Anda di halaman 1dari 65

MARKET

STRUCTURES

Hendrik Gunadi
Introduction
Dalam dunia nyata, proses di mana tingkat
harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi
oleh struktur pasarnya. Pasar (market) terdiri atas
pembeli dan penjual aktual maupun potensial
suatu produk tertentu. Struktur Pasar (market
structure) mengacu pada lingkungan persaingan di
mana pembeli dan penjual produk berinteraksi.
Biasanya struktur pasar dibagi menjadi empat
jenis. Pasar persaingan sempurna pada kutub
ekstrem yang satu, pasar monopoli murni pada
kutub ekstrem yang lain, dan pasar persaingan
monopolistik serta oligopoli yang berada di
tengah-tengahnya.
Introduction
Jenis-jenis struktur atau organisasi
pasar ini didefinisikan berdasarkan jumlah
serta ukuran pembeli dan penjual produk,
jenis produk yang dibeli dan dijual (yaitu,
terstandardisasi atau homogen), tingkat
mobilitas sumber daya (yaitu, kemudahan bagi
perusahaan atau pemilik faktor produksi untuk
masuk atau keluar dari pasar), serta tingkat
pengetahuan tentang harga, biaya, dan kondisi
permintaan dan penawaran yang dimiliki oleh
agen-agen ekonomi (yaitu, perusahaan,
pemilik faktor produksi, dan konsumen).
Struktur Pasar
1. Persaingan sempurna (perfect competition) adalah
bentuk organisasi pasar di mana (a) terdapat banyak
pembeli dan penjual suatu produk, masing-masing
terlalu kecil untuk memengaruhi harga suatu
produk; (b) produknya bersifat homogen; (c)
terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna; (d)
agen ekonomi memiliki pengetahuan yang
sempurna tentang kondisi pasar.
2. Monopoli (monopoly) adalah bentuk organisasi
pasar di mana hanya ada satu perusahaan yang
menjual sebuah produk yang tidak memiliki
substitusi dekat. Perusahaan baru sangat sulit atau
bahkan tidak mungkin masuk ke dalam industri ini
(terbukti dengan fakta bahwa dalam industri
tersebut terdapat perusahaan tunggal).
Struktur Pasar
3. Persaingan monopolistik (monopolistic competition)
mengacu pada kasus di mana terdapat banyak penjual
produk yang terdiferensiasi dan perusahaan cukup
mudah keluar dan masuk ke dalam industri dalam
jangka panjang.
4. Oligopoli (oligopoly) adalah kasus ketika terdapat sedikit
penjual sebuah produk yang homogen ataupun
terdiferensiasi. Meskipun kemungkinan selalu ada bagi
perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri ini,
untuk melakukannya tidaklah mudah (terbukti dengan
fakta bahwa dalam industri tersebut hanya terdapat
sedikit perusahaan).
Monopoli, persaingan monopolistik, dan oligopoli sering
disebut sebagai persaingan tidak sempurna (imperfect
competition) untuk membedakannya dari pasar persaingan
sempurna.
Persaingan Sempurna
Produk yang dihasilkan oleh setiap
perusahaan dalam persaingan sempurna
bersifat homogen, identik, atau terstandardisasi
secara sempurna. Contohnya adalah gandum
musim dingin kelas A. Sebagai akibatnya,
pembeli tidak bisa membedakan antara output
satu perusahaan dengan yang lainnya, sehingga
mereka tidak peduli dari mana harus
memperoleh produk tersebut. Hal ini tidak
hanya mengacu kepada ciri fisik produk itu,
tetapi juga "lingkungan" tempat pembelian
tersebut dilakukan (misalnya keramahan
penjual dan lokasi penjualan).
Persaingan Sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna, mobilitas
sumber daya bisa terjadi secara sempurna.
Artinya, pekerja dan faktor produksi lainnya
dapat dengan mudah bergerak secara
geografis. Tidak terdapat monopoli atas faktor
produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi
sebuah produk, baik oleh pemilik maupun
pembuatnya. Dalam jangka panjang,
perusahaan dapat masuk atau keluar dari
industri tersebut tanpa banyak kesulitan.
Artinya, tidak terdapat paten atau hak cipta,
tidak diperlukan modal dalam "jumlah besar"
untuk memasuki pasar.
Persaingan Sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna, konsumen,
pemilik faktor produksi, dan perusahaan dalam
pasar, memiliki pengetahuan yang sempurna
terhadap tingkat harga biaya-biaya serta peluang-
peluang ekonomi secara umum saat ini dan saat
yang akan datang. Dengan demikian, konsumen
tidak akan membayar terlalu mahal untuk produk
tersebut. Perbedaan harga akan terhapus dengan
cepat, dan sebuah harga tunggal bagi produk
tersebut akan berlaku untuk keseluruhan pasar.
Dengan adanya pengetahuan yang sempurna
tentang harga dan biaya saat ini maupun pada masa
mendatang, produsen tahu persis berapa banyak
produk yang harus mereka hasilkan.
Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna, sebagaimana
yang didefinisikan di atas, tidak pernah benar-
benar ada dalam dunia nyata. Mungkin pasar
yang paling mirip dengan pasar persaingan
sempurna di masa ini adalah pasar modal,
Contoh lain yang agak memenuhi ketiga asumsi
pertama pasar persaingan sempurna adalah
pasar komoditas pertanian seperti jagung dan
gandum.
