Anda di halaman 1dari 14

Pasar Monopolistik – Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu jenis pasar persaingan tidak

sempurna. Sistem pasar monopolistik ini dikembangkan karena tidak adanya kepuasan pada analisis
model persaingan pasar sempurna atau pasar monopoli. Akan tetapi, jika kita lihat dari struktur pasar
monopolistik, maka sistem tersebut lebih mendekati pada pasar persaingan sempurna. Namun para
produsen akan lebih berpartisipasi di dalam jenis pasar tersebut untuk menghasilkan sebuah produk
yang berbeda dan mempunyai karakteristik sendiri.

Pasar monopolistik adalah sebuah pasar yang memiliki banyak konsumen yang dapat menghasilkan
suatu komoditas yang berbeda-beda. Jenis pasar ini juga seringkali disebut sebagai pasar yang memiliki
banyak penjual yang hanya menawarkan satu jenis produk namun dengan kualitas, bentuk, dan ukuran
produk yang berbeda. Di dalam pasar monopolistik, para konsumen akan merasakan adanya sebuah
perbedaan dari ciri khas pada setiap produk yang ditawarkan oleh satu produsen dengan produsen
lainnya.

Dengan adanya perbedaan pada setiap produk yang ditawarkan, itu akan mencerminkan perbedaan
yang sesungguhnya diantara produk-produk yang akan dibeli. Tapi juga mungkin saja, perbedaan yang
tercipta hanyalah persepsi dari masing-masing konsumen saja. Dimana produk yang ditawarkan oleh
berbagai produsen yang ada di pasar memang berbeda. Misalnya saja, perbedaan suatu produk bisa kita
lihat dari bentuk kemasan atau fisiknya. Mulai dari perbedaan bentuk, ukuran, fungsi, dan juga kualitas
produk. selain itu, perbedaan tiap produk juga bisa kita lihat dari merek, logo, dan juga kemasannya.

Kemudian untuk melihat lebih jelas lagi terkait perbedaan produk, bisa kita lihat dari jangka waktu kredit
penjualan produk tersebut, kemudahan dalam mengaksesnya, ketersediaan komoditas, lokasi untuk
mendapatkan komunitas, layanan after sales, dan lain sebagainya. Adapun contoh dari produk yang
dijual di pasar monopolistik yang bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu alat kosmetik,
pakaian, obat-obatan, tempat makan, dan masih banyak lagi.

Pengertian Pasar Monopolistik

Di dalam pasar monopolistik, ada banyak sekali penjual yang menawarkan dagangan yang homogen
atau serupa. Tapi produk yang dijual dibedakan dengan kualitas, bentuk, dan juga ukurannya serta
semua penjual yang ada harus bersaing dengan maksimal. Produk yang dijual di dalam pasar ini
mempunyai kualitas, harga dan juga ukuran yang berbeda-beda meski dalam satu jenis produk.
Penentuan harga yang tetap biasanya akan ditentukan langsung oleh penjual. Sehingga tidak
menggunakan mekanisme pasar.
Pasar monopolistik pada dasarnya merupakan sebuah pasar yang ada di antara dua jenis pasar yang
cukup ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Oleh sebab itu, pasar jenis ini
masing mengandung unsur-unsur atau sifat yang berasal dari pasar persaingan monopoli dan juga pasar
persaingan sempurna. Dengan kata lain, pasar persaingan monopolistik dapat diartikan sebagai sebuah
pasar yang mana memiliki banyak penjual atau produsen yang memproduksi produk yang beragam.

Ciri ciri Pasar Monopolistik

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri pasar monopolistik yang perlu kamu pahami:

1. Memiliki Jumlah Produsen atau Penjual yang Sangat Banyak

Produsen yang ada di dalam pasar monopolistik sangatlah beragam dan berjumlah banyak. Sehingga
tiap penjual atau produsen harus merasa puas dengan pembagian pasar ataupun market share yang
relatif kecil. Tak hanya itu saja, penjual yang ada di dalam pasar monopolistik tidak mempunyai
kekuasaan secara penuh untuk menentukan harga di pasaran.

