Anda di halaman 1dari 13

Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

PERTEMUAN 2:
FORECASTING BUDGET

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini Anda harus mampu:
2.1. Menjelaskan mengenai forecasting budget.
2.2. Menjelaskan mengenai operating budget.
2.3. Menjelaskan mengenai financial budget.

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 2.1:
Forecasting Budget

1. PENGERTIAN FORECASTING BUDGET


Sebelum membahas tentang forecasting budget, terlebih dahulu kita
bahas tentang perbedaan budgeting dengan forecasting. Budgeting merupakan
perencanaan perusahaan selama satu periode yang terdiri atas program-
program kegiatan yang diukur dengan satuan moneter (uang). Sedangkan,
forecasting budget atau budget penaksiran adalah budget yang berisi taksiran-
taksiran tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu
yang akan datang, serta berisi taksiran-taksiran tentang keadaan atau posisi
financial perusahaan pada suatu saat yang akan datang.
Dilihat dari segi bidangnya anggaran terdiri atas operating budget dan
financial budget. Kedua anggaran ini apabila dipadukan menjadi anggaran
induk (master budget). Anggaran induk yang mengonsolidasi rencana secara
keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek biasanya disusun atas dasar
tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulanan dan
anggaran triwulanan dipecah lagi menjadi anggaran bulanan.
Dari pengertian tersebut forecasting budget terdiri dari dua kelompok
budget, yaitu:

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 15


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

a. Operating budget
Operating budget adalah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang
kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan
datang.
b. Financial budget
Financial budget adalah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang
keadaan atau posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan
datang.
Dari pengertian tersebut bahwa budget mempunyai empat unsur, yakni:
a. Rencana
b. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan
c. Dinyatakan dalam satuan moneter (uang)
d. Jangka waktu tertentu yang akan datang
Faktor-faktor yang mempengaruhi jangka waktu budget:
a. Luas pasar
b. Posisi perusahaan
c. Jenis produk
d. Tersedianya data dan informasi
e. Keadaan perekonomian
Kegunaan budget:
a. Sebagai pedoman kerja
b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja
c. Sebagai alat pengawasan kerja

Tujuan Pembelajaran 2.2:


Operating Budget

2. PENGERTIAN OPERATING BUDGET


Operating budget merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan
selama periode tertentu yang akan datang. Pada dasarnya kegiatan-kegiatan
perusahaan selama periode tertentu itu meliputi dua sektor, yaitu:

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 16


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

a. Sektor Penghasilan (Revenue)


Adalah pertambahan aktiva perusahaan yang mengakibatkan
bertambahnya modal sendiri, tetapi bukan karena penambahan setoran
modal baru dari pemiliknya, dan bukan pula merupakan pertambahan aktiva
perusahaan yang disebabkan karena bertambahnya utang.
Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha utama perusahaan,
penghasilan dapat dibedakan menjadi dua sub sektor, yaitu:
1) Sub Sektor Penghasilan Utama (Operating Revenues)
Adalah penghasilan yang diterima perusahaan, yang berasal dan
berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan.
2) Sub Sektor Penghasilan Bukan Utama (Non Operating Revenues)
Adalah penghasilan yang diterima perusahaan, yang tidak berasal
dan tidak berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan, melainkan
dari usaha sampingan perusahaan.
b. Sektor Biaya (Expenses)
Adalah pengurangan aktiva perusahaan yang mengakibatkan
berkurangnya modal sendiri, tetapi bukan karena pengurangan
(pengambilan) modal oleh para pemiliknya, dan bukan pula merupakan
pengurangan aktiva perusahaan yang disebabkan karena berkurangnya
utang.
Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha utama perusahaan,
biaya dapat dibedakan menjadi dua sub sektor, yaitu:
1) Sub Sektor Biaya Utama (Operating Expenses)
Adalah biaya yang menjadi beban tanggungan perusahaan, yang
berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan.
2) Sub Sektor Biaya Bukan Utama (Non Operating Expenses)
Adalah biaya yang menjadi beban tanggungan perusahaan, yang
tidak berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan.
Berdasarkan kelengkapan isinya, Income Statement Budget dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 17


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

a. Master Income Statement Budget (Budget Induk Rugi-Laba)


Adalah budget tentang penghasilan dan biaya perusahaan, yang
berisikan taksiran-taksiran secara garis besar (global) dan kurang dijabarkan
secara lebih terperinci, seperti misalnya taksiran-taksiran sementara,
taksiran-taksiran tahunan dan sebagainya.
b. Income Statement Supporting Budget (Budget Penunjang Rugi-Laba)
Adalah budget tentang penghasilan dan biaya perusahaan, yang berisi
taksiran-taksiran yang lebih terperinci.
Adapun budget-budget yang termasuk dalam Income Statement
Supporting Budget ini antara lain:
1) Budget Penjualan (Sales Budget) yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan
datang.
2) Budget Produksi yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
kegiatan-kegiatan perusahaan di bidang produksi.
3) Budget Biaya Administrasi (Administration Expenses Budget) yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya-biaya kantor
administrasi selama periode yang akan datang.
4) Budget Biaya Penjualan (Selling Expenses Budget) yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang biaya-biaya bagian penjualan serta biaya-
biaya yang berhubungan dengan kegiatan penjualan selama periode yang
akan datang.
5) Budget Penghasilan Bukan Utama (Non Operating Revenues Budget)
yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penghasilan-
penghasilan diluar usaha utama perusahaan selama periode yang akan
datang.
6) Budget Biaya Bukan Utama (Non Operating Expenses Budget) yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya-biaya yang tidak
berhubungan dengan usaha utama perusahaan selama periode yang akan
datang.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 18


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Tahapan-Tahapan Penyusunan Operating Budget


a. Alternatif pertama, besarnya penjualan ditentukan oleh besarnya produksi.
Ini berarti bahwa berapa jumlah penjualan perusahaan selama periode yang
akan datang ditentukan oleh berapa jumlah barang yang mampu diproduksi
perusahaan selama periode tersebut.
b. Alternatif kedua, besarnya produksi justru ditentukan oleh besarnya
penjualan. Ini berarti bahwa jumlah barang yang akan diproduksi
perusahaan selama periode yang akan datang ditentukan oleh berapa jumlah
barang yang mampu dijual (dipasarkan) oleh perusahaan selama periode
tersebut.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila alternatif pertama
yang terjadi, maka perusahaan harus menyusun budget unit yang akan
diproduksi lebih awal daripada budget penjualan, sebab budget penjualan akan
mengikuti apa yang direncanakan dalam budget unit yang akan diproduksi
tersebut.
Sebaliknya, apabila alternatif kedua terjadi, maka perusahaan harus
menyusun budget penjualan lebih awal daripada budget unit yang akan
diproduksi, sebab budget unit yang akan diproduksi akan mengikuti apa yang
direncanakan dalam budget penjualan tersebut.

Tujuan Pembelajaran 2.3:


Financial Budget

3. PENGERTIAN FINANCIAL BUDGET


Financial budget merencanakan tentang posisi financial perusahaan pada
suatu saat tertentu yang akan datang. Atas dasar kelengkapan isinya, Balance
Sheet Budget dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Master Balance Sheet Budget (Budget Induk Neraca)
Adalah budget tentang posisi financial perusahaan pada suatu saat
tertentu yang akan datang yang berisi taksiran-taksiran secara garis besar
(global) dan kurang dijabarkan secara lebih terperinci.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 19


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

b. Balance Sheet Supporting Budget (Budget Penunjang Neraca)


Adalah budget tentang aktiva (harta), tentang utang dan tentang modal
sendiri yang berisikan taksiran-taksiran yang lebih terperinci.
Hubungan antara operating budget dengan financial budget dapat
dijelaskan pada Gambar 2.1. sebagai berikut:
a. Anggaran penjualan dibuat berdasarkan ramalan penjualan.
b. Anggaran beban usaha (anggaran beban penjualan) dibuat berdasarkan
anggaran penjualan.
c. Anggaran piutang dibuat berdasarkan anggaran penjualan.
d. Anggaran produk dibuat berdasarkan anggaran penjualan dan anggaran
persediaan.
e. Anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan
anggaran biaya overhead pabrik dibuat berdasarkan anggaran produk.
f. Anggaran laba rugi dibuat berdasarkan anggaran penjualan, anggaran beban
usaha, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung,
dan anggaran biaya overhead pabrik.
g. Anggaran cadangan depresiasi aset tetap dibuat berdasarkan anggaran usaha
dan anggaran biaya overhead pabrik.
h. Anggaran utang dibuat berdasarkan anggaran biaya bahan baku, anggaran
biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik.
i. Anggaran modal sendiri dibuat berdasarkan anggaran laba rugi.
j. Anggaran kas dibuat berdasarkan anggaran utang, anggaran piutang,
anggaran penjualan, anggaran beban usaha, anggaran biaya bahan baku,
anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik.
k. Anggaran neraca dibuat berdasarkan anggaran kas, anggaran piutang,
anggaran persediaan, anggaran cadangan depresiasi aset tetap, dan anggaran
modal sendiri.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 20


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Gambar 2.1 Hubungan antara Operational Budget dan Financial Budget

Ramalan Penjualan Anggaran Penjualan Anggaran Beban Usaha

Anggaran Piutang

Anggaran Persediaan Anggaran Produk

Anggaran
Anggaran Anggaran Cadangan
Anggaran
Biaya Bahan Biaya Tenaga Depresiasi
BOP
Baku Kerja Aset
Tetap

Anggaran Laba Rugi

Anggaran Utang
Anggaran Modal Sendiri

Anggaran
Anggaran Neraca
Kas

Keterangan:
= Financial Budget
= Operating Budget

Metode Ramalan Jualan


Ramalan Jualan (Sales Forecasting) merupakan proses aktivitas
memperkirakan produk yang akan dijual di masa yang akan datang dalam
keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data yang pernah terjadi dan atau
mungkin akan terjadi.
Ramalan (forecasting) adalah proses aktivitas meramalkan suatu kejadian
yang mungkin terjadi di masa yang akan datang dengan cara mengkaji data

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 21


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

yang ada. Jualan (sales) artinya hasil proses menjual atau yang dijual atau hasil
penjualan. Penjualan (selling) artinya proses menjual. Menjual (sale) artinya
menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu. Ramalan jualan
berarti proses meramalkan produk yang dijual dari perusahaan tertentu dan
pada saat tertentu. Ramalan jualan merupakan faktor penting dalam
perencanaan perusahaan karena ramalan jualan menentukan anggaran jualan
dan dapat menentukan anggaran produk, anggaran biaya pabrik, anggaran
beban usaha, anggaran kas, anggaran laba rugi dan anggaran neraca.
Teknik membuat ramalan jualan dapat dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif atau gabungan keduanya.
a. Metode Kualitatif
Ramalan jualan yang dibuat secara kualitatif dapat menggunakan
metode pendapat para tenaga penjualan, metode pendapat para manager
divisi penjualan, metode pendapat eksekutif, metode pendapat para pakar,
dan metode pendapat survei konsumen.
Metode pendapat para tenaga penjualan menekankan pertimbangan
dan keahlian dari para tenaga penjual, partisipasi tingkat tinggi dari bawah
ke atas sangat ditekankan. Metode ini sering digunakan oleh perusahaan
kecil dan perusahaan yang menghasilkan sedikit produk.
Kelebihan dari metode pendapat para tenaga penjual adalah:
1) Menanamkan tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap perusahaan.
2) Ramalan dibuat oleh individu yang terdekat dengan pelanggan.
3) Rencana awalnya disetujui oleh orang yang bertanggung jawab untuk
tercapainya target penjualan.
Kekurangan metode pendapat para tenaga penjualan adalah:
1) Tenaga penjualan (pramuniaga) bisa menjadi terlalu optimis atau pesimis
(jika meramalkan target penjualan yang terlalu kecil guna melindungi diri
sendiri)
2) Perhatian yang tidak cukup mungkin ditujukan oleh variabel sebab akibat
yang luas. Para tenaga penjualan mungkin tidak memberikan perhatian
yang cukup terhadap masalah selanjutnya sehingga evaluasi potensi pasar

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 22


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

tidak layak. Kekurangan ini dapat diatasi melalui pendidikan tentang


anggaran dan motivasi.
3) Metode ini tidak terbatas pada ramalan teknis jangka pendek, tujuan
utama dalam ramalan jualan seharusnya memaksimalkan laba jangka
panjang daripada jangka pendek.
Metode pendapat para manager divisi penjualan menekankan
pertanggungjawaban dari manajer penjualan daerah atau produk. Variasi
dari pendekatan ini berdasarkan pada survei informal dari pelanggan utama
perusahaan, jualan diramalkan atas dasar laporan yang dipersiapkan oleh
perwakilan khusus perusahaan yang berkaitan dengan pelanggan.
Kelebihan metode ini antara lain:
1) Dapat digunakan secara luas oleh perusahaan dari semua ukuran.
2) Berguna dalam situasi jumlah pelanggan terbatas.
Kekurangan metode ini antara lain:
1) Digunakan untuk ramalan jualan jangka pendek, sehingga dapat
mengabaikan pemaksimalan laba jangka panjang.
Perusahaan kecil dan menengah sering menggunakan metode
pendapat juri dari eksekutif. Dalam bentuk paling sederhana, menyajikan
pertimbangan kombinasi atau pendapat dari eksekutif tingkat atas dalam
perusahaan tersebut. Perusahaan kecil sering menggunakan prosedur yang
sederhana, dimulai dengan analisis data jualan historis menurut produk dan
daerah sebagai suatu dasar untuk perencanaan jualan. Ramalan jualan awal
dibuat sebagai fungsi staff. Hasilnya kemudian disesuaikan oleh eksekutif
penjualan tingkat atas untuk faktor seperti kondisi ekonomi, kebijakan
manajeman penjualan, dan tujuan pertumbuhan yang ingin dicapai.
Selanjutnya, ramalan jualan sementara diberikan ke masing-masing manajer
kantor pemasaran daerah (produk) untuk pertimbangan peninjauan kembali
dan perbaikan yang diusulkan.
Metode ini juga mempunyai kelebihan yaitu:
1) Sederhana.
2) Langsung.
3) Ekonomis sehingga sering digunakan.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 23


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Kekurangan metode ini adalah:


1) Memerlukan pengalaman khusus dan pengetahuan yang luas.
2) Menghasilkan ramalan yang kurang ilmiah.
Metode pendapat para pakar, dalam hal ini orang yang berpengalaman
dan ahli dalam bidang penjualan sering kali dimintai pertimbangan untuk
meramalkan jualan.
Kelebihan metode ini adalah:
1) Mudah dilakukan.
2) Berasal dari pakarnya.
Kekurangan metode ini adalah:
1) Bersifat subjektif.
Metode pendapat dari survei konsumen juga dapat digunakan untuk
meramalkan jualan. Sasaran survei berupa individu, rumah tangga,
perusahaan, departemen, negara atau organisasi tertentu. Umumnya survei
hanya meneliti sampelnya saja. Untuk keperluan ramalan ditanyakan
maksud atau rencana orang (individu), rumah tangga, departemen, negara
dan organisasi yang disurvei. Contohnya menanyakan tujuan seorang
konsumen dalam memilih barang tertentu dan berapa jumlahnya. Kelebihan
metode ini adalah bersifat objektif, tetapi kekurangannya adalah yang diteliti
hanya sampel (bukan keseluruhan konsumen) sehingga hasilnya berupa
taksiran saja. Bila berbicara tentang sampel maka kita berbicara tentang
populasi (dalam hal ini adalah sekumpulan konsumen). Beberapa konsumen
yang dapat mewakili sekumpulan konsumen disebut sampel (sample).
Sampel acak (random sampling) adalah sampel yang diambil dari populasi
dengan peluang yang sama. penyampelan (sampling) adalah proses
pemilihan sejumlah unsur dari populasi dengan cara mempelajari dan
memahami sifatnya sehingga dapat ditaksir sifat dari populasi.
b. Metode Kuantitatif
Ramalan jualan yang dibuat secara kuantitatif dapat menggunakan
analisis lini produk, metode distribusi probabilitas, analisis tren dan analisis
regresi.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 24


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Analisis lini produk dalam membuat ramalan jualan sangatlah penting.


Ramalan jualan baik strategi maupun taktis harus mencakup keputusan
sementara tentang jalur produk baaru yang akan diperkenalkan, jalur produk
lama yang akan dihapus, serta inovasi dan produk campuran. Produk
campuran merupakan hubungan volume antara dua produk atau lebih.
Contoh:
Anggaran produk jualan per tahun untuk produk X dan produk Y masing-
masing sebanyak 2.000 unit dan 4.600 unit. Masalahnya adalah apakah akan
meningkatkan produk Y tanpa meningkatkan produk X atau sebaliknya.
Masalah ini lebih lanjut akan dibahas pada penyusunan anggaran variabel
perusahaan industri.
Metode distribusi probabilitas dapat digunakan untuk meramalkan
jualan dengan cara menaksir variasi produk yang akan dijual, setelah itu
memilih angka tertentu untuk membuat kelas interval dan titik tengah dari
kelas interval tersebut dipilih sebagai nilai kelas interval masing-masing.
Kemudian membuat probabilitas dengan cara untung-untungan dan jumlah
probabilitas dari semua kemungkinan berjumlah satu atau 100%. Setelah itu,
mengalikan setiap kemungkinan jualan dengan probabilitasnya untuk
mendapatkan nilai tertimbang masing-masing.
Jumlah nilai tertimbang merupakan nilai yang diharapkan, dalam hal
ini jualan yang diramalkan.
Contoh:
Manager penjualan menaksir jumlah suatu produk selama sebulan variasi
dari 0 sampai 20.000 unit namun tidak mungkin sampai 20.001 unit.
Manajer penjualan memilih 5 angka tertentu dan probabilitas dari masing-
masing angka tersebut. Interval 0 sampai 20.000 unit dibagi dalam 5 buah
kelas interval dan titik tengah dari kelas interval tersebut dipilih sebagai
nilai kelas interval masing-masing. Pendekatan ini menghasilkan distribusi
probabilitas seperti tampak pada Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Ramalan Jualan Per Bulan
Jualan X Probabilitas = Nilai tertimbang
1.000 Unit 10% 100 Unit

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 25


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

5.000 Unit 20% 1.000 Unit


9.000 Unit 35% 3.150 Unit
13.000 Unit 30% 3.900 Unit
17.000 Unit 5% 850 Unit
100% 9.000 Unit

Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai yang diharapkan adalah 9.000
unit, yaitu merupakan ramalan jualan perbulan. Kelebihan metode distribusi
probabilitas adalah adanya nilai tunggal pada nilai yang diharapkan atau
distribusi probabilitas itu sendiri mudah dikerjakan. Kekurangan metode ini
adalah lebih bergantung pada taksiran manajemen dalam penentuan
besarnya nilai probabilitas.
Analisis tren merupakan salah satu metode statistik yang mudah
digunakan dalam meramalkan jualan. Analisis tren terdiri atas tren garis lurus
atau linier (yang terdiri atas metode kuadrat terkecil dan metode momen) dan
tren bukan garis lurus (tren parabola kuadrat) dan tren eksponensial (logaritma)
analisis tren merupakan analisis runtut waktu atau data berkala sebagai variabel
bebas (X).
Analisis regresi juga termasuk dalam metode statistik untuk meramalkan
jualan. Analisis regresi terdiri atas regresi sederhana dan regresi berganda.
Analisis regresi merupakan analisis antara variabel terikat (Y) dengan variabel
bebas (X). Variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat digunakan
untuk meramalkan variabel terikat. Bila variabel bebas hanya ada satu maka
digunakan analisis regresi ganda.
Analisis tren dan analisis regresi selain mempunyai kelebihan karena
menggunakan ramalan yang ilmiah dan realistis (objektif), metode ini juga
mempunyai kekurangan. Kekurangan analisis tren dan analisis regresi adalah
menggunakan asumsi yang konstan (tetap), misalnya harga jual harus
mempunyai fungsi yang linier (garis lurus) dengan kuantitas barang yang
dijual. Contoh: harga jual per satuan harus sama untuk jumlah barang yang
dijual berapa pun banyaknya, padahal pada kenyataannya ada potongan harga.
Beberapa data runtut waktu dalam analisis tren (seperti data jualan yang
tersedia dalam satuan uang), data tersebut dipengaruhi oleh jumlah fisik barang

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 26


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

yang dijual dan harga jualnya. Adanya inflasi dan variasi harga dari waktu ke
waktu dapat menimbulkan masalah dalam analisis. Sebagai contoh,
meningkatnya harga jual per unit akan meningkatkan jumlah jualan dalam
satuan uang, padahal mungkin jumlah barang yang terjual menurun. Jadi,
analisis yang demikian berdasarkan asumsi bahwa harga konstan. Disamping
asumsi bahwa harga jual konstan, hal-hal lain seperti daya beli konsumen,
selera konsumen, pesaing dan barang substitusi serta permintaan juga dianggap
konstan, padahal kenyataannya dapat saja berubah.
Oleh karena analisis tren dan analisis regresi menggunakan asumsi yang
konstan maka ramalannya tidak dapat digunakan untuk ramalan jangka
panjang, kecuali anggapan konstan tersebut dalam jangka panjang tidak
berubah.
Sama halnya dengan metode survei konsumen, metode tren juga
demikian. Dalam penelitiannya cukup mengambil sampelnya saja dengan
demikian metode tren juga berdasarkan taksiran. Dalam analisis regresi, jika
variabel bebasnya sangat banyak dan yang diteliti kurang maka dapat
menurunkan kualitas hasil penelitian.

C. SOAL LATIHAN/ TUGAS


1. Jelaskan pengertian dari forecasting budget? Perlukah suatu perusahaan
membuat forecasting budget, jelaskan!
2. Apakah kondisi pasar dapat mempengaruhi forecast, lalu apa dampaknya
terhadap perusahaan?
3. Jelaskan perbedaan dari operating budget dan financial budget?
4. Sebutkan hubungan antara operating budget dengan financial budget,
jelaskan?
5. Di dalam teknik membuat ramalan jualan terdapat dua metode. Sebutkan
dan jelaskan dari masing-masing metode tersebut!

D. DAFTAR PUSTAKA
Herlianto Didit. 2015. Anggaran Keuangan. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 27

Anda mungkin juga menyukai