Persaingan Sempurna
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna, harga sebuah produk
ditentukan pada perpotongan antara kurva permintaan pasar
dan kurva penawaran pasar produk itu. Kurva permintaan
pasar sebuah produk secara sederhana merupakan
penjumlahan horizontal kurva permintaan seluruh konsumen
dalam pasar tersebut. Jika harga pasar suatu produk ditentukan
oleh kurva permintaan dan penawaran pasar produk itu,
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan
pengambil harga (price taker). Artinya perusahaan tersebut
menerima harga dari produk tersebut apa adanya dan tidak
memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga itu dengan cara
mengubah tingkat output dan penjualan produknya. Karena
produk semua perusahaan tersebut bersifat homogen suatu
perusahaan tidak dapat menjual produk tersebut di atas harga
pasar, jika tidak perusahaan akan kehilangan pelanggannya.
Persaingan Sempurna
Tingkat Harga Keseimbangan dan Tingkat Permintaan
yang dihadapi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
QD = 625-5P
QS = 175+5P
Menetapkan QD=QS, selanjutnya mencari nilai Price (P)
QD=QS
625 - 5P = 175 + 5P
450 = 10P
P = $45
Dengan mensubstitusikan P = $45 ke dalam fungsi QD
atau QS maka untuk Q, diperoleh sbb :
QD = 625 - 5P = 625 - 5(45) = 400
QS = 175+5P = 175 + 5(45) = 400
Persaingan Sempurna
Kurva Penentuan Harga Persaingan Sempurna
Persaingan Sempurna
• Jika harga keseimbangan P = $45, maka sebuah
perusahaan persaingan sempurna menghadapi kurva
permintaan yang horizontal atau yang elastisitasnya
tak terhingga, ditunjukkan oleh d pada P = $45.
Perusahaan tersebut hanya perlu menentukan berapa
kuantitas produk yang harus dihasilkan pada tingkat
harga P = $45 agar dapat memaksimumkan laba
totalnya.
• Anggaplah terdapat 100 perusahaan yang identik
dalam pasar ini,masing-rnasing menghasilkan 4 unit
produk pada P = $45. Jika satu dari perusahaan
tersebut meningkatkan outputnya sebanyak 25%,
kuantitas total produk X yang dijual dalam pasar ini
hanya meningkat 1 unit, dari 400 menjadi 401, dan P
akan turun dari $45 menjadi $44,99.
Persaingan Sempurna
Tentu saja, jika seluruh perusahaan meningkatkan
outputnya, kurva penawaran pasar akan bergeser ke kanan
dan memotong kurva permintaan pada tingkat harga
keseimbangan yang lebih rendah. Tetapi, jika hanya
terdapat satu perusahaan yang mengubah jumlah
outputnya, kita dapat dengan aman mengasumsikan bahwa
dampaknya terhadap harga keseimbangan sangatlah kecil
(artinya, perusahaan itu merupakan price taker).
Dengan demikian, kita dapat menggambarkan kurva
permintaan produk yang dihadapi oleh suatu perusahaan
bersifat horizontal. Jika harga produk bersifat tetap,
perubahan dalam pendapatan marginal (marginal
revenue—MR) juga bersifat tetap dan sama dengan harga
produk tersebut. Dengan kata lain, bagi perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna P=MR
Persaingan Sempurna
Analisis Jangka Pendek Perusahaan Persaingan Sempurna
Dalam jangka pendek, beberapa jenis input
(faktor produksi) bersifat tetap dan hal ini
menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya yang harus
ditanggung, terlepas dari berproduksi atau tidaknya
perusahaan tersebut. Karena itu, meskipun dalam
jangka pendek menderita kerugian, perusahaan
tersebut masih tetap lebih baik berproduksi, sejauh
kerugian tersebut lebih kecil dibanding biaya
tetapnya. Jadi, tingkat output paling optimum bagi
perusahaan dalam jangka pendek adalah suatu
tingkat di mana perusahaan tersebut
memaksimumkan labanya atau meminimumkan
kerugiannya.
Persaingan Sempurna
Persaingan Sempurna
Tingkat output terbaik bagi perusahaan itu dicapai pada titik E,
ketika kurva MC berpotongan dengan kurva d atau kurva MR dari
perusahaan tersebut. Pada titik E, perusahaan itu memproduksi 4 unit
output pada tingkat P = MR = MC = $45. Karena pada titik E, P = $45
dan ATC = $35, perusahaan akan memperoleh laba sebesar EA = $10
per unit dan laba total sebesar EABC = $40 (daerah yang diarsir). Ini
adalah laba total tertinggi yang bisa diperoleh perusahaan. Buktinya
sebagai berikut. Karena pada setiap tingkat output yang lebih kecil
daripada Qx = 4, P = MR > MC, perusahaan tersebut akan memperoleh
peningkatan penerimaan totalnya dalam jumlah yang lebih daripada
peningkatan biaya totalnya (sehingga laba totalnya meningkat) melalui
peningkatan output. Sebaliknya, tidaklah menguntungkan bagi
perusahaan untuk meningkatkan outputnya melebihi titik E (artinya,
lebih besar daripada Qx = 4) karena MC > MR = P = $45 dan perusahaan
tersebut hanya menambah biaya total yang lebih besar dibanding
pendapatan total (sehingga laba totalnya akan menurun). Dengan
begitu, tingkat output paling menguntungkan bagi perusahaan tersebut
adalah Qx = 4, yaitu pada saat MR = P = MC dan dengan demikian laba
total perusahaan tersebut berhasil dimaksimumkan
Persaingan Sempurna
Persaingan Sempurna
Kurva di atas menunjukkan bahwa jika harga
pasar produk tersebut adalah $25 dan bukan
$35, kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan tersebut adalah d' dan bukan d,
maka tingkat output terbaik bagi perusahaan
adalah 3 unit. Perhatikan bahwa pada Qx = 3,5
(titik J pada kurva ATC), laba per unit akan
sedikit lebih tinggi dari laba pada titik E, tetapi
laba total justru lebih rendah, dan tujuan dari
perusahaan adalah untuk memaksimalisasikan
laba total—bukan laba per unit output.
