pabrik oleh perusahaan-
perusahaan yang telah ada maupun pembangunan pabrik-pabrik baru oleh pengusaha-
maksimum. Keuntungan ( π ) didefinisikan sebagai perbedaan antara total cost (TC) dan
total revenue (TR), sehingga dapat ditulis : π = TR – TC. Seperti telah dibahas pada Bab
VI, bahwa ekuilibrium perusahaan secara grafis dapat ditunjukkan melalui dua
pendekatan, yaitu (1) menggunakan kurve TR dan TC ( lihat Gb. 7.1), dan (2)
suatu garis lurus melalui origin, menunjukkan bahwa harga output adalah konstan pada
semua tingkat output. Produsen adalah price taker dan dapat menjual setiap outputnya
pada harga pasar yang berlaku dengan TR naik proporsional dengan volume
ini konstan dan sama dengan harga pasar, karena semua unit output dijual pada harga
yang sama.
Dengan demikian, MR = AR = Pq. Perusahaan mencapai keuntungan maksimum pada
penjualan output Qe, di mana jarak vertikal antara kurvr TR dan kurve TC paling lebar.
Pada penjualan output di bawahnya atau di atasnya, total keuntungan tidak maksimum.
Pada penjualan di bawah QA ( disebelah kiri titik A) dan di atas QB (disebelah kanan
Di dalam Gb. 7.2. ditunjukkan kurve-kurve marginal cost (MC), average cost
Dalam persaingan sempurna kurve permintaan adalah juga kurve AR dan kurve MR.
keuntungan maksimum pada tingkat penjualan output di mana MR = MC, yaitu pada
titik e, di mana kurve MC memotong kurve MR. Di sebelah kiri titik e, belum mencapai
keuntungan maksimum, karena setiap penjualan unit output di sebelah kiri Qe masih
memberikan keuntungan yang lebih tinggi dari marginal costnya. Di sebelah kanan Qe,
biaya setiap tambahan unit output lebih tinggi dari penerimaan (revenue) yang diperoleh
dari penjualannya, sehingga total keuntungan berkurang dan dapat menderita kerugian.
meningkatkan outputnya.
menghentikan produksinya.
Namun, syarat ini belum cukup, karena pada kondisi di mana MR = MC belum
tentu perusahaan dalam kondisi ekuilidrium. Dalam Gb. 7.2. pada titik e’, di
ekuilibrium, karena keuntungan maksimum pada tingkat output Qe > Qe’. Oleh
karena itu, kondisi ekuilibrium membutuhkan syarat kedua yaitu bahwa pada saat
berarti slope MC > slope MR. Dengan demikian, syarat ekuilibrium perusahaan
dalam jangka pendek adalah : (1) MC = MR dan (2) slope MC > slope MR.
Dalam kenyataan, suatu perusahaan dalam kondisi ekuilibrium tidak berarti harus
menderita kerugian tergantung pada tingkat biaya total rata-rata (ATC). Jika ATC di
bawah tingkat harga ekuilibrium, perusahaan akan menerima keuntungan (excess profit)
sebesar luas bidang PqABe (Gb. 7.3). Jika ATC diatas harga ekuilibrium, perusahaan
menderita kerugian sebesar FCePq (Gb. 7.4). Dalam Kardono-nuhfil 6 6 kasus demikian,
perusahaan hanya akan meneruskan produksinya jika masih mampu menutup biaya
variabelnya.
menderita kerugian minimum. Titik di mana perusahaan dalam kondisi menutup biaya
variabelnya disebut “closing-down point” atau dapat disebut sebagai titik di mana
ditandai oleh titik w. Jika harga turun di bawah Pw perusahaan tidak dapat menutup
Kurve penawaran perusahaan adalah juga kurve MC yang menaik dan terletak di
atas AVC. Pada Gb. 7.5 , kurve penawaran adalah kurve SMC mulai dari titik w ke
kanan. Di bawah harga Pw output (Q) yang ditawarkan perusahaan adalah nol.
