maximation and
competitive
supply
Memaksimalkan Keuntungan dan
Pasokan Kompetitif
pAsar persaingan sempurna
Pasar Persaingan Sempurna ialah pasar yang dimana penjual (produsen) dan Pembeli
(konsumen) sangat banyak dan produk atau barang yang ditawarkan sejenis atau
seragam dan harganya akan ditentukan oleh pasar itu sendiri (keseluruhan permintaan
dan penawarannya).
dasar
persaingan 02
homogenitas produk
sempurna Perusahaan yang menghasilkan produk identik atau hampir identik dan produk dari
semua perusahaan di pasar dapat diganti secara sempurna satu sama lain. Contoh
pembeli jagung tidak menanyakan petani mana yang menanam produk tersebut,
dikarenakan karena kualitas produk sama dari petani di wilayah tersebut.
03
bebas masuk dan keluar
Artinya tidak ada biaya khusus yang menyulitkan perusahaan baru untuk masuk.
Kondisi dimana perusahaan dan konsumen bebas keluar masuk pasar. Hal ini
diakibatkan rendahnya hambatan bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam
pasar, dan bagi perusahaan didalam pasar untuk keluar.
Kapan pasar persaingan sangat kompetitif?
Selain pertanian, sedikit pasar dunia nyata yang memliki pasar persaingan sempurna yang
kompetitif artinya bahwa setiap perusahaan menghadapi kurva permintaan horizontal sempurna
sempurna untuk produk homogen dalam industri yang dapat dengan bebas keluar masuk. Namun,
banyak pasar yang sangat kompetitif yang menghadapi kurva permintaan yang sangat elastis dan
relative mudah masuk dan keluar.
Contoh : setidaknya 10-20 perusahaan secara implisit atau eksplisit berkolusi dalam menetapkan
harga, kehadiran banyak perusahaan tidak cukup bagi industri untuk mendekati pasar persaingan
sempurna. Sebaliknya kehadiran sedikit perusahaan di pasar mengesampingkan perilaku
kompetitif. Misalnya hanya ada tiga perusahaan yang ada di pasar tetapi permintaan pasar akan
produk tersebut sangat elastis.
Profit maximization (memaksimalkan keuntungan)
Asumsi memaksimalkan keuntungan sering digunakan dalam ekonomi mikro karena memprediksi
pelaku bisnis secara akurat dan menghindari komplikasi analisis yang tidak perlu.
1. 1. Untuk perusahaan kecil yang dikeola oleh pemiliknya, laba cenderung mendominasi
hamper semua keputusan.
2. 2. untuk perusahaan besar bagaimanapun manaajer yang membuat keputusan, biasanya
memiliki sedikit kontak dengan pemilik (pemegang saham). Akibatnya pemilik tidak dapat
memantau pengelola secara teratur. Manajer kemudian memiliki kelonggaran dalam cara
mereka menjalankan perusahaan.
Misalnya, perusahaan yang mensubsidi televisi publik mungkin tampak berjiwa publik dan
altruistik. Namun keuntungan ini kemungkinan besar menjadi kepentingan keuangan jangka
Panjang perusahaan karena menghasilkan niat baik.
Marginal Revenue, Marginal Cost, and Profit Maximization (Pendapatan Marginal, Biaya
Marginal, dan Keuntungan Maksimal
Kita akan mulai dengan melihat keputusan keluaran untuk memaksimalkan keuntungan
perusahaan, apakah perusahaan itu beroperasi di pasar persaingan sempurna atau dapat
mempengaruhi harga.
Karena keuntungan adalah perbedaan antara (total) pendapatan dan (total) biaya, menemukan
tingkat output yang memaksimalkan keuntungan perusahaan dapat kita analisis. Misalkan output
perusahaan adalah q, dan memperoleh pendapatan R. pendapatan ini sama dengan harga produk P.
dikalikan jumlah unit yang terjual: R=Pq. biaya produksi C juga tergantung pada tingkat keluaran.
Keuntungan perusahaan , p, adalah perbedaan antara pendapatan dan biaya.
P (q) = R (q) – C (q)
Memaksimalkan Keuntungan Jangka Pendek
kurang cukup untuk menutup biaya tetap dan variable. Saat output
Elastisitas harga penawaran pasar mengukur sensitivitas output industri terhadap harga pasar.
Elastisitas penawaran Es adalah presentase perubahan kuantitas penawaran Q dalam merespon
perubahan 1% harga P.
Karena kurva biaya marginal memiliki kemiringan positif, elastisitas jangka pendek penawaran
selalu positif. Saat biaya marginal meningkat drastic dalam merespon peningkatan output, berarti
elastisitas penawaran rendah. Dalam jangka pendek perusahaan mengalami kendala kapasitas dan
akan sangat mahal untuk meningkatkan output. Tetapi saat biaya marginal lambat dalam
peningkatan output, penawaran relative elastis. Dalam hal ini, peningkatan kecil pada harga
mendorong perusahaan untuk memproduksi lebih banyak.
Memilih Output dalam Jangka Panjang
• Pada gambar disamping perusahaan menerima $40 sebagai
harga yang berlaku. Kurva biaya (total) rata-rata jangka
pendeknya SAC dan kurva biaya marginal jangka
pendeknya (SMC). Menghasilkan laba yang positif
ditunjukkan oleh segiempat ABCD, dengan memproduksi
q1, dimana ”SMC=P-MR”.
• Kurva biaya jangka Panjang LMC memotong biaya rata-
rata jangka Panjang dari arah bawah q2, titik biaya rata-rata
jangka pendek minimum.
Jika perusahaan yakin harga pasar $40 dolar, perusahaan harus meningkatkan kapasitas pabriknya untuk menghasilkan
output q3, dimana biaya marginal jangka panjangnya sama dengan $40. maka laba akan meningkat dar AB ke EF, dan
laba total akan meningkat dari ABCD menjadi EFGD.
Dapat diartikan bahwa semakin tinggi harga pasar, semakin tinggi pula laba yang didapatkan perusahaan. Ketika biaya
produksi menurun dari $40 menjadi $30 laba pun ikut menurun.
Ekuilibrium Kompetitif Jangka Panjang
Laba Akuntansi dan Laba Laba Ekonomi Nol Masuk dan Keluar
Ekonomi
Memiliki arti bahwa perusahaan Laba yang tinggi pada perusahaan
• Laba akuntansi diukur memperoleh pengembalian yang menyebabkan para investor
melalui selisih antara normal dan kompetitif atas mengalihkan sumber daya dari
penerimaan dan aliran investasinya. Laba ekonomi nol industri lain ke industri yang lebih
kasnya. bukan berarti bahwa perusahaan menguntungkan dan terjadi entry
• Laba ekonomi tersebut kurang memadai, tetapi (masuk) ke dalam pasar.
mempertimbangkan biaya karena industry tersebut yang
peluang. sangat kompetitif. Pada akhirnya bertambahnya
perusahaan yang baru masuk
menyebabkan kurva bergeser ke
= laba ekonomi kanan. Akibatnya output pasar
R = penerimaan meningkat dan harga untuk
= produk tersebut menurun.
rK = biaya modalnya
Pada awalnya harga ekuilibrium jangka panjang suatu produk adalah $40 per unit. Ditunjukkan pada (b) sebagai
perpotongan kurva pemintaan D dan kurva penawaran S 1. Pada (a) kita melihat bahwa perusahaan memperoleh
laba positif karena rata-rata jangka panjang mencapai minimum pada $30 (pada q 2). Laba positif mendorong
masuknya perusahaan baru dan menggeser kurva penawaran ke kanan dari S 1 ke S2, seperti pada (b) ekuilibrium
jangka Panjang terjadi pada harga $30, seperti yang ditunjukkan pada gambar (a) dimana setiap perusahaan
memperoleh laba nol dan tidak ada insentif untuk ,asuk atau keluar industri.
Ketika perusahaan memperoleh laba ekonomi nol, maka tidak
ada insentif baginya untuk keluar dari industri. Demikian pula
bagi perusahaan lain tidak memiliki insentif untuk masuk.
Ekuilibrium kompetitif jangka Panjang terjadi ketika tiga
persyaratan terpenuhi :
Seluruh perusahaan dalam industri memaksimalkan laba.
Tidak ada perusahaan yang memiliki insentif untuk masuk
atau keluar industri karena seluruh perusahaan
memperoleh laba ekonomi nol.
Harga produk sedemikian rupa sehingga kuantitas
penawaran dari industri sama dengan permintaan dari
konsumen.
Produsen Surplus Jangka Panjang
Pajak keluaran kenaikan kurva biaya marginal Pajak pengeluaran yang dibebankan kepada
perusahaan dengan dengan jumlah pajak. semua perusahaan di pasar kompetitif
Perusahaan akan mengurangi outputnya ke titik menggeser kurva penawaran untuk industri ke
dimana biaya marjinal ditambah pajak sama atas dengan jumlah pajak.
dengan harga produk.
THANKS YOU