Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang perusahaan harus
memenuhi 4 persyaratan :
1. Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar
perusahaan mencapai keadaan yang peling optimal.
2. Tidak mengalami kerugian (not suffering lost) agar dapat mengganti barang
modal yang digunakan dalm produksi. Oleh karena itu biaya rata-rata jangka
pendek harus sama dengan harga jual.
3. Tidak ada inserif bagi perusahaan untuk measuk-keluar, karena laba nol. Laba
nol sisebut juga laba normal yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat
pengembalian yang sama jika uang dan factor produksi lain dialokasikan pada
kegiatan alternative.
4. Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbesar
skala produksi, karena berproduksi pada titik minimum kurva biaya rata-rata
jangka minimum.
Pada dasarnya pasar persaingan sempurna PPS tidak mengenal kompetisi
antar perusahaan karena kesempurnaan yang dimilikinya baikdari sisi produk,
penjual,pembeli, maupun informasi yang dimiliki pembeli dan penjual. Pada PPS
semua variabel ekonomi terutam harga tentang harga (price) ditentukan oleh
kekuatan penawaran dan permintaan pasar, dan bukan tindakan dari perusahaan.
Lain lagi pada pasar global, cukup kompetitif perusahaan satu dalam menentukan
produksinya masih menunggu reaksi dari perusahaan lain. Jadi kebijakan-
kebijakan perusahaan dilakukan dengan pertimbangan keberdaan perusahaan lain.
Keberadaan PPS secara realitas tidak ada, karena ia hanya ada secara teori.
Namun demikian pasar global dewasa ini mengarah pada konsep PPS dalam arti,
variabel harga ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara penawaran dan
permintaan pasar.
Kajian teori banyak menyebutkan bahwa PPS identik dengan pasar
persaingan murni(pure competition). Persangan murni penekanannya hanya pada
situasi tanpa adanya monopoli sama sekali. Sedangkan pada PPS penekanannya
pada mobilitas sumber daya dan pengetahuan yang sempurna baik pada pembel
mapu penjual. Misalnya adanya inovasi teknologi perusahaan, maka perusahaan
lain segera mengetahuinya. Secara substansi sebenarnya sama. Atas dasar keadaan
inilah, maka ekonomi sering menggunakan PPS daripda pasar murni sehingga dari
persyaratan yang ada PPS mempunyai beberapa ciri.
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak.
Monopoli by Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli.
Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan
jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang
pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis; dan adanya
hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.
Hambatan itu sendiri, secara langsung maupun tidak langsung, diciptakan
oleh perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk memonopoli pasar.
Perusahaan monopolis akan berusaha menyulitkan pendatang baru yang ingin
masuk ke pasar tersebut dengan beberapa cara; salah satu di antaranya adalah
dengan cara menetapkan harga serendah mungkin.
Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan
monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil.
Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan
monopolis yang memiliki kekuatan pasar, image produk, dan harga murah,
sehingga lama kelamaan perusahaan tersebut akan mati dengan sendirinya.
Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak
eksklusif pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui
peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan lain tidak berhak
menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan perusahaan monopolis sebagai
satu-satunya produsen di pasar.
1. Perusahaan Monopoli Memiliki Suatu Sumber Daya yang Unik dan Tidak
Dimiliki oleh Perusahaan Lain.
Salah satu sumber penting dari adanya monopoli adalah pemilikan suatau sumber
daya yang unik (istimewa) yang tidak dimiliki oleh orang atau perusahaan lain.
Perusahaan air minum di suatu kota adalah salah satu contoh lain dari kekuasaan
monopoli yang memiliki sumber daya yang unik.
2. Perusahaan Monopoli pada Umumnya Dapat Menikmati Skala
Ekonomi (Economies of Scale) hingga ke Tingkat Produksi yang Sangat Tinggi.
Di dalam abad ini perkembangan teknologi berlaku sangat pesat sekali. Di
berbagai kegiatan ekonomi tingkat teknologi adalah sedemikian modernnya
sehingga produksi yang efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah produksinya
sangat besar dan meliputi hampir seluruh produksi yang diperlukan di dalam pasar.
Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya akan menikmati skala
ekonomi yang maksimum apabila tingkat produksinya adalah sangat besar
jumlahnya.