Sepanjang harga naik diatas Pw, output yang ditawarkan akan naik. Kurve SMC
menunjukkan volume-volume output (Q) yang dipilih oleh produsen setiap tingkat harga.
Sedangkan kurve penawaran juga kurve yang menunjukkan volume-volume output (Q)
yang ditawarkan oleh seorang produsen pada berbagai tingkat harga. Jadi kurve SMC =
Kurve penawaran industri atau pasar adalah penjumlahan horizontal dari kurve-
kurve penawaran perusahaan. Sebagai contoh hanya ada dua perusahaan, A dan B di
dalam pasar maka kurve penawaran pasar dapat digambarkan sebagai berikut (Gb. 7.6).
Ekuilibrium pasar tercapai bila volume output yang ditawarkan seluruh produsen di
pasar sama dengan volume output yang dibutuhkan oleh seluruh konsumen. Kondisi ini
secara grafis ditunjukkan oleh titik perpotongan antara kurve penawaran pasar dengan
sempurna , di mana terbentuk harga pasar dan kemudian para produsen menyesuaikan
tingkat produksinya dengan harga tersebut, dapat digambarkan sebagai berikut (Gb. 7.7).
Arah pencapaian ekuilibrium pada Gb 7.7 tersebut dapat dijelaskan menggunakan bagan
sebagai berikut:
Keuntungan ini dapat diperoleh apabila harga yang berlaku (jangka pendek) melebihi
biaya rata-rata jangka panjang (Long Run Average Cost = LAC). Jadi jika P > LAC
maka perusahaan-perusahaan yang ada akan memperluas kapasitas produksinya dan atau
selanjutnya menyebabkan harga turun. Hal ini secara grafis, ditandai dengan bergesernya
kurve penawaran pasar ke kanan dan turunnya harga. Bila harga turun sampai tingkat di
mana P = LAC, maka tidak ada lagi insentif bagi perusahaanperusahaan untuk
pabrik , karena pada saat ini tidak ada keuntungan lebih (excess proit). Yang ada hanya
keuntungan normal, yaitu keuntungan yang sudah termasuk dihitung dalam LAC. Jadi,
keuntungan normal diperoleh pada tingkat output di mana P = LAC. Dengan demikian
pada kondisi di mana P = LAC, tidak ada lagi penambahan kapasitas produksi dan
pendirian pabrik baru. Pada kondisi ini baik pasar maupun perusahaan akan berada
perpotongan kurve S dan D, menghasilkan harga pasar P.---> Pada harga ini ada
keuntungan lebih ( excess profit) karena P > LAC. --> ada penambahan kapasitas
produksi dan pendirian pabrik baru sehingga penawaran output di pasar naik, --> S
bergeser kekanan menjadi S1, --> harga menjadi turun ke P1, -->P1= LAC, -->baik pasar
7.2. Monopoli
Struktur pasar yang bertentangan dengan pasar persaingan sempurna adalah monopoli.
Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual, tidak ada substitusi
produk yang mirip (close substitute), dan terdapat hambatan masuk ( barriers to entry) ke
pasar.
1) Hanya ada satu penjual. Karena hanya ada satu penjual maka pembeli tidak
mempunyai pilihan lain. Dalam hal ini pembeli hanya menerima syarat-syarat
2) Tidak ada substitusi produk yang mirip. Misalnya, aliran listrik. Aliran listrik
tidak mempunyai pengganti dari barang lain. Ada barang pengganti tetapi
sebagainya.
memerlukan teknologi yang canggih, dan memerlukan modal yang sangat besar.
2) Hak paten produk atau proses produksi. Dengan pemberian hak paten akan
pihak-pihak lain.
seluruh produksi yang diperlukan di dalam pasar. Ini berarti bahwa pada
jumlah produksi adalah hampir sama dengan jumlah permintaan riel di pasar.
