Materi Pembelajaran
PASAR
a) Pengertian Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk menentukan harga
keseimbangan dan melakukan transaksi jual dan beli barang atau jasa. Pada zaman
sekarang yang sudah modern, kita tidak perlu lagi datang ke pasar untuk melakukan
transaksi jual dan beli, karena untuk saat ini pasar sudah dapat terjadi di mana saja tanpa
harus ada pertemuan fisik antara penjual dan pembeli (online shop).
c) Struktur/Bentuk Pasar
a. Pengertian Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna disebut juga pasar persaingan murni adalah pasar di
mana terdapat banyak penjual dan pembeli dan mereka sudah sama-sama mengetahui
keadaan pasar. Atau dapat pula diartikan bahwa pasar persaingan sempurna adalah
pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak, sehingga tidak ada satu
pun penjual atau pembeli yang bisa mempengaruhi harga.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
Banyak penjual dan pembeli
Barang yang diperjualbelikan sejenis (homogen)
Penjual maupun pembeli memiliki informasi yang lengkap tentang pasar
Harga ditentukan oleh pasar
Semua faktor produksi bebas masuk dan keluar pasar
Tidak ada campur tangan pemerintah.
Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna :
Pada pasar persaingan smepurna tidak tampak kegiatan saling menyaingi
antarpenjual
Penjual tidak mungkin mengadakan persaingan harga dengan maksud merebut
pasar karena harga pasar adalah suatu yang harus diterima oleh masing-masing
produsen
Barang yang ditawarkan penjual aka laku berapa pun jumlahnya tanpa mengalami
penurunan harga
Tidak mungkin mengubah bentuk barang untuk merebut pasar karena adanya
homogenitas barang
Informasi tentang pasar telah diketahui oleh pesaing dan usaha untuk menyaingi
perusahaan lainnya juga tidak menghasilkan apa-apa karena jumlah persaingan
sangat tidak terbatas
Konsumen tidak perlu tawar-menawar terhadap harga barang karena harga tidak
dapat dipengaruhi oleh siapa pun
Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna :
Membatasi pilihan konsujmen karena barang yang dihasilkan pasar persaingan
sempurna bersifat homogen (sama)
Perusahaan cenderung tidak melakukan inovasi karena penemuan suatu teknologi
mudah dicontoh oleh perusahaan lain. Pengembangan teknologi dan teknik
produksi yang lebih baik dianggap tidak memperoleh keuntungan di masa depan
dan kemajuan teknologi hanya terbatas pada perusahaan besar.
Keuntungan maksimum yang diperolhe perusahaan sudah dapat di prediksi sejak
awal karena harga tidak dapat dipengaruhi oleh pedagangan
b) Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri atas hanya beberapa penjual atau
produsen saja. Adakalanya pasar oligopoly terdiri dari dua perusahaan saja dan
disebut “duopoly”. Oligopoli sering disebut sebagai persaingan di antara beberapa
penjual (competition among the few).
Pasar Duopoli
Pasar Duopoli adalah suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang
dikuasai oleh dua perusahaan. Contoh: Penawaran minyak pelumas dikuasai oleh
Pertamina dan Caltex.
Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah:
Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak
(differentiated product), seperti air minuman aqua.
Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk
masuk ke dalam pasar.
Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang
memiliki pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar
untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut.
Kelebihan Pasar Oligopoli :
Memberi kebebasan memilih bagi pembeli konsumen
Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk
Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena ada persaingan
Adanya penerapan teknologi baru
Kelemahan Pasar Oligopoli :
Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar karena adanya
skala ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru
untuk masuk ke pasar
Apabila ada perusahaan yang memliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak
memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis
Adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh
pemerintah sehingga perusahaan lain tidak bisa memasuki pasar
Adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat
membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat
c) Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan
penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang
sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada
spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang
menjual produk yang sejenis. Contoh: produk sabun yang memiliki keunggulan
misalnya untuk kecantikan, kesehatan dan lain-lain.