Pada waktu perusahaan mencapai keadaan di mana biaya produksi mencapai
keadaan di mana biaya produksi mencapai minimum, jumlah produksi adalah
hampir menyamai jumlah permintaan yang wujud dalam pasar. Dengan demikian,
sebagai akibat dari skala ekonomi yang demikian sifatnya, perusahaan dapat
menurunkan harga barangnya apabila produksi semakin tinggi. Pada tingkat
produksi yang sangat tinggi, harga adalah sedemikian rendahnya sehingga
perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang
terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli.
Suatu industri yang skala ekonominya mempunyai sifat seperti yang diterangkan
di atas adalah perusahaan yang dikatakan merupakan monopoli alamiah
atau natural monopoly. Monopoli alamiah pada umumnya dijumpai dalam
perusahaan jasa umum (utilities) seperti perusahaan listrik, perusahaan air minum,
perusahaan telepon, dan prusahaan amgkutan kereta api.
3. Monopoli Wujud dan Berkembang Melalui Undang-undang yaitu Pemerintah
Memberi Hak Monopoli Kepada Perusahaan Tersebut.
Di dalam undang-undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaan-
parusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan mewujudkan
kekuasaan monopoli. Peraturan-peraturan yang seperti itu adalah :
1. Peraturan paten dan hak cipta
Perkembangan ekonomi yang pesat terutama menimbulkan oleh perkembangan
teknologi. Untuk mengembangkan teknologi kadang-kadang diperlukan waktu
bertahun-tahun dan biaya yang sangat besar. Oleh sebab itu kegiatan dan
pengeluaran untuk mengembangkan teknologi tidak akan dilakukan perusahaan
apabila hasil jerih payah mereka dengan mudah dicontoh atau dijiplak oleh
perusahaan lain.
Agar usaha mengembangkan teknologi dengan tujuan untuk menciptakan barang
baru akan memberi keuntungan kepada perusahaan, haruslah pemerintah melarang
dan menghukum kegiatan menjiplak tersebut. Hak cipta atau copy rights
merupakan bentuk lain dari hak paten yaitu merupakan suatu jaminan hukum untuk
menghindari penjiplakan.
2. Hak usaha eksklusif
Apabila skala ekonomi hanya diperoleh setelah perusahaan itu mencapai tingkat
produksi sangat tinggi, kepentingan khalayak ramai akan dimaksimumkan apabila
perusahaan diberi kesempatan untuk menikmati skala ekonomi itu, dan pada waktu
yang sama diharuskan menjual produksinya dengan harga rendah. Untuk
menciptakan keadaan seperti ini secara serentak pemerintah harus menjalankan dua
langkah :
a. Memberikan hak monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu keadaan
tertentu.
b. Menentukan harga atau tarif yang rendah ke atas barang atau jasa yang
diproduksikan.
Kegagalan paling jelas dari pasar monopoli terletak pada harga yang tinggi
yang memungkinkan perusahaan monopoli untuk menetapkan harga dan
memperoleh keuntungan yang tinggi -- suatu kegagalan yang melanggar
keadilan kapitalis.
Usaha PT. PLN termasuk kedalam jenis monopoli murni. Hal ini ditunjukkan
karena PT. PLN merupakan penjual atau produsen tunggal, produk yang unik dan
tanpa barang pengganti yang dekat, serta kemampuannya untuk menerapkan harga
berapapun yang mereka kehendaki.
Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan bahwa sumber daya alam dikuasai negara
dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Sehingga. Dapat
disimpulkan bahwa monopoli pengaturan, penyelengaraan, penggunaan,
persediaan dan pemeliharaan sumber daya alam serta pengaturan hubungan
hukumnya ada pada negara. Pasal 33 mengamanatkan bahwa perekonomian
Indonesia akan ditopang oleh 3 pemain utama yaitu koperasi, BUMN/D (Badan
Usaha Milik Negara/Daerah), dan swasta yang akan mewujudkan demokrasi
ekonomi yang bercirikan mekanisme pasar, serta intervensi pemerintah, serta
pengakuan terhadap hak milik perseorangan. Penafsiran dari kalimat “dikuasai
oleh negara” dalam ayat (2) dan (3) tidak selalu dalam bentuk kepemilikan tetapi
utamanya dalam bentuk kemampuan untuk melakukan kontrol dan pengaturan
serta memberikan pengaruh agar perusahaan tetap berpegang pada azas
kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.