Ekonomi mikro adalah ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku individu dan perusahaan dalam membuat keputusan tentang
bagaimana mengalokasikan sumber daya yang langka. Ekonomi mikro berfokus pada fenomena ekonomi skala kecil, seperti
penawaran dan permintaan barang dan jasa tertentu, perilaku konsumen dan produsen, dan penetapan harga barang dan jasa.
Ekonomi makro, di sisi lain, adalah ilmu ekonomi yang mempelajari perekonomian secara keseluruhan. Ekonomi makro berfokus
pada fenomena ekonomi skala besar, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, dan perdagangan internasional.
Ekonom makro juga mempelajari peran pemerintah dalam perekonomian dan bagaimana kebijakan pemerintah dapat digunakan
untuk mempengaruhi hasil ekonomi.
Mekanisme pasar adalah proses penentuan harga barang dan jasa melalui interaksi antara penawaran dan permintaan.
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual pada suatu harga tertentu, sedangkan permintaan
adalah jumlah barang atau jasa yang diminta oleh pembeli pada suatu harga tertentu.
Proses ini akan terus berlangsung sampai tercapai titik keseimbangan, yaitu di mana jumlah barang atau jasa yang ditawarkan
sama dengan jumlah barang atau jasa yang diminta. Pada titik keseimbangan, harga barang atau jasa akan berada pada tingkat
yang disetujui oleh penjual dan pembeli.
Contoh pasar persaingan monopolistik adalah pasar restoran, pasar salon rambut, pasar pakaian, dan pasar sepatu. Di pasar-
pasar ini, terdapat banyak penjual yang menawarkan produk yang serupa tetapi tidak identik. Misalnya, di pasar restoran, terdapat
banyak restoran yang menawarkan menu masakan yang serupa, tetapi setiap restoran memiliki keunikannya masing-masing,
seperti rasa makanan, lokasi restoran, atau suasana restoran.
- Pasar oligopoly
PASAR OLIGOPOLI
Oligopoly diambil dari kata "oligos" yang berarti banyak dan "polien" yang berarti menjual. Dalam jenis pasar ini hanya terdapat beberapa
produsen untuk menyediakan keperluan dari pembeli yang banyak. Hal ini kemudian membuat para produsen yang ada dalam pasar oligopoly
harus berusaha mempertahankan kualitas produk mereka sebab produk yang dijual satu produsen mirip dengan produsen lainnya.
Pasar oligopoly masuk ke pasar tidak sempurna karena beberapa produsen terdahulu sudah memiliki banyak pembeli sehingga produsen baru
akan sulit bersaing dalam pasar oligopoly. Dan sebuah produsen yang sudah memiliki banyak pembeli bisa menentukan kondisi pasar.
Pasar Oligopoly berbeda dengan pasar monopolostik dan pasar persaingan sempurna, berikut adalah ciri-ciri pasar ologopoly :
Kelebihan:
Kekurangan:
Pada dasarnya oligopoli didefinisikan sebagai suatu bentuk pasar yang hanya terdapat sebagian pedagang yang menguasai pasar. Industri
rokok termasuk dalam pasar oligopoli karena sebayak 75% permintaan rokok dikuasai oleh beberapa perusahaan besar. Karena tidak banyak
alternatif untuk menggunakan tembakau untuk produk selain rokok, maka hal tersebut membuktikan bahwa industri rokok termasuk kedalam
pasar oligopoli.
Bagaimana peran pemerintah dalam pasar oligopoli di Indonesia? dan Apasih faktor yang menyebabkan jumlah perusahaan dalam pasar
oligopoli sangat terbatas?
Di dalam pasar oligopoli pemerintah dapat memainkan peran penting dalam menciptakan persaingan yang sehat dan mengatasi dampak
negatif pasar oligopoli. Untuk mengatasi dampak negatif nya ada kebijakan yang bisa dilakukan oleh pemerintah antara lain :
1. Memberikan aturan kemudahan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar dan ikut menciptakan persaingan.
2. Memberlakukan undang-undang anti kerjasama antar produsen, yaitu dengan di berlakukannya UU anti monopoli No. 5 Tahun 1999.
