Anda di halaman 1dari 3

Pasar Persaingan Sempurna

Menurut Sukirno (2002) pasar persaingan sempurna merupakan pasar yang paling ideal
karena sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan
memproduksi barang atau jasa yang tinggi efisiensinya. Persaingan sempurna akan terjadi jika
produsen-produsen secara individual di pasar tidak bisa mempengaruhi harga. Para produsen
tersebut bertindak hanya sebagai penerima harga (price taker).
a) Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
1) Jumlah konsumen dan produsen banyak sehingga individu, baik penjual ataupun
pembeli tidak dapat mempengaruhi pasar
Persaingan sempurna merupakan jenis pasar dengan pembeli dan penjual yang
jumlahnya sangat banyak. Karena terdapat sedemikian banyaknya pembeli dan penjual
maka secara individual penjual atau seorang pembeli tidak dapat mempengaruhi atau
menentukan tingkat harga barang.
Sebagai contoh, meskipun terdapat sedemikian banyak pembeli apel, tak satupun
pembeli dapat mempengaruhi harga apel di pasar karena seorang pembeli hanya
membeli sebagian kecil apel dibandingkan dengan total apel yang diperdagangkan.
Demikian pula, karena terdapat sedemikian banyak penjual, tak satupun penjual apel
mampu mempengaruhi harga, karena mereka hanya menjual sebagian kecil
dibandingkan keseluruhan apel yang diperdagangkan. Selanjutnya, setiap penjual
harus menjual barangnya pada harga pasar yang berlaku. Penjual tidak akan
menetapkan harga yang lebih rendah karena dengan harga yang berlaku penjual dapat
menjual seluruh produknya. Sebaliknya, penjual tidak akan menetapkan harga yang
lebih tinggi karena dapat mengakibatkan kehilangan pembeli karena pembeli akan
membeli apel dengan kualitas yang sama dari penjual lain pada harga pasar yang lebih
rendah. Inilah alasannya mengapa penjual dalam pasar persaingan sempurna disebut
sebagai penerima harga (price takers). Mereka harus menerima harga yang telah
ditentukan oleh pasar, karena mereka tidak dapat mempengaruhi harga pasar yang
berlaku.
2) Barang yang diperdagangkan homogen
Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna menjual produk yang
homogen atau baku.
Sebagai contoh pasar gandum. Penjual tidak dimungkinkan menentukan perbedaan
kualitatif yang signifikan dan konsisten dalam gandum yang diproduksi antara petani
yang satu dengan yang lain. Gandum yang diproduksi oleh petani A akan sama dengan
gandum yang diproduksi oleh petani B, C, D, dan seterusnya. Atau, produk yang
homogen adalah produk yang identik dalam segala spesifikasinya sehingga tidak dapat
dan tidak mungkin untuk dibedakan dari barang sejenisnya, misalnya identik dalam
desain, warna, bahan baku, muatan, dll.
3) Tidak ada hambatan untuk masuk dan keluar (“Free Entry & Free Exit”)
Pasar produk yang dicirikan oleh persaingan sempurna tidak memiliki rintangan yang
berarti bagi pembeli dan penjual untuk masuk atau keluar dari pasar.
Misalnya cukup mudah bagi seorang wiraswasta untuk menjadi pemasok dari produk
di pasar atau jika dia telah menjadi pemasok juga tidak akan kesulitan untuk berhenti
memasok produk tersebut. Cukup mudah tidak berarti sembarang orang dapat segera
merasuki bisnis tanpa bekal apapun, namun andaikata seseorang ingin menjadi penjual
suatu barang dan ia mempunyai modal untuk memulai usaha dan bersedia menerima
harga barang yang berlaku di pasar maka ia dapat dengan cukup mudah masuk dan
menjadi penjual di pasar. Dengan perkataan lain, sebenarnya masih terdapat beberapa
rintangan, misalnya rintangan keuangan, legal dan pendidikan atau rintangan lainnya
untuk memasuki bisnis tidak berarti sehingga sejumlah besar orang tersebut pasti
dapat mengatasi rintangan tersebut dan merasuki bisnis jika mereka menginginkan.
4) Informasi bagi pembeli dan penjual cukup lengkap dan terbuka
Singkatnya dalam pasar persaingan sempurna harga-harga pasar dianggap diketahui
dan tertentu bagi banyak pembeli dan penjual yang dianggap mempunyai informasi