Dengan sifat skala ekonomis demikian, pada tingkat produksi yang sangat
lembagalembaga tertentu.
monopoli, terlebih dahulu perlu memahami hubungan antara nilai penjualan total ( total
revenue = TR), permintaan ( nilai penjualan rata-rata = average revenue = AR) , dan
Karena produsen monopoli adalah satu-satunya produsen di dalam pasar, maka kurve
permintaan yang dihadapi adalah juga kurve permintaan pasar dan juga merupakan nilai
penjualan rata-ratanya. Kurve permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan
bawah, yang berarti bahwa produsen dapat mempengaruhi harga pasar dengan jalan
menjual barang produksinya lebih sedikit atau lebih banyak. Oleh karena itu, untuk
barang yang dijual juga harus menentukan harga jualnya. Berbeda dengan pasar
persaingan sempurna, di mana perusahaan tidak dapat menentukan harga jual. Perbedaan
lain dengan pasar persaingan sempurna adalah bahwa dalam monopoli, keseimbangan
monopoli dan perusahaan bersaing dapat dijelaskan dengan grafik 7.9 di bawah ini.
Pada Gb. 7.9.b terlihat bahwa kurve permintaan perusahaan monopoli bersiat turun dari
kiri atas ke kanan bawah karena pengusaha monopoli dapat menentukan harga sesuai
dengan jumlah produk yang dijual. Sedang pada Gb 7.9 terlibat bahwa kurve permintaan
perusahaan bersaing berbentuk garis yang sejajar dengan sumbu horizontal karena
persamaanpersamaan berikut:
Q = f ( P ) dan P = g ( Q ) (1)
Dimana P adalah harga satuan produk dan Q adalah jumlah produk yang dihasilkan dan
dijual. Rumus ( 1 ) menunjukkan bahwa pada perusahaan monopoli, jumlah produk yang
dihasilkan dapat ditentukan oleh harga jual dan sebaliknya harga jual dapat ditentukan
oleh jumlah produk yang dihasilkan. Sedang rumus ( 2 ) menunjukkan bahwa pada
perusahaan bersaing, baik bersaing murni maupun bersaing sempurna, jumlah barang
yang dihasilkan ditentukan oleh harga jual tetapi harga jual tidak ditentukan oleh jumlah
Nilai produk penjualan total (TR) pada perusahaan monopoli sangat berbeda
dengan TR pada perusahaan bersaing. TR perusahaan bersaing berupa garis lurus miring
dari kiri bawah ke kanan atas melalui titik pangkal (origin), karena setiap penambahan
jumlah produk yang dihasilkan akan selalu memperbesar TR. Sedangkan TR pada
perusahaan monopoli berbentuk parabola atau dikenal sebagai huruf U terbalik, karena
setiap penambahan jumlah produk yang dihasilkan tidak selalu memperbesar TR,
melainkan mula-mula makin besar sampai pada titik maksimum, kemudian setelah
mencapai titik maksimum TR terus menurun sampai titik nol dan jika jumlah produk
Secara grafis, perbedaan tersebut dapat digambarkan pada Gb. 7.10 di bawah ini.
