Anda di halaman 1dari 6

KONSEP PEMASARAN DAN PENGOLAHAN HASIL PRODUK

PETERNAKAN

JARINGAN PERTANIAN NASIONAL (JPN)


KABUPATEN PRINGSEWU – LAMPUNG
1. PENDAHULUAN
Kementrian Pertanian RI menegaskan Visi pembangunan pertanian
dirumuskan sebagai terwujudnya masyarakat yang sejahtera khususnya petani melalui
pembangunan sistem yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan, dan
desentralistis. Pembangunan sistem merupakan pembangunan yang mengintegrasikan
pembangunan sektor pertanian (dalam arti luas) dengan pembangunan industri dan
jasa terkait dalam satu kluster industri yang mencakup lima subsistem, yaitu
subsistem hulu, subsistem tani/ternak, subsistem pengolahan, subsistem pemasaran,
dan subsistem jasa. Kelima subsistem beserta didalamnya harus berkembang secara
simultan dan harmonis. Pembangunan sistem dan diarahkan untuk mendayagunakan
keunggulan komparatif (comparative advantage) Indonesia menjadi keunggulan
bersaing (competitive advantage). Pelaku utama adalah petani, Pemerintah
berkewajiban memberikan fasilitas dan mendorong berkembangnya sistem tersebut.
Sistem yang dikembangkan harus berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan
desentralistis.
Dalam rangka menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan kebijaksanaan
yang ada, dewasa ini organisasi Kementerian Pertanian merupakan organisasi yang
berbasiskan fungsi agribisnis, sehingga rumusan visi Kementerian Pertanian
diarahkan menuju “Terwujudnya perekonomian nasional yang sehat melalui
pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan,
berkelanjutan dan desentralistis”. Pembangunan sistem agribisnis itu sendiri
merupakan pembangunan yang mengintegrasikan pembangunan sektor pertanian
dengan pembangunan industri dan jasa terkait dalam suatu kluster industri yang
mencakup lima subsistem tersebut.

2. MANAJEMEN PEMASARAN
Aktivitas pemasaran merupakan hal yang paling penting dalam sistem
agribisnis mulai dari penyediaan sarana produksi pertanian (subsistem input), usaha
tani (on farm), pemasaran dan pengolahan hasil pertanian, serta subsistem penunjang
(penelitian, penyuluhan, pembiayaan/kredit, intelijen pemasaran atau informasi
pemasaran, kebijakan pemasaran). Tujuan dari pemasaran yaitu menjembatani apa
yang diinginkan produsen dan konsumen dalam melengkapi proses produksi. Hampir
semua aktivitas pemasaran membantu produsen dalam memahami keinginan
konsumen. Jadi, pemasaran membantu menemukan berbagai jawaban dari lima
pertanyaan kunci dalam setiap sistem ekonomi, antara lain:
1. Apa yang seharusnya diproduksi,
2. Berapa banyak produk yang seharusnya diproduksi,
3. Kapan seharusnya produk diproduksi,
4. Siapa yang memproduksi,
5. Siapa yang membuat pasar untuk produk tersebut,
Ketika pemasaran dilakukan secara efisien dan adil, pemasaran secara keseluruhan
dapat meningkatan efisiensi ekonomi, peningkatan keuntungan produsen dan
peningkatan kepuasan konsumen.
Pengertian pemasaran atau tataniaga (marketing) dapat didekati melalui dua
pendekatan yaitu pendekatan ekonomi dan manajerial. Pendekatan ekonomi
merupakan pendekatan keseluruhan pemasaran (pendekatan makro) dari petani atau
aliran komoditi setelah di tingkat usahatani sampai komoditi/produk
diterima/konsumsi oleh konsumen akhir. Dengan demikian, pendekatan ekonomi
melibatkan banyak perusahaan (pendekatan kelembagaan), kegiatan produktif dan
nilai tambah (pendekatan fungsi), dan pendekatan sistem (input-output sistem).

3. PENGERTIAN PENGOLAHAN HASIL PETERNAKAN


Pengolahan hasil ternak adalah Tindakan meningkatkan nilai guna hasil
peternakan atau turunannya, pengolahan dapat dilakukan dengan tujuan baik untuk
meningkatkan cita rasa, meningkatkan harga jual, muapun mengawetkan produk.
Teknologi pengolahan hasi ternak merupaka ilmu terapan yang dikenakan pada hasil
– hasil ternak dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti ilmu kimia, biokimia,
fisika, dan mikrobiologi.
Subsektor peternakan seperti halnya subsektor lain pada sektor pertanian
memiliki potensi dan peluang yang cukup besar dan perlu untuk diantisipasi secara
optimal. Permintaan akan produk peternakan terhadap peningkatan pendapatan
bersifat sangat elastis yang berarti bahwa adanya perubahan pendapatan dalam
masyarakat akan membawa perubahan pada permintaan akan produk olahan
peternakan. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan semakin membaiknya
perekonomian nasional dan internasional membawa dampak terhadap semakin
meningkatnya permintaan akan produk-produk olahan. Dengan diberlakukannya
perdagangan bebas, maka terbukalah pasar agribisnis peternakan di pasar
internasional, dimana setiap negara harus terbuka dalam menerima produk
agribisnis/agroindustri peternakan dari negara lain dengan persyaratan mutu yang
telah ditetapkan. Perkembangan dinamika dalam masyarakat dan perubahan gaya
hidup rumah tangga membawa dampak pada semakin meningkatnya minat
masyarakat terhadap produk-produk olahan yang siap saji karena keterbatasan waktu
dan kesibukan para ibu rumah tangga terutama di daerah perkotaan. Jenis makanan
termasuk produk olahan hewani yang mudah disimpan dan tidak memerlukan banyak
ruang sementara dan siap disajikan secara fleksibel setiap saat telah menjadi
kebutuhan pokok masyarakat perkotaan. Penerapan teknologi pada subsistem
budidaya peternakan membawa dampak yang nyata terhadap produktivitas seperti
terlihat pada peningkatan populasi ayam ras, ruminansia besar dan ruminansia kecil.
Penerapan teknologi untuk beberapa jenis pengolahan hasil ternak relatif sederhana
dan mudah dikuasai oleh masyarakat termasuk masyarakat pedesaan sehingga dapat
memberdayakan peran wanita pedesaan yang cukup strategis dalam 13
pengembangan agroindustri pengolahan hasil ternak di pedesaan. Beragamnya jenis
produk olahan hasil ternak dengan nilai tambah yang tinggi memberikan kesempatan
kepada masyarakat untuk memilih berbagai alternative jenis olahan untuk
dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan minat masyarakat. Dibandingkan
dengan produk segar, produk olahan memiliki daya tahan yang lebih lama sehingga
dapat mengurangi resiko akibat perubahan harga. Hal ini sangat nyata dirasakan
terutama dalam kondisi ekonomi yang tidak kondusif dimana harga produk olahan
relatif lebih stabil jika dibandingkan dengan produk segar. Segmen pasar poduk
agroindustri peternakan sangat luas dan mencakup berbagai kelas dalam masyarakat
mulai dari rumah tangga, kafe hingga supermarket baik di wilayah elit perkotaan
maupun di wilayah pedesaan. Hal ini dapat dilihat pada menu yang dihidangkan baik
dalam acara formal maupun informal dalam masyarakat. Hal ini didukung oleh
beberapa faktor diantaranya cita rasa yang menarik, harga yang terjangkau dan
jaringan distribusi yang telah meluas mencakup berbagai wilayah. Secara umum,
produk agroindustri dapat meningkatkan efisiensi ekonomi agribisnis secara
keseluruhan.
4. PROGRAM PERENCANAAN PEMASARAN
Perencanaan pemasaran merupakan suatu bagian dari suatu desain untuk
mencapai suatu tujuan. Tujuannya yaitu untuk menciptakan nilai bagi konsumen
dalam kondisi tetap menguntungkan perusahaan, atau dalam konsep pemasaran saat
ini, suatu hubungan yang saling menguntungkan. Rencana pemasaran ini merangkum
penilaian terhadap kebutuhan dan keinginan pasar, kekuatan dan kelemahan pada
perusahaan dan pada pesaing saat ini atau yang diperkirakan. Desain yang dibuat
untuk menciptakan nilai guna memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen dalam
kondisi tetap untung. Rencana pemasaran berisikan rencana tindakan (siapa yang
melakukan, apa dan kapan) dan visi, tujuan strategis, tujuan, serta sasaran.
Perencanaan pemasaran ini dapat diartikan sebagai penerapan sumber daya pemasaran
untuk mencapai tujuan pemasaran. Dalam rangka memaksimalkan pemasaran produk,
ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam proses perencanaan pemasaran
(marketing planning), diantaranya yaitu :
A. Analisa hasil prestasi kegiatan pemasaran
Perusahaan harus bisa memberikan suatu kesimpulan mengenai sebab naik
atau turunnya hasil penjualan barang atau jasa yang ditawarkan kepada
konsumen.
B. Analisis keunggulan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman perusahaan
Perusahaan harus melakukan pengkajian atas keadaan lingkungan pemasaran,
terutama perkembangan sosial, ekonomi, budaya, teknologi dan juga kebijakan
pemerintah.
C. Penyusunan program pemasaran
Dalam hal ini yang perlu disusun yaitu rincian yang berkaitan dengan waktu,
tempat, oleh siapa program tersebut akan dilaksanakan. Dari program
pemasaran ini, akan diketahui tahapan kegiatan pemasaran yang akan
dilakukan untuk setiap produk pada wilayah pemasarannya.
D. Penentuan tujuan pemasaran
Pada dasarnya setiap perusahaan selalu menetapkan tujuan yang ingin dicapai,
tujuan yang sudah ditetapkan tersebut akan mempengaruhi penetapan strategi
pemasaran (marketing strategy) yang akan dijalankan.
E. Penerapan strategi pemasaran
Strategi pemasaran ditetapkan berdasarkan sasaran pasar (target market) dan
tujuan perusahaan. Strategi pemasaran yang sudah ditetapkan perusahaan
mencakup strategi produk, strategi harga, strategi promosi dan strategi
distribusi
F. Penetapan target pemasaran
Untuk memudahkan perusahaan mendistribusikan hasil produksinya,
perusahaan perlu menetapkan strategi target pemasaran. Target strategi
pemasaran yang sudah ditetapkan perusahaan bisa dinyatakan dalam volume
penjualan, maupun share pasar dan laba.
G. Penyusunan rencana pemasaran
Rencana pemasaran yang disusun perusahaan akan menggambarkan adanya
kegiatan di bidang pemasaran.
H. Penyusunan anggaran pemasaran
Anggaran pemasaran yang disusun perusahaan harus berdasarkan pada
program pemasaran. Dalam penyusunan anggaran pemasaran, selain harus
memperhatikan produknya, juga harus memperhatikan waktu dan tempat
pelaksanaannya karena anggaran akan kebutuhan selalu berbeda pada setiap
waktu dan tempat pelaksanaan yang berbeda pula. Penyusunan perencanaan
pemasaran bisnis membutuhkan beberapa komponen yang harus terlibat.
Rencana pemasaran (marketing plan) biasanya mencakup beberapa elemen
termasuk deskripsi pesaing, permintaan akan produk atau layanan yang
ditawarkan, kekuatan dan kelemahan dari sudut pandang pasar baik bisnis
maupun pesaingnya. Rencana pemasaran merupakan alat yang perlu
digunakan setiap hari untuk membantu perusahaan menjangkau target pasar
dan target keuntungan. Semua bisnis harus memahami pasar yang dibidik dan
menjadi dasar dalam membuat marketing plan. Perusahaan yang dapat
membuat perencanaan pemasaran yang baik dan strategis dapat mencapai
keuntungan dengan cara yang efektif dan efisien. Yang termasuk marketing
plan dalam bisnis diantaranya seperti pengumpulan informasi, penyebarluasan
informasi, strategi promosi, dan koordinasi pemasaran. Semua komponen
tersebut juga merupakan bentuk dari taktik perusahaan untuk menggunakan
sumber daya seefektif mungkin.

Anda mungkin juga menyukai