3. Membentuk badan independen untuk mengawasi persaingan usaha di Indonesia, seperti Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
4. Mengatur tarif atau harga agar persaingan di antara perusahaan tetap sehat
5. Merubah struktur pasar oligopolitis dengan mengurangi jumlah perusahaan yang menguasai pasar.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terbatasnya jumlah perusahaan di pasar oligopoli. Faktor-faktor ini meliputi:
Pemasok sedikit : Jumlah pemasok terbatas karena skala perekonomian yang perlu dijalankan umumnya sangat besar, dan hanya sedikit
perusahaan yang dapat memberi pasokan pasar.
Persyaratan investasi yang tinggi : Investasi yang dibutuhkan cukup besar, sehingga perusahaan lain enggan masuk dan bergerak di industri
terkait.
Hak paten eksklusif : Perusahaan yang mempunyai hak paten eksklusif dapat membatasi perusahaan lain untuk memproduksi barang yang
sama.
Hambatan masuk : Oligopoli umumnya membatasi persaingan hanya pada beberapa perusahaan yang sudah ada. Perusahaan baru akan
kesulitan memasuki pasar.
Bagaimana pendapat kalian tentang tren kenaikan cukai rokok berdampak melanggengkan oligopoli industri rokok di Indonesia?
Cukai rokok yang besar bertujuan untuk mengendalikan produksi dan konsumsi rokok di Indonesia. Hasil pungutan cukai rokok itu
menyumbang pembangunan infrastruktur di Indonesia contohnya di Jawa Barat, dana bagi hasil cukai rokok digunakan untuk membiayai
pembangunan rumah sakit khusus paru Kabupaten Karawang.
Namun pada praktiknya konsumen rokok masih tergolong sangat tinggi di Indonesia. Cukai rokok yang semakin tinggi digunakan untuk
pembangunan di Indonesia terus mengalir, sehingga akan sulit menurunkan harga jual rokok yang mana terus melanjutkan praktik oligopoli di
industri rokok dan pasar secara general di Indonesia.
Bagaimana regulasi pemerintah dapat mempengaruhi dinamika oligopoli dalam suatu industri?
Regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap dinamika oligopoli suatu industri. Sebuah
peraturan dapat membantu menyamakan kedudukan dan mendorong persaingan, sehingga dapat menghasilkan pasar yang lebih efisien dan
adil. Beberapa peraturan pemerintah terhadap oligopoli :
Memastikan persaingan : Peraturan dapat dibuat untuk mencegah monopoli dan mendorong persaingan yang sehat dalam industri. Misalnya,
pemerintah Indonesia memiliki undang-undang yang melarang praktik monopoli dan persaingan tidak sehat. Hal ini dapat membantu
mencegah perusahaan dominan menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi pasar dan mempertahankan posisnya.
Mengurangi hambatan masuk ke industri : Hal ini dapat membantu mencegah oligopoli menjadi terlalu mengakar dan memungkinkan
terjadinya lebih banyak persaingan. Misalnya, KPPU di Indonesia telah berupaya mengurangi hambatan masuk bagi perusahaan-perusahaan di
industri seperti telekomunikasi dan ritel.
Membatasi kolusi : Misalnya, pemerintah Indonesia memiliki program keringanan hukuman yang mendorong perusahaan untuk melaporkan
perilaku kartel dengan imbalan pengurangan hukuman. Hal ini dapat membantu mencegah perusahaan bekerja sama untuk mengendalikan
harga dan membatasi persaingan.
Memberikan kepastian hukum: Hal ini dapat membantu mencegah praktik monopoli dan persaingan tidak sehat, serta meningkatkan efisiensi
dan efektivitas kegiatan usaha. Kepastian hukum juga dapat membantu mencegah perusahaan melakukan perilaku berisiko yang dapat
merugikan industri secara keseluruhan.