yang sempurna tentang citarasa dan teknologi, dan output masing-masing penjual
identik atau homogen. Lebih lanjut dalam pasar persaingan sempurna, karena
kemudahan masuk dan keluar dari para pembeli dan penjual dianggap bergerak dengan
sempurna yang menjamin mereka dapat bertindak atas informasi pasar jika hal itu
sesuai dengan kepentingan mereka.
b) Penentuan Harga dan Output dalam Pasar Persaingan Sempurna
Pada pasar persaingan sempurna setiap perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk
mengubah harga. Dalam pasar persaingan sempurna jika seorang penjual menaikkan
harga barangnya di atas harga keseimbangan pasar maka dia kan kehilangan seluruh
pembelinya. Dalam pasar yang bersaing sempurna, setiap perusahaan hanya dapat
menyesuaikan jumlah outputnya. Tujuan untuk memaksimumkan laba dikejarnya untuk
menaikkan atau menurunkan jumlah outputnya sampai ia menyamakan biaya marjinal
jangka pendeknya dengan harga yang berlaku untuk produknya, yaitu harga yang
ditetapkan oleh pasar (Lipsey, 1990), dalam persaingan sempurna kurva penawaran
perusahaan mempunyai bentuk yang sama seperti kurva biaya marjinal perusahaan di atas
variabel biaya rata-rata. Pada harga ekuilibrium setiap perusahaan memproduksi dan
menjual suatu jumlah yang biaya marjinalnya sama dengan harga. Tak satupun
perusahaan terdorong untuk merubah outputnya dalam jangka pendek, karena jumlah
total yang diminta sama dengan jumlah total yang ditawarkan, maka tak ada alasan bagi
harga pasar untuk berubah dalam jangka pendek.
Dalam pasar persaingan sempurna, reaksi penawaran jauh lebih flexibel dalam jangka
panjang ketimbang dalam jangka pendek karena dua alasan, yaitu: pertama kurva biaya
jangka panjang perusahaan mencerminkan fleksibilitas masukan yang lebih besar yang
dimiliki perusahaan dalam jangka panjang, kedua, kurun waktu yang panjang juga
memungkinkan perusahaan untuk masuk atau keluar industri sebagai reaksi terhadap
peluang laba. Hal ini mempunyai implikasi yang penting atas penetapan harga
(Nicholson, 1995). Suatu pasar persaingan sempurna berada dalam keseimbangan
(ekulibrium) bila tak ada satupun perusahaan didalamnya yang berkeinginan mengubah
perilakunya. Selain itu jika kita melihat beberapa pendapat di atas maka dapat dikatakan
dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan yang berada didalamnya tidak berdaya
dalam mempengaruhi apalagi dalam menentukan harga sehingga pandapatan marjinalnya
akan sama dengan harga yang ditetapkan oleh pasar. Mungkin ini juga didasari oleh sifat
dari pasar persaingan sempurna yang membebaskan perusahaan untuk keluar masuk
dalam persaingan tersebut.
Misalnya sebuah perusahaan memilih untuk berproduksi pada tingkat output Q*, di mana
harga (P) sama dengan biaya marjinal (MC) dan laba adalah maksimum.

Gambar. Kombinasi harga/ output pada pasar persaingan sempurna

Keadaan produk yang homogen sempurna sehingga konsumen tidak ada pilihan dan
perodusen tidak dapat menetapkan harga yang lebih rendah/tinggi yang mengakibatkan
harga sama/seragam diseluruh pasar. Jumlah produsen yang sangat banyak sehingga tidak
ada produsen yang dapat melakukan tindakan apapun yang dapat mempengaruhi pasar.
Setiap produsen adalah “Price Taker” bukan “Price Maker”. Karena hal-hal, tersebut
dalam pasar Persaingan Sempurna kurva penerimaan rata-rata (Average Revenue) akan
berbentuk garis lurus horizontal.
Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi agar perusahaan berada dalam keseimbangan pada
pasar persaingan sempurna, diantaranya:
 Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak bila biaya variabel (VC) adalah
sama dengan penerimaan total (TR), atau biaya variabel rata-rata (AVC) sama dengan
harga (P). Dalam keadaan demikian perusahaan hanya menanggung kerugian biaya tetap.
 Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba
maksimum atau dalam keadaan buruk, kerugiannya minimum.

Anda mungkin juga menyukai