Ciri-ciri dari pasar monopolistik adalah:
Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.
Kelebihan Pasar Monopolistik sebagai berikut :
Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk
dapat memilih produk yang terbaik baginya.
Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu
melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan
produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk
yang dipilihnya.
Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan
sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
Kelemahan Pasar Monopolistik sebagai berikut :
Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,
kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik,
karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan
meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus
dibayar oleh konsumen
PASAR INPUT
1. Pengertian
Pasar input adalah pasar yang menyediakan berbagai faktor produksi yaitu sumber daya
alam, sumber daya manusia, modal dan skill/keahlian.
Ciri-ciri pasar input :
a. Tidak berwujud fisik tetapi kegiatan
b. Permintaan dan penawaran faktor produksi dilakukan dalam jumlah besar
c. Jenis penawaran danpermintaan faktor produksi sesuai dengan produksi yg dihasilkan
d. Penawaran faktor kadang merupakan monopoli sedangkan permintaan faktor produksi
bersifat kolektif.
c. Pasar Modal
Merupakan pasar tempat dana dan investasi jangka panjang diperjualbeikan.
Permintaan dating dari pengusaha dan penawaran dating dari pemilik modal. Balas jasa
yang diperoleh pemilik modal disebut bunga. Permintaan modal dipengaruhi oleh tingkat
pengembalian modal. Tinggi rendahnya tingkat bunga modal dipengaruhi oleh factor :
1) Permintaan dan penawaran modal dalam masyarakat
2) Kemungkinan resiko hilangnya modal yang dipinjamkan
3) Kondisi perekonomian
4) Campurtangan pemerintah dalam penetapan tingkat bunga
A. PERMINTAAN (demand)
Permintaan (demand) merupakan keinginan yang disertai kemampuan untuk membeli
barang dan jasa pada berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu. Oleh karena itu
permintaan ini, berkaitan dengan tiga hal penting berikut.
a. Jumlah yang diminta sebagai jumlah yang diinginkan.
b. Keinginan tersebut didukung dengan kemampuan untuk membeli
c. Jumlah barang yang diminta dalam satuan waktu misalnya per hari perminggu perbulan
atau pertahun.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
Berikut ini kita akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.
a. Harga barang komplementer dan barang substitusi
Ketika harga jeruk naik, konsumen mungkin akan mengurangi atau bahkan menghentikan
pembelian jeruk dan balita apel. Oleh karena itu, kuantitas permintaan apel meningkat tajam,
meskipun harga apel tidak berubah. Jadi, pada barang subsitusi, peningkatan harga suatu
barang akan mengakibatkan peningkatan permintaan barang lain yang menjadi subtitusinya.
Contoh lain, jika harga mentega meningkat, permintaan terletak roti mungkin menurun.
Mentega dan roti adalah barang komplementer. Akibatnya, permintaan makan roti berkurang.
Jadi, pada barang komplementer, peningkatan harga suatu barang akan menyebabkan
penurunan permintaan barang yang menjadi komplemennya.
b. Jumlah pendapatan
Ketika pendapatan meningkat, konsumen cenderung meningkatkan konsumsi mereka
terhadap berbagai barang dan jasa. Sebaliknya, ketika pendapatan menurun, konsumen
cenderung menurunkan pembelanjaannya terhadap berbagai barang dan jasa
Namun demikian, ada barang dan jasa tertentu yang permintaannya justru menurun ketika
pendapatan bertambah, dan meningkat ketika pendapatan berkurang. Contohnya, ketika
pendapatan meningkat, keluarga Ana mungkin akan mengurangi konsumsi tempe, dan lebih
banyak mengonsumsi daging. Permintaan tempe keluarga Ana berkurang ketika pendapatan
meningkat. Barang-barang yang permintaannya menurun ketika pendapatan meningkat
dinamakan barang barang inferior. Sementara itu, barang-barang yang permintaannya
meningkat ketika pendapatan meningkat disebut barang normal.
c. Jumlah dan karakteristik penduduk
Jumlah Konsumen akan mempengaruhi kuantitas suatu barang dan jasa yang akan
dikonsumsi. Oleh karena itu, semakin besar jumlah penduduk, semakin besar pula permintaan
terhadap barang dan jasa.