Jawaban kel. 6
Pemerintah berusaha mencegah praktik oligopoli di pasar Indonesia dengan cara; memberikan kemudahan bagi perusahaan baru untuk masuk
ke dalam pasar dan bersaing, memberlakukan uu anti kerja sama antar produsen ( uu anti monopoli no.5 tahun 1999) serta dengan mengawasi
persaingan usaha di Indonesia dengan mendirikan komisi pengawas persaingan usaha (KPPU).
Mengapa dalam persaingan oligopoli perusahaan baru akan mengalami kesulitan bila akan memasuki pasar?
Karena dalam persaingan oligopoli, perusahaan "terdahulu" yang sudah memiliki banyak pembeli berusaha sekuat mungkin untuk
mempertahankan kualitas sehingga perusahaan baru akan sulit bersaing dan berakhir tidak bisa bertahan di persaingan oligopoli
FREE TRADE
Pengertian: Free trade adalah konsep di mana perdagangan internasional dilakukan tanpa hambatan seperti tarif atau kuota,
dengan tujuan meningkatkan aliran perdagangan dan memberikan keuntungan ekonomi bagi negara-negara yang terlibat. Free
trade sering juga disebut dengan perdagangan bebas atau pasar bebas. perdangan bebas berfokus pada pengurangan hambatan
dan kebijakan yang menguntungkan negara atau industri tertentu.
Bertujuan untuk meningkatkan aliran perdagangan internasional dengan menghapus hambatan seperti tarif dan kuota,
memungkinkan pasar bekerja secara lebih efisien.
1. Semua sumber beserta alat produksi dapat bebas dimiliki dan diatur oleh semua pihak
2. Terdapat pembagian kelas-kelas pekerja dan pemilik modal dalam sistem perekonomian
3. persaingan ketat antara perusahaan demi mencapai keuntungan sebanyak mungkin
4. Campur tangan dari pemerintah terbatas
Memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi baik ekspor maupun impor serta memberikan
transparansi informasi yang berkaitan dengan kuantitas permintaan dan harga barang. Dengan demikian akan tercipta
stabilitas ekonomi.
Kelebihan:
1. Efisiensi ekonomi: Mendorong efisiensi dalam alokasi sumber daya dan peningkatan produktivitas melalui spesialisasi.
2. Pilihan konsumen: Memberikan konsumen akses ke berbagai produk dengan harga yang lebih kompetitif.
3. Pertumbuhan ekonomi: Dapat mendorong pertumbuhan ekonomi global dengan membuka pasar untuk ekspor.
Kekurangan:
1.Ketidaksetaraan: Dapat meningkatkan kesenjangan ekonomi dan sosial antara negara-negara yang memiliki sumber daya
lebih besar dan yang kurang.
2. Ketidakpastian pekerjaan: Bisa menyebabkan kehilangan pekerjaan di sektor-sektor yang tidak dapat bersaing
internasional.
3. Pengabaian lingkungan: Fokus pada pertumbuhan ekonomi dapat mengabaikan dampak lingkungan yang serius.
Contoh Free trade:
1. APEC
2. CAFTA
3. EU
4. MEA
5. NAFTA
6. AFTA
FAIR TRADE
Pengertian:
Fair trade adalah pendekatan yang menekankan keadilan dalam perdagangan internasional. Program fair trade bertujuan untuk
memastikan bahwa produsen di negara-negara berkembang mendapatkan pembayaran yang adil, kondisi kerja yang layak,
dan perlindungan lingkungan yang baik. Ini mencoba untuk mengurangi ketidaksetaraan dalam rantai pasok global. Fair trade
sering disebut juga dengan perdagangan adil, perdagangan adil mendukung hak-hak pekerja memperbaiki kondisi kerja dan
berupaya menghilangkan perbedaan gaji dari satu negara ke negara lain.