Hal tersebut berkaitan dengan jumlah penjual yang cukup banyak. Sehingga muncul berbagai kesulitan
terkait koordinasi antar produsen atau penjual. Jadi kolusi harga hampir tidak bisa dilakukan. Setiap
pemilik usaha harus selalu aktif mencari target pasarnya sendiri.

2. Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk yang dimaksud disini adalah produk yang serupa mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda. Kita bisa melihat perbedaan tersebut dari bentuk, ukuran, corak, kualitas, dan lainnya.
Setiap produsen akan memberikan ciri khas dan sentuhan khusus pada produk yang dihasilkan. Seperti
halnya pabrikan apparel dan juga alat-alat olahraga seperti Nike, Adidas, Fila, Skechers, dan juga Puma
mempunyai produk yang serupa. Dimana semua perusahaan tersebut mengeluarkan jenis sepatu yang
sama. Tapi produk yang mereka hasilkan memiliki karakteristik dan ciri masing-masing.

Oleh karena itu, setiap perusahaan atau produsen tidak bisa seenaknya sendiri menentukan harga
pasaran, baik itu menurunkan ataupun menaikkan harga. Apabila salah satu produsen berusaha untuk
merusak harga pasar, maka hal itu secara otomatis akan diikuti oleh produsen lainnya. Akan tetapi, para
produsen tetap tidak bisa menaikkan harga produk. Sebab, jika ada yang nekat menaikkan harga namun
kompetitor tetap mempertahankan harga sebelumnya, maka perusahaan tadi akan mengalami kerugian.

3. Persaingan Produsen Tidak Berdasar Pada Harga


Di dalam pasar persaingan monopolistik, produsen atau penjual cenderung tidak bisa mempermainkan
harga di pasaran. Kecuali ada suatu konsensus yang dilakukan secara bersamaan dengan produsen
lainnya. Oleh karena itu, persaingan yang terjadi di dalam sistem pasar ini lebih mengarah kepada
desain, kualitas, marketing, dan kelebihan dari masing-masing produk.

Kalaupun ada yang ingin bermain harga, misalnya saja ada produsen yang ingin menetapkan harga tinggi
untuk produk yang ditawarkannya, maka produsen tersebut harus bisa meyakinkan para konsumen
terkait kualitas dan juga keunggulan dari produk tersebut dibandingkan dengan produk serupa milik
kompetitor.

4. Kebebasan Produsen Baru Untuk Keluar dan Masuk Pasar

Semua produsen yang ada di dalam sistem pasar ini memiliki kebebasan untuk masuk dan keluar pasar.
Sebab, produk-produk yang mereka tawarkan bisa digantikan oleh produk serupa dari produsen lain
yang masih bertahan di dalam pasar tersebut. Hal itu tentu tidak akan menyebabkan kelangkaan produk
dan menyusahkan konsumen yang ingin mencari produk tersebut.

Sementara untuk produsen baru, mereka tidak perlu memiliki sejumlah modal yang besar untuk dapat
bergabung dan bersaing dalam memperebutkan pangsa pasar. Asalkan produk yang ditawarkan memiliki
harga yang terjangkau dan berkualitas baik serta dapat dipertanggungjawabkan. Dengan begitu,
konsumen yang ada di dalam pasar akan menerima kehadiran produsen baru itu.

5. Perkembangan Teknologi dan Inovasi

Karena adanya persaingan yang ketat dan banyaknya kompetitor di dalamnya. Maka tiap produsen atau
penjual dituntut untuk dapat terus memberikan sebuah inovasi terhadap produk yang mereka tawarkan.
Hal tersebut juga menyebabkan teknologi dapat berkembang dengan cepat untuk mengimbangi inovasi
yang diinginkan oleh para produsen.

Saat sebuah produsen melakukan inovasi, makan hal itu akan mendatangkan keuntungan yang lebih
banyak dibandingkan dengan keuntungan normal saat menggunakan produk lama. Dengan adanya
pendapatan atau keuntungan yang meningkat, maka akan lebih mudah menarik produsen lain untuk
melakukan inovasi serupa atau lebih baik lagi. Oleh sebab itu, konsep inovasi dan juga teknologi tak akan
pernah putus selama ada persaingan yang ketat antara produsen satu dan lainnya.

Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Grafik permintaan yang akan dihadapi oleh produsen yang ada di dalam pasar persaingan monopolistik
lebih bersifat elastis dibandingkan dengan pasar monopoli. Akan tetapi, tingkat permintaannya tidak
sampai mencapai sifat elastis yang sempurna seperti kurva permintaan yang ada di dalam pasar
persaingan sempurna. Tapi, di dalam pasar persaingan monopolistik, kamu akan memperoleh beberapa
keuntungan yang tidak bisa didapatkan di jenis pasar lain. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

a. Memaksimalkan Keuntungan Dalam Jangka Pendek

Permintaan yang ada dihadapi oleh semua produsen yang ada di dalam pasar persaingan monopolistik
mayoritas berasal dari keseluruhan permintaan konsumen atau pasar. Keuntungan yang maksimal dapat
diperoleh jika produsen terus memproduksi barang-barang yang disediakan hingga pada tingkat
tercapainya MC sama dengan MR. Dalam hal itu, perusahaan atau produsen akan memperoleh
keuntungan di atas rata-rata dalam jangka waktu yang pendek.

b. Memaksimalkan Keuntungan Jangka Panjang

Dengan adanya keuntungan yang melebihi batas rata-rata akan menyebabkan perkembangan produsen
di dalam pasar. Sehingga setiap produsen yang ada di dalam pasar harus siap menghadapi permintaan
yang semakin sedikit di berbagai tingkatan harga. Jadi, keuntungan yang akan diperoleh juga semakin
menurun ke tingkat normal.

Terdapat Ketidakefisienan di Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Ada dua penyebab mengapa ketidakefisienan muncul di dalam pasar persaingan monopolistik ini.
Pertama yaitu karena harga jual yang lebih besar dibandingkan dengan biaya marginal. Kemudian yang
kedua adalah kapasitas yang terlalu berlebih. Jika perusahaan mengalami kerugian minimum, maka
mereka akan keluar dari pasar tersebut.

Sehingga jumlah produsen atau penjual yang ada di dalam pasar akan semakin berkurang dan jumlah
permintaan yang didapatkan oleh produsen yang masih ada akan semakin meningkat. Dengan keluarnya
produsen-produsen tadi dari pasar, maka hal itu akan terus berlangsung sampai produsen memperoleh
keuntungan yang normal.

Dalam situasi seperti ini, tidak akan ada lagi produsen yang masuk ke dalam pasar dan tidak ada lagi
perusahaan yang keluar dari pasar. Itulah yang disebut dengan keseimbangan jangka panjang
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik.

Pasar Monopolistik – Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu jenis pasar persaingan tidak
sempurna. Sistem pasar monopolistik ini dikembangkan karena tidak adanya kepuasan pada analisis
model persaingan pasar sempurna atau pasar monopoli. Akan tetapi, jika kita lihat dari struktur pasar
monopolistik, maka sistem tersebut lebih mendekati pada pasar persaingan sempurna. Namun para
produsen akan lebih berpartisipasi di dalam jenis pasar tersebut untuk menghasilkan sebuah produk
yang berbeda dan mempunyai karakteristik sendiri.

Pasar monopolistik adalah sebuah pasar yang memiliki banyak konsumen yang dapat menghasilkan
suatu komoditas yang berbeda-beda. Jenis pasar ini juga seringkali disebut sebagai pasar yang memiliki
banyak penjual yang hanya menawarkan satu jenis produk namun dengan kualitas, bentuk, dan ukuran
produk yang berbeda. Di dalam pasar monopolistik, para konsumen akan merasakan adanya sebuah
perbedaan dari ciri khas pada setiap produk yang ditawarkan oleh satu produsen dengan produsen
lainnya.