Selain jumlahnya, struktur usia penduduk juga akan mempengaruhi pola permintaan
terhadap barang dan jasa tertentu. Jika penduduk balita pada tahun ini meningkat, permintaan
terhadap barang-barang dan jasa yang dibutuhkan balita akan meningkat. Contohnya,
permintaan terhadap jasa dokter anak, bubur bayi, susu, dan pakaian balita. Urbanisasi
(perpindahan penduduk) dari berbagai daerah ke kota-kota besar juga akan mempengaruhi
permintaan terhadap barang dan jasa di kota-kota besar tersebut.
d. Perubahan tradisi, mode, dan selera masyarakat
Selera yang berubah dapat mengakibatkan perubahan permintaan. Sebelum atap genteng
populer, masyarakat masih banyak yang menggunakan atap seng. Namun pada saat ini,
masyarakat semakin menyenangi atap genteng. Akibatnya, permintaan genteng naik.
Sebaliknya permintaan atap seng menurun. Contoh perubahan selera adalah semakin
disenanginya makanan cepat saji (fast food). Saat ini hamper dikatakan bahwa hamper tidak
ada orang yang tidak mengenal mcdonald’s, KFC, Pizza Hut, atau Wendy's yang populer
dengan makanan cepat sajinya. Contoh lain, ketika mode berpakaian ala artis Korea
digandrungi para remaja seolah-olah berlomba memakai banyak digunakan di kalangan artis
Korea.
e. Perkiraan dan harapan masyarakat
Perkiraan dan harapan juga dapat mempengaruhi permintaan. Ketika krisis ekonomi
mula-mula dan negara kita di tahun 1997, situasi ekonomi menjadi kurang menentu. Banyak
masyarakat merasa khawatir dan memperkirakan bahwa resensi akan berkepanjangan. Di
televise dan surat-surat kabar diberitakan terjadinya antrian panjang di pesta pasar swalayan.
Orang-orang berebut gula pasir, minyak goreng, susu, mie instan, tepung terigu, serta
berbagai konsumsi lainnya. Mereka khawatir bahwa harga barang-barang tersebut akan
meningkat di kemudian hari. Bahkan, mereka juga khawatir bahwa stock atau persediaan
berbagai barang keperluan konsumsi tersebut akan hilang di pasaran karena produsen tidak
mempu lagi berproduksi. Contoh lain, ketika berbagai surat kabar memberitakan bahwa
pemerintah berencana akan menaikkan harga BBM, banyak suku akan dibanjiri para
konsumen.
f. Hari Raya keagamaan
Hari raya Natal, permintaan terhadap pohon natal, CD lagu-lagu rohani, kue kue natal,
atau berbagai souvenir, akan meningkat tajam. Begitu pula pada hari raya Lebaran,
permintaan terhadap ketupat, daging sapi, kue-kue, mukena, dan Sajadah juga meningkat
tajam.
g. Kondisi sosial dan ekonomi
Pada saat situasi keamanan kacau permintaan akan makanan mungkin meningkat. Toko-
toko dalam perkantoran menambah tenaga keamanan mereka. Penduduk yang tinggal di
perumahan elit akan menyewa jasa keamanan untuk menjaga rumah serta kekayaan mereka.
Sementara itu, Sebagian besar orang cenderung mengurungkan niat untuk beraktivitas di luar
rumah. Hal ini mengakibatkan permintaan akan beberapa barang dan jasa, seperti bensin dan
angkutan menurun.
