Anda di halaman 1dari 3

Nama anggota kelompok :

-Devi Ismaya Krisna (10)

-Haris Bayu Pratidhina (15)


-Karina Suhardita (17)
-Milzam Muhammad (21)
-Saarah Khansaria Khairunnisa (31)
- Shidqi Mawla Syuhada (32)
BAB 14 : PERUSAHAAN DALAM PASAR KOMPETITIF
Pasar kompetitif (competitive market) adalah pasar dengan banyak
pembeli dan penjual memperdagangkan produk yang sama sehingga setiap
pembeli dan penjual adalah penerima harga. Para pembeli dan penjual harus
menerima harga yang telah ditetapkan oleh pasar, itulah yang disebut
sebagai penerima harga (price takers).
Sebuah pasar kompetitif memiliki karakteristik sebagai berikut :
-

Ada banyak pembeli dan penjual di dalam pasar.


Barang-barang yang ditawarkan oleh berbagai penjual sebagian besar

sama.
Perusahaan dapat dengan bebas masuk dan keluar pasar.

Tabel 1 : Total, Average, and Marginal Revenue for a Competitive Firm

Bisa kita lihat pada tabel 1 bahwa perusahaan dalam pasar kompetitif
mendapat pendapatan total yang bertambah seiring bertambahnya jumlah
barang yang dijual karena perusahaan tidak dapat memengaruhi harga.
Sedangkan pendapatan rata-rata dan marginal pendapatannya sama dengan
harga barang, itupun karena harga barangnya tidak bisa dirubah atau
dipengaruhi oleh perusahaan.

Tabel 2 : Profit Maximization

Tujuan perusahaan kompetitif adalah memaksimalkan laba, untuk itu


perusahaan akan memproduksi barang dengan jumlah yang tepat untuk
memaksimalkan laba, yaitu pada saat pendapatan total dan biaya total
memiliki perbedaan yang paling maksimal.
Pada tabel 2 bisa kita lihat keuntungan maksimal ada pada saat
perusahaan memproduksi 4 atau 5 barang. Karena pada jumlah barang
tersebut total keuntungan yang sudah dikurangi total biaya yang dikeluarkan
untuk produksi memiliki hasil terbesar dan biaya marginal sama dengan
pendapatan marginalnya. Bisa kita lihat pada kurva di bawah.

Keputusan Perusahaan
Shutdown

mengacu

pada

keputusan

jangka

pendek

untuk

tidak

memproduksi apapun dalam jangka waktu tertentu karena kondisi pasar


sekarang.
Keluar

mengacu pada keputusan jangka panjang untuk meninggalkan

pasar.
Perusahaan mempertimbangkan biaya-biaya yang telah dikeluarkan
dan tidak bisa dikembalikan (sunk costs) ketika memutuskan untuk keluar,
tetapi mengabaikannya ketika memutuskan untuk shut down.
Perusahaan akan melakukan shut down ketika pendapatan totalnya
kurang dari biaya variabel (TR<VC), atau juga bisa diumpamakan akan
shut down ketika harga barang kurang dari biaya variabel rata-rata
produksi (P<AVC).
Perusahaan akan keluar ketika pendapatan totalnya kurang dari
biaya total (TR<TC), atau juga bisa diumpamakan akan keluar ketika harga
barang kurang dari biaya total rata-rata produksi (P<ATC). Dan akan
masuk kembali ketika harga barang sudah lebih dari biaya total rata-rata
produksi (P>ATC).
Keuntungan perusahaan dapat dihitung dengan rumus awal (TR-TC),
kemudian kita bisa mengalikan dan membagi sisi kanan dengan variabel Q
dan rumusnya menjadi ([TR/Q-TC/Q] X Q). Maka rumus akhirnya menjadi
([P-ATC] X Q).

Anda mungkin juga menyukai