Anda di halaman 1dari 8

Keputusan Manajerial Perusahaan

dengan Market Power


A. Diponegoro

2022

Outline

Daftar Isi
1 Introdution 1
2 Mengukur Kekuatan Pasar 2
3 Output & Harga Monopoli 3
4 Output & Harga Monopolistik 7

1 Introdution
Introduction
1. Market Power
Kemampuan dari semua perusahaan price-setter untuk menaikkan harga tanpa ke-
hilangan seluruh penjualannya, sehingga permintaan perusahaan price-setter ter-
sebut bersifat menurun (downward-sloping).
2. Tujuan dari Topik Ini
Menunjukkan bagaimana manajer dari suatu perusahaan price-setter memaksi-
malkan prot dengan menentukan
ˆ Harga,
ˆ Ouptut, dan/atau
ˆ Input

1
Monopoli
1. Monopoli sbuah perusahaa muncul apabila perusahaan tersebut
ˆ membuat suatu produk yang tidak terdapat substitusi yang terdekatnya
ˆ dalam sebuah pasar dimana perusahaan lain sulit untuk memasukinya karena
adanya hambatan (barrier) yang tinggi untuk masuk.
2. Kompetisi Monopolistik
Sebuah pasar dengan hambatan masuk yang rendah yang terdiri atas sejumlah
besar perusahaan yang
ˆ relatif kecil
ˆ menjual produk-produk yang mirip tetapi saling berbeda
ˆ memiliki sedikit market power

2 Mengukur Kekuatan Pasar Sebuah Perusahaan


2 Kekuatan Pasar Sebuah Perusahaan
1. Berdasarkan Elastisitas Permintaan
kekuatan pasar berbanding terbalik dengan elastisitas permintaannya
2. Berdasarkan Indeks Lerner
Semakin tinggi Indeks Lerner sebuah perusahaan maka semakin besar kekuatan
pasarnya.
3. Berdasarkan Elastisitas Lintas Harga (cross-price) Permintaan
Nilai elastistas lintas harga yang tinggi cenderung memiliki kekuatan pasar yang
kuat

Indeks Lerner
Indeks yang mengukur derajat penyimpangan harga dari harga yang seharusnya pada
kondisi kompetisi
P − MC 1
Indeks Lerner = =−
P E
P = harga, M C =biaya marginal, E =elastisitas

ˆ Harga (P ) sama dengan biaya marjinal (M C ) bagi perusahaan price-taker, jadi


Indeks Lernernya nol pada kondisi kompetisi sempurna.
ˆ Semakin tinggi Indeks Lerner sebuah perusahaan maka semakin besar kekuatan
pasarnya.

2
Elastisitas Lintas Harga
ˆ Cross-Price Elasticity mengukur sensitivitas kuantitas suatu produk yang dibe-
li terhadap perubahan harga produk lain. Ini menunjukkan apakah dua produk
dipandang konsumen sebagai substitusi satu sama lainnya.
persentase perubahan jumlah X
EXY = persentase perubahan hargaY
∆QX/Q
= ∆PY /P
X
Y

ˆ Jika sebuah perusahaan membuat produk (misalkan X) dimana tidak ada produk
lain (sebut saja Y) dengan nilai elastistas lintas harga (EXY) yang tinggi maka
perusahaan tersebut cenderung memiliki kekuatan pasar yang kuat.

Barrier to Entry
ˆ Hambatan Masuk (barrier to entry) ke suatu pasar adalah suatu keadaan yang men-
jadi penyebab sulitnya sebuah perusahaan untuk memasuki pasar tersebut dimana
dapat diperoleh keuntungan ekonomis.
ˆ Barrier to Entry adalah determinan (penentu) kekuatan pasar sebuah perusahaan.
Sebuah perusahaan mempunyai kekuatan pasar yang kuat manakala barrier to
entry ke pasar yang dimiliknya cukup kuat.
ˆ Jenis barrier to entry:
 Economies of Scale
 Regulasi oleh Government
 Barrier Input
 Loyalitas Merek
 Consumer Lock-in

3 Keputusan Output dan Harga Kompetisi Monopoli


Keputusan Output dan Harga bagi Monopolis
ˆ Kurva permintaan perusahaan diposisikan sama dengan kurva permintaan pasar
oleh manajer monopolis.
ˆ Penenetuan harga dan volume output tidak saling independen.

ˆ Kaidah maksimasi prot:


 Jika pendapatan marjinal melebihi biaya marjinal, perusahaan meningkatkan
output

3
 Jika pendapatan marjinal kurang dari biaya marjinal, perusahaan tidak me-
naikkan output.

Keputusan Output dan Harga bagi Monopolis


Sebuah perusahaan monopolis memilih titik pada kurva permintaan yang memaksi-
malkan prot.
ˆ Jika pendapatan marjinal melebihi biaya marjinal (M R > M C ), perusahaan me-
ningkatkan output
ˆ Jika pendapatan marjinal kurang dari biaya marjinal (M R < M C ), perusahaan
tidak menaikkan output.

4
Keputusan Jangka Pendek Monopolis
ˆ Dalam jangka pendek perusahaan monopoli memilih produksi dengan kuantitas
Q pada posisi M R = SM C untuk memaksimasi prot, sepanjang pendapatan
total dapat menutupi biaya total variabel (T R ≥ T V C ), sedangkan harga dapat
ditentukan dari kurva permintaan .
ˆ Sebaliknya, apabila pendapatan total tidak dapat menutupi biaya total variabel
(T R < T V C ), (atau dengan kata lain, P < AV C ), perusahaan akan memilih tidak
memproduksi atau shut down untuk meminimasi kerugian.

Maksimasi Prot
ˆ Perusahaan monopolis memaksimalkan prot dengan memproduksi 200 unit ou-
tput, pada kondisi SM C = M R.
ˆ Dari kurva permintaan, perusahaan dapat (dan akan) menetapkan harga P =
$7/unit

ˆ Pendapatan total T R = $7 × 200 = $1400, ekivalen dengan luas bidang 0ABE

ˆ Prot total π = T R − T C = T R − AT C × Q = 1400 − 400 = $1000, ekivalen


dengan luas bidang ABCD.

Minimisasi Kerugian
ˆ Kurva demand D berada dibawah AT C .

ˆ Biaya marjinal sama dengan pendapatan marjinal SM C = M R pada produksi


Q = 50, harga dapat dijual dengan harga $75 per unit.

5
ˆ Pada harga ini pendapatan total ditunjukkan oleh luasan 0DCE (T R = P × Q =
75 × 50 = $3750).
ˆ Dari kurva AT C , rata-rata biaya total adalah $80. Maka pengelularan total ditun-
jukkan oleh luasan 0ABC T C = 80 × 40 = $4000.
ˆ Kerugian perusahaan ditunjukkan oleh luasan diarsir ABCD (dengan kata lain,
π = −$6250).

Kesetimbangan Jangka Panjang


Monopoli ada ketika hanya ada satu perusahaan di pasar. Dalam jangka panjang
perusahaan monopolis akan mengatur ukuran plant produksi sesuai permintaan untuk
memaksimalkan prot. Jika harga dibawah biaya rata-rata jangka (P < LAC ) panjang
maka perusahaan keluar dari pasar.
ˆ Pilih level produksi ketika pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal jangka
panjang (M R = LM C ), jika harga biaya rata-rata jangka panjang (P ≥ LAC ).
ˆ Dalam contoh pada Q = 350 unit. Harga jual yg ditetapkan P = $55,biaya rata-
ratanya LAC = $50. Prot digambarkan oleh bidang ABCD (arsir kuning), yaitu
π = $1750

6
4 Output dan Harga Kompetisi Monopolistik
Kompetisi Monopolistik
ˆ Sejumlah besar perusahaan yang relatif tidak besar

ˆ Produknya tidak sama persis tetapi ada perbedaan satu dengan yang lain

ˆ Tidak ada hambatan masuk maupun keluar dari pasar.

ˆ Perbedaan utama dengan monopoli murni adalah perusahaan dapat masuk dan
keluar relatif tanpa ada hambatan.

Kesetimbangan Jangka Pendek Pasar Monopolistik


ˆ Output optimal dicapai pada Q dengan harga P , untuk mendapat prot maksi-
mum.
ˆ Prot yang dicapadi digambarkan oleh bidang P ABC .

ˆ Sebgmn kompetisi sempurna dan monopoli, perushaan beropersi dengan kerugian


ketika kurva demand di bawah AT C tetapi di atas AV C .
ˆ Jika kurva demand dibawah AV C maka perusahaan berhenti produksi.

Kesetimbangan Jangka Panjang Pasar Monopolistik


ˆ Misalkan kurva permintaan awal ditunjukkan oleh DM . Dalam keadaan ini peru-
sahaan dapat mengambil prot karena kurva permintaan di atas LAC .
ˆ Karena adanya prot akan mengundang kompetitor lain untuk masuk ke pasar
yang sama, meski produk tidak sama persis.

7
ˆ Bertambahnya perusahaan yang masuk di pasar akan menggeser kurva permintaan
misalkan sampai ke posisi kurva D. Pada posisi ini Q̄ adalah output optimal dan
P̄ adalah harga optimal.

Anda mungkin juga menyukai