Anda di halaman 1dari 9

12.

Ringkasan Ekonomi Mikro


Tentang
Perusahaan dalam Pasar Kompetitif
(Mankiw Bab 14)

I. PENDAHULUAN
Apabila terdapat banyak perusahaan yang menawarkan barang yang sama, misalnya
bensin, maka kenaikan harga barang tersebut sebesar 20% akan mengakibatkan penurunan
yang besar pada jumlah barang yang dijualnya. Sebaliknya jika hanya ada satu perusahaan
(misalnya Perusahaan Air Bersih) yang menawarkan suatu barang tertentu, misalnya air
bersih lokal maka kenaikan harga sebesar 20% tidak akan mengakibatkan penurunan
jumlah air yang besar.
Dalam contoh tersebut, perusahaan yang menjual bensin adalah perusahaan yang
kompetitif dan kita akan mempelajari perilakunya. Dengan demikian, kita mengerti bahwa
pasar disebut kompetitif apabila pembeli dan penjual lebih sedikit dibandingkan dengan
ukuran pasar dan dengan demikian hanya memiliki kemampuan sedikit saja untuk
memengaruhi harga pasar. Sebaliknya, perusahaan seperti Perusahaan Air Bersih dapat
memengaruhi harga pasar, sehingga perusahaan itu disebut memiliki kekuatan pasar.

II. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PASAR KOMPETITIF


1. Makna Kompetisi
Pasar kompetitif adalah pasar dengan banyak pembeli dan penjual memperdagangkan
produk yang sama sehingga setiap pembeli dan penjual adalah penerima harga. Pasar
kompetitif terkadang disebut dengan pasar kompetitif sempurna yang mempunyai
dua syarat, yaitu :
a. Ada banyak pembeli dan banyak penjual di pasar tersebut;
b. Barang yang sama ditawarkan oleh banyak penjual.
Sebagai akibat dari syarat tersebut, maka tindakan dari setiap pembeli dan penjual di
pasar, tidak terlalu berpengaruh pada harga pasar. Para pembeli dan penjual di pasar
kompetitif harus menerima harga yang ditentukan oleh pasar dan dengan demikian
mereka disebut penerima harga (price takers).
Selain dua syarat tersebut, ada syarat ketiga, yaitu :
c. Perusahaan dapat bebas masuk atau keluar pasar.
Kebanyakan analisis perusahaan kompetitif menganggap bahwa syarat ketiga ini tidak
terlalu penting untuk menjadikan perusahaan sebagai penerima harga karena
analisisnya tidak tergantung pada asumsi bebas dan keluar pasar.

2. Pendapatan Perusahaan Kompetitif


Untuk melihat pendapatan perusahaan, kita perhatikan Tabel 1 di bawah ini.

1
Penjelasan
Tabel di atas menunjukkan pendapatan total, pendapatan rata-rata, pendapatan marjinal
dari Perusahaan Smith Farm tang merupakan suatu perusahaan kompetitif penghasil
susu sapi.
Dari Tabel tersebut timbul dua pertanyaan :
a. Berapa banyak biasanya pendapatan yang diterima untuk setiap galon?
b. Berapa pendapatan tambahan yang diterima jika peternakan itu meningkatkan
produksinya sebanyak satu galon?
Jawabannya adalah :
Untuk pertanyaan a : Pendapatan rata-rata (kolom keempat)
Untuk pertanyaan b : Pendapatan marjinal (kolom kelima)
Kesimpulan yang kita peroleh antara lain : Untuk perusahaan kompetitif,
pendapatan marjinal sama dengan harga barang.

III. MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN DAN KURVA PENAWARAN PERUSAHAAN


KOMPETITIF
1. Contoh Sederhana dari Maksimalisasi Keuntungan

Penjelasan
a. Kolom keempat menunjukkan keuntungan perusahaan yang dihitung dari
pendapatan total dikurangi biaya total. Jika tidak menghasilkan produk, peternakan
kehilangan $3. Jika menghasilkan 1 galon, peternakan memperoleh keuntungan $1.
Jika menghasilkan 2 galon, perusahaan memperoleh keuntungan $4, dan
seterusnya. Untuk memaksimalkan keuntungan, perusahaan memilih jumlah yang
menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya. Pada contoh tersebut, keuntungan
dimaksimalkan saat perusahaan menghasilkan 4 atau 5 galon karena
keuntungannya sebesar $7.
b. Ada cara lain untuk menemukan jumlah yang memaksimalkan keuntungan, yaitu
dengan membandingkan pendapatan marjinal dengan biaya marjinal dari setiap
unit yang dihasilkan. Selama pendapatan marjinal melebihi biaya marjinal,
perusahaan akan selalu meningkatkan jumlah produk. Setelah perusahaan
menghasilakan 5 galon situasinya berbeda karena galon keenam mengubah
keuntungan menjadi -1. Dengan demikian perusahaan tidak akan memproduksi
lebih dari 5 galon. Jika perusahaan berpikir pada marjin dan membuat penyesuaian
bertahap pada tingkat produksinya, secara alamiah mereka dituntun untuk
menghasilkan jumlah yang memaksimalkan keuntungan.

2
2. Kurva Biaya Marjinal dan Keputusan Penawaran Perusahaan
Untuk memahami hal ini. Maka kita harus memperhatikan Figure 1 di bawah ini.

Maksimalisasi Keuntungan untuk Perusahaan Kompetitif


a. Figure ini menunjukkan kurva marjinal (MC), kurva biaya total rata-rata (ATC),
dan kurva biaya variabel rata-rata (AVC). Figure ini juga menunjukkan harga pasar
(P), yang sama dengan pendapatan marjinal (MR) dan pendapatan rata-rata (AR).
Pada jumlah Q1, pendapatan marjinal MR, melebihi biaya marjinal MC sehingga
meningkatkan produksi yang akan menambah keuntungan. Pada jumlah Q2, biaya
marjinal MC di atas pendapatan marjinal MR sehingga mengurangi produksi akan
menambah keuntungan. Jumlah yang memaksimalkan keuntungan yaitu Q max
ditemukan ketika garis harga berpotongan dengan kurva biaya marjinal.
b. Tulisan pada kotak di atas :
Perusahaan memaksimalkan keuntungan dengan menghasilkan sejumlah barang di
mana biaya marjinalnya sama dengan pendapatan marjinal.

Figure 2 di bawah ini menunjukkan bagaimana cara perusahaan kompetitif merespon


kenaikan harga

Biaya Marjinal sebagai Kurva Penawaran Perusahaan Kompetitif


Kenaikan harga dari P1 menjadi P2 mengarah kepada kenaikan jumlah yang
memaksimalkan keuntungan dari Q1 ke Q2. Karena kurva biaya marjinal

3
menunjukkan jumlah yang disuplai oleh perusahaan pada harga yang telah ditentukan,
kurva ini merupakan kurva penawaran perusahaan.

3. Keputusan Jangka Pendek Perusahaan untuk Tutup


Dalam beberapa situasi, perusahaan memutuskan untuk menghentikan produksi dan
tidak menghasilkan barang samasekali. Terdapat dua jenis keputusan untuk menutup
perusahaan, yaitu tutup sementara dan tutup selamanya.
a. Tutup Sementara (shut down)
Keputusan jangka pendek untuk tidak memproduksi barang apapun selama periode
tertentu karena kondisi pasar pasat itu. Dalam hal ini, perusahaan tidak dapat
menghindari biaya tetap. Contoh petani yang memutuskan untuk tidak
menghasilkan panen selama satu musim, maka tanahnya menjadi tandus dan dia
tidak dapat mengembalikan biaya ini. Biaya tanah disebut sebagai biaya tertanam
(sunk cost)
b. Tutup selamanya (exit)
Keputusan jangka panjang untuk meninggalkan pasar. Dalam hal ini perusahaan
dapat menghindari biaya tetap maupun biaya variabel. Dalam contoh petani tadi,
maka ia dapat menjual tanahnya, maka biaya tanah tersebut tidak terbenam.

Perusahaan akan menutup sementara perusahaannya apabila pendapatan yang akan


diperoleh lebih kecil daripada biaya variabelnya yang dapat dirumuskan :

Tutup sementara jika TR < VC

TR = Total Revenue
VC = Variable Cost
Apabila keduanya dibagi dengan jumlah ( Quantity = Q) :

Tutup sementara jika TR/Q < VC/Q

Pertidaksamaan tersebut dapat disederhanakan karena pada hakekatnya TR/Q adalah


harga atau P dan VC/Q adalah biaya variabel rata-rata atau AVC sehingga menjadi :

Tutup sementara jika P < AVC

Artinya : sebuah perusahaan memutuskan untuk menutup sementara jika harga barang
kurang dari biaya vaariabel rata-rata produksi. Perusahaan dapat membuka kembali di
masa yang akan datang jika kondisinya berubah saat harga barang melebihi biaya
variabel rata-rata.
Hasil tersebut diilustrasikan pada Figure 3 di bawah ini.

4
Kurva Penawaran Jangka Pendek Perusahaan Kompetitif
Dalam jangka pendek, kurva penawaran perusahaan kompetitif adalah kurva biaya
marjinalnya yang berada di atas biaya variabel (AVC). Jika harga berada di bawah
biaya variabel rata-rata, sebaiknya perusahaan berhenti.

4. Susu yang Tumpah dan Biaya Tertanam Lainnya


Sering kita diberitahu, “Don’t cry over spilt milk” artinya, jangan menangis karena
susu yang tumpah atau isi nasehatnya adalah : yang lalu biarlah berlalu.
Para ekonom mengatakan bahwa terdapat biaya tertanam (sunk cost) artinya biaya
yang telah terlanjur dibayarkan dan tidak dapat dikembalikan. Dengan demikian, maka
biaya tertanam adalah kebalikan dari biaya kesempatan. Biaya kesempatan
memungkinkan seseorang dapat memilih, sedangkan biaya tertanam tidak ada pilihan.
Berhubung terhadap biaya tertanam tidak ada pilihan, maka dalam membuat
keputusan personal, bisnis, dan berbagai aspek kehidupan, biaya tersebut dapat
diabaikan.

5. Keputusan Jangka Panjang Perusahaan untuk Masuk atau Keluar Pasar


Jika perusahaan exit, maka perusahaan dapat menyelamatkan biaya tetap dan juga
biaya variabel produksi. Dengan demikian, perusahaan keluar dari pasar jika
pendapatan yang akan diperoleh dari hasil produksi kurang dari biaya total.
Jika ditulis dalam rumus matematika pada dasarnya sama dengan rumus keluar
sementara, yaitu :

Keluar jika TR < TC atau


TR/Q < TC/Q atau
P < ATC

Jika ada pengusaha yang akan memulai perusahaan, maka rumusnya :

Masuk jika P > ATC

Ilustrasi tentang masuk dan keluarnya perusahaan dari pasar adalah sebagai berikut ini.

Kurva Penawaran Jangka Panjang Perusahaan Kompetitif


Dalam jangka panjang kurva penawaran perusahaan kompetitif adalah kurva biaya
marjinalnya yang berada di atas biaya total rata-rata (ATC). Jika harga ada di bawah
biaya total rata-rata, sebaiknya perusahaan keluar dari pasar.

5
6. Mengukur Keuntungan dalam Grafik untuk Perusahaan Kompetitif
Keuntungan sama dengan pendapatan total (TR) dikurangi dengan biaya total (TC)

Keuntungan = TR – TC atau
Keuntungan = (TR/Q – TC/Q) x Q atau
Keuntungan = ( P – ATC ) x Q

Cara ini menunjukkan bagaimana mengukur keuntungan dalam grafik seperti terlihat
di bawah ini.

Keuntungan adalah Luas Daerah antara Harga dan Biaya Total Rata-rata
Area kotak yang diarsir antara harga dengan biaya total rata-rata mempresentasikan
keuntungan perusahaan, tinggi kotak ini adalah harga dikurangi biaya total rata-rata
( P- ATC) dan lebarnya adalah jumlah produk yang dihasilkan (Q). Pada panel (a)
harga berada di atas biaya total rata-rata sehingga perusahaan memiliki keuntungan
positif. Pada panel (b) harga kurang dari biaya total rata-rata sehingga perusahaan
mengalami kerugian.

IV. KURVA PENAWARAN DI PASAR KOMPETITIF


Dalam membahas kurva penawaran untuk pasar, ada dua kasus yang dapat
dipertimbangkan, yaitu :
1. Pasar dengan jumlah perusahaan yang tetap;
2. Pasar dengan jumlah perusahaan yang dapat berubah karena perusahaan yang lama
keluar dari pasar dan perusahaan yang baru memasuki pasar.
Selama periode waktu yang pendek, sering perusahaan sulit masuk dan keluar sehingga
asumsinya jumlah perusahaan tetap. Namun untuk jangka panjang, jumlah perusahaan
berubah sesuai dengan kondisi pasar.

1. Jangka Pendek : Penawaran Pasar dengan Jumlah Perusahaan yang Tetap


Untuk itu kita lihat Figure 6 di bawah ini.

6
Penawaran dengan Jumlah Perusahaan yang Tetap
Saat jumlah perusahaan di pasar tetap, kurva penawaran pasar, ditunjukkan oleh panel
(b), merefleksikan kurva biaya marjinal masing-masing perusahaan yang ditunjukkan
oleh panel (a). Di sini di sebuah pasar dengan 1.000 perusahaan, jumlah penawaran
produk ke pasar adalah 1.000 dikalikan jumlah penawaran oleh masing-masing
perusahaan.

2. Jangka Panjang : Penawaran Pasar dengan Adanya Perusahaan yang Masuk


dan Keluar
a. Dianggap bahwa perusahaan bisa masuk dan keluar pasar dan setiap orang
memiliki akses terhadap teknologi yang sama untuk memproduksi barang serta
mempunyai akses yang sama untuk membeli bahan produksi. Oleh karena itu,
semua perusahaan memiliki kurva biaya yang sama.
b. Keputusan untuk masuk dan keluar pasar, bergantung pada insentif sehingga
apabila jumlah perusahaan menjadi lebih banyak, maka akan meningkatkan
jumlah penawaran dan menurunkan harga serta keuntungan. Sebaliknya jika
jumlah perusahaan lebih sedikit, maka akan menurunkan jumlah penawaran dan
menaikkan harga serta keuntungan.
c. Pada akhir masuk dan keluar ini, perusahaan-perusahaan yang tetap berada di
pasar pastilah tidak menerima keuntungan ekonomis senilai nol (zero economic
profit)

Keadaan tersebut dapat digambarkan dalam Figure 7 di bawah ini.

7
Penawaran Perusahaan dengan Adanya Kebebasan (Bagi Perusahaan) untuk
Masuk dan Keluar
Perusahaan akan memasuki atau keluar pasar sampai keuntungan bernilai nol. Dengan
demikian pada jangka panjang harga sama dengan biaya total rata-rata minimum,
seperti ditunjukkan pada panel (a). Jumlah perusahaan menyesuaikan untuk
memastikan bahwa semua permintaan dipenuhi pada harga ini. Kurva penawaran
jangka panjang pasar horizontal pada harga ini, seperti ditunjukkan pada panel (b)

3. Mengapa Perusahaan Kompetitif Tetap Berbisnis Padahal Mereka Tidak


Memperoleh Keuntungan
Akuntan dan ekonom mengukur biaya secara berbeda. Akuntan hanya
memperhitungkan biaya eksplisit saja dan mengabaikan biaya implisit. Akibatnya,
dalam keseimbangan untung-nihil, keuntungan ekonomisnya senilai nol, tetapi
keuntungan akuntansinya positif. Dengan demikian, perusahaan merasa cukup untuk
mempertahankan bisnisnya.

4. Perubahan Permintaan pada Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Karena perusahaan dapat memasuki atau keluar pasar dalam jangka panjang, namun
tidak dalam jangka pendek, respon pasar terhadap perubahan permintaan tergantung
pada rentang waktu. Untuk melihat hal ini perlu diamati pengaruh perubahan
permintaan. Analisis akan menunjukkan bagaimana masuk dan keluarnya perusahaan
mengarahkan pasar pada keseimbangan jangka panjangnya. Untuk itu kita lihat Figure
8 di bawah ini.

8
Kenaikan Permintaan pada Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Pasar dimulai dalam keseimbangan jangka panjang, ditunjukkan oleh titik A di panel
(a). Dalam kesempatan ini, masing-masing perusahaan memperoleh untung nihil (zero
profit) dan harga sama dengan biaya total rata-rata. Panel (b) menunjukkan apa yang
terjadi pada jangka pendek saat permintaan naik dari D1 ke D2. Keseimbangan
bergerak dari titik A ke titik B, harga naik dari P1 ke P2 dan jumlah produk yang
dijual dari Q1 ke Q2. Karena sekarang harga melebihi biaya total rata-rata,
perusahaan memperoleh keuntungan, yang dari waktu ke waktu mendorong
perusahaan baru untuk memasuki pasar. Masuknya perusahaan-perusahaan baru ini
menggerakkan kurva janhgka pendek ke kanan dari S1 ke S2 seperti ditunjukkan oleh
panel (c). Dalam keseimbangan jangka panjang baru, titik C, harga telah kembali ke
P, tetapi jumlah produk yang dijual telah naik ke Q3. Keuntungannya nol lagi, harga
kembali pada biaya total rata-rata minimum, tetapi pasar memiliki lebih banyak
perusahaan untuk memenuhi permintaan yang lebih besar.

5. Mengapa Kurva Penawaran Jangka Panjang Kemiringannya Positif


Terdapat dua alasan mengapa kurva penawaran jangka panjang pasar kemiringannya
positif.
a. Beberapa bahan yang digunakan dalam proses produksi mungkin tersedia dalam
jumlah terbatas. Hal ini menyebabkan kenaikan harga. Hasilnya pada kurva
penawaran jangka panjang adalah kemiringan yang positif;
b. Perusahaan mungkin memiliki perbedaan biaya. Untuk meningkatkan jumlah
layanan, maka partisipan taambahan harus didorong untuk memasuki pasar. Untuk
itu, harga harus naik, dengan demikian kurva penawaran akan memiliki
kemiringan positif.

Anda mungkin juga menyukai