2. Usaha agribisnis memiliki risiko yang sangat besar dibandingkan usaha lainnya.
Beberapa risiko yang dihadapi bagi pelaku agribisnis diantaranya adalah risiko
produksi dan risiko pasar. Risiko-risiko tersebut tidak seluruhnya dapat dihilangkan,
tetapi hanya dapat diperkecil (diminimalkan). Oleh karena itu, petani perlu
mengelola risiko tersebut agar usahanya dapat dijalankan secara berkesinambungan.
a. Jelaskan perbedaan konsep risiko dan ketidakpastian dalam usaha agribisnis.
Berikan contoh.
Leo J. Susilo, dalam bukunya yang berjudul Manajemen Risiko Berbasis ISO
31000 mengatakan bahwa “ketidakpastian adalah keadaan, walaupun hanya sebagian,
dari ketidakcukupan informasi tentang pemahaman atau pengetahuan terkait dengan
suatu peristiwa, dampaknya, dan kemungkinan terjadinya”. Berdasarkan definisi
tersebut, keterkaitan antara ketidakpastian dan risiko dijelaskan dengan definisi risiko
seperti yang tertuang di dalam Standar Internasional Manajemen Risiko ISO 31000. Di
dalam dokumen tersebut, risiko diartikan sebagai efek dari ketidakpastian yang terdapat
pada tujuan organisasi. Lebih lanjut, Leo J. Susilo menerangkan bahwa risiko sering
disebut sebagai kombinasi dari dampak suatu peristiwa (termasuk dalam hal ini
perubahan suatu keadaan) dan digabungkan dengan kemungkinan terjadinya peristiwa
tersebut.
Contoh risiko : Pada pengelolaan ayam broiler selama 25 hari, peternak
memprediksi tingkat kematian ayam dari DOC sampai dipanen sebesar 5 %
Contoh ketidakpastian : Peternak ayam broiler mengalami kegagalan panen
karena penyebaran penyakit Newcastle Disease (tetelo) atau akibat Avian Influenza.
1. Measurable (Terukur)
Segmen pasar harus diukur berdasarkan nilai atau volume penjualan (yaitu jumlah
pelanggan dalam segmen ini). Riset pasar yang andal harus mampu mengidentifikasi
ukuran segmen pasar hingga tingkat akurasi yang masuk akal, sehingga ahli strategi
kemudian dapat memutuskan apakah, bagaimana, dan sejauh mana mereka harus
memfokuskan upaya mereka pada pemasaran ke segmen ini.
2. Substantial (Substansial)
Sederhananya, tidak akan ada gunanya membuang anggaran pemasaran dalam pasar
yang tidak cukup besar, atau memiliki daya beli negatif. Segmen pasar yang layak
adalah dari kelompok yang homogen dengan karakteristik yang jelas seperti kelompok
usia, latar belakang sosio-ekonomi dan persepsi merek.
3. Accessible (Dapat diakses)
Ketika melakukan riset terhadap segmen pasar, penting untuk mempertimbangkan
bagaimana audiens dapat mengakses informasi tersebut. Lalu, Anda juga harus
mengenal kekuatan dan kemampuan departemen pemasaran perusahaan Anda.
4. Differentiable (Dapat dibedakan)
Segmen pasar yang ideal di sisi internal harus homogen, (semua pelanggan di dalam
segmen memiliki preferensi dan karakteristik yang sama), namun secara eksternal
adalah heterogen.
5. Actionable (Dapat ditindaklanjuti)
Segmen pasar harus memiliki nilai praktis dan harus menyediakan data pendukung
untuk posisi pemasaran atau pendekatan penjualan. Hal ini harus menjadi hasil yang
mudah diukur, ideal dalam kaitannya dengan pengukuran yang ada dari segmen pasar
sebagaimana didefinisikan oleh riset dalam mengetahui segmen pasar.
d. Jelaskan pengertian dari beberapa istilah dibawah ini : green business, green
marketing, green consumer, green consumerism, greener, greenest.
1. Green Business adalah sebuah konsep di dalam dunia bisnis dimana
perusahaan menjalankan bisnis tidak hanya berorientasi pada profit atau
keuntungan yang didapat tetapi perusahaan juga memperhatikan
bagaimana dampak yang ditimbulkan dari kegiatan usaha yang mereka
lakukan. Dampak yang dimaksud disini bisa berupa dampak pada
masyarakat yang berada disekitar tempat perusahaan tersebut
beroperasi , lingkungan yang terdampak , bagaimana penggunaan
sumberdaya dalam perusahaan tersebut , produk-produk yang dihasilkan
, dan bagaimana perusahaan tersebut memperlakukan para pekerjanya.
2. Green marketing (pemasaran hijau) adalah sebuah konsep yang meliputi
pengembangan seluruh kegiatan pemasaran untuk merangsang dan
mempertahankan perilaku konsumen yang ramah lingkungan. Di era
globalisasi saat ini, nampaknya sudah lebih banyak orang yang sadar
akan pentingnya keberlanjutan alam dan planet bumi. Penerapan konsep
green marketing pada suatu perusahaan menjadi aspek penting karena
dengan begitu berarti perusahaan mempertimbangkan lingkungan dalam
semua dimensi aktivitas pemasaran.
3. Green consumers atau konsumen hijau didefinisikan sebagai individu
yang melakukan pembelian dengan terlebih dahulu memikirkan dampak
terhadap lingkungan dari barang yang mereka konsumsi. Ketika
dihadapkan kepada alternatif antara dua produk, konsumen hijau akan
lebih memilih produk yang lebih ramah lingkungan. Perilaku konsumen
yang peduli terhadap lingkungan akan termotivasi untuk mengkonsumsi
produk yang ramah lingkungan.
4. Green consumerism adalah para konsumen yang lebih memilih produk tidak
membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan. Jadi produk ramah
lingkungan mulai lebih banyak dipilih oleh konsumen. Sehingga ini
berpengaruh pada industri pulp dan kertas, bila tidak melakukan komitmen
menjaga lingkungan dan keamanan pada konsumen. Kalimantan yang
menjadi hutan terluas di Indonesia, menghasilkan banyak pulp dan kertas.
Namun tetap perlu dilakukan penanganan yang tepat agar kondisi hutan
tetap terjaga.