Dengan adanya perbedaan pada setiap produk yang ditawarkan, itu akan mencerminkan perbedaan
yang sesungguhnya diantara produk-produk yang akan dibeli. Tapi juga mungkin saja, perbedaan yang
tercipta hanyalah persepsi dari masing-masing konsumen saja. Dimana produk yang ditawarkan oleh
berbagai produsen yang ada di pasar memang berbeda. Misalnya saja, perbedaan suatu produk bisa kita
lihat dari bentuk kemasan atau fisiknya. Mulai dari perbedaan bentuk, ukuran, fungsi, dan juga kualitas
produk. selain itu, perbedaan tiap produk juga bisa kita lihat dari merek, logo, dan juga kemasannya.

Kemudian untuk melihat lebih jelas lagi terkait perbedaan produk, bisa kita lihat dari jangka waktu kredit
penjualan produk tersebut, kemudahan dalam mengaksesnya, ketersediaan komoditas, lokasi untuk
mendapatkan komunitas, layanan after sales, dan lain sebagainya. Adapun contoh dari produk yang
dijual di pasar monopolistik yang bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu alat kosmetik,
pakaian, obat-obatan, tempat makan, dan masih banyak lagi.

Daftar Isi

Pengertian Pasar Monopolistik

Ciri ciri Pasar Monopolistik

1. Memiliki Jumlah Produsen atau Penjual yang Sangat Banyak

2. Diferensiasi Produk

3. Persaingan Produsen Tidak Berdasar Pada Harga

4. Kebebasan Produsen Baru Untuk Keluar dan Masuk Pasar


5. Perkembangan Teknologi dan Inovasi

Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

a. Memaksimalkan Keuntungan Dalam Jangka Pendek

b. Memaksimalkan Keuntungan Jangka Panjang

Terdapat Ketidakefisienan di Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Kelebihan dan Kekurangan Persaingan Monopolistik

Kelebihan Pasar Persaingan Monopolistik yaitu:

Kekurangan Pasar Monopolistik

Faktor Pasar Monopoli

1. Memiliki Sumber Daya

2. Skala Ekonomis

3. Pendapatan Hak Monopoli dari Pemerintah

Contoh Pasar Monopolistik

a. Pabrik Rokok

b. Pabrik Sepeda Motor

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Kategori Ilmu Ekonomi

Materi Terkait

Pengertian Pasar Monopolistik

Di dalam pasar monopolistik, ada banyak sekali penjual yang menawarkan dagangan yang homogen
atau serupa. Tapi produk yang dijual dibedakan dengan kualitas, bentuk, dan juga ukurannya serta
semua penjual yang ada harus bersaing dengan maksimal. Produk yang dijual di dalam pasar ini
mempunyai kualitas, harga dan juga ukuran yang berbeda-beda meski dalam satu jenis produk.
Penentuan harga yang tetap biasanya akan ditentukan langsung oleh penjual. Sehingga tidak
menggunakan mekanisme pasar.

Pasar monopolistik pada dasarnya merupakan sebuah pasar yang ada di antara dua jenis pasar yang
cukup ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Oleh sebab itu, pasar jenis ini
masing mengandung unsur-unsur atau sifat yang berasal dari pasar persaingan monopoli dan juga pasar
persaingan sempurna. Dengan kata lain, pasar persaingan monopolistik dapat diartikan sebagai sebuah
pasar yang mana memiliki banyak penjual atau produsen yang memproduksi produk yang beragam.

Beli Buku di Gramedia

Ciri ciri Pasar Monopolistik

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri pasar monopolistik yang perlu kamu pahami:

1. Memiliki Jumlah Produsen atau Penjual yang Sangat Banyak

Produsen yang ada di dalam pasar monopolistik sangatlah beragam dan berjumlah banyak. Sehingga
tiap penjual atau produsen harus merasa puas dengan pembagian pasar ataupun market share yang
relatif kecil. Tak hanya itu saja, penjual yang ada di dalam pasar monopolistik tidak mempunyai
kekuasaan secara penuh untuk menentukan harga di pasaran.

Hal tersebut berkaitan dengan jumlah penjual yang cukup banyak. Sehingga muncul berbagai kesulitan
terkait koordinasi antar produsen atau penjual. Jadi kolusi harga hampir tidak bisa dilakukan. Setiap
pemilik usaha harus selalu aktif mencari target pasarnya sendiri.

2. Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk yang dimaksud disini adalah produk yang serupa mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda. Kita bisa melihat perbedaan tersebut dari bentuk, ukuran, corak, kualitas, dan lainnya.
Setiap produsen akan memberikan ciri khas dan sentuhan khusus pada produk yang dihasilkan. Seperti
halnya pabrikan apparel dan juga alat-alat olahraga seperti Nike, Adidas, Fila, Skechers, dan juga Puma
mempunyai produk yang serupa. Dimana semua perusahaan tersebut mengeluarkan jenis sepatu yang
sama. Tapi produk yang mereka hasilkan memiliki karakteristik dan ciri masing-masing.

Oleh karena itu, setiap perusahaan atau produsen tidak bisa seenaknya sendiri menentukan harga
pasaran, baik itu menurunkan ataupun menaikkan harga. Apabila salah satu produsen berusaha untuk
merusak harga pasar, maka hal itu secara otomatis akan diikuti oleh produsen lainnya. Akan tetapi, para
produsen tetap tidak bisa menaikkan harga produk. Sebab, jika ada yang nekat menaikkan harga namun
kompetitor tetap mempertahankan harga sebelumnya, maka perusahaan tadi akan mengalami kerugian.

3. Persaingan Produsen Tidak Berdasar Pada Harga

Di dalam pasar persaingan monopolistik, produsen atau penjual cenderung tidak bisa mempermainkan
harga di pasaran. Kecuali ada suatu konsensus yang dilakukan secara bersamaan dengan produsen
lainnya. Oleh karena itu, persaingan yang terjadi di dalam sistem pasar ini lebih mengarah kepada
desain, kualitas, marketing, dan kelebihan dari masing-masing produk.

Kalaupun ada yang ingin bermain harga, misalnya saja ada produsen yang ingin menetapkan harga tinggi
untuk produk yang ditawarkannya, maka produsen tersebut harus bisa meyakinkan para konsumen
terkait kualitas dan juga keunggulan dari produk tersebut dibandingkan dengan produk serupa milik
kompetitor.

4. Kebebasan Produsen Baru Untuk Keluar dan Masuk Pasar

Semua produsen yang ada di dalam sistem pasar ini memiliki kebebasan untuk masuk dan keluar pasar.
Sebab, produk-produk yang mereka tawarkan bisa digantikan oleh produk serupa dari produsen lain
yang masih bertahan di dalam pasar tersebut. Hal itu tentu tidak akan menyebabkan kelangkaan produk
dan menyusahkan konsumen yang ingin mencari produk tersebut.

Sementara untuk produsen baru, mereka tidak perlu memiliki sejumlah modal yang besar untuk dapat
bergabung dan bersaing dalam memperebutkan pangsa pasar. Asalkan produk yang ditawarkan memiliki
harga yang terjangkau dan berkualitas baik serta dapat dipertanggungjawabkan. Dengan begitu,
konsumen yang ada di dalam pasar akan menerima kehadiran produsen baru itu.
5. Perkembangan Teknologi dan Inovasi

Karena adanya persaingan yang ketat dan banyaknya kompetitor di dalamnya. Maka tiap produsen atau
penjual dituntut untuk dapat terus memberikan sebuah inovasi terhadap produk yang mereka tawarkan.
Hal tersebut juga menyebabkan teknologi dapat berkembang dengan cepat untuk mengimbangi inovasi
yang diinginkan oleh para produsen.

Saat sebuah produsen melakukan inovasi, makan hal itu akan mendatangkan keuntungan yang lebih
banyak dibandingkan dengan keuntungan normal saat menggunakan produk lama. Dengan adanya
pendapatan atau keuntungan yang meningkat, maka akan lebih mudah menarik produsen lain untuk
melakukan inovasi serupa atau lebih baik lagi. Oleh sebab itu, konsep inovasi dan juga teknologi tak akan
pernah putus selama ada persaingan yang ketat antara produsen satu dan lainnya.

