Anda di halaman 1dari 26

PASAR PERSAINGAN

MONOPOLISTIK
(MONOPOLISTIC
COMPETITION)

Fakultas Ekonomika Dan Bisnis


Universitas Diponegoro
2022
PENGANTAR

Tokoh :

1. E. Chamberlin (Ekonom Amerika), 1933


Persaingan Monopolistik ---> Theory of Monopolistic Competition.

2. J. Robinson (Ekonom Inggris), 1933


Persaingan Tidak Sempurna ---> The Economics of Imperfect
Competition.
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Gejala:

1. Asumsi bahwa produk homogen adalah tidak riil.

2. Adanya promosi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.

Kedua pernyataan di atas sukar dijelaskan oleh kedua model


pasar baik pasar persaingan sempurna maupun pasar
monopoli. Untuk menjelaskan gejala-gejala ekonomi tersebut
munculah Model Chamberlin yang disebut Pasar Persaingan
Monopolistik.
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK (Lanjutan)

Ciri PPM:
1. Banyaknya Penjual dan pembeli
2. Kebebasan perusahaan untuk keluar masuk pasar
3. Barang tidak homogen tetapi sengaja “diperbedakan”
(differentiated) , melalui berbagai macam program promosi penjualan.
(barang yang diperdagangkan sebenarnya dapat saling menggantikan).

Istilah “diperbedakan”(differentiated) ---> barang yang secara riil tidak


berbeda dapat dianggap berbeda oleh konsumen.
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK (Lanjutan)

Ada dua karakteristik kunci:

• Jumlah perusahaan banyak (many firms) sehingga tidak ada


hambatan masuk (free entry and exit).

• Diferensiasi produk (differentiation product), sebagai strategi


untuk mencapai kekuatan pasar yang dilakukan melalui
periklanan / promosi penjualan.
Konsep Diferensiasi Produk

Konsep pembedaan produk (diferensiasi produk) diperkenalkan


pertama kali oleh Chamberlain ( The Theory of Monopolistic
Competition, Cambridge, Mass.: Harvard University Press, 1950 ).

Diferensiasi produk adalah membedakan produk suatu


perusahaan dengan produk yang sama dengan perusahaan lain
dalam pasar.

Tujuannya adalah membuat produk suatu perusahaan menjadi


berbeda (unik) di mata konsumen (serupa tapi tak sama).
Jenis Diferensiasi Produk (1)

Diferensiasi Vertikal Diferensiasi Horisontal


(Vertically (Horizontally
Differentiated) Differentiated)
• If one product is • If two products are
better or worse than high or poor
the other. substitute but not
perfect substitute.
Jenis Diferensiasi Produk (2)

Diferensiasi Riil (Physical Diferensiasi Semu


Differentiated) (Artificial Differentiated)
• Merujuk pada wujud • Merujuk pada
fisik bahan-bahan kemasan, merk, dan
suatu produk. layanan purna jual
Misalnya: sabun cuci (aftersale services)
terdiri dari bahan kimia suatu produk.
sama namun dengan Misalnya: barang-
komposisi berbeda. barang elektronik.
Kondisi Maksimisasi Laba PPM

Harga dan kuantitas (output) optimal monopolistik


ditentukan oleh kondisi laba maksimal:

MR = MC

P lebih tinggi daripada MC dan juga AC tetapi


tidak setinggi monopoli.
Contoh Beberapa Produk PPM

• Sabun cuci (detergent)


• Pencuci rambut (shampo)
• Pasta gigi (toothpaste)
• Otomobil (automobile)
• Pengharum raga (deodorants)
• Krim cukur (shaving cream)
• Vitamins
• Obat flu (cold remedies)
• Obat-obatan lain di toko obat
Contoh Beberapa Industri PPM

• Industri perbankan
• Industri asuransi
• Industri telepon seluler
• Industri musik
• Industri perfilman nasional
Model Chamberlin

Ada dua model yang diajukan Chamberlin, berdasarkan jumlah


perusahaan, yaitu:
1. Model “kelompok kecil” ---> sama prinsipnya dengan “duopoli”
2. Model “kelompok besar”.

Chamberlin memperkenalkan adanya biaya penjualan yang mutlak


diperlukan agar supaya barangnya dapat diperbedakan. Sehingga biaya
penjualan menjadi variabel baru dalam kebijaksanaan harga.

Bentuk biaya penjualan sama dengan biaya produksi seperti huruf U


Model Chamberlin (Lanjutan)

Struktur permintaan baru dapat dirumuskan jika dikaitkan dengan


strategi promosi penjualan tertentu. Apabila strategi ini berubah maka
seluruh struktur permintaan akan berubah.

Kurva permintaan akan bergeser, apabila:


1. strategi penjualan perusahaan berubah.
2. perusahaan saingan merubah harga, kuantitas dan promosi
penjualan.
3. pendapatan atau selera konsumen berubah.
Model Chamberlin (Lanjutan)

Asumsi Model Chamberlin:


1. Preferensi seluruh konsumen didistribusikan secara merata ke
seluruh merek barang yang dijual di pasar, sehingga setiap
perusahaan dianggap mempunyai struktur permintaan yang sama.
2. setiap perusahaan yang masuk dalam “kelompok produk” tertentu
mempunyai struktur biaya yang sama.