Bertujuan untuk menciptakan kondisi perdagangan yang adil dan berkelanjutan, dengan memberikan perlindungan kepada
produsen di negara-negara berkembang, termasuk pembayaran yang adil dan kondisi kerja yang layak.
Kelebihan:
1. Keadilan sosial : Menyediakan jaminan pembayaran yang adil dan kondisi kerja yang lebih baik bagi produsen di negara-
negara berkembang.
2. Pemberdayaan produsen : Mendorong pemberdayaan produsen kecil dan masyarakat lokal.
3. Kesadaran lingkungan :Mengutamakan praktik perdagangan yang ramah lingkungan.
Kekurangan:
1. Harga yang Lebih Tinggi : Produk fair trade mungkin memiliki harga yang lebih tinggi, yang dapat menjadi hambatan bagi
konsumen.
2. Batas pasar : Cakupan fair trade terbatas, dan tidak semua produsen dapat memenuhi persyaratan untuk berpartisipasi.
3. Potensi ketergantungan : Produsen fair trade dapat menjadi terlalu bergantung pada pasar fair trade, yang dapat
menyebabkan kerentanan terhadap fluktuasi pasar.
Kelompok kami izin bertanya apabila seandainya free trade ditiadakan, apa dampak yang akan terjadi pada perdagangan
Internasional? Akankah terjadi imbalance dalam roda perekonomian?
Jika free trade (perdagangan bebas) ditiadakan, ada beberapa dampak yang mungkin terjadi pada perdagangan internasional:
1. Kenaikan Tarif dan Hambatan Perdagangan: Negara-negara mungkin akan mulai mengenakan tarif impor yang lebih tinggi dan
hambatan perdagangan lainnya, seperti kuota impor. Hal ini dapat mengurangi volume perdagangan internasional.
2. Penurunan Pertumbuhan Ekonomi: Pembatasan perdagangan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi karena akses yang
lebih terbatas ke pasar internasional dapat menghambat ekspor dan mengurangi inovasi.
3. Potensi Imbalance Ekonomi: Dalam jangka panjang, penghapusan perdagangan bebas dapat menyebabkan ketidakseimbangan
dalam perekonomian karena negara-negara mungkin menghadapi masalah dalam mencapai efisiensi ekonomi dan memanfaatkan
keunggulan komparatif mereka.
4. Kenaikan Harga Barang Impor: Pembatasan perdagangan dapat menyebabkan kenaikan harga barang impor, yang dapat
berdampak negatif pada konsumen yang harus membayar lebih mahal untuk barang-barang tertentu.
5. Potensi Konflik Internasional: Ketegangan perdagangan antara negara-negara dapat meningkat dan menyebabkan potensi konflik
internasional yang lebih besar.
Namun, penting untuk dicatat bahwa dampaknya bisa bervariasi tergantung pada banyak faktor, termasuk strategi kebijakan yang
diambil oleh negara-negara tertentu. Beberapa negara mungkin akan mencari cara untuk menjaga perdagangan yang lebih terbuka
melalui perjanjian bilateral atau regional meskipun perdagangan bebas global dihapus.
Kelompok kami izin bertanya, Apakah adanya fair trade bisa berdampak pada harga produk di pasar konsumen? Jika ya,
bagaimana?
izin menjawab pertanyaan dari kelompok 1 jawabannya adalah iyaa,adanya fair trade dapat berdampak pada harga produk di pasar
konsumen. Fair trade adalah sistem perdagangan yang berfokus pada kesejahteraan produsen, terutama produsen di negara-
negara berkembang. Beberapa cara dampaknya terhadap harga produk di pasar konsumen adalah:
1. Harga yang Lebih Tinggi: Produk fair trade seringkali memiliki harga yang lebih tinggi daripada produk serupa yang tidak
bersertifikat fair trade. Ini karena produsen fair trade menerima harga yang lebih adil dan berkelanjutan untuk produk mereka.
2. Harga yang Stabil: Fair trade dapat membantu produsen menghindari fluktuasi harga yang ekstrim, yang dapat menguntungkan
konsumen karena harga produk cenderung lebih stabil.
3. Keterjaminan Kualitas: Produk fair trade seringkali memenuhi standar kualitas yang ketat, sehingga konsumen dapat memiliki
keyakinan dalam kualitas produk yang mereka beli.
4. Kesadaran Konsumen: Adopsi fair trade dapat meningkatkan kesadaran konsumen tentang masalah sosial dan lingkungan, dan ini
dapat memengaruhi preferensi mereka terhadap produk tertentu.
Dengan demikian, meskipun produk fair trade mungkin lebih mahal, banyak konsumen yang bersedia membayar premi ekstra untuk
mendukung prinsip-prinsip fair trade, yang pada gilirannya dapat memberikan dampak positif pada kondisi produsen di negara-
negara berkembang.
Bagaimana negara seperti UK dan Belanda dapat dikategorikan sebagai negara yang sukses dalam mengkombinasikan
antara Free trade dan Fair trade dalam perekonomian mereka?
Negara seperti UK (United Kingdom) dan Belanda dapat dianggap berhasil dalam mengkombinasikan antara free trade dan fair
trade dalam perekonomian mereka karena mereka menerapkan pendekatan yang seimbang untuk perdagangan internasional
dengan memperhatikan aspek efisiensi ekonomi dan juga keadilan sosial. Beberapa faktor yang mendukung pandangan ini
melibatkan:
1. **Keanggotaan dalam Uni Eropa:** Meskipun UK telah meninggalkan Uni Eropa, sejarah keanggotaan mereka mencerminkan
komitmen terhadap integrasi ekonomi yang lebih besar. Keanggotaan ini memberikan akses ke pasar yang lebih luas, mendukung
pertumbuhan ekonomi melalui free trade di dalam blok ekonomi tersebut.
2. **Komitmen terhadap Prinsip Fair Trade:** Baik UK maupun Belanda telah menunjukkan komitmen terhadap prinsip-prinsip fair
trade melalui dukungan terhadap label fair trade dan promosi produk-produk yang memenuhi standar fair trade.
3. **Pengembangan Inisiatif Fair Trade:** Kedua negara telah mendukung inisiatif fair trade melalui dukungan terhadap organisasi
dan program-program yang mendukung keadilan dalam rantai pasok global.
4. **Peraturan dan Standar Etis:** Kedua negara telah mengimplementasikan peraturan dan standar etis yang mendukung
perlindungan lingkungan, hak pekerja, dan keadilan sosial dalam konteks perdagangan internasional.
5. **Diversifikasi Ekonomi:** Kedua negara memiliki ekonomi yang beragam dengan sektor-sektor yang kuat, memungkinkan
mereka untuk memanfaatkan potensi free trade tanpa terlalu tergantung pada satu sektor tertentu.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak ada sistem yang sempurna, dan tantangan tetap ada. Contohnya, Brexit memunculkan
beberapa ketidakpastian dalam hubungan perdagangan UK dengan Uni Eropa. Meskipun begitu, pendekatan seimbang mereka
terhadap free trade dan fair trade mencerminkan usaha untuk mencapai keseimbangan antara efisiensi ekonomi dan nilai-nilai
sosial.
Bagaimana fair Trade berperan dalam mengurangi ketimpangan dan ketidakadilan dalam rantai pasok global?
Fair Trade berperan penting dalam mengurangi ketimpangan dan ketidakadilan dalam rantai pasok global dengan beberapa cara:
1. Harga yang Adil: Fair Trade memastikan bahwa produsen di negara-negara berkembang mendapatkan harga yang adil untuk
produk-produk mereka. Ini membantu mencegah mereka dieksploitasi oleh perusahaan besar yang sering menawarkan harga yang
sangat rendah.
2. Kondisi Kerja yang Layak: Fair Trade mempromosikan kondisi kerja yang aman dan layak untuk pekerja di sepanjang rantai pasok.
Ini mencakup pembayaran upah yang cukup, jam kerja yang wajar, dan hak pekerja lainnya.
3. Pembangunan Berkelanjutan: Fair Trade mendukung praktik pertanian dan produksi berkelanjutan yang ramah lingkungan. Ini
membantu melindungi lingkungan dan memastikan bahwa sumber daya alam dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
4. Pemberdayaan Komunitas: Fair Trade juga fokus pada pemberdayaan komunitas lokal. Ini dapat mencakup penyediaan pelatihan,
pendidikan, dan dukungan finansial untuk membantu komunitas meningkatkan kualitas hidup mereka.
5. Akses ke Pasar Global: Fair Trade membantu produsen kecil dan petani di negara-negara berkembang untuk mendapatkan akses
ke pasar global yang lebih besar. Ini membantu mereka meningkatkan pendapatan mereka dan menciptakan peluang ekonomi.
Secara keseluruhan, Fair Trade berusaha untuk menciptakan hubungan perdagangan yang lebih adil dan berkelanjutan antara
produsen di negara-negara berkembang dan konsumen di negara-negara maju, dengan tujuan mengurangi ketidakadilan dan
ketimpangan dalam rantai pasok global.
Bagaimana cara kerja free trade untuk mengurangi hambatan dalam perdagangan internasional?
Free trade bertujuan untuk mengurangi hambatan dalam perdagangan internasional dan memfasilitasi aliran barang dan jasa tanpa
hambatan yang berlebihan. Beberapa cara di mana free trade dapat mengurangi hambatan tersebut melibatkan:
1. **Penghapusan Tarif:** Salah satu langkah utama free trade adalah penghapusan atau pengurangan tarif impor. Tarif adalah pajak
yang dikenakan pada barang yang diimpor, dan dengan menguranginya, produk dari suatu negara menjadi lebih terjangkau di
pasar internasional.
2. **Penghapusan Kuota:** Kuota impor adalah batasan kuantitas barang yang dapat diimpor ke suatu negara. Dalam konteks free
trade, penghapusan atau peningkatan kuota dapat meningkatkan akses pasar bagi produk-produk dari negara-negara tertentu.
3. **Pengurangan Regulasi Perdagangan:** Free trade melibatkan upaya untuk mengurangi regulasi perdagangan yang berlebihan,
seperti persyaratan inspeksi yang ketat atau prosedur administratif yang rumit. Dengan demikian, memudahkan arus barang
melintasi batas.
4. **Penegakan Kepatuhan pada Standar Internasional:** Mengadopsi standar internasional untuk kesehatan, keamanan, dan
kualitas produk dapat membantu mengurangi hambatan teknis dalam perdagangan internasional.
5. **Peningkatan Keterbukaan Pasar:** Memberikan informasi yang lebih baik dan akses yang lebih mudah ke pasar asing dapat
membantu produsen dan eksportir memahami persyaratan pasar dan berpartisipasi dalam perdagangan internasional dengan lebih
efektif.
6. **Negosiasi Perjanjian Perdagangan:** Negara-negara dapat menjalin perjanjian perdagangan bilateral atau multilateral untuk
memperluas akses pasar dan mengurangi hambatan perdagangan. Contohnya, WTO (World Trade Organization) telah berperan
penting dalam memfasilitasi perjanjian perdagangan multilateral.
7. **Pengurangan Subsidi Ekspor:** Subsidi ekspor dari suatu negara dapat menciptakan distorsi dalam perdagangan internasional.
Mengurangi atau menghapus subsidi ekspor dapat membantu menciptakan kondisi persaingan yang lebih adil.
Namun, penting untuk diingat bahwa sementara free trade memiliki manfaat, juga dapat menimbulkan tantangan, terutama terkait
dengan dampak sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, kebijakan perdagangan harus diimplementasikan dengan bijaksana untuk
mencapai keseimbangan yang baik antara keuntungan ekonomi dan keberlanjutan.