Beli Buku di Gramedia


Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Grafik permintaan yang akan dihadapi oleh produsen yang ada di dalam pasar persaingan monopolistik
lebih bersifat elastis dibandingkan dengan pasar monopoli. Akan tetapi, tingkat permintaannya tidak
sampai mencapai sifat elastis yang sempurna seperti kurva permintaan yang ada di dalam pasar
persaingan sempurna. Tapi, di dalam pasar persaingan monopolistik, kamu akan memperoleh beberapa
keuntungan yang tidak bisa didapatkan di jenis pasar lain. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

a. Memaksimalkan Keuntungan Dalam Jangka Pendek

Permintaan yang ada dihadapi oleh semua produsen yang ada di dalam pasar persaingan monopolistik
mayoritas berasal dari keseluruhan permintaan konsumen atau pasar. Keuntungan yang maksimal dapat
diperoleh jika produsen terus memproduksi barang-barang yang disediakan hingga pada tingkat
tercapainya MC sama dengan MR. Dalam hal itu, perusahaan atau produsen akan memperoleh
keuntungan di atas rata-rata dalam jangka waktu yang pendek.

b. Memaksimalkan Keuntungan Jangka Panjang

Dengan adanya keuntungan yang melebihi batas rata-rata akan menyebabkan perkembangan produsen
di dalam pasar. Sehingga setiap produsen yang ada di dalam pasar harus siap menghadapi permintaan
yang semakin sedikit di berbagai tingkatan harga. Jadi, keuntungan yang akan diperoleh juga semakin
menurun ke tingkat normal.

Terdapat Ketidakefisienan di Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Ada dua penyebab mengapa ketidakefisienan muncul di dalam pasar persaingan monopolistik ini.
Pertama yaitu karena harga jual yang lebih besar dibandingkan dengan biaya marginal. Kemudian yang
kedua adalah kapasitas yang terlalu berlebih. Jika perusahaan mengalami kerugian minimum, maka
mereka akan keluar dari pasar tersebut.

Sehingga jumlah produsen atau penjual yang ada di dalam pasar akan semakin berkurang dan jumlah
permintaan yang didapatkan oleh produsen yang masih ada akan semakin meningkat. Dengan keluarnya
produsen-produsen tadi dari pasar, maka hal itu akan terus berlangsung sampai produsen memperoleh
keuntungan yang normal.
Dalam situasi seperti ini, tidak akan ada lagi produsen yang masuk ke dalam pasar dan tidak ada lagi
perusahaan yang keluar dari pasar. Itulah yang disebut dengan keseimbangan jangka panjang
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik.

Beli Buku di Gramedia

Kelebihan dan Kekurangan Persaingan Monopolistik

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari pasar persaingan monopolistik yang perlu
kamu pahami.

Kelebihan Pasar Persaingan Monopolistik yaitu:


a. Banyaknya perusahaan di dalam pasar akan memberikan keuntungan tersendiri untuk para konsumen
dalam memilih barang atau produk yang terbaik bagi mereka.

b. Adanya kebebasan untuk keluar dan masuk untuk para produsen. Sehingga hal itu akan mendorong
para produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam setiap produk yang mereka tawarkan.

c. Terdapat diferensiasi produk yang bisa mendorong para konsumen untuk lebih teliti dalam memilih
produk yang nantinya akan dibeli dan bisa membuat setiap konsumen bisa lebih selektif terhadap
produk yang akan dipilih.

d. Pasar tersebut relatif cukup mudah kita jumpai karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari ada di
dalam pasar monopolistik.

Kekurangan Pasar Monopolistik

a. Pasar persaingan monopolistik memiliki tingkat persaingan yang cukup tinggi, baik dalam hal harga,
kualitas, maupun layanan. Sehingga para produsen yang tidak mempunyai modal dan pengalaman yang
cukup, akan lebih cepat keluar dari pasar itu.

b. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk dapat masuk ke dalam pasar tersebut. Sebab, para pemilik
usaha yang ada di dalamnya mempunyai skala ekonomi yang tinggi.

c. Pasar ini bisa mendorong berbagai perusahaan untuk selalu memberikan inovasi. Sehingga hal itu
akan meningkatkan biaya produksi yang nantinya berimbas kepada harga produk yang harus dibayar
oleh para konsumen.