Kedua asumsi tersebut diperlukan untuk menghindari terjadimya titik


ekuilibrium lebih dari satu.
Ekuilibrium Pasar Persaingan Monopolistik
• Jangka Pendek
1. P lebih tinggi dari MC , tetapi tidak lebih tinggi dari monopoli
2. Perusahaan menghadapi slope kurva demand yang menurun.
3. P lebih besar dari MC dan juga AC, sehingga P > MC > AC.
4. Keuntungan perusahaan ditunjukkan oleh bidang segi empat.
• Jangka Panjang
1. Adanya keuntungan akan menarik pesaing masuk ke pasar /industri.
2. Market share perusahaan turun serta kurva demand menurun.
3. P = AC sehingga profitnya nol, meskipun punya kekuasaan sebagai
monopolis.
4. masuknya dan persaingan dari perusahaan lain akan menekan
profitnya menjadi nol.
Gb. 1. Keseimbangan Dalam PPM

P MC P LMC
P = LAC
*
AC (Zero Profit)
P*
.
LAC
AC P*

D
D
MR MR

Q* Q Q* Q
In the Short-Run In the Long-Run
Perusahaan Monopolistik

Dalam pasar persaingan monopolistik barang tidak lagi sama tapi


“diperbedakan” (differentiated). Oleh karena itu barang yang
termasuk dalam satu “kelompok produk” harus bersifat dapat saling
menggantikan, baik secara teknis maupun ekonomis.

Secara teknis, misalnya bahwa semua mobil sedan termasuk dalam satu
“kelompok produk”
Secara ekonomis, misalnya charade Daihatsu, Honda Civic, Toyota
Corolla dapat dimasukkan dalam satu “kelompok produk”,
sedangkan Peugeot 601 dan Mercedes Benz tidak termasuk.
Perusahaan Monopolistik (Lanjutan)
Kinerja semua merek termasuk dalam satu “kelompok produk” secara teknis, tetapi tidak secara
ekonomis.
Contoh: kemeja merek Van Heusen dan Arrow --> dalam satu “kelompok produk” secara
ekonomis, sedangkan Alisan dan Green Leaf tidak termasuk di dalamnya
meskipun menggunakan menggunakan bahan yang sama, yaitu misalnya 80%
polyester dan 20% katun.

Meskipun konsumen memiliki preferensi terhadap suatu merek tertentu, Chamberlin beranggapan
bahwa:
1. Preferensi seluruh konsumen didistribusikan secara merata ke seluruh merek yang
dijual, sehingga setiap perusahaan dapat dianggap mempunyai struktur permintaan
yang sama.
2. Setiap perusahaan dalam “kelompok produk” tertentu mempunyai struktur biaya yang
sama
Pergeseran Ekuilibrium Dalam Jangka Panjang

Perusahaan monopolistik dengan struktur biaya adalah LMC dan LAC, dan
permintaan yang dilayani kurva d.

Penyelesaian optimalnya ada pada titik A, dimana MR = LMC, pada Pm dan kuantitas
Qm. Keseimbangan di titik M. Perusahaan memperoleh keuntungan diatas normal.

Dalam jangka panjang, keuntungan di atas normal akan menarik sehingga banyak
pesaing yang masuk pasar.

Masuknya pesaing di pasar akan mengurangi bagian pasar yang dikuasai oleh
perusahaan monopolistik, yang semula d turun menjadi d1 (pasar menyempit).
Proses pergeseran kurva permintaan akan berhenti ketika kurva permintaan
bersinggungan dengan kurva AC, pada titik E.
Pergeseran Ekuilibrium Dalam Jangka Panjang (Lanjutan)

Pada ttitik E ini perusahaan tidak memperoleh keuntungan berlebih lagi


sehingga proses masuknya saingan terhenti dengan sendirinya.

Apabila bagian pasarnya lebih kecil dari d1 maka perusahaan akan rugi.

Jadi ekuilibrium jangka pendek yang diwakili titik M akan bergeser ke


titik E dalam jangka panjang, dengan kuantitas Qe dan harga Pe .
Pergeseran Ekuilibrium Dalam Jangka Panjang (Lanjutan)

Jika dibandingkan dengan ekuilibrium tanpa diferensiasi produk (Pasar Persaingan


Sempurna), ekuilibrium model Chamberlin ini mengakibatkan timbulnya kapasitas lebih
besar QeQs . Tingkat harga ekuilibrium juga lebih tinggi dari pada persaingan sempurna,
yaitu Pe > Ps .

Meskipun perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal, titik ekuilibrium E


merupakan titik penyelesaian optimal bagi perusahaan karena kuantitas terjadi pada MR1
= LMC.

Posisi ekuilibrium E diperkuat oleh sifat titik singgung antara kurva LAC dengan kurva
permintaan (d = AR), yaitu bahwa lereng masing-masing adalah sama, yaitu MR1 = LMC.
Gb.2. Ekuilibrium Dengan Masuknya Saingan Baru
P
LMC

Pm M

E LAC
Pe

Ps

B A

d1

0 Qe Qm Qs Q
MR
MR1
SAMPAI JUMPA
Equilibrium in Monopolistic Competition
In the Short-Run

 Price (P) is higher than marginal cost (MC) but not much
higher as monopoly.
 The firm faces a downward-sloping demand curve.
 Price (P) exceeds marginal cost (MC) and also average cost
(AC) so that P > AC > MC.
 The firm earns profits shown by the shaded rectangle.
Equilibrium in Monopolistic Competition

In the Long-Run

 The profits (the shaded rectangle) attract new firms into the
industry.
 The firm’s market share falls and its demand curve shifts
downward.
 Price (P) equals average cost (AC) so the firms earn zero profit
(P = AC) even though it has monopoly power.
 The entry and competition of other firms have driven its profits
to zero.
Is the Profits Really Equals Zero?

Not at All, Because:

 The firms may have different cost, like as average cost (AC)
below.
 Some brands will more distinctive than the others (each firm
has a unique product).
 The firms may charge slightly different prices and some will
earn small profits.
 The difference is partly flavor, partly consistency, and partly
reputation.

Anda mungkin juga menyukai