Anda di halaman 1dari 10

BAB X

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

TUJUAN
Diharapkan setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat mengenal
karakteristik pasar persaingan sempurna serta dapat membedakannya dengan pasar
yang lain dalam perekonomian.

DESKRIPSI
Bab ini menjelaskan tentang ciri, kebaikan dan keburukan pasar persaingan
sempurna sehingga dapat dibedakan dengan struktur pasar lain dalam perekonomian.

A. PENDAHULUAN
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karena
dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya
kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. Secara
teoritis ada kondisi ekstrim posisi perusahaan dalam pasar. Ekstrim perusahaan
berada dalam pasar persaingan sempurna (Perfect Competition) dimana jumlah
perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan sangat kecil untuk
mempengaruhi harga pasar. Akan tetapi dalam prakteknya tidak mudah untuk
menentukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada
persaingan yang murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam
teori.
Walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak ada di dalam praktek
tetapi sangat penting untuk mempelajari corak kegiatan perusahaan dalam persaingan
sempurna. Keadaan persaingan sempurna dapat dijadikan landasan di dalam
membuat perbandingan dengan jenis struktur pasar yang lainnya.

1. Definisi Pasar Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau
industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun
pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan dipasar. Dikatakan pasar persaingan
sempurna, jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan
dianggap sedemikian kecil sehingga tidak mampu mempengaruhi pasar.

123
2. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang
diuraikan dibawah ini :
a. Perusahaan Adalah Pengambilan Harga
Pengambilan harga (price taker) berarti suatu perusahaan yang ada didalam
pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Harga barang dipasar
ditentukan oleh interaksi antara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli.
b. Setiap Perusahaan Mudah Keluar Atau Masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian dan ingin meninggalkan industri
tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada
produsen yang ingin melakukan kegiatan diindustri tersebut, produsen tersebut
dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya..
c. Menghasilkan Barang Serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-
bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Barang seperti itu
dinamakan dengan istilah barang identical atau bongogeneus. Barang yang
dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepada barang
yang dihasilkan produsen-produsen. Akibat dari sifat ini, tidak ada gunanya
kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk
persaingan bukan harga atau nonprice compotitio, misalnya melakukan iklan dan
promosi penjualan.
d. Terdapat Banyak Perusahaan Di Pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan
untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek yaitu jumlah perusahaan
sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relatif kecil kalau
dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan didalam pasar. Akibatnya
produksi perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah
produksi dalam industri tersebut.
e. Pembeli Mempunyai Pengetahuan Sempurna Mengenai Pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli
adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing
pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan

124
dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-
perubahan ke atas harga tersebut.
f. Mobilitas sumber-sumber produksi cukup sempurna.
Pada pasar persaingan sempurna suplai barang haruslah relatif sempurna
agar tidak terjadi kelangkaan barang, dalam arti pada suatu saat para penjual
lainnya telah kehabisan barang sementara penjual lainnya masih memiliki
barang tersebut.

3. Keseimbangan Usaha
Dapat dianalisis dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Keseimbangan
adalah suatu keadaan tampak adanya kecenderungan untuk berubah. Secara
tradisional setiap usaha akan berusaha akan mencari keuntungan maksimum. Namun,
disamping tujuan tersebut masih banyak tujuan-tujuan perusahaan yang lain seperti:
penerimaan maksimum, pertumbuhan skala organisasi, mencapai nama baik
dimasyarakat. Untuk mengetahui kebijaksanaan tradisional perusahaan yang
bertujuan untuk mencapai laba maksimal perlu diketahui konsep-konsep :
penerimaan dan biaya.

B. PERMINTAAN DAN PENERIMAAN DALAM PASAR PERSAINGAN


SEMPURNA
Dua hal yang harus diperhatikan pemintaan dan penjualan pasar: 1) biaya
produksi yang dikeluarkan perusahaan dan 2) Hasil penjualan dari barang yang
dihasilkan perusahaan itu. Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan
adalah bersamaan, walau dalam struktur pasar digolongkan.

1. Permintaan Pasar dan Perusahaan


Pengambilan harga yaitu suatu perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk
menentukan harga. Interaksi seluruh pembeli di pasar akan menentukan harga
pasar, dan seorang produsen “menerima” saja harga yang sudah ditentukan
tersebut. Hal ini ditunjukkan pada gambar 10.1 di mana (i) kurva dd bersifat
elastis sempurna karena hasil produksi perusahaan serupa dan sebagian kecil
saja dari hasil produksi tersebut yang diperjualbelikan di pasar. Pada (ii)
menunjukkan permintaan dan penawaran atas barang yang dihasilkan
perusahaan dalam suatu pasar persaingan sempurna.

125
P P
S

d d
2000 2000 E

D
0 200 Q 0 100.000 Q
(i) Perusahaan (ii) Pasar
Gambar 10.1
Permintaan Yang Dihadapi Perusahaan dan Pasar Dalam Persaingan sempurna

2. Hasil Penjualan
Di bawah ini akan dijelaskan secara grafik hubungan di antara kurva permintaan,
hasil penjualan marjinal dan hasil penjualan rata-rata.
a. Hasil Penjualan Rata-Rata
Untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan
rata-rata (AR).
b. Hasil Penjualan Marjinal
Hasil penjualan marjinal (marjinal revenue/MR) yaitu tambahan hasil
penjualan yang diperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barang yang
diproduksikannya.
c. Hasil Penjualan Total
Seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barang
yang diproduksinya dinamakan hasil penjualan total (total revenue/TR). Dalam
persaingan sempurna harga tidak akan berubah walaupun banyaknya jumlah
barang yang dijual perusahaan. Ini menyebabkan kurva penjualan total
berbentuk garis lurus yang bermula dari titik nol.
P P
TR1
5.000 d1=AR1=MR1 5.000 TR

2.500 d = AR = MR 2.500

0 Q 0 Q
(i) Kurva Permintaan (ii) Kurva Hasil Penjualan
Gambar 10.2
Hasil Penjualan Rata-rata, Marjinal dan Total Dalam Persaingan Sempurna

126
3. Konsep Penerimaan
a. Penerimaan Total (Total Revenue/TR)
adalah sejumlah uang yang diterima oleh penjual yang nilainya sama
dengan kuantitas yang dijual (Q) dikalikan harganya (P), maka didapat:
TR = P. Q
Misalkan perusahaan memiliki 10 unit output dengan harga Rp. 100 ribu
maka TR yang diterimanya adalah Rp.1 juta.
b. Penerimaan Marjinal dan Harga
Kuantitas penjualan suatu komoditi dari seseorang pengusaha dapat
berubah dari waktu. Misalkan kuantitas penjualan komoditi x meningkat dari
Qx0 menjadi Qx1 maka nilai penerimaannya akan meningkat dari TR0 menjadi
TR1, maka didapat:
∆TR
MR =
∆Q
c. Penerimaan Rata-Rata dan Harga
Mengingat bahwa penerimaan rata-rata (AP) adalah penerimaan total
(TR) dibagi kuantitas penjualan komoditinya (Q), maka :
TR PQ
AR = = =P
Q Q
Penerimaan rata-rata yang besarnya sama dengan harga berlaku bagi semua
bentuk pasar, baik persaingan sempurna maupun monopoli. Dalam pasar
persaingan sempurna untuk pengusaha individual berlaku :
MR = AR = P
Secara grafis penerimaan marjinal sama dengan harga penerimaan rata-rata.

4. Konsep Biaya (Produksi dan Biaya)


Dalam usahanya memproduksi barang, perusahaan memerlukan biaya. Biaya-
biaya yang dikeluarkan erat sekali hubungannya dengan faktor-faktor produksi yang
dipergunakan oleh perusahaan. Jika biaya yang dikeluarkan untuk membeli suatu
faktor produksi guna menghasilkan barang x umpamanya, maka sulit sekali bahkan
boleh dikatakan tidak dapat lagi untuk memproduksi barang y atau barang. Oleh
karena itu pengusaha perlu berhati-hati sebelum mengambil suatu kebijaksanaan
memproduksi suatu barang. Jadi dalam hal ini kita akan melihat adanya alternative
cost atau opportunity cost terhadap faktor produksi yang dibeli untuk memberikan

127
keuntungan yang paling tinggi dari barang yang diproduksi. Dengan demikian setiap
perusahaan dan setiap faktor produksi yang akan dikelola perlulah berpegang pada
azaz opportunity cost dan optimisasi usaha (mencapai semaksimal mungkin hasil
dengan memperhatikan kendala yang dihadapi).
Suatu perusahaan (firm) akan berada dalam keseimbangan short run apabila
Marginal Cost (MC) = Marginal Revenue (MR). Dalam long run keadaan seperti ini
tidak dapat dipertahankan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya keuntungan yang
didapatkan oleh industri. Jika harga turun beberapa perusahaan (firm) menurunkan
produksinya bahkan akan keluar dari industri. Kalau persediaan turun harga akan
naik kembali dan seterusnya sampai mencapai keseimbangan atau ekuilibrium adalah
suatu keadaan dimana tidak akan ada kecenderungan perubahan ekuilibrium hanya
berubah bila variable yang ceteris paribus mengalami perubahan.

C. KEKUATAN DAN KELEMAHAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


Setiap pasar mempunyai ciri atau karakteristik masing-masing, ada kekuatan
yang dimiliki sehingga membuat suatu pasar unggul dari pasar lain begitu pula
dengan kelemahannya.

1. Kekuatan
Kekuatan dari adanya persaingan sempurna dapat diuraikan berikut ini.
a. Penggunaan sumber daya (faktor produksi) harus seefisien mungkin
agar keuntungan dapat dimaksimumkan.
b. Kebebasan bertindak dan memilih. Para produsen dapat saja keluar dari
pasar bila merasa tidak mengalami keuntungan dan akan masuk kembali bila
ia merasa akan mendapat keuntungan dari menjual produknya.
c. Harga jual barang dan jasa yang termurah. Karena harga ditentukan oleh
keseimbangan jumlah penawarn dan permintaan, sedangkan permintaan
tidak ditentukan oleh harga maka harga jual barang pastilah harga yang
termurah. Produsen akan menjual barang sebanyak mungkin dengan harga
yang menguntungkan dengan cara efisien dalam penggunaan faktor
produksi.
d. Bagi masyarakat (konsumen) terdapat jaminan dalam mengkonsumsi.
Produk yang dijual dalam pasar relatif bersifat homogen maka konsumen

128
tidak perlu khawatir terhadap produk yang akan dibelinya karena telah
mengetahui kualitas produk yang dijual.
e. Konsumen akan mendapatkan layanan pra dan purna jual yang
memuaskan. Banyaknya produk yang dijual membuat perusahaan
menyadari pentingnya memberikan layanan kepada konsumen. Hal ini
menguntungkan karena jika konsumen akan melakukan pembelian ulang
maka ia langsung membeli pada tempat pertamanya.

2. Kelemahan
Model pasar persaingan sempurna memiliki beberapa kelemahan yaitu :
a. Pasar persaingan sempurna tidak mendorong inovasi. Dalam pasar ini
produsen bertindak sebagai penerima harga (exogen) sehingga inovasi yang
dilakukan menjadi percuma.
b. Pasar persaingan sempurna menimbulkan biaya sosial. Di dalam
mengefisiensikan sumber daya yang ada, perusahaan menganggap
penggunaannya sangat efisien tetapi belum tentu bagi masyarakat. Hal ini
menyebabkan biaya sosial yang tinggi terutama jika berhubungan dengan
lingkungan.
c. Membatasi pilihan konsumen. Konsumen tidak memiliki preferensi dari
suatu produk meskipun memiliki kegunaan yang sama tapi berbeda dalam
penyajiannya. Misalnya beras cap selancar dengan cap koki.
d. Biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna lebih tinggi. Di dalam
pasar persaingan sempurna, biaya produksi yang lebih rendah menyebabkan
jumlah produksi lebih banyak sedangka harga lebih rendah.
e. Distribusi pendapatan tidak selalu merata. Corak distribusi pendapatan
tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam masyarakat yang
akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Distribusi
pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber daya (yang dialokasikan
secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan
kaya.

D. PERSAINGAN SEMPURNA MEMAKSIMUMKKAN EFISIENSI


a. Arti Efesiensi Dalam Analisis Ekonomi
Sumber-sumber daya digunakan secara efisien apabila:

129
(1) Seluruh sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan.
(2) Corak penggunaannya adalah sedemikian rupa sehingga tidak terdapat
corak penggunaan yang lain yang akan dapat menambah kemakmuran
rakyat.

b. Pengertian Efisiensi Yaitu Efisiensi Produktif dan Efisiensi Alokatif.


(1) Efesiensi produktif. Untuk mencapai efesiensi produktif harus
dipenuhi syarat: (i) untuk setiap tingkat produksi, biaya yang di
keluarkan adalah yang paling minimum, (ii) industri secara keseluruhan
harus memproduksikan barang pada biaya rata-rata yang paling rendah.
(2) Efisiensi alokatif, alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang
maksimum apabila dipenuhi syarat berikut: harga setiap barang sama
dengan biaya marginal untuk memproduksikan barang tersebut. Berarti
untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga
tercapai di mana harga = biaya marginal.

E. PERSAINGAN SEMPURNA DENGAN KESEJAHTERAAN


MASYARAKAT
Bisakah kita menilai baik dan buruknya suatu pasar (industri) berbentuk
persaingan sempurna, dari segi kesejahteraan masyarakat ? tentu saja jawabannya
bisa. Jika ditelusuri satu per satu implikasi (efek) dari adanya bentuk pasar yang
bersifat persaingan sempurna. Dimulai dari permintaan konsumen jika konsumen
diberi kebebasan akan selalu berusaha memilih pola pembelanjaannya yang
menghasilkan kepuasan yang maksimum baginya. Jika posisi kepuasan maksimum
pada suatu tingkat harga barang Px, ia akan membeli barang pada tingkat MUx.
Terjadinya pertemuan antara permintaan pasar dan penawaran pasar yang kemudian
kedua-duanya menentukan tingkat harga yang berlaku.
Artinya jika pasar kita bebaskan dari campur tangan kita (pasar yang bebas),
maka harga akan ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara permintaan pasar dan
penawaran pasar. Secara grafik harga akan terjadi pada perpotongan antara kedua
kurva tersebut (equibilirium price). Harga keseimbangan yang terjadi menunjukkan
posisi kepuasan maksimum bagi konsumen (karena terletak pada kurva permintaan
pasar). Jadi secara ringkas pasar persaingan sempurna menjamin terpenuhinya:

130
1. Kepuasan konsumen yang maksimum.
2. Keuntungan produsen yang maksimum.
3. Diproduksinya barang-barang yang diperlukan konsumen dengan ongkos
produksi yang minimum.

RANGKUMAN

Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karena


dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya
kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. Dikatakan
pasar persaingan sempurna, jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap
perusahaan dianggap sedemikian kecil sehingga tidak mampu mempengaruhi pasar.

Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna


a. Perusahaan Adalah Pengambilan Harga
b. Setiap Perusahaan Mudah Keluar Atau Masuk
c. Menghasilkan Barang Serupa
d. Terdapat Banyak Perusahaan Di Pasar
e. Pembeli Mempunyai Pengetahuan Sempurna Mengenai Pasar
f. Mobilitas sumber-sumber produksi cukup sempurna.
Setiap pasar persaingan sempurna mempunyai ciri atau karakteristik masing-
masing, ada hal-hal yang membuat suatu pasar unggul dari pasar lain begitu pula
dengan kelemahannya.
1. Kekuatan
Kekuatan dari adanya persaingan sempurna dapat diuraikan berikut ini.
a. Penggunaan sumber daya (faktor produksi) harus seefisien mungkin agar
keuntungan dapat dimaksimumkan.
b. Kebebasan bertindak dan memilih..
c. Harga jual barang dan jasa yang termurah..
d. Bagi masyarakat (konsumen) terdapat jaminan dalam mengkonsumsi.
Konsumen akan mendapatkan layanan pra dan purna jual yang memuaskan.

131
2. Kelemahan
Model pasar persaingan sempurna memiliki beberapa kelemahan yaitu :
a. Pasar persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
b. Pasar persaingan sempurna menimbulkan biaya sosial.
c. Membatasi pilihan konsumen.
d. Biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna lebih tinggi.
e. Distribusi pendapatan tidak selalu merata.

Efisiensi Produktif dan Efisiensi Alokatif.


1. Efesiensi produktif. Untuk mencapai efesiensi produktif harus dipenuhi
syarat: (i) untuk setiap tingkat produksi, biaya yang di keluarkan adalah yang
paling minimum, (ii) industri secara keseluruhan harus memproduksikan barang
pada biaya rata-rata yang paling rendah.
2. Efisiensi alokatif, alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang
maksimum apabila dipenuhi syarat berikut: harga setiap barang sama dengan
biaya marginal untuk memproduksikan barang tersebut. Berarti untuk setiap
kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai di mana
harga = biaya marginal.

132

Anda mungkin juga menyukai