Secara matematis, perbedaan tersebut dapat pula dijelaskan sebagai berikut. Pada
perusahaan monopoli :
TR = P Q (3)
Dimana P = harga jual produk dan Q = jumlah produk yang dijual. Karena Q = f (P) dan
P = g (Q) , maka TR dipengaruhi oleh harga jual dan jumlah produk yang dijual. Apabila
Q bertambah besar maka P bertambah kecil, sehingga TR tidak selalu bertambah besar,
tetapi dapat bertambah kecil hingga bernilai nol dan negatif. Oleh karenanya kurve TR
Q = 25 – ¼ P (a)
P = 100 – 4 Q (b)
Apabila nilai P pada persamaan ( b ) dimasukkan ke dalam persamaan ( 3 ) di atas,
maka:
Dengan demikian terbukti bahwa persamaan ( 3) merupakan fungsi pangkat dua, yang
Karena P adalah konstan maka TR hanya ditentukan oleh jumlah produk yang
dihasilkan (Q). Ini berarti bahwa semakin banyak jumlah produk yang dijual akan
Nilai Penjualan Produk Rata-Rata (AR) dan Nilai Penjualan Marginal (MR)
Pada Gb. 7.11.a. terlihat bahwa pada perusahaan monopoli kurve nilai penjualan rata-
rata (AR) sama dengan kurve permintaan D. Sedangkan kurve nilai penjualan marginal
(MR) merupakan kurve tersendiri. Gb. 7.11.b menunjukkan bahwa pada perusahaan
bersaing kurve AR dan MR sama dengan kurve permintaan dan juga sama dengan harga
berikut:
Fungsi permintaan (D) dapat dirumuskan : P = f (Q), dimana f’ (Q) < 0 (5)
∂ PQ
Jadi, TR = PQ = Q f (Q) dan MR = = f (Q) + Q f’ (Q) (6)
∂Q
∂Q P 1 P P ∂P
E=- =- = ; f´(Q) =
∂P Q f ´ (Q) Q Q f ´ (Q ) ∂Q
Q f ´ (Q) 1
Karena P = f(Q) maka MR = P ( 1 + )=P(1- )
P E
(7)
2) Jika E = 1 maka MR = 0
Dalam kasus kurve permintaan dan MR bersifat linier seperti pada Gb. 7.11.a maka
permintaan akan menurun secara monoton dan MR akan lebih kecil dari harga untuk
setiap jumlah penjualan (Q) yang lebih besar dari nol. Tingkat penurunan MR dua kali
dari tingkat penurunan harga. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut: Misalkan
TR = PQ = (a – b Q ) Q = a Q – b Q2
∂TR
MR = = a – 2 bQ
∂Q
Jadi, slope kurve MR ( - 2 b ) dua kali lebih besar dari pada slope kurve permintaan
(-b ).
Setelah kita mempelajari sifat-sifat permintaan, nilai penjualan produk total (TR)
dan nilai penjualan marginal (MR) pada perusahaan monopoli maka kita dapat
menyimpulkan bagaimana hubungan antara ketiga kurve tersebut ( lihat Gb. 7. 12)
dan bias sampai titik nol. Kurve TR mencapai maksimum pada saat MR = 0. Selama
bawah harga untuk setiap jumlah produk di atas nol. Perbedaan antara MR dan harga
Analisis keuntungan dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu (1) pendekatan TR-
maksimum jika ia memproduksi dan menjual pada tingkat output di mana perbedaan
positif antara TR dan TC adalah paling besar. Atau ia meminimumkan kerugian jika
perbedaan negatif antara TR dan TC paling kecil. Secara grafis, keuntungan maksimum
Pada Gb. 7.13 terlihat bahwa disebelah kiri titik A dan disebelah kanan titik B, TC
berada diatas TR, berarti biaya total melebihi nilai penjualan total sehingga perusahaan
menderita kerugian. Dengan kata lain, keuntungan hanya diperoleh antara titik A dan
titik B.
ketika pengusaha memproduksi dan menjual produknya pada tingkat dimana MR sama
dengan MC. Analisis keuntungan dengan pendekatan ini telah dengan jelas dibahas
dalam Bab VI pada kasus kurve permintaan menurun ( hal. 67). Berikut ini diberikan
Dari Gb. 7.14 terlihat bahwa ekuilibrium jangka pendek terjadi pada titik E dimana MC
= MR. Pada kondisi ini produk yang dijual adalah 0Q* dengan harga 0P* dan rata-rata
biaya total 0C* ( = C*B ). Keuntungan per unit adalah 0P* – 0C* = P*C * Sehingga
keuntungan monopoli jangka pendek adalah P*C * x 0Q* = P*ABC* ( luas terarsir).