2. Hukum Permintaan
Hukum permintaan menyatakan apabila harga suatu barang naik, jumlah barang yang
diminta akan turun dengan asumsi cateris paribus (apabila hal-hal lain tetap). Adapun yang
dimaksud dengan hal-hal lain ialah variabel-variabel lain dapat mempengaruhi jumlah barang
yang diminta selain harga barang itu sendiri. Contoh yang termasuk variabel lain dalam
hokum permintaan, yaitu tingkat pendapatan konsumen, selera konsumen, harga barang lain,
jumlah penduduk, advertensi, rancang bangun, saluran distribusi, dan lainnya. Hukum
permintaan menunjukkan hubungan yang negatif antara harga barang dan jumlah yang
diminta.
B. PENAWARAN (supply)
Penawaran diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang dipasok oleh produsen ke pasar
pada berbagai tingkat harga dalam periode waktu tertentu. Penawaran barang dilakukan oleh
produsen pada berbagai tempat, harga, dan dalam berbagai waktu tertentu pula, bisa per hari,
per minggu, atau per tahun.
1. Faktor yang mempengaruhi penawaran
Berikut ini kita akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran.
a. Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi dapat mengubah kombinasi input serta jenis input yang diperlukan
dalam proses produksi. Peningkatan teknologi selalu mengandung arti bahwa jumlah input
yang dibutuhkan lebih sedikit, atau biaya input yang dibutuhkan berkurang. Jika biaya
produksi lebih rendah. Produsen pun terdorong untuk meningkatkan output. Oleh karena itu,
kemajuan teknologi produksi akan mendorong penawaran bertambah.
b. Biaya produksi
Naik turunnya biaya produksi juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi
penawaran barang dan jasa dari produsen. Contohnya, kenaikan upah pekerja menyebabkan
biaya produksi meningkat. Jika peningkatan biaya sangat tinggi, produsen cenderung
mengurangi produksi sehingga menurunkan penawaran. Sebaliknya, jika suatu saat biaya
bahan baku turun, produsen akan membeli lebih banyak bahan baku untuk memproduksi
barang dan jasa. Oleh karenanya penawaran bertambah.
c. Persediaan sarana produksi
Masalah ekonomi timbul karena tidak seimbangnya sumber daya produksi dibandingkan
dengan kebutuhan. Demikian juga halnya dengan produksi. Produksi akan terganggu jika
persediaan sarana produksi kurang. Penawaran beras pada daerah tertentu cenderung
menurun karena banyak lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi daerah industri.
d. Peningkatan jumlah produsen
Jika penjualan suatu produk mendatangkan keuntungan, hal ini akan mendorong pemuda-
pemuda baru memasuki usaha tersebut. Contohnya, siap pertanian jeruk dianggap
menguntungkan, banyak pihak lain yang beralih profesi menjadi petani jeruk. Dengan
bertambahnya produsen baru ini penawaran jeruk ke akan bertambah.
e. Peristiwa alam
Bagi manusia, alam tidak selalu memberikan keuntungan, tetapi bisa juga mendatangkan
kerugian. Jika terjadi bencana alam, seperti banjir atau musim kemarau yang berkepanjangan,
hasil panen padi berkurang drastis. Kejadian-kejadian seperti ini akan mengurangi penawaran
barang.
f. Ekspektasi atau harapan produsen
Seperti hanya konsumen, produsen pun mempunyai harapan atau ekspektasi akan situasi
masa depan. Jika produsen memperkirakan bahwa situasi perekonomian satu tahun
mendatang akan membaik, pada saat ini mereka memproduksi lebih banyak barang dan jasa
untuk dijual. Sebaliknya, jika mereka memperkirakan bahwa situasi perekonomian akan
memburuk di masa datang Mereka cenderung tidak meningkatkan produksi.