Faktor Pasar Monopoli

Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pasar monopoli, antara lain:

1. Memiliki Sumber Daya

Sumber perusahaan bisa memonopoli pasar karena kepemilikan sumber daya yang unik dan juga
istimewa tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya. Untuk pemicu perekonomian monopoli yaitu adanya
suatu perusahaan yang berkuasa, baik itu semua bahan mentah yang ada ataupun sebagian besar saja.

2. Skala Ekonomis

Perusahaan akan memperoleh keuntungan dalam tingkat maksimum apabila tingkat produksi yang ada
di dalam perusahaan tersebut cukup besar. Sebab, saat sebuah perusahaan mencapai situasi dimana
biaya produksi minimum, maka jumlah produksi hampir sama dengan permintaan yang ada di dalam
pasar.

Hal itu bisa memberikan dampak dalam penurunan harga produk jika produksinya semakin tinggi dan
berada di tingkat produksi yang tinggi juga. Kemudian untuk harga yang dibuat serendah mungkin,
sehingga perusahaan yang baru bergabung tidak akan bisa masuk dan bersaing dengan perusahaan lain
yang sudah berkembang terlebih dulu. Itulah yang bisa memicu munculnya pasar monopoli.

3. Pendapatan Hak Monopoli dari Pemerintah

Peraturan yang dibuat oleh pemerintah juga dapat menciptakan kekuatan monopoli. Contohnya tentang
peraturan hak cipta dan juga hak paten.

Hak cipta dan hak paten adalah jaminan hukum yang bermanfaat untuk menghindari adanya
penjiplakan. Sebuah usaha untuk mengembangkan jenis teknologi guna bisa menciptakan produk baru
akan memberikan keuntungan untuk perusahaan itu sendiri. Sehingga teknologi tersebut dilarang dan
pihak pemerintah memberi sanksi ataupun hukuman kepada perusahaan yang melakukan plagiat atau
penjiplakan tersebut.

Contoh Pasar Monopolistik

Berikut ini adalah contoh dari pasar persaingan monopolistik yang penting untuk diketahui:

a. Pabrik Rokok

Pabrik rokok seperti Djarum, Gudang Garam, Dji Sam Soe, dan lainnya, sama-sama memproduksi rokok.
Tapi setiap perusahaan mempunyai ciri khasnya masing-masing. Bahkan, harga yang dipatok oleh
masing-masing perusahaan juga berbeda-beda. Tidak ada standar yang bisa menentukan bahwa harga
dari produk tersebut harus sama atau seragam.

Selain itu, setiap perusahaan mempunyai kuasa untuk mempengaruhi pasar menggunakan produk yang
dimiliki. Akan tetapi, mereka tidak bisa memberikan pengaruh harga kepada keseluruhan harga pasar
ataupun harga yang ditetapkan oleh pesaingnya. Adapun perbedaan lain yang dapat kita lihat dari
semua contoh produk dari pabrikan diatas adalah mengenai racikan rokok, tampilan desain kemasan,
dan juga varian rasa yang disediakan. Kemudian, jumlah batang rokok yang ada di dalam kemasan juga
bergantung dari masing-masing pabrik.

b. Pabrik Sepeda Motor

Contoh selanjutnya dari pasar persaingan monopolistik yang ada di Indonesia adalah pabrik sepeda
motor Honda ataupun Yamaha. Dimana motor keluaran Honda selalu dianggap lebih irit dibandingkan
dengan sepeda motor merk lainnya. Sementara motor keluaran Yamaha dinilai lebih mempunyai tenaga
yang unggul dibandingkan dengan sepeda motor lain.

Hal itu adalah salah satu contoh yang ada di pasar persaingan monopolistik. Dimana kedua brand
tersebut sama-sama memproduksi sepeda motor. Akan tetapi, keduanya mempunyai karakteristik yang
cukup berbeda.

Demikian pembahasan mengenai pasar monopolistik beserta ciri-ciri dan contohnya. Dimana dari
penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pasar monopolistik merupakan suatu pasar yang
dikembangkan karena tidak adanya kepuasan dalam pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.
Dengan kata lain, pasar monopolistik adalah gabungan dari pasar persaingan sempurna dan pasar
monopoli.

Anda mungkin juga menyukai