Anda di halaman 1dari 8

PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO

NAMA : ANGGI RIZKY AULIA

RUANG : K.403
Pasar Monopolistik

A. Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar persaingan monopolistik dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana


terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak
(differentiated product). Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar
yang berada diantara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan
monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsur sifat-sifat pasar monopoli,
dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna.

B. Ciri-Ciri Persaingan Monopolistik

• Terdapat banyak penjual (produsen)


Seperti halnya pada pasar persaingan sempurna, dalam pasar persaingan
monopolistic terdapat banyak produsen. Pada umumnya produsen dalam pasar
persaingan monopolistik mempunyai ukuran yang relatif sama. Kondisi ini
menyebabkan produksi dari setiap produsen jumlahnya relatif kecil dibandingkan
dengan jumlah produksi dalam keseluruhan pasar (industri).

• Karakteristik barangnya berbeda


Meskipun jumlah produsennya banyak, seperti dalam pasar persaingan
sempurna, tetapi dalam hal produk yang dihasilkan tidak homogen (berbeda). Dalam
pasar persaingan monopolistik, setiap produsen menghasilkan produk yang berbeda
(differentiated product) atau terdapat diferensiasi produk. Diferensiasi produk tersebut
dapat berupa diferensiasi fisik, misalnya kemasan, bentuk, dan desain maupun
diferensiasi kualitas. Adanya diferensiasi produk ini menyebabkan produk yang
dihasilkan akan menjadi daya tarik bagi konsumen untuk memilih suatu produk
tertentu. Dalam hal ini produk yang dihasilkan bukan merupakan produk yang bersifat
substitusi sempurna (perfect substitute) tetapi substitusi dekat (close substitute).

• Penjual mempunyai sedikit kemampuan mempengaruhi harga


Produsen dalam pasar persaingan monopolistik mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi harga, meskipun tidak sebesar pada pasar monopoli. Kemampuan ini
sebagai akibat adanya diferensiasi produk yang menyebabkan konsumen lebih memilih
pada suatu produk tertentu, meskipun harganya sudah mengalami kenaikan. Sebaliknya
produsen yang menurunkan harga tidak dapat dengan mudah menaikkan penjualan
produknya.

• Penjual relatif mudah untuk masuk kedalam pasar dan keluar dari pasar
Laba yang dinikmati oleh produsen dalam pasar persaingan monopolistik
menarik perhatian produsen lain untuk memasuki pasar. Namun demikian, jika
produsen tidak mampu bertahan dalam menghadapi persaingan maka akibatnya harus
keluar untuk menghindari kerugian yang semakin besar.
• Persaingan dalam promosi penjualan sangat aktif
Produsen dalam pasar persaingan monopolistik harus aktif melakukan promosi.
Hal ini dilakukan untuk menarik konsumen sebagai akibat adanya diferensiasi produk
yang dihasilkan masing- masing produsen. Tujuan promosi yang dilakukan produsen
adalah untuk memberikan informasi agar konsumen lebih mengenal produk yang
ditawarkan sehingga akan mempengaruhi citarasa terhadap produk tersebut,
menekankan kualitas suatu produk agar konsumen mengetahui bahwa produk tersebut
berkualitas sangat baik dan memelihara hubungan baik dengan konsumen.

C. Jenis Permintaan Dalam Persaingan Monopolistik

Dalam pasar persaingan monopolistic terdapat 2 macam permintaan, yaitu


permintaan yang dihadapi produsen, atau disebut permintaan konvensional (Dk), dan
permintaan yang dihadapi industry, atau disebut permintaan proporsional (Dp). Kurva
kedua permintaan tersebut berlereng negative, sebagai akibat adanya kemampuan
produsen dalam mempengaruhi harga. Namun demikian kurva kedua perminaan
tersebut mempunyai kemiringan yang berbeda. Kurva permintaan konvensional lebih
datar daripada kurva permintaan proporsional. Hal ni menunjukkan bahwa kurva
permintaan konvensional lebih elastic daripada kurva permintaan proporsional.
Kurva permintaan konvensional merupakan permintaan yang diharapkan oleh
produsen apabila ia menurunkan harganya dengan anggapan tidak ada produsen lain
yang ikut menurunkan harga atau tidak ada produsen lain yang memasuki pasar,
sedangkan kurva permintaan proporsional merupakan penjualan actual yang dapat
dicapai sebagai akibat dari penurunan harga.

D. Keseimbangan Dalam Pasar Monopolistik

Kurva permintaaan yang dihadapi oleh firma dalam persaingan monopolistik


adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli tetapi elastisitasnya tidak sampai
mencapai elastis sempurna(kurva permintaan adalah sejajar sumbu datar), yaitu kurva
permintaan yang dihadapi suatu firma dalam persaingan sempurna. Maka pada
hakekatnya kurva permintaan keatas barang produksi firma dalam persaingan
monopolistik adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan
bukan turun dengan curam).
Kurva permintaan yang bersifat seperti ini berarti:

1. Apabila firma menaikkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat
berkurang.
2. Apabila fima menurunkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat
bertambah.

Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistik tidak bersifat


elastis sempurna, kurva hasil penjualan marginal (MR) tidak berimpit dengan kurva
permintaan. Dalam persaingan monopolistik kurva MR adalah sama dengan seperti
yang terdapat dalam monopoli, yaitu kurva tesebut terletak dibawah kurva permintaan.

 KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK

Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit, dan sebagai
akibatnya kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan, keseimbangan yang
dicapai suatu firma dalam pasar persaingan monopolistis. Dalam persaingan
monopolistis, permintaan yang dihadapi firma adalah sebagian dari keseluruhan
permintaan pasar.

 KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG

Dalam persaingan monopolistik tidak terdapat hambatan kepada firma-firma baru.


Maka keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam
jumlah firma di pasar. Sebagai akibatnya setiap firma akan menghadapi permintaan
yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti kemasukan firma baru
akan menggeser kurva permintaan DD (dan tentunya juga kurva hasil penjualan
marginal MR) kesebelah kiri. Kemasukan firma baru dan penggeseran kurva DD dan MR
ke kiri, akan terus berlangsung sehingga firma hanya memperoleh keuntungan normal
saja. Dengan demikian, seperti halnya dengan firma dalam pasar persaingan sempurna,
dalam persaingan monopolistik setiap firma hanya mendapat keuntungan normal
didalam jangka panjang.
Corak kegiatan firma dalam persaingan monopolistik ketika mendapat keuntungan
normal adalah berbeda dengan corak kegiatan firma dalam persaingan sempurna yang
juga memperoleh untung yang normal. Perbedaan itu adalah 1. Harga dan ongkos
produksi dipasar persaingan monopolistik lebih tinggi. 2. Kegitan memproduksi di
pasar persaingan monopolistis belum mencapai tingkat yang optimal (mencapai tingkat
dimana ongkos produksi perunit adalah paling rendah).

E. Penilaian Keatas Pasar Persaingan Monopolistis

Didalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi penilaian keatas akibat-
akibat persaingan monopolistik kepada pengunaan sumber-sumber daya, dorongan
untuk mengembangkan tekhnologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi
pendapatan. Salah satu kegiatan peting yang dilakukan oleh perusahaan monopolistis
adalah melakukan promosi penjualan secara iklan. Kebaikan dan keburukan dari
kegiatan ini akan dinilai dalam bagian berikut.

1. Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber Daya

Untuk menilai sampai dimana efisiensi pasar persaingan monopolistik didalam


mengalokasikan sumber-sumber daya, akan dibuat suatu perbandingan dengan
efisiensi perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Walaupun perusahaan
persaingan sempurna dan perusahaan monopolistik sama-sama mendapat keuntungan
normal, tetapi dalam perusahaan monopolistik ongkos produksi per unit lebih tinggi,
harga barang lebih tinggi, dan jumlah produksi lebih rendah (sehingga menyebabkan
kapasitas memproduksi yang digunakan adalah dibawah tingkat yang optimal).

2. Efisiensi dan Diferensiasi Produk

Barang yang diproduksikan secara efisien sehngga dapat dijual dengan harga
murah maupun harga yang lebih mahal tetapi masyarakat dapat menentukan barang
yang akan dikonsumsinya dari pilihan jenis barang yang lebih banyak, semua itu
tergatung pada value judgement masyarakat tersebut. Sekiranya mereka lebih
menyukai harga yang murah, maka kekurangan pilihan tidak dipandang sebagai suatu
yang merugikan. Sebaliknya, apabila masyarakat menginginkan pilihan barang yang
lebih banyak, sehingga dapat dibuat pilihan yang lebih tepat, harga yang lebih tinggi
tidaklah terlalu merisaukan mereka.

3. Perkembangan Tekhnologi dan Inovasi

Pada umumnya ahli ekonomi berpendapat bahwa bentuk pasar tersebut


memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan perkembangan
teknologi. Keuntungan yang melebihi normal didalam jangka pendek dapat mendorong
kepada kegiatan mengembangkan teknologi tetapi dorongan tersebut adalah sangat
lemah karena perusahaan-perusahaan menyadari bahwa keuntungan yang diperoleh
dari mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi tidak dapat bertahan dalam
waktu yang lama. Keuntungan melebihi normal yang diperoleh akan mendorong firma-
firma lain untuk masuk ke industri tersebut, dan ini terus berlangsung sehingga
keuntungan melebihi normal tidak ada lagi. Maka dalam waktu yang singkat
keuntungan yang diperoleh dari perkembangan teknologi dan melakukan inovasi tidak
dapat lagi dinikmati.

4. Distribusi Pendapatan

Persaingan monopolistik mengakibatkan corak distribusi pendaptan yang sama


sifatnya seperti yang biasanya terdapat dalam persaingan sempurna, yaitu distribusi
pendapatan adalah seimbang. Karena tidak terdapat keuntungan yang berlebih-lebihan
dalam jangka panjang, maka pengusaha dan pemilik modal tidak memperoleh
pendapatan yang berlebih-lebihan. Disamping itu dalam pasar terdapat banyak
perusahaan, dan ini berarti keuntungan normal yang diperoleh akan dibagikan kepada
jumlah pemilik modal dan pengusaha yang banyak jumlahnya. Berdasarkan
kecenderungan ini ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar monopolistik
menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata.

F. Persaingan Bukan Harga

Persaingan bukan harga pada hakekatnya mengandung arti usaha-usaha diluar


perubahan harga yang dilakukan oleh firma untuk menarik lebih banyak pembeli ke
atas barang yang diproduksikannya. Persaingan bukan-harga bertujuan untuk
menggeser kurva permintaan ke kanan, pergeseran itu berarti pada setiap tingkat
harga, jumlah barang yang diminta menjadi bertambah banyak.

Persaingan bukan-harga dapat dibedakan menjadi dua jenis :

 Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang yang sejenis tetapi berbeda


berbeda coraknya dengan produksi firma-firma lainnya
 iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan.

Di dalam persaingan monopolistis dan oligopoli, persaingan bukan-harga sangat


aktif dilakukan. Untuk monopoli alasannya yaitu : karena firma monopoli tidak memiliki
saingan. Dalam persaingan sempurna, persaingan bukan-harga tidak di lakukan karena
barang yang diproduksi firma-firma adalah serupa atau identical. Sehingga para
pembeli tidak dapat mengetahui manakah barang yang dihasilkan oleh firma yang
menjalankan persaingan bukan-harga.

 Diferensiasi Produk

Setiap firma dalam persaingan monopolistis akan berusaha untuk


memproduksikan barang yang mempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat dibedakan
dengan jelas dari produksi firma-firma lainnya. Maka di dalam pasar akan terdapat
berbagai barang yang dihasilkan suatu industri yang mempunyai corak, mutu, desain,
mode dan merk yang berbeda-beda. Terapatnya berbagai variasi dari suatu jenis
barang adalah sifat istimewa dari pasar persaingan monopolistis yang tidak terdapat
dalam pasar persaingan sempurna.
Kepada setiap firma barang yang berbeda-beda sifatnya tersebut akan menjadi
daya penarik khusus ke atas barang yang di produksikannya.Segolongan konsumen
tertentu akan lebih suka membeli barangnya (walaupun harganya lebih mahal)
dibandingkan dengan barang-barang yang sejenis yang dihasilkan produsen-produsen
lainnya. Dengan demikian diferasiasi produksi dapat menciptakan suatu bentuk
kekuasaan monopoli.

 Promosi Penjualan Melalui Iklan

Didalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan mempersiapkan dan


membuat iklan adalah suatu bagian penting dari usaha untuk memasarkan hasil
produksinya. Tujuan perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan pengiklanan adalah
sebagai berikut :
a. Untuk memberikan penerangan kepada konsumen-konsumen mengenai barang
yang diproduksikannya.
b. Untuk menekankan bahwa barang yang dihasilkannya adalah merupakan barang
yang sangat baik.
c. Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen.
d. Dari ketiga jenis iklan ini yang biasa di gunakan dalam pasar pesaingan
monopolistik adalah jenis iklan pertama dan kedua. Iklan pertama digunakan
pada waktu firma memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru.
Sedangkan iklan jenis kedua digunakan untuk mempertahankan kedudukannya
di pasar.

G. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik

Kelebihan pasar monopolistik:

o Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk


dapat memilih produk yang terbaik baginya.
o Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu
melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
o Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan
produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap
produk yang dipilihnya.
o Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar
kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
Kekurangan pasar monopolistik :

o Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,
kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
o Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik,
karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
o Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan
meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang
harus dibayar oleh konsumen.

Anda mungkin juga menyukai