Anda di halaman 1dari 21

CHAPTER VI

EFFICIENCY PERFECT COMPETITION & MONOPOLY

Penyesuaian Pasar (Market Adjustment) ke Perubahan dalam Permintaan


- Penyesuaian Pasar merupakan respon dinamis dari setiap perubahan yang terjadi
dalam struktur pasar. Hal ini dapat berbagai macam perubahan, baik yang
sifatnya ekonomi maupun non-ekonomi. Dalam konteks general equilibrium
perubahan di satu pasar, dapat membuat pasar lain dalam suatu perokonomian
ikut menyesuaikan dengan adanya perubahan tersebut.

Contoh dari penyesuaian pasar, dapat terlihat sebagaimana diagram diatas.


Misalkan suatu perekonomian terdapat dua buah barang. Kemudian barang konsumen
memiliki perubahan preferensi sehingga terjadi perubahan permintaan sebagaimana
ditunjukan pada kurva di kiri-atas. Dimana kurva permintaan mengalami pergeseran
dari DoX ke D1X membuat harga dan kuantitas naik menjadi P1X dan Q1X . Karena
konsumen tidak mengalami perubahan pada budget, hal ini membuat konsumen
mengonsumsi lebih sedikit barang Y sehingga pada kurva kiri-bawah, permintaan
barang Y mengalami penurunan dari DoY ke D1Y yang membuat harga dan kuantitas
mengalami penurunan menjadi P1Y dan Q1Y .
Pada jangka panjang, perusahaan yang memaksimalkan keuntungan melihat
kesempatan dari adanya keuntungan (profit) positif (sebagaimana pada kurva kanan
atas) di pasar barang X, hal ini mendorong modal masuk ke pasar barang X, membuat
kurva penawaran bergeser dari SoX ke S1X . Hingga membuat keuntungan semakin
berkurang dan harga kembali ke semula. Sedangkan di pasar barang Y, dikarenakan
terjadi profit negatif (sebagaimana diterangkan kurva kanan-bawah) membuat beberapa
perusahaan keluar dari pasar dan modal semakin menurun, hal ini membuat kurva
penawaran bergeser dari SoY ke S1Y dan harga kembali ke posisi semula.

Efisiensi Alokatif (Allocative Efficiency) dan Keseimbangan Kompetitif


- Pareto Efficiency atau Pareto Optimality : suatu kondisi dimana suatu perubahan
tidak mungkin membuat beberapa anggota masyarakat menjadi lebih baik (better
off) tanpa membuat anggota masyarakat lainnya menjadi lebih buruk (worse off).
- Pada pasar persaingan sempurna, kondisi Efisiensi Pareto (Pareto Efficiency)
akan dijamin terjadi. Karena pada pasar persaingan sempurna : 1) sumberdaya
dialokasikan ke berbagai perusahaan secara efisien, 2) barang akhir (final product)
akan didistribusikan secara efisien ke berbagai rumah tangga, 3) sistem
memproduksi berbagai hal yang diinginan masyarakat.
- Pada pasar persaingan sempurna karena pasar bersifat terbuka dan kompetitif,
karena setiap perusahaan memaksimalkan profit dan harga input yang dihadapi
sama, maka sumberdaya yang dialokasikan ke berbagai perusahaan adalah
efisien.
- Pada pasar persaingan sempurna selama setiap orang berbelanja dengan bebas
dan tidak ada redistribusi keluaran akhir yang membuat beberapa orang menjadi
lebih baik. Maka setiap orang akan memperoleh kombinasi barang yang
diinginkan.
- Masyarakat akan memproduksi barang secara efisien jika semua perusahaan
menyamakan harga dan biaya tambahan/marginal cost (P = MC).

Sumber Kegagalan Pasar


- Kegagalan pasar terjadi ketika adanya misalokasi sumberdaya atau sumberdaya
dialokasikan secara inefisien. Hasilnya terjadi kehilangan nilai pasar. Market
Failure (Kegagalan Pasar) terjadi disebabkan :

1) Imperfect Market (Pasar yang Tidak Sempurna)


Pasar yang tidak sempurna berarti struktur pasar tersebut melanggar asumsi –
asumsi dari pasar persaingan sempurna.
2) Barang Publik atau Barang Sosial ( Public Good)
Barang atau jasa yang memberikan kemanfaatan kolektif untuk sesama anggota
masyarakat.
3) Eksternalitas (Externality)
Eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang dihasilkan dari individu atau
kelompok yang dari luar (eksternal) transaksi pasar.
4) Informasi Tidak Sempurna (Imperfect Information)
Kondisi dimana pelaku ekonomi tidak memiliki pengetahuan yang lengkap
mengenai berbagai karakteristik dalam struktur pasar, seperti : harga, penjual,
pembeli, dll.