Jika Gb. 7.14 menggambarkan kondisi pasar bersaing, maka titik ekuilibrium
adalah pada titik F, dimana kurve permintaan berpotongan dengan MC yang berarti MC
π = TR – TC (8)
Karena TR = P Q, maka π = P Q – TC
∂π ∂π ∂P ∂Q ∂TC
Adalah = 0, maka = = Q +P -
∂Q ∂Q ∂Q ∂Q ∂ Q
∂P ∂Q ∂TC
Q +P - =0
∂Q ∂Q ∂ Q
∂P ∂Q ∂TC
Karena Q +P = MR ( lihat rumus 5 dan 6) dan = MC
∂Q ∂Q ∂Q
maka MR – MC = 0 atau
MR = MC (9)
keseimbangan pada perusahaan monopoli. Syarat ini juga berlaku bagi perusahaan
normal, dimana harga produk sama dengan biaya total rata-rata minimum. Namun, pada
perusahaan monopoli dalam jangka panjang masih dapat memperolek kuntungan yang
pada saat memproduksi dan menjual produk sebanyak Q1 dengan harga jual P1 dan
biaya total rata-rata C1. Dalam jangka panjang perusahaan monopoli akan mencapai
dengan harga jual P2 dan biaya total rata-rata C2. Jadi jelas bahwa dalam jangka
harga produk masih diatas biaya total rata-ratanya ( OP2 > OC2).
bentuk pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh karena itu
sifat-sifat bentuk pasar ini mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan sifat pasar
sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen/penjual yang menghasilkan dan
1) Terdapat banyak penjual. Terdapat banyak penjual tetapi tidak sebanyak pada
antara produk perusahaan yang satu dengan produk perusahaan lainnya. Sifat ini
adalah sifat yang penting untuk membedakannya dengan sifat pada pasar
monopolistik.
mempengaruhi harga tidak sebesar pada pasar monopoli dan oligopoly. Kekuatan
monopolistik tidak seberat masuk pasar monopoli dan oligopoly tetapi tidak
semudah masuk pasar persaingan sempurna. Hal ini disebabkan , (1) modal yang
sempurna dan (2) harus menghasilkan produk yang berbeda dengan produk yang
harga bukan penentu utama besarnya pasar. Suatu perusahaan mungkin menjual
produknya dengan harga cukup tinggi tetapi masih dapat menarik banyak
harga yang cukup murah tetapi tidak banyak menarik pelanggan. Oleh karena itu
perusahaan monopoli. Jadi, kurve tersebut sedikit miring dari kiri atas ke kanan bawah.
Ini berarti bahwa elastisitas permintaannya lebih kecil dari elastisitas permintaan
perusahaan persaingan sempurna tetapi lebih besar dari elastisitas permintaan perusahaan
monopoli. Analisis keseimbangan pada perusahaan persaingan monopolistik sama
perusahaan monopoli adalah seluruh permintaan pasar, sedang yang dihadapi perusahaan
dalam Gb. 7.16. Gb. 7.16.a menunjukkan keadaan dimana perusahaan memperoleh
tingkat produksi dan penjualan sebesar Q dan tingkat harga sebesar P karena pada
minimum pada tingkat produksi dan penjualan sebesar Q1 dan tingkat harga P1.
Perolehan keuntungan diatas normal seperti ditunjukkan dalam Gb. 7.16.a, mengundang
permintaan yang lebih sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti bahwa masuknya
keuntungan normal. Jadi, dalam jangka panjang, perusahaan dalam pasar persaingan
tersebut adalah (1) harga jual produk dan biaya produksi pada perusahaan persaingan
monopolistik lebih tinggi dibanding pada perusahaan persaingan sempurna, dan (2)
monopolistik belum mencapai tingkat optimal ( tingkat produksi dengan biaya per unit
paling rendah).
