Anda di halaman 1dari 21

Pasar

Persaingan
(Competitive
Market)
TWARSITO@PKNSTAN.AC.ID
POINTERS

Konsep Pasar Persaingan Marginal Revenue, Marginal


Sempurna Cost, dan Profit

Analisis Pasar Persaingan dalam Surplus Produsen


Jangka Pendek.

Analisis Pasar Persaingan dalam


Jangka Panjang.
KONSEP PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
(PERFECTLY COMPETITIVE MARKET)
PRICE TAKING
Terdapat banyak penjual dan pembeli di dalam pasar sehingga share/ kontribusi tiap penjual
atau pembeli relatif kecil. Konsekeunsinya, tidak ada pihak yang bisa menentukan harga.
Harga ditentukan oleh pasar, penjual dan pembeli sifatnya price taking.

PRODUKNYA HOMOGEN/ SEJENIS

KARAK- Barang yang diperdagangkan adalah identik atau hampir identik, sehingga terdapat
perfectly substitute. Jika ada perusahaan yang menaikkan harga, konsumen akan beralih
menginsumsi produk perusahaan lain sehingga akan kehilangan bisnisnya.

TERISTIK FREE ENTRY AND EXIT


Penjual bebas masuk dan keluar dari pasar. Saat ada profit yang menjanjikan, akan ada
perusahaan yang masuk ke industri. Sebaliknya, saat mengalami kerugian akan ada
perusahaan yang keluar pasar tanpa ada hambatan yang berarti.

CONTOH PRODUK
Produk di pasar persaingan sempurna umumnya adalah barang pertanian, minyak bumi, gas
alam, dan bahan mentah lain (tembaga, biji besi, kapas, biaja, dll). Produk-produk homogen
ini dalam ekonomi disebut commodities.

Pasar persaingan sempurna adalah pasar di mana pasing-masing pihak (baik produsen maupun konsumen) tidak mempunyai power untuk
memengaruhi harga dimana pihak-pihak tersebut hanya sebagai price taking. Dengan karakteristik sebagaimana di atas.
Marginal Revenue, Marginal Cost, dan Profit
Revenue
Konsep : jumlah output yang diproduksi oleh perusahaan secara individu tidak
mempengaruhi harga pasar.

𝑇𝑅 ∆𝑇𝑅
𝑇𝑅 = 𝑃 × 𝑄 A𝑅 = M𝑅 =
𝑄 ∆𝑄

Dimana : TR = Total Revenue; AR = Average Revenue


MR = Marginal Revenue; P = Price ; Q = Quantity of Output

AR = MR = P
Revenue
Kurva Demand Perusahaan vs Industri
▪ Kurva permintaan dalam industri (kumpulan perusahaan) akan berbentuk downward
sloping, seperti biasa.
▪ Saat menganalisis satu perusahaan, berapapun Q yang diproduksi, harganya akan selalu
sama, P. Dari fakta ini, kita bisa menganggap kurva D yang dihadapi satu perusahaan
adalah horizontal.
▪ Berapa nilai P? Nilai P = MR = AR yaitu perpotongan antara kurva D dan S dalam
industri.
Revenue, Cost, dan Profit
Profit = Total revenue – Total cost
𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
𝜋 = 𝑃 × 𝑄 − 𝐴𝑇𝐶 × 𝑄 = 𝑃 − 𝐴𝑇𝐶 × 𝑄

▪ Pada gambar di samping, saat perusahaan


memproduksi Q1, profit yang akan di
dapat adalah area ABCD.
▪ Saat perusahaan memproduksi Q2,
perusahaan akan rugi (profitnya negatif)
sebesar area AEFG, karena P < ATC.
ANALISIS PASAR PERSAINGAN
DALAM JANGKA PENDEK
Profit Maximization
▪ Dalam jangka pendek, perusahaan bisa memperoleh profit. Sehingga perusahaan
akan memeksimalkan profitnya.
▪ Ingat Prinsip Ekonomi : Rational People think the margin. Perusahaan akan
menambah outputnya saat MR > MC. Sehingga, profit akan maksimal saat
perusahaan memproduksi barang senilai Q pada kondisi:
MR = MC
MR = P = MC
Profit Maximization ❖ Pada gambar di samping, untuk mencapai
profit maksimal, perusahaan akan
memproduksi sebesar q*, yaitu dalam
keadaan MR=MC.
❖ Saat memproduksi lebih kecil dari q*
(misalnya di q1), perusahaan masih bisa
menambah profit dengan menambah
output.
❖ Saat memproduksi lebih besar dari q*
(misalnya di q2), perusahaan bisa
menghindari kerugian dengan mengurangi
output (q)
Shutdown
▪ Shutdown adalah kondisi saat perusahaan berhenti berproduksi untuk sementara
(Q=0), namun masih berada dalam industri.
▪ Kapan terjadi shutdown? Ketika berproduksi malah menambah kerugian, yaitu
pada kondisi dimana P < AVC.
▪ Saat shutdown, perusahaan hanya menanggung biaya berupa fixed cost. Shutdown
bisa diikuti dengan beberapa hal yang bisa mengeliminasi beberapa fixed cost.
Shutdown
Kurva Penawaran (Supply) Perusahaan
Shutdown
▪ Perusahaan akan berproduksi sebesar Q pada
kondisi MR=P=MC.
▪ Berdasar poin di atas, saat P berubah, Q akan
disesuaikan mengikuti nilai MC.
▪ Oleh karena itu, pada dasarnya kurva
penawaran perusahaan adalah kurva MC.
▪ Namun kondisi ini tidak berlaku saat P < AVC,
karena pada keadaaan ini perusahaan akan
melakukan shutdown, tidak berproduksi.
▪ Dari poin-poin ini, bentuk kurva penawaran
perusahaan adalah seperti tampak pada
gambar di samping, yaitu garis dengan warna
hijau.
SURPLUS PRODUSEN
Shutdown
Konsep Surplus Produsen
Shutdown
▪ Setiap produsen akan mengelurkan biaya (cost) untuk memproduksi barang dan
jasa.
▪ Jika produsen memproduksi tambahan 1 unit barang dan bisa menjual barang
tersebut dengan harga yang lebih tinggi daripada tambahan biaya yang dikeluarkan,
dia akan memperoleh nilai/bonus. Nilai/bonus tersebut disebut surplus produsen
(producer surplus).
▪ Surplus produsen adalah total selisih antara harga yang dibayarkan kepada produsen
dan tambahan biaya untuk memproduksi barang/jasa tersebut.
▪ Dengan kata lain, surplus produsen adalah total selisih antara P dan MC.
▪ Dalam kurva penawaran, surplus produsen adalah area di atas kurva penawaran dan
di bawah harga pasar.
Shutdown
Surplus Produsen secara Grafis
Shutdown
▪ Pada gambar di samping, surplus produsen
ditunjukkan dengan area berwarna kuning.
▪ Surplus produsen = Segi empat 0qBA –
area di bawah MC dari 0 sampai q*.
▪ Segi empat 0qBA adalah total revenue
(TR).
▪ Area di bawah MC merupakan total
variable cost (TVC).
▪ 𝑆𝑢𝑟𝑝𝑙𝑢𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑠𝑒𝑛 = 𝑇𝑅 – 𝑇𝑉𝐶
▪ Berbeda dengan profit, 𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
Shutdown
Surplus Produsen dalam Kurva Penawaran
Shutdown
(a) Producer surplus at price P1 (b) Producer surplus at price P2
Price Price
Supply Additional producer Supply
surplus to initial
producers ✓ Surplus produsen adalah
D E F area di atas kurva
P2 penawaran dan di
Producer surplus bawah harga pasar.
B B to new producers
P1 P1
C
Producer
C Initial ✓ Harga pasar yang naik,
producer
surplus
surplus akan menaikkan surplus
produsen

A A
0 Q1 Quantity 0 Q1 Q2 Quantity
ANALISIS PASAR PERSAINGAN
DALAM JANGKA PANJANG
Shutdown
Free Entry dan Free Exit
Shutdown
▪ Dalam jangka panjang perusahaan bebas untuk masuk (entry) dan keluar
(exit) dari pasar.
▪ Saat terjadi profit, banyak perusahaan yang akan masuk yang akan membuat
penawaran bertambah, konsekuensinya harga akan turun. Profit akan turun.
▪ Sebaliknya, saat losses, banyak perusahaan akan keluar sehingga penawaran
turun dan harga naik. Profit akan naik.
▪ Di competitive market, economic profit akan nol. .
Shutdown
Free Entry dan Free Exit
Shutdown
▪ Saat harga P1 ($40), perusahaan akan menghasilkan
profit, karena P > ATC.
▪ Profit ini yang akan menarik perusahaan lain masuk ke
industri, konsekuesinya karena produsen bertambah,
kurva S bergeser ke kanan (S2). Hal ini membuat
harga turun ke P2.
▪ Saat harga P2, perusahaan akan memperoleh
economic profit sebesar nol, karena P = ATC.

Anda mungkin juga menyukai