g. Harga barang dan jasa lain
Beberapa barang dan jasa ada yang bersifat komplementer, Ada pula yang bersifat
subtitusi. Contohnya, Jika harga komputer PC meningkat, penawaran komputer PC pun
meningkat. Hal ini akan mendorong produsen untuk meningkatkan pula penawaran flashdisk,
printer, atau hardisk eksternal. Oleh karena itu, ketika harga komputer meningkat, penawaran
flashdisk, printer, dan hardisk eksternal pun juga meningkat, meskipun harga barang-barang
tersebut tidak berubah. Contoh lain, ketika harga teh meningkat, produsen akan beramai-
ramai menjual teh sehingga penawaran teh meningkat. Karena lebih tertarik menjual teh,
maka penawaran kopi menurun.
2. Hukum Penawaran
Hukum penawaran menyatakan bahwa apabila harga suatu barang naik maka jumlah
barang yang ditawarkan akan meningkat dengan asumsi cateris paribus. Hukum penawaran
menunjukkan hubungan yang positif antara harga barang dan jumlah yang ditawarkan.
C. Fungsi Permintaan dan Fungsi Penawaran
Persamaan fungsi permintaan ditulis sebagai berikut:
Qd=f(P)
Variabel Qd merupakan fungsi dari harga. Artinya, banyak sedikitnya jumlah barang
yang diminta akan sangat bergantung pada harga barang. Kemudian fungsi di atas dapat
ditulis menjadi persamaan linear sebagai berikut:
Qd=a-bP
Persamaan fungsi penawaran ditulis sebagai berikut.
Qs=f(P)
Variabel Qs merupakan jumlah barang yang ditawarkan dan P adalah harga. Jika harga
barang naik maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan naik. Jika dirumuskan dalam
bentuk persamaan linear, fungsi penawarannya menjadi:
Qs=a+bp
Kurva penawaran memiliki slope positif artinya kurva penawaran begerak dari kiri bawah ke
kanan atas. Ini berarti bahwa antara harga barang X dan jumlah penawaran barang X mempunyai
hubungan searah. Jadi, jika harga barang X mengalami kenaikan maka jumlah barang X yang
ditawarkan akan bertambah, dan sebaliknya jika harga barang X mengalami penurunan maka
jumlah barang X yang ditawarkan akan berkurang. Apabila kurva penawaran dua individu
(individu yang dimaksud adalah penjual) dijumlahkan maka kita akan mendapatkan penawaran
pasar (market supply).
ELASTISITAS PERMINTAAN
C. Pengertian Elastisitas
Elastisitas berasal dari kata elasticity(bahasa Inggris) yang berarti kekenyalan, kelenturan
atau keluwesan. Dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu masyarakat atau negara
menunjukkan bahwa kegiatan permintaan dan penawaran sangat dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya hargabarang yang berlaku. Dengan demikian perubahan harga akan memengaruhi
besarnya jumlah barang yang diminta (permintaan) dan jumlah barang yang ditawarkan
(penawaran). Seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang dapat
dihitung dengan menggunakan rumus elastisitas. Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh
perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata
lain elastisitas adalah tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap
perubahan gejala ekonomi yang lain.
D. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap
besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang
yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan
tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang
dinyatakan dengan rumus berikut ini.
E. Koefisien Elastisitas Permintaan
Untuk mengukur tinggi rendahnya tingkat kepekaan permintaan dapat digunakan suatu
angka yang disebut koefisienelastisitas permintaan (Ed). Jadi, koefisien elastisitas
permintaan adalah angka yang menggambarkan tinggi rendahnya tingkat kepekaan
permintaan. Angka ini berbentuk bilangan positif. Rumus mencari koefisien elastisitas
permintaan tersebut adalah:
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
Contoh:
Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi
Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!
Jawab:
ELASTISITAS PENAWARAN
Keterangan :
ES = Elastisitas penawaran
Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan
Q1 = Kuantitas penawaran awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal