Anda di halaman 1dari 7

RESUME PASAR MONOPOLISTIS

Nama : Tova Wipangga


NPM : 150610210011

Pasar monopolistik banyak kita temui pada kehidupan sehari-hari, seperti sampo,
sabun, TV, sepatu, air mineral, dan lain-lain. Pada pasar pelembab wajah pria, ada
banyak produsen yang memproduksi pelembab wajah untuk pria Nivea Men, Pond's
Men, Garnier Men, LT Men, Kiehl's Age, Cloris Men atau MS Glow for Men. Masing-
masing produsen memiliki ciri khas tersendiri seperti kemasan, kualitas, atau ukuran
yang membedakan produknya dengan produk saingan.

1. Pengertian Pasar Persaingan Monopolistis


Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada
diantara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan
monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsure-unsur sifat
monopoli, dan unsure-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar
persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak
(different products).

2. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistis


a. Terdapat Banyak Penjual
Banyaknya penjual dalam pasar persaingan monopolistis tidak
sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna. Apabila dalam
pasar sudah terdapat beberapa perusahaan, maka pasar persaingan
monopolistik sudah terwujud. Yang penting tidak satupun dari
perusahaan-perusahaan tersebut berukuran atau besarnya jauh
melebihi dari perusahaan-perusahaan lainnya. Perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama
besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi suatu perusahaan relatif
sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam
keseluruhan pasar.

b. Barangnya Bersifat Berbeda Corak


Produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda dalam hal :
● Poraknya (differentiated product) secara fisik mudah dibedakan
● Pengemasan
● Pasa perusahaan setelah menjual (after sales service)
● Cara membayar barang yang dibeli
Karena perbedaan ini barang yang diproduksi oleh perusahaan
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis bukan bersifat
pengganti sempurna (perfect substitute) atas barang yang diproduksi
perusahaan lain melainkan pengganti yang dekat (close substitute).
Perbedaan dalam sifat barang yang dihasilkan inilah yang menjadi
sumber dari adanya kekuasaan monopoli, walaupun kecil yang dimiliki
oleh perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis.

c. Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga


Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis dapat mempengaruhi
harga meski pengaruhnya kecil bila dibandingkan dengan perusahaan
Monopoli, kekuasaan mempengaruhi harga bersumber dari sifat barang
yang dihasilkan yaitu berbeda corak (differentiated product). Meski
terjadi kenaikan harga barang masih dapat menarik pembeli walaupun
jumlah pembelinya tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga.
Sebaliknya saat perusahaan menurunkan harga tidaklah mudah untuk
menjual semua barang yang diproduksi, banyak diantara konsumen di
pasar masih tetap membeli barang yang dihasilkan oleh perusahaan-
perusahaan lain walaupun harganya sudah menjadi relatif lebih mahal.

d. Kemasukan Dalam Industri Relatif Mudah


Beberapa syarat perusahaan masuk kedalam industri :
● Modal yang diperlukan relatif besar kalau dibandingkan dengan
mendirikan
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
● Perusahaan itu harus menghasilkan barang yang berbeda
coraknya dengan
yang sudah tersedia di pasar dan mempromosikan barang tersebut
untuk
memperoleh langganan.
Perusahaan baru, pada dasarnya harus berusaha memproduksi barang
yang lebih menarik dari yang sudah ada di pasar, dan harus dapat
meyakinkan konsumen atas kebaikan mutu barang tersebut.

e. Persaingan Mempromosi Penjualan Yang Sangat Aktif


Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga relatif
tinggi, tetapi masih tetap dapat menarik banyak langganan. Keadaan
seperti ini menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli.
Untuk mempengaruhi citarasa pembeli, para pengusaha melakukan
persaingan bukan-harga (non-price competition).
3. Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis
a. Keseimbangan jangka pendek
Misalnya jika orangorang menjadi penjual lotion, jika banyak yang
menjual maka akan menggeser kurva permintaan.

MC
AC

C
Harga

𝑷𝟏
B
A

D
MR
0 𝑸𝟏 Jumlah
Barang
Memperoleh Keuntungan

MR berpotongan dengan MC tarik ke bawah = Q1, tarik ke atas = C. Lalu


C tarik ke pinggir = P1. P1 adalah harga pasar. Lalu untuk Biaya dari
minimum AC, jadi dari Q1 ke C berpotongan dengan AC di titik B. Titik
B tsb adalah Biaya. Daerah Keuntungan adalah pada daerah P1-A-B-C.

M A

K
J
Harga

𝑷𝟐 L
L1

D
MR

0 𝑸𝟐 Jumlah Barang
Mengalami Kerugian

MR berpotongan dengan MC (L1 tarik ke bawah = Q2, tarik ke atas = L1


di D). Dari L2 tarik ke kiri itu adalah P2. P2 adalah Harga Pasar. Lalu
garis Q ke L2 sampai ke AC berujung di garis K, Tarik ke kiri = J, J itu
adalah biaya. Titik kerugian ada pada daerah P2-J-K-L.
b. Keseimbangan jangka panjang

M
D C

A
E
Harga 𝑷𝒆 C

MR

0 𝑸𝒆 Jumlah Barang

Memperoleh Keuntungan

Misalnya jika orang -orang menjadi penjual lotion, jika banyak yang
menjual maka akan menggeser kurva permintaan. Jadi dimana
perusahaan untung, lalu banyak perusahaan masuk, itu menyebabkan
D ke dalam/ke kiri. Untuk kerugian, jadi dengan kondisi rugi itu
perusahaan banyak yang keluar, saat perusahaan keluar, D menjadi
keluar juga. Dari proses yang telah kita lihat sebelumnya, pada akhirnya
akan mencapai keseimbangan jangka panjang, dimana kurva D
bersinggungan dengan kurva AC yaitu di titik E. Pada titik E, terpenuhi
kondisi zero economic profit, yaitu ketika P=AC, dalam hal ini ketika hrga
sebesar Pe dan Quantitas sebanyak Qe. (atau dalam jangka panjang
perusahaan memperoleh keuntungan normal )

4. Penilaian ke Atas Persaingan Monopolistis


P

MC

𝑷𝒔
B
𝑨𝑪𝒔

MR

Q
0 𝑸𝒔

Persaingan Sempurna
pada pasar persaingan sempurna kurva permintaan bersifat elastis sempurna,
sejajar dengan sumbu datar(Ps=MR). Harga pada pasar persaingan sempurna
berada pada titik minimum AC (biaya rata-rata) yang berpotongan dengan
kurva MC. Pada gambar di atas menunjukkan :
• Biaya produksi per unit (Ps) adalah pada tingkat yang paling minimum
• Harga yang berlaku dipasar adalah Ps
• Jumlah barang yang diperoduksikan adalah Qs

MC

𝑨𝑪𝒎
𝑷𝒎
B
𝑷𝒔

MR
Q
0 𝑸𝒎 𝑸𝒔
Persaingan Monopolistis

pada pasar persaingan monopolistis kurva permintaannya berbentuk menurun


tapi tidak curam(landai). marjinal revenue (MR) berada dibawah kurva
permintaan. harga pada PS. Monopolistis lebih tinggi dari PS.
sempurna(Pm>Ps) dan barang yang dijual lebih sedikit(Qm>Qs). pada titik E
terjadi titik keseimbangan(efisiensi tercapai) pada gambar di atas menunjukkan
:
• Biaya produksi per unit perusahaan monopolistis (Pm) adalah lebih
tinggi dari biaya produksi pe unit minimum
• Harga yang berlaku di pasar adalah Pm
• Jumlah barang yang diproduksi adalah Qm

5. Kebaikan dak Keburukan Pengiklanan


a. Pendapat 1
" iklan merupakan sebuah penghamburan uang karena ia menaikan
biaya produksi tanpa membuat perubahan apapun keatas bentuk, berat,
dan mutu suatu barang."
Harga

𝑨𝑪𝟐
AC

𝑷𝟐 B MR
A
𝑷𝟏 C

𝑷𝟑

0 𝑸𝟏 𝑸 𝟐 𝑸𝟑 Jumlah Produksi

Hal ini ditunjukan oleh hubungan titik A dan B, dimana titik A dianggap
sebagai titik awal(tanpa iklan) dan titik B dianggap sebagai titik
akhir(dengan iklan). dengan adanya iklan terjadi peningkatan
permintaan(𝐷1 Ke 𝐷2 ) dan juga menaikkan biaya rata-rata(AC ke 𝐴𝐶1 )
yang menyebabkan jumlah barang yang dijual bertambah (𝑄1ke 𝑄2 )
akan tetapi iklan juga menaikkan harga (𝑃1ke 𝑃2 )

b. Pendapat 2
" iklan adalah sangat berguna karena ia akan dapat menurunkan biaya
produksi per unit."
Harga

𝑨𝑪𝟐
AC

𝑷𝟐 B MR
A
𝑷𝟏 C

𝑷𝟑

0 𝑸𝟏 𝑸 𝟐 𝑸𝟑 Jumlah Produksi
Hal ini ditunjukan oleh hubungan titik A dan B, dimana titik A dianggap
sebagai titik awal(tanpa iklan) dan titik C dianggap sebagai titik
akhir(dengan iklan). dengan adanya iklan terjadi peningkatan
permintaan(𝐷1 Ke 𝐷3 ) dan juga menaikkan biaya rata-rata(AC ke 𝐴𝐶1 )
yang menyebabkan jumlah barang yang dijual bertambah (𝑄1 ke 𝑄3 ) ini
menyebabkan biaya produksi per unit semakin rendah, dan
memungkinkan untuk menjual barang pada harga yang lebih rendah
(𝑃1ke 𝑃3 )

Anda mungkin juga menyukai