dalam Gb. 7.16.b, maka ia akan keluar dari pasar. Akibatnya, jumlah perusahaan dalam
yang masih ada menjadi lebih besar. Ini berarti bahwa kurve permintaan akan bergeser
ke kanan. Kejadian keluarnya perusahaan dari pasar akan berlangsung terus sampai
perusahaan memperoleh keuntungan normal seperti ditunjukkan dalam Gb. 7.17. Dalam
keadaan seperti ini tidak ada lagi perusahaan yang masuk ke pasar dan juga tidak ada
lagi yang keluar dari pasar. Oleh karena itu Gb. 7.17 tersebut menunjukkan
sempurna maka masyarakat konsumen akan dapat membeli produk dengan harga yang
pasar. Oleh karena itu setiap tindakan yang dilakukan oleh pengusaha yang satu akan
kapasitas produksi, kualitas produk, dan sebagainya. Apabila produk yang dihasilkan
oleh pengusaha duopoli homogen, maka pasar dinamakan duopoli murni ( pure
duopoly). Apabila produk yang dihasilkan tidak homogen tetapi bersifat dapat
Pasar oligopoli sama saja dengan pasar duopoli, hanya saja dalam pasar oligopoli
jumlah perusahaan yang menguasai pasar lebih dari dua tetapi tidak banyak (oligos =
sedikit) sehingga tindakan dari pengusaha yang satu akan mempengaruhi kebijakan dari
pengusaha lainnya. Apabila produk yang dihasilkan oleh pengusaha oligopoli homogen
maka pasar dinamakan oligopoli murni ( pure oligopoly) dan apabila produk yang
oligopoly).
7.4.2. Oligopoli
Seperti telah dikemukanan diatas bahwa teori duopoli merupakan dasar bagi teori pasar
oligopoli. Pada dasarnya terdapat dua teori pokok dalam analisis pasar oligopoli, yaitu :
1). Antara satu pengusaha dengan pengusaha lainnya di dalam melakukan kegiatannya
(collusion) tertentu. Ikatan ini ada yang sempurna ( perfect collusion) dan ada yang tidak
kebijakannya, terutama kebijakan harga dan produksi, adalah timbulnya perang harga
diantara sesama pengusaha oligopoli tersebut. Akhir dari perang harga ini adalah
kepada produk yang dihasilkan dan biaya produksinya. Apabila produk dalam pasar
oligopoli adalah homogen ( oligopoli murni ) maka tiap-tiap pengusaha hanya akan turut
dalam perang harga sampai batas keuntungan normal. Jika produk yang dihasilkan tidak
homogen ( oligopoli yang dibedakan) maka pengusaha akan turut dalam perang harga
sampai pada tingkat harga dimana biaya rata-rata (AC) sama dengan nilai penjualan rata-
Gb. 7.21.a menunjukkan keadaan suatu perusahaan oligopoli murni dalam perang
hatga. Pengusaha itu hanya akan turut dalam perang harga sampai harga sebesar P1
dengan jumlah ptoduk yang dihasilkan sebesar Q1, dimana harga sama dengan biaya
rata-rata ( P1 = AC). Jika harga dibawah P1 maka pengusaha akan memberhentikan
dalam perang harga . Pengusaha ini hanya akan dapat mengikuti perang harga sampai
pada tingkat harga P2 dengan tingkat produksi Q2, dimana harga sama dengan biaya
rata-rata (AC). Tetapi kapasitas produksi Q2 belum optimum, karena produksi optimum
dicapai pada saat MC = AC. Jika harga lebih rendah dari pada P2 Harga Harga MC MC
bahagian dari suatu industri. Dengan kata lain semua perusahaan oligopoli
menggabungkan diri secara sempurna menjadi suatu perusahaan besar, misalnya kartel.
oligopoli yang tergabung dalam kartel itu. Dengan diketahuinya permintaan pasar dapat
dihitung nilai penjualan marginal (MR) kartel. Berdasarkan dalil keuntungan pada
perusahaan monopoli, yaitu MC = MR, maka dapat ditentukan jumlah dan harga
kartel juga merupakan harga penjualan bagi masing-masing perusahaan oligopoli yang
tergabung dalam kartel tersebut. Jumlah penjualan produk perusahaan oligopoli yang
tergabung dalam kartel dapat ditentukan dengan terpenuhinya syarat seperti rumus
berikut :
dimana : MRK = Marginal Revenue Kartel dan MC1, MC2, ……, BMn adalah biaya
∏K = ∏1 + ∏2 + ∏3 + ……. + ∏n ( o.2 )
Demikian pula jumlah produk yang dihasilkan kartel adalah jumlah semua produk yang
dihasilkan oleh semua perusahaan yang tergabung dalam kartel tersebut, sehingga dapat
ditulis ;
QK = Q1 + Q2 + Q3 + …….. + Qn ( o.3 )
Perlu diperhatikan bahwa keuntungan maksimum adalah untuk kartel, sedangkan untuk
maksimum.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini diberikan contoh pemecahan secara matematis.
Misalkan ada tiga perusahaan oligopoli yang memproduksi produk homogen. Ketiga
perusahaan tersebut bergabung dalam suatu kartel. Permintaan pasar terhadap produk
C1 = 50 – 300 Q1 + 10 Q1 2
C2 = 25 - 100 Q2 + 3 ¾ Q2 2
Pertanyaan :
2). Berapa jumlah produk yang harus dihasilkan oleh masing-masing perusahaan
oligopoli ?
keuntungan kartel?
Pemecahan :
4 /9 Q2 = 141,24 ( 10 ) Jika pers. (10 ) dimasukkan ke dalam pers. (7) dan ( 8 ) maka
Kesimpulan jawaban :
yang menghasilkan produk homogen menggabungkan diri secara diamdiam. Jadi tidak
membentuk kartel seperti yang telah dibahas diatas. Oleh karenanya penggabungan
perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam pasar oligopoli, salah satu secara tidak
Perusahaan yang menjadi pemimpin umumnya adalah perusahaan yang terbesar, baik
dalam hal modal maupun pemasaran produk. Oleh karena itu perusahaan pemimpin ini,
produknya tidak bisa memenuhi permintaan pasar maka sisa permintaan pasar tersebut
pengikut (follower).
DM = DL + ∑ DF (k.4)
pengikut.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini diberikan contoh pemecahan persoalan teori ini.
sebagai pengikut. Diketahui fungsi permintaan dan fungsi-fungsi biaya sebagai berikut:
DM = Q = 1000 – 5 P
C1 = 100 – 10 Q1
C2 = 150 Q2 – 0,5 Q2 2 + 25
C3 = 200 Q3 – Q3 2 + 50
Pertanyaan :
Pemecahan :
MC1 = dC1/dQ1 = 10 = MR1 (i)
3,5
TR1 = Q1 P = Q1 ( ------------- ) = ------ Q1 - ----- Q1 2 3,5 3,5 3,5 750 2 MR1 = ------- -
MR1 = MC1 ( dalil), maka rumus (i) sama dengan rumus (vi): 750 2 10 = ------- - ------
Jika rumus (vii) dimasukkan ke dalam rumus (v), maka: 750 – 357,5
Jika rumus (viii) dimasukkan ke dalam rumus (ii) dan (iii) maka:
perusahaan pemimpin (Q1) = 357,5 satuan ; untuk dua perusahaan pengikut, masing-
harus menjalankan kapasitas produksi dengan keuntungan yang normal saja. Dengan
DAFTAR PUSTAKA
Boediono . 1982. Ekonomi Mikro. Seri Sinopsis PIE No. 1, BPFE, Yogyakarta
Ferguson, C.E., and J.P. Gould. 1975. Microeconomic Theory. Fourth Edition, Yale
University.