Mengevaluasi Mekanisme Pasar


 Sebagaimana dijelaskan, bahwa pada sistem pasar terdapat berbagai
kegagalan pasar, hal ini membuat alokasi dari berbagai sumberdaya menjadi
tidak efisien. Akibatnya dalam menghadapi hal ini peran dari pemerintah
diperlukan untuk memperbaiki berbagai kegagalan pasar yang terjadi.
Kemudian disisi lain juga, dalam menilai berbagai kriteria dari pasar, bukan
hanya efisiensi yang perlu dijadikan tolak ukur, namun juga equity
(kesetaraan) perlu diperhatikan.
Alasan Eksistensi Monopoli
Pasar monopoly merupakan pasar yang didalamnya hanya terdapat satu
perusahaan yang memproduksi suatu komoditas tanpa close substitutes atau barang
substitusi yang hampir sama. Di dalam pasar monopoly satu perusahaan tersebut
memiliki market power, diantaranya:
1. Kemampuan untuk memengaruhi harga pasar dari produk yang dijual
2. Perusahaan saingan tidak memiliki market power

Barriers to entry
Di dalam pasar monopoly terdapat barriers to entry, yaitu suatu keadaan di mana
perusahaan lain tidak dapat masuk ke dalam pasar untuk bersaing dengan perusahaan
tersebut. Barriers to entry yang dimaksud diantaranya
1. Monopoly Resources
Perusahaan yang ada di dalam pasar monopoly harus menjadi penguasa
seluruh atau sebaian besar rumber daya utama dalam sebuah industri.
Contoh : DeBeers perusahaan yang memiliki hampir seluruh tambang berlian di
dunia
2. Goverment Regulation
Dalam banyak kasus, pemerintah suatu negara atau wilayah membuat
peraturan memberikan hak khusus kapada suatu perusahaan untuk
memproduksi barang.
Contoh : Hak paten dan copyright
Natural monopoly: Kondisi ini dapat terjadi jika terdapat suatu perusahaan
yang memproduksi seluruh kebutuhan pasar suatu barang dengan biaya yang
lebih rendah dibandingkan dengan beberapa
perusahaan yang memproduksinya.
Contoh: 1000 rumah membutuhkan listrik.
Maka, ATC akan lebih murah jika hanya satu
perusahaan yang menyediakan seluruh
kebutuhan listrik sejumlah 1000 rumah
dibanding harus jika ada dua perusahaan yang
masing menyediakan 500 layanan listrik. Hal ini dapat dilihat dari grafik di
samping.

Sumber : Principles of economics, N.G Mankiw, halaman 290

Persaingan Tidak Sempurna dan Kekuatan Pasar: Konsep Inti


 Imperfecly competitive industry : sebuah industri dimana masing-
masing perusahaan memiliki kendali atas harga output mereka.
 Market power/kekuatan pasar: kemampuan perusahaan persaingan
tidak sempurna untuk menaikkan harga tanpa kehilangan semua
kuantitas yang diminta untuk produknya.
 Bentuk persaingan tidak sempurna dan batas pasar
 Monopoli: industri dengan satu perusahaan dimana masuknya
perusahaan baru diblokir.
 Oligopoli: industri dimana terdapat sejumlah kecil perusahaan,
masing-masing cukup besar sehingga keberadaannya mempengaruhi
harga.
 Monopoli murni : Sebuah industri dengan satu perusahaan yang
menghasilkan produk yang tidak memiliki subtitusi yang dekat dan
dimana hambatan masuk yang signifikan mencegah perusahaan lain
memasuki industri untuk bersaing mendapatkan keuntungan.
Keputusan Harga dan Output di Pasar Monopoli Murni
 Permintaan di pasar monopoli
Perusahaan persaingan sempurna dapat menjual semua yang ingin dijual
pada harga pasar. Perusahaan adalah bagian kecil dari pasar. Kurva
permintaan yang dihadaipi perusahaan adalah garis horizontal (elastis
sempurna). Menaikkan harga produk akan kehilangan semua permintaan
karena banyak perfect subtitutes.
Monopoli merupakan sebuah pasar. Perusahaan dapat menetapkan harga
pasar dengan melihat trade-off dalam hal keuntungan yang diperoleh antara
mendapatkan lebih banyak uang untuk setiap unit yang terjual vs menjual
lebih sedikit unit. Ketika monopolis menaikkan harga maka ia akan kehilangan
beberapa pelanggan.
 Pendapatan marginal dan permintaan pasar
- Perusahaan kompetitif pendapatan marginal adalah harga. Setiap
unit yang dijual perusahaan, dijual dengan harga pasar yang
berlaku.
- Monopolis, jika perusahaan menggandakan output maka output
pasar akan berlipat ganda dan perusahaan akan menurunkan
harga. Artinya keputusan output mempengaruhi harga pasar
sehingga harga dan pendapatan marginal akan berbeda.
 Harga dan output pemaksimalan keuntungan monopolis
Setiap perusahaan yang memaksimalkan keuntungan akan
meningkatkan produksinya selama tambahan pendapatan dari
peningkatan tersebut lebih besar dari biaya tambahan(added cost).
Setiap perbedaan positif antara pendapatan marginal dan biaya
marginal dapat dianggap sebagai laba marginal.
Marginal Revenue dan Total Revenue
Kurva pendapatan marjinal monopoli membagi dua sumbu kuantitas
antara titik asal dan titik di mana kurva permintaan menyentuh sumbu
kuantitas. Kurva MR monopoli menunjukkan perubahan pendapatan
total yang dihasilkan ketika perusahaan bergerak sepanjang segmen
kurva permintaan yang terletak tepat di atasnya.

 Tidak adanya kurva penawaran dalam monopoli


- Dalam persaingan sempurna, kurva penawaran suatu perusahaan
dalam jangka pendek sama dengan bagian dari kurva biaya
marginal perusahaan yang terletak di atas kurva average variabel
cost. Ketika harga barang yang diproduksi oleh perusahaan
berