Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 11

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN


TIDAK SEMPURNA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Mikro Ekonomi”

Disusun oleh :

RYAN
HIDAYATULLAH
200901502002
KELAS A

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1 FAKULTAS


EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2021
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

1. Konsep Pasar Persaingan Sempurna

Pasar Persaingan Sempurna adalah pasar dimana masing-masing pihak baik


produsen maupun Konsumen tidak mempunyai power untuk mempengaruhi
harga di mana pihak-pihak tersebut hanya sebagai price taking.

Deangan Karakteristik sebagaimana di bawah :

• Price Taking

Terdapat banyak penjual dan pembeli di dalam pasar sehingga kontribusi tiap
penjual atau pembeli relatif kecil. Konsekuensinya tidak ada pihak yang bisa
menentukan harga. Harga ditentukan oleh pasar, penjual dan pembeli sifatnya
price taking.

• Produknya Homogen/Sejenis

Barang yang diperdagangkan adalah identik atau hampir identik, sehingga


terdapat perfectly substitute. Jika ada perusahaan yang menaikkan harga,
Konsumen akan beralih mengkonsumsi produk perusahaan lain sehingga
akan kehilangan bisnisnya.

• Free Entry and Exit

Penjual bebas masuk dan keluar dari pasar. Ada profit yang menjanjikan, akan
ada perusahaan yang masuk ke industri. Sebaliknya, saat mengalami kerugian
akan ada perusahaan yang keluar pasar tanpa ada hambatan yang berarti

• Contoh Produk

produk di pasar persaingan sempurna umumnya adalah barang pertanian,


minyak bumi gas alam dan bahan mentah lain seperti biji besi, tembaga,
kapas, baja, dan lain-lain. Produk-produk homogen ini dalam ekonomi
disebut commodities.
2. Marginal Revenue, Marginal Cost, dan Profit

Revenue

Konsep yang digunakan : jumlah output yang diproduksi oleh


perusahaan secara individu tidak mempengaruhi harga pasar.
TR = P × Q AR = TR/Q MR = ∆TR/∆Q

Dimana : TR = Total Revenue; AR = Average Revenue

MR = Marginal Revenue; P = Price; Q = Quantity of output


AR = MR = P
QUALI PRI TOTAL AVERAGE MARGINAL
TY (Q) CE REVEN REVEN REVENUE
(P) UE UE (MR=∆TR/
(TR=P× (AR=TR ∆Q)
Q) /Q
1 gallon $6 $6 $6
2 6 12 6 $6
3 6 18 6 6
4 6 24 6 6
5 6 30 6 6

Kurva Demand Perusahaan vs Industri

*Kurva permintaan dalam industri kumpulan perusahaan akan berbentuk


downward-sloping, seperti biasa

* Saat menganalisis suatu perusahaan, berapapun Q yang diproduksi,


harganya akan selalu sama, P. Dari fakta ini, kita bisa menganggap kurva D
yang dihadapi suatu perusahaan adalah horizontal

* Berapa nilai P? nilai P = MR = AR yaitu perpotongan antara kurva D dan S


dalam industri
Profit = Total revenue – Total cost

Π = TR – TC

Π = (P×Q) – (ATC × Q) = (P – ATC) × Q

• Pada gambar disamping, saat perusahaan memproduksi Q1, profit yang


akan di dapat adalah area ABCD
• Saat perusahaan memproduksi Q2, perusahaan akan rugi (profitnya
negatif) sebesar area AEFG, karena P < ATC.

Profit Maximization

* Dalam jangka pendek, perusahaan bisa memperoleh profit. Sehingga


perusahaan akan memaksimalkan profitnya

* Ingat Prinsip Ekonomi : Rational People think the margin. Perusahaan akan
menambah outputnya saat MR > MC. Sehingga, profit akan maksimal saat
perusahaan memproduksi barang senilai Q pada kondisi.

MR = MC
MR = P = MC

* Pada gambar di samping, untuk mencapai keuntungan maksimal,


perusahaan akan memproduksi sebesar q *, yaitu dalam keadaan MR = MC.
* Saat memproduksi lebih kecil dari q * (misalnya di q,), perusahaan masih
bisa menambah laba dengan menambah output.

* Saat memproduksi lebih besar dari q * (misalnya di q2), perusahaan dapat


menghindari kerugian dengan mengurangi output (q).

SHUTDOWN

* shutdown adalah kondisi saat perusahaan berhenti berproduksi untuk


sementara (Q = O) na Mun masih berada dalam industri

* Kapan terjadi shutdown ketika berproduksi malah menambah kerugian,


yaitu pada kondisi di mana P < AVC

* saat shutdown, perusahaan hanya menanggung biaya berupa fixed cost.


Shutdown bisa diikuti dengan beberapa hal yang bisa mengalami nasi
beberapa fixed cost.

Kurva Penawaran (Supply) Perusahaan

- Perusahaan akan berproduksi sebesar Q pada kondisi MR = P = MC.

- Berdasar poin di atas, saat P berubah, Q akan disesuaikan dengan nilai


MC.
- Oleh karena itu, pada kurva penawaran perusahaan adalah kurva MC.

- Namun kondisi ini tidak sesuai saat P <AVC, karena pada keadaaan ini
perusahaan akan melakukan shutdown, tidak berproduksi.
- Dari poin-poin ini, bentuk kurva penawaran perusahaan adalah tampak
seperti gambar di samping, yaitu garis dengan warna hijau.
Free Entry dan Free Exit

- Dalam jangka panjang perusahaan bebas untuk masuk (entry) dan keluar
(exit) dari pasar.
- Saat terjadi profit, banyak perusahaan yang akan masuk yang akan

membuat penawaran bertambah, konsekuensinya harga akan turun.


Profit akan turun.
- Sebaliknya, saat losses, banyak perusahaan akan keluar sehingga

penawaran turun dan harga naik. Profit/Keuntungan akan naik.

- Di pasar yang kompetitif, keuntungan ekonomi tidak akan ada.

- Saat harga P1 ($ 40), perusahaan akan menghasilkan profit, karena P > ATC.
- Laba ini akan menarik perusahaan lain masuk ke industri, konsekuesinya
karena produsen bertambah, kurva S bergeser ke kanan (S 2). Hal ini
membuat harga turun ke P2.
- Saat harga P2, perusahaan akan memperoleh laba ekonomi sebesar nol,
karena P = ATC.
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN TIDAK SEMPURNA

Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan


transaksi jual-beli, baik barang maupun jasa. Jenis-jenis pasar pun juga
beragam, ditentukan mulai dari cara transaksi, bentuk kegiatan, waktu, dan
jenis barang yang dijual. Bahkan jenis pasar pun juga masih dikelompokkan
menurut bentuk dan strukturnya. Dalam buku Ekonomi Makro (2007) karya
Sugiarto dan kawan-kawan, pasar tersebut terbagi menjadi dua pasar, yaitu:
Pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.

A. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna (Perfect Competition Market) merupakan


suatu pasar dimana jumlah penjual dan pembeli sangat banyak dan produk
yang sempurna memiliki banyak penjual atau pembeli yang sama-sama
mengerti keadaan pasar. Barang yang diperjualbelikan dalam adalah sejenis
(homogen). Selain itu, penjual atau pembeli tidak bebas menentukan harga
karena sudah ditentukan oleh kekuatan pasar. Contoh barang yang dijual pada
bentuk pasar ini adalah beras, gandum, kentang, batu bara dan sebagainya.
ditawarkan sejenis.

▪ Ciri ciri Pasar Persaingan Sempurna

1. Banyak pembeli dan penjual.

2. Produk yang ditawarkan terkesan homogen.

3. Setiap perusahaan mudah untuk masuk dan keluar pasar atau Free entry
and exit.
4. Kedua pihak dalam transaksi memiliki pengetahuan lengkap tentang
produk, kuantitas, harga, dan kondisi pasar.
5. Tidak ada biaya transportasi dan periklanan.

6. Bebas dari campur tangan Pemerintah.

7. Harga untuk suatu produk seragam di pasar diputuskan oleh permintaan


dan penawaran pelaku pasar. Tidak ada perusahaan yang dapat
mempengaruhi harga, itulah sebabnya mengapa perusahaan- perusahaan
dalam Pasar Persaingan Sempurna menjadi Price Taker.
8. Setiap perusahaan mendapatkan laba secara normal sehingga tidak ada
keuntungan dan kerugian yang berlebihan

B. Persaingan Tidak Sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna terdiri dari sedikit penjual namun banyak
pembeli. Pada pasar ini, para penjual dapat menentukan harga barang. Barang
yang diperjualbelikan tersebut memiliki jenis yang berbeda atau terdapat
berbagai jenis barang (heterogen).

Contoh dari pasar persaingan tidak sempurna ini adalah Ketika Anda pergi
ke pasar. Lalu Anda mampir kesebuah toko A membeli sebotol Baby
Shampoo & Soap 2in1 Zwitsal dengan harga RP45.000. Kemudian Anda
pergi ke toko B dan menanyakan barang yang sama dan ternyata disana Anda
akan dtawarkan dengan harga yang lebih mahal Rp 55.000. Ini adalah salah
satu contoh dari pasar persaingan tidak sempurna, yang dimana para pejual
bebas menentukan harga dengan sendirinya.

▪ Ciri – ciri Pasar Persaingan Tidak Sempurna

1. Hanya terdapat sedikit penjual dengan sangat banyak pembeli

2. Harga ditentukan oleh penjual karena ada unsur monopoli sehingga


interaksi ekonomi atau jumlah permintaan dan penawaran kurang berperan
dalam pembentukan harga
3. Sulit untuk produsen atau penjual baru masuk ke dalam pasar

4. Barang dan jasa yang ditawarkan bervariasi tetapi akan sulit untuk mencari
barang subtitusinya.
5. Tidak ada campur tangan dari pemerintah dalam masalah penentuan harga.

Contoh : Pertamina; Kereta Api; PLN


a) Pasar Monopoli

Merupakan pasar di mana seluruh penawaran terhadap permintaan telah


dikuasai oleh satu organisasi penjual tertentu. Pasar monopoli memiliki
kelebihan yaitu: keuntungan penjual relatif tinggi serta produk yang
menguasai pasar pada umumnya diatur oleh pemerintah. Sedangkan
kelemahan dari pasar monopoli yaitu pembeli atau konsumen tidak memiliki
pilihan lain untuk membeli di situ. Selain itu, keuntungan hanya terpusat ke
satu perusahaan dan terjadi eksploitasi pembeli. Contohnya seperti PLN,
PDAM, PT KAI, Pertamina dan lain-lain

Pasar monopoli memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Hanya satu penjual sebagai pengambil keputusan harga.

2. Penjual lain tidak dapat menyaingi dagangannya.

3. Pedagang lain tidak dapat masuk, karena adanya hambatan UU /


peraturan.
4. Jenis barang yang diperjualbelikan tersebut hanya semacam.

5. Tidak ada campur tangan dari pemerintah dalam masalah penentuan


harga.

b) Pasar Persaingan Monopolistik

Merupakan pasar dengan banyak penjual yang menjual barang yang


berbeda corak. Pasar ini dijumpai di sektor perdagangan eceran dan jasa,
misalnya salon, toko kelontong, dan lainnya. Pasar persaingan monopolistik
memiliki kelebihan, yaitu: penjual tidak sebanyak seperti pasar persaingan
sempurna, produsen akan terpacu untuk kreatif, dan pembeli tidak mudah
berpindah dari produk satu ke produk lain. Sedangkan kelemahannya yaitu:
Untuk berada di pasar ini memakan biaya mahal karena membutuhkan adanya
riset dan pengembangan produk, persaingan sangat berat karena pasar ini
umumnya didominasi oleh berbagai jenis produk ternama.
Pasar ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Terdapat banyak penjual dan pembeli. Barang yang dihasilkan sejenis


namun coraknya berbeda. Seperti sabun, minyak goreng, pasta gigi, dan
sebagainya.
2. Terdapat banyak penjual yang memiliki pasar sama, sehingga tidak
terdapat satu penjual yang menguasai.
3. Penjual dapat dengan mudah menawarkan barangnya di pasar.

4. Penjual memiliki sedikit kekuasaan dalam memengaruhi dan menentukan


pasar.
5. Adanya peluang guna bersaing dalam keanekaragaman jenis barang yang
dijual.

c) Pasar Oliqopoly

Pasar oligopoly adalah pasar yang terdiri dari beberapa penjual yang
menjual suatu barang tertentu. Sehingga penjual satu dan lainnya dapat
memengaruhi harga.

Contohnya perusahaan motor, perusahaan rokok, mobil, industri


telekomunikasi, dan lainnya. Adapun kelebihan dari pasar oligopoli adalah
barang yang dihasilkan memiliki beragam corak, efisiensi di dalam
menggunakan sumber daya, dan pengembangan teknologi serta inovasi.
Sedangkan kelemahan pasar oligopoli, yaitu persaingan harga yang ketat dan
banyaknya rintangan untuk masuk ke pasar oligopoli.

Pasar oligopoli memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Terdapat sedikit penjual, sehingga keputusan dari salah satu penjual di


pasar akan memengaruhi penjual lainnya.
2. Produk yang berstandar.

3. Kemungkinan terdapat penjual lain untuk masuk ke pasar masih terbuka.

4. Peran iklan yang besar dan berpengaruh terhadap penjualan.


PASAR PASAR PASAR MONOPOLI
MONOPOLI MONOPOLI

PASAR OLIGOPOLY
PASAR
MONOPOLISTIK

Anda mungkin juga menyukai