Persaingan Sempurna
Analisis Jangka Panjang Perusahaan Persaingan Sempurna
Dalam jangka panjang semua input dan biaya
produksi bersifat variabel, dan perusahaan dapat
menentukan skala pabrik yang optimum atau paling
tepat untuk menghasilkan tingkat output terbaik.
Tingkat output terbaik adalah tingkat di mana harga
sama dengan biaya marginal jangka panjang (long-
run marginal cost—LMC) perusahaan.
Tingkat skala pabrik yang optimum adalah
tingkat di mana kurva biaya total rata-rata jangka
pendek (short-run average total cost—SATC)
perusahaan bersinggungan dengan kurva biaya rata-
rata jangka panjang perusahaan pada tingkat output
terbaik.
Persaingan Sempurna
Di pihak lain, jika perusahaan yang ada dalam pasar
memperoleh laba, maka dalam jangka panjang akan lebih
banyak perusahaan memasuki pasar. Hal ini akan
menyebabkan penawaran pasar atas produk tersebut
meningkat (atau kurva bergeser ke kanan) dan mengakibatkan
turunnya harga produk hingga seluruh laba hilang dari pasar
Sebaliknya, jika perusahaan-perusahaan dalam pasar
mengalami kerugian, dalam jangka panjang beberapa di
antaranya akan meninggalkan pasar. Ini akan mengurangi
penawaran pasar atas produk itu hingga seluruh perusahaan
yang tersisa dalam pasar hanya mencapai titik impas. Jadi,
ketika sebuah pasar persaingan sempurna mencapai
keseimbangan jangka panjang semua perusahaan berproduksi
pada titik terendah pada kurva biaya rata-rata jangka panjang
(long-run average cost—LAC)-nya dan mencapai titik impas.
Persaingan Sempurna
Persaingan Sempurna
Kurva di atas menunjukkan bahwa pada P =
$25, tingkat output terbaik bagi
perusahaan persaingan sempurna adalah 4
unit dan ditunjukkan oleh titik E*, yaitu
ketika P = LAC. Karena perusahaan dapat
keluar masuk pasar dengan bebas dan
mudah, semua keuntungan dan kerugian
dalam pasar akan hilang dengan sendirinya,
sehingga P = LMC = titik terendah LAC.
Persaingan Sempurna
PERSAINGAN DALAM PEREKONOMIAN GLOBAL
Permintaan dan Penawaran Domestik, Impor, dan Harga
Perusahaan domestik yang ada di berbagai
industri menghadapi persaingan yang ketat dari luar
negeri. Kebanyakan barang-barang buatan AS, saat ini
bersaing dengan barang sejenis dari luar negeri di pasar
luar negeri. Baja, tekstil, kamera, minuman anggur,
mobil, televisi, komputer, dan pesawat terbang adalah
sebagian dari produksi domestik yang bersaing dengan
produksi luar negeri untuk memperoleh dolar dari
konsumen dalam perekonomian AS pada saat ini.
Persaingan internasional memengaruhi harga dan
jumlah yang dijual oleh perusahaan domestic.
Persaingan Sempurna
Konsumsi, Produksi, dan Impor dalam Kondisi Perdagangan Bebas
Persaingan Sempurna
Konsumsi, Produksi, dan Impor dalam Kondisi Perdagangan Bebas
Jika tidak terdapat perdagangan, keseimbangan
terjadi pada titik E, ketika Dx dan Sx berpotongan,
sehingga P = $5 dan Qx = 400. Jika terdapat perdagangan
bebas dan harga yang berlaku di pasar dunia adalah P =
$3, konsumen domestik akan membeli AC = 600X, yang
terdiri atas AB = 200X yang diproduksi di dalam negeri
dan BC = 400X yang diimpor.
Dx dan Sx mengacu pada kurva permintaan dan
penawaran pasar domestik untuk komoditas X. Jika tidak
terdapat perdagangan, tingkat hargakeseimbangan
ditentukan oleh perpotongan Dx dan Sx pada titik E,
sehingga konsumen domestik membeli 400X (semuanya
diproduksi di dalam negeri) pada P= $5.
Persaingan Sempurna
Dengan adanya perdagangan bebas pada
tingkat harga dunia Px = $3, harga komoditas X yang
dinikmati konsumen domestik akan turun hingga
tingkat harga dunia. Kurva penawaran dari luar
negeri terhadap impor negara ini, Sf, horizontal pada
Px = $3 dengan asumsi bahwa permintaan impor
negara ini sangatlah kecil dibandingkan penawaran
dari luar negeri. Dari figur tersebut, kita dapat
melihat bahwa konsumen domestik akan membeli
sepanjang garis AC atau 600X pada Px = $3 dengan
adanya perdagangan bebas (dan tidak terdapat biaya
transportasi), jika dibandingkan dengan 400X pada
Px = $5 tanpa perdagangan (ditunjukkan oleh titik E).
Persaingan Sempurna
Kurva juga menunjukkan bahwa dengan
adanya perdagangan bebas, beberapa
perusahaan domestik hanya memproduksi
sebanyak AB atau 200X, sehingga BC atau
400X diimpor pada Px = $3. Sumber daya di
negara tersebut akan bergeser
penggunaannya dari untuk memproduksi
komoditas X menjadi untuk memproduksi
komoditas lainnya (dengan demikian
menguntungkan perusahaan domestik yang
memproduksi komoditas lain).
MONOPOLI
Monopoli adalah sebuah bentuk organisasi
pasar di mana hanya terdapat sebuah
perusahaan yang menjual sebuah produk, dan
produk tersebut tidak memiliki substitusi yang
dekat.
Tidak seperti perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna, seorang monopolis dapat
memperoleh laba dalam jangka panjang karena
perusahaan lain tidak dapat masuk ke industri.
Dengan demikian, monopoli merupakan
kebalikan dalam bentuk yang ekstrem dari pasar
persaingan sempurna
MONOPOLI
Empat alasan dasar munculnya monopoli:
1. Perusahaan mungkin menguasai sepenuhnya
persediaan bahan baku yang dibutuhkan untuk
memproduksi barang. Contohnya, hingga Perang Dunia
II, perusahaan aluminium Amerika.
2. Perusahaan tersebut bisa jadi memiliki hak paten atau
hak cipta yang melarang perusahaan lain menggunakan
proses produksi tertentu atau melarang menghasilkan
produk yang sama Misalnya, ketika cellophane
diperkenalkan, DuPont memiliki kekuatan monopoli
dalam proses produksinya karena memiliki hak paten.
Demikian pula, Xerox memiliki kekuatan monopoli atas
mesin fotokopi dan Polaroid atas produksi kamera foto
langsung jadi (instant camera). Hak paten diberikan oleh
pemerintah untuk jangka waktu 17 tahun sebagai
insentif bagi para investor.
MONOPOLI
3. Dalam industri tertentu, bisa saja terjadi skala ekonomis
(artinya, kurva biaya rata-rata jangka panjangnya bisa
menurun) jika jumlah output yang dihasilkan cukup besar,
sehingga hanya terdapat satu perusahaan yang
memenuhi kebutuhan seluruh pasar. Perusahaan yang
demikian dikenal sebagai monopoli alamiah (natural
monopoly). Contohnya adalah fasilitas layanan
masyarakat (perusahaan listrik, gas, air, dan angkutan).
Jika terdapat lebih dari satu perusahaan yang seperti itu
dalam sebuah pasar, maka akan terjadi duplikasi garis
penawaran dan biaya yang terlalu tinggi untuk setiap unit
yang dihasilkan. Untuk menghindari hal ini, pemerintah
setempat biasanya mengizinkan sebuah perusahaan
tunggal beroperasi dalam pasar, tetapi mengatur harga
jasa yang disediakan sehingga perusahaan hanya akan
memperoleh tingkat pengembalian yang normal.
MONOPOLI
4. Monopoli bisa terjadi akibat adanya hak monopoli
pemerintah. Dalam kasus ini, sebuah perusahaan
didirikan sebagai penghasil atau distributor tunggal
sebuah barang atau jasa, tetapi harus di bawah regulasi
pemerintah. Contoh paling tepat terjadinya monopoli
karena adanya hak monopoli dari pemerintah adalah
kantor pos. Pemerintah setempat juga mengharuskan
adanya lisensi untuk mengoperasikan sekumpulan jenis
usaha, seperti toko minuman beralkohol, taksi,
penyiaran, kantor-kantor medis, dan klinik kesehatan
swasta. Tujuan pemberian lisensi ini adalah untuk
memastikan standar kemampuan minimum, namun
karena jumlah lisensi yang diberikan biasanya terbatas,
dampaknya adalah pembatasan persaingan dan
memberikan laba monopoli kepada para pemilik lisensi.
MONOPOLI
Seorang monopolis menghadapi persaingan tidak
langsung karena adanya produk-produk lain. Lagipula,
meskipun tidak terdapat substitusi dekat atas produk yang
dijual oleh monopolis itu, barang substitusi mungkin saja
tersedia di pasar. Misalnya, meskipun Alcoa memiliki
monopoli atas produksi dan penjualan aluminium di
Amerika Serikat, aluminium menghadapi persaingan dari
baja, plastik, tembaga, dan jenis bahan lainnya. Rasa takut
terhadap tindakan hukum pemerintah dan adanya potensi
ancaman persaingan, juga berfungsi sebagai pengendali
kekuasaan pasar seorang monopolis. Secara umum dapat
disimpulkan, semua kekuatan monopoli yang berdasarkan
hambatan masuk ke dalam pasar akan hilang dalam jangka
panjang, kecuali monopoli yang timbul karena adanya hak
monopoli yang dimiliki pemerintah.
MONOPOLI
Penentuan harga dan Output Jangka Pendek dalam Pasar Monopoli
Seorang monopolis, berbeda sama sekali dengan
pengusaha dalam pasar persaingan sempurna, tidak
bertindak sebagai pengambil/penerima harga, tetapi
dapat menentukan harga produk yang dijualnya.
Karena seorang monopolis adalah penjual tunggal
sebuah produk yang tidak memiliki substitusi dekat,
Ini berarti bahwa seorang monopolis dapat menjual
lebih banyak unit produknya hanya dengan
menurunkan harga. Karena itu, pendapatan
marginalnya lebih kecil daripada harga produk dan
kurva pendapatan marginalnya berada di bawah
kurva permintaan yang dihadapinya.
MONOPOLI
MONOPOLI
Dalam kurva permintaan pasar yang dihadapi
oleh seorang monopolis, MR adalah kurva
pendapatan marginalnya Untuk melihat mengapa
kurva MR berada di bawah kurva D, perhatikan
bahwa seorang monopolis bisa menjual 100 unit
produknya pada P = $15 (G) pada kurva D, sehingga
TR = $1.500. Untuk menjual 200 unit, dia harus
menurunkan harga produknya menjadi P = $14 (H)
atas semua unit yang dijualnya sehingga TR = $2.800.
Perubahan dalam TR karena perubahan output per
unit atau MR adalah
∆ 𝑇𝑅 $1300
= =$13 (titik J)
∆𝑄 100
MONOPOLI
Jadi, karena D memiliki kemiringan negatif,
kurva MR haruslah berada di bawahnya, Ketika kurva
permintaan (D) berupa garis lurus (linear),
kemiringan absolut kurva MR selalu berada di
tengah-tengah antara kurva D dan sumbu harga. Hal
ini dapat dibuktikan sebagai berikut. Misalnya fungsi
permintaan seorang monopolis adalah :
P = a – bQ
di mana a adalah titik potong sumbu harga atau
vertikal dan -b adalah kemiringan dari kurva
permintaan. Maka TR = P.Q = (a - bQ)Q = aQ - bQ2
𝜕𝑇𝑅
dan MR adalah atau a-2bQ
𝜕𝑄
MONOPOLI
Dengan demikian, kurva MR mempunyai
titik potong sumbu vertikal atau, harga yang sama
dengan kurva D, tetapi kemiringan absolutnya (2b)
adalah dua kali lipat dari kemiringan kurva D (b).
Berdasarkan kurva di atas, tingkat output
paling menguntungkan bagi seorang monopolis
dalam jangka pendek adalah 500 unit dan
ditunjukkan oleh titik E, di mana MR = MC. Pada Q
= 500, P = $11 (titik A pada kurva D), dan ATC = $8
(titik F), sehingga monopolis tersebut memperoleh
laba per unit sebesar AF = $3 dan laba total
sebesar AFBC = $3 x 500 = $1.500 (daerah yang
diarsir).
MONOPOLI
Pada kurva tingkat output paling menguntungkan
dalam jangka pendek adalah 500 unit dan ditunjukkan
oleh titik E, ketika MR = MC. Pada Q < 500, MR > MC
dan laba total monopolis akan bertambah jika dia
meningkatkan outputnya. Sebaliknya, pada Q > 500,
MC > MR dan laba total monopolis akan bertambah jika
dia mengurangi outputnya. Kemudian, tingkat harga
paling tepat yang harus dijadikan patokan saat menjual
produknya, ditentukan oleh kurva D, yaitu P = $11 pada
saat Q = 500. Karena pada Q = 500, ATC = $8 (titik F),
monopolis tersebut memperoleh laba per unit sebesar
AF = $3 dan laba total sebesar AFBC = $1.500 (daerah
yang diarsir dalam figur). Inilah laba terbesar yang bisa
diterima oleh seorang monopolis itu dalam jangka
pendek.
MONOPOLI
Perlu dicatat, dalam pasar monopolis, tingkat output terbaik
dicapai saat P > MR karena kurva permintaan berada di atas kurva
pendapatan marginal. Meskipun monopolis memperoleh laba jangka
pendek, seorang monopolis (seperti halnya pengusaha dalam pasar
persaingan sempurna) bisa juga mencapai titik impas atau mengalami
kerugian dalam jangka pendek. Hal itu tergantung dari tingginya
kurva ATC pada tingkat output paling tepat. Jika ATC = P pada tingkat
output terbaik, maka monopolis tersebut hanya mencapai titik
impas, dan jika ATC > P pada tingkat output terbaik, monopolis
tersebut mengalami kerugian.
Namun demikian, seperti halnya dalam pasar persaingan
sempurna meskipun merugi dalam jangka pendek, seorang
monopolis tetap lebih baik menjalankan usahanya, sepanjang P >
AVC. Dalam kasus ini, kelebihan P atas AVC dapat digunakan untuk
menutup sebagian biaya tetap. Jika monopolis tadi keluar dari pasar,
dia akan mengalami kerugian yang lebih besar yang sama dengan
total biaya tetapnya. Jadi, tujuan monopolis dalam jangka pendek
adalah sama dengan pengusaha dalam pasar persaingan sempurna,
yaitu memaksimumkan laba atau meminimumkan kerugian.
MONOPOLI
Penentuan harga dan Output jangka Panjang dalam Pasar Monopoli
Dalam jangka panjang, semua input dan biaya produksi
bersifat variabel, dan seorang monopolis dapat menentukan
skala pabrik yang optimum untuk memproduksi tingkat
output terbaik. Seperti halnya dalam kasus persaingan
sempurna, tingkat output terbaik bagi seorang monopolis
ditentukan pada saat P = LMC, dan skala pabrik yang
optimum adalah pada saat kurva SATC bersinggungan
dengan kurva LAC pada tingkat output terbaiknya.
Namun, tidak seperti dalam pasar persaingan
sempurna, perusahaan baru terhalang untuk masuk dalam
pasar monopoli, sehingga seorang monopolis bisa
memperoleh laba ekonomis dalam jangka panjang. Karena
masuknya perusahaan baru terhalang, seorang monopolis
juga tidak akan berproduksi pada tingkat terendah kurva
LAC.
MONOPOLI
MONOPOLI
Pada kurva, tingkat output paling tepat
bagi monopolis tersebut dalam jangka
panjang adalah 700 unit dan ditunjukkan
oleh titik E', yaitu ketika MR = LMC. Pada Q
= 700, P = $9 (titik A' pada kurva D),
monopolis itu mengoperasikan skala pabrik
yang optimum (ditunjukkan oleh kurva
SATC) pada titik F' pada tingkat biaya rata-
rata $5. Monopolis tersebut akan
memperoleh laba jangka panjang per unit
sebesar A'F' = $4 dan laba total sebesar
A'F'B'C' = $2.800.
MONOPOLI
Perlu dicatat adalah, bahwa ketika monopolis tadi
berada dalam keseimbangan jangka panjang (titik E'), dia
juga akan dan harus berada dalam keseimbangan
jangka pendek (yaitu, MR = SMC), tetapi hal yang
sebaliknya tidak berlaku.
Perlu dicatat bahwa dalam pasar monopoli, MR = MC
< P pada tingkat output terbaik dan kurva MR berkaitan
dengan tingkat P yang berbeda-beda (tidak hanya untuk
satu tingkat harga), tergantung dari elastisitas harga
permintaan. Dengan demikian, tidak terdapat hubungan
yang khusus antara P dan Q dalam pasar monopoli
(artinya, kita tidak dapat menurunkan kurva penawaran
monopolis itu dari bagian kurva MC yang menanjak di
atas kurva AVC, sebagaimana yang kita lakukan untuk
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna).
MONOPOLI
Biaya Sosial Monopoli (Social Cost Monopoly)
Dampak negatif monopoi menimbulkan beberapa
kerugian pada masyarakat (biaya sosial), antara
lain:
1. Hilangnya atau berkurangnya kesejahteraan
konsumen (dead weight loss)
2. Menimbulkan eksploitasi terhadap konsumen
dan pekerja (P>MC)
3. Memburuknya kondisi makro ekonomi
nasional
4. Memburuknya kondidi perekonomian
internasional.
MONOPOLI
Biaya Sosial Monopoli (Social Cost Monopoly)
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik didefinisikan sebagai
bentuk organisasi pasar di mana terdapat banyak penjual dari
sebuah produk yang heterogen atau terdiferensiasi, dan masuk
atau keluarnya perusahaan baru ke dalam industri agak mudah
dalam jangka panjang. Produk terdiferensiasi (differentiated
product) adalah produk-produk yang mirip tetapi tidak identik
dan memenuhi kebutuhan dasar yang sama. Contohnya adalah
banyaknya merek sereal sarapan, pasta gigi, rokok, deterjen,
obat influenza, dll.
Perbedaan yang ada bisa saja riil misalnya, berbagai merek
sereal untuk sarapan memiliki kandungan bahan makanan dan
gula ang berbeda-beda) atau hanya imajiner (misalnya, semua
merek aspirin memiliki bahan baku dasar yang sama).
Diferensiasi produk juga bisa didasarkan pada lokasi yang lebih
nyaman atau pelayanan yang lebih baik. Seperti yang tersirat
dari namanya, persaingan monopolistik adalah campuran antara
persaingan dan monopoli.
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Unsur persaingan berasal dari kenyataan bahwa
dalam pasar persaingan monopolistik (seperti juga
dalam pasar persaingan sempurna), terdapat banyak
penjual produk yang terdiferensiasi, dan masing-
masing terlalu kecil untuk mempengaruhi yang lain.
Unsur monopoli timbul dari produk yang
terdiferensiasi (artinya, bahwa produk yang dijual
oleh setiap penjual agak berbeda dengan penjual
lainnya). Namun, kekuatan monopoli yang dihasilkan
sangatlah terbatas, karena tersedia banyak produk
substitusi yang dekat. Dengan demikian, jika penjual
salah satu merek aspirin meningkatkan harganya
sedikit saja, penjualannya akan merosot tajam .
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Persaingan monopolistik paling umum terjadi pada sektor ritel
dan jasa dalam perekonomian. Pakaian, tekstil katun, dan
pemrosesan makanan adalah industri yang mendekati struktur
persaingan monopolistik pada tingkat nasional. Pada tingkat lokal,
contoh yang paling menggambarkan persaingan monopolistik
adalah restoran cepat saji, took sepatu, pompa bensin, salon
kecantikan, toko obat, dan warung pizza, semuanya berlokasi saling
berdekatan.
Perusahaan dalam setiap bisnis ini memiliki kekuatan
monopoli atas pesaing-pesaing mereka berdasarkan keunikan
produk mereka, lokasi yang lebih baik, pelayanan yang lebih baik,
produk yang lebih bervariasi, dan harga yang sedikit lebih murah,
tetapikekuatan pasar mereka dibatasi oleh tersedianya banyak
produk substitusi yg dekat.
Karena dalam persaingan monopolistik setiap perusahaan
menjual produk yang agak berbeda, kita tidak bisa menurunkan
kurva permintaan dan penawaran pasar atas produk itu
sebagaimana dalam pasar persaingan sempurna.
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Penentuan harga dan Output Jangka Pendek dalam Pasar
Persaingan Monopolistik
Karena perusahaan persaingan monopolistik menghasilkan
produk yang terdiferensiasi, kurva permintaan yang dihadapinya
memiliki kemiringan negatif, tetapi karena terdapat banyak produk
substitusi yang dekat untuk produk itu, kurva permintaannya sangat
elastis terhadap perubahan harga. Elastisitas harga terhadap
permintaan semakin tingi, kalau diferensiasi produknya semakin sedikit.
Seperti halnya dalam monopoli, karena kurva permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan memiliki kemiringan negatif dan linear, maka
kurva pendapatan marginalnya berada di bawah kurva permintaan,
yang memotong sumbu harga pada titik yang sama dan memiliki
kemiringan absolut dua kali lipat kurva permintaan. Seperti juga
perusahaan dalam struktur pasar lain yang telah dibahas, tingkat
output terbaik dari perusahaan monopolistik dalam jangka pendek,
dicapai ketika pendapatan marginal sama dengan biaya marginal,
sepanjang harga (yang ditentukan pada kurva permintaan) melebihi
biaya variabel rata-rata.
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Kurva di atas menunjukkan bahwa tingkat output
terbaik dalam jangka pendek dari perusahaan persaingan
monopolistik yang "tipikal" atau "mewakili" adalah 6 unit
dan ditunjukkan oleh titik E, ketika MR = MC. Pada Q<6,
MR > MC, dan laba total perusahaan bisa diperbesar
dengan meningkatkan output. Pada Q > 6, MC> MR, dan
laba total perusahaan meningkat dengan pengurangan
output. Untuk bisa menjual pada tingkat output terbaik.
Tingkat output terbaik jangka pendek bagi
perusahaan persaingan monopolistik adalah 6 unit dan
ditunjukkan oleh titik E, ketika MR = MC. Pada Q = 6, dan
P = $9 (titik A pada kurva D) dan ATC = $7 (titik F),
sehingga perusahaan tersebut memperoleh laba per unit
sebesar AF = $2 dan laba total sebesar AFBC = $12
(daerah yang diarsir).
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Penentuan harga dan Output Jangka Panjang dalam Pasar
Persaingan Monopolistik
Jika perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik
memperoleh laba dalam jangka pendek (atau akan
memperoleh laba dalam jangka panjang dengan membangun
skala pabrik yang optimum untuk berproduksi pada tingkat
output terbaik mereka), lebih banyak perusahaan akan
memasuki pasar dalam jangka panjang. Ini berarti kurva
permintaan yang dihadapi oleh setiap perusahaan
monopolistik dalam pasar bergeser ke sebelah kiri (karena
pangsa pasarnya berkurang), hingga akhirnya bersinggungan
dengan kurva LAC perusahaan. Jadi, dalam jangka panjang,
semua perusahaan persaingan monopolistik hanya mencapai
titik impas dan berproduksi pada bagian kurva LAC yang
memiliki kemiringan negatif (dan tidak pada titik terendah
sebagaimana dalam kasus pasar persaingan sempurna).
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan yang
"tipikal" atau "mewakili" pasar persaingan monopolistik dalam
jangka Panjang, menunjukkan kurva permintaan D' lebih
rendah dan elastisitas harganya lebih tinggi dibandingkan
kurva D yang dihadapi oleh perusahaan dalam jangka pendek.
Artinya, semakin banyak perusahaan memasuki pasar
persaingan monopolistik dalam jangka panjang (yang tertarik
oleh laba yang bisa diperoleh), setiap perusahaan persaingan
monopolistik akan memperoleh pangsa pasar yang semakin
kecil dan menghadapi kurva permintaan yang semakin tinggi
tingkat elastisitas harganya, karena semakin banyak produk
saingan yang tersedia dalam jangka panjang. Perhatikan
bahwa titik D' bersinggungan dengan kurva LAC dan SATC' di
titik A’, yaitu tingkat output ketika MR' = LMC = SMC' (titik E').
Dengan demikian, perusahaan dalam persaingan monopolistik
menjual 4 unit produk tersebut pada tingkat harga $6 per unit
dan mencapai titik impas.
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pada kurva di atas menunjukkan tingkat output
terbaik bagi perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistik dalam jangka panjang adalah 4 unit dan
ditunjukkan oleh titik E', ketika MR' = LMC = SMC' dan P =
LAC = SATC' = $6 (titik A'), sehingga perusahaan tersebut
mencapai titik impas. Hal ini berbeda dengan tingkat
output terbaik 7 unit yang ditunjukkan oleh titik E", ketika
MR’ = LMC dan P = LAC = $5 (titik E") dalam
keseimbangan jangka panjang pada perusahaan
persaingan sempurna jangka panjang (bandingkan dengan
Q = 6 pada P = $9 dan laba per unit $2 serta laba total $12
dalam jangka pendek). Pada tingkat harga lainnya,
perusahaan tersebut akan mengalami kerugian dalam
jangka panjang dan dengan jumlah perusahaan yang
berbeda, tidak akan tercapai titik impas.
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Kenyataan bahwa perusahaan persaingan monopolistik
berproduksi di sebelah kiri titik terendah kurva LAC-nya ketika
mencapai keseimbangan jangka panjang, berarti bahwa biaya rata-rata
produksi dan harga produk dalam pasar persaingan monopolistik lebih
tinggi dibanding pasar persaingan sempurna ($6 pada titik A' dibanding
$5 pada titik E"). Perbedaan ini tidak besar karena kurva permintaan
yang dihadapi oleh perusahaan persaingan monopolistik sangat elastis.
Akan tetapi, sedikit lebih tingginya LAC dan P dalam pasar
persaingan monopolistik dibanding pasar persaingan sempurna, bisa
dianggap sebagai biaya untuk menyediakan sejumlah variasi produk
terdiferensiasi yang sesuai dengan berbagai macam selera konsumen,
ketimbang hanya memiliki satu produk yang tidak terdiferensiasi.
Kenyataan bahwa setiap perusahaan persaingan monopolistik
berproduksi di sebelah kiri titik terendah kurva LAC, berarti bahwa
setiap perusahaan berproduksi dengan kapasitas berlebih (excess
capacity) dan terdapat jauh lebih banyak perusahaan (artinya, terjadi
kondisi sangat padat—overcrowding) ketika bentuk pasar adalah
persaingan monopolistik dibanding jika bentuk pasar adalah persaingan
sempurna.
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Variasi Produk dan Beban Penjualan dalam Pasar
Persaingan Monopolistik
Dalam pasar persaingan monopolistik, sebuah
perusahaan dapat meningkatkan pengeluarannya untuk
meningkatkan variasi produk dan usaha penjualan, agar
dapat meningkatkan permintaan atas produknya dan
membuat produknya menjadi lebih tidak elastis terhadap
perubahan harga. Variasi produk (product variation)
mengacu kepada perubahan dalam beberapa ciri produk
yang dilakukan oleh perusahaan persaingan monopolistik,
untuk menjadikan produknya lebih menarik bagi
konsumen. Misalnya, produsen bisa saja mengurangi
kandungan gula dalam sereal untuk sarapan dan
memasukkan hadiah kejutan kecil ke dalam setiap paket
produk.
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Beban penjualan (selling expenses) adalah semua
beban yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
mengiklankan produk, meningkatkan armada penjualannya,
memperbaiki pelayanan, dan sebagainya.
Variasi produk dan beban penjualan bisa meningkatkan
penjualan dan laba perusahaan, tetapi juga mengakibatkan
tambahan biaya dan masalah hukum. Sebuah perusahaan
harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk variasi produk
dan usaha penjualan selama MR yang diperoleh akibat biaya
ekstra ini melebihi MC, hingga akhirnya MR = MC. Meskipun
dengan mengeluarkan lebih banyak uang untuk variasi
produk dan usaha penjualan perusahaan bisa meningkatkan
laba dalam jangka pendek, perusahaan persaingan
monopolistik akan mencapai titik impas dalam jangka
panjang, karena hal serupa akan dilakukan oleh perusahaan
lain dan karena masuknya perusahaan-perusahaan baru.
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
OLIGOPOLI
Pasar oligopoli merupakan pasar yang memiliki
karakteristik terdapat sedikit penjual, sehingga
perusahaan tersebut memiliki kekuasaan yang cukup
besar untuk mempengaruhi dan menentukan harga
produk di pasar.
Karakteristik pasar
Karakteristik utama dari pasar oligopoli, antara lain:
1. Pasar yang menawarkan produk yang terstandar
2. Perusahaan terkadang memiliki kekuasaan untuk
mempengaruhi dan menentukan harga pasar, dan
terkadang juga perusahaan tidak memiliki kekuasaan
untuk mempengaruhi dan menentukan harga pasar.
3. Strategi promosi produk yang ditawarkan perusahaan,
merupakan strategi yang umum digunakan oleh
perusahaan yang berada pada pasar oligopoli.
OLIGOPOLI
Jenis-jenis pasar oligopoli
Pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1. Pasar oligopoli yang menawarkan produk yang
terdiferensiasi, yaitu perusahaan yang berada
dalam pasar oligopoli menawarkan produk
yang berbeda.
2. Pasar oligopoli yang menawarkan produk yang
tidak terdiferensiasi, yaitu perusahaan yang
berada dalam pasar oligopoli menawarkan
produk yang sama.
OLIGOPOLI
Penentuan harga dan produksi
Terdapat beberapa keadaan yang dapat menentukan harga
dan produksi di pasar oligopoli, yaitu:
1. Penentuan harga dan produksi tanpa persepakatan
Terdapat dua kondisi penentuan harga dan produksi
tanpa persepakatan, yaitu:
a. Penurunan harga produk suatu perusahaan akan
menyebabkan perusahaan-perusahaan lain juga
akan menurunkan harga produknya dengan tujuan
untuk mempertahankan pelanggannya.
b. Jika suatu perusahaan menaikkan harga produk yang
ditawarkannya akan menyebabkan timbulnya potensi
kehilangan pelanggannya, sedangkan perusahaan
yang tidak menaikkan harga produknya akan
menyebabkan meningkatnya jumlah pelanggannya.
OLIGOPOLI
Berdasarkan pada penjelasan di atas, maka dapat diketahui
perusahaan-perusahaan yang berada pasar oligopoli yang tidak
melakukan persepakatan, akan menganggap harga produk
menjadi faktor yang sangat penting, sehingga perusahaan
cenderung enggan untuk mengubah harga produknya.
2. Penentuan harga dan produksi berdasarkan pada tingkat
diferensiasi produk. Terdapat dua kondisi penentuan harga
dan produksi berdasarkan pada tingkat diferensiasi produk,
yaitu:
a. Semakin tinggi tingkat diferensiasi suatu produk, maka
semakin rendah tingkat ketergantungan penentuan harga
dan produksi suatu perusahaan terhadap perusahaan
lainnya.
b. Semakin rendah tingkat diferensiasi suatu produk, maka
semakin tinggi tingkat ketergantungan penentuan harga
dan produksi suatu perusahaan terhadap perusahaan
lainnya.
Tugas 2
Dari supply dan demand pada persaingan sempurna di bawah
ini, tentukan harga keseimbangan dan jumlah produknya
dengan jalan membuat grafiknya.

Anda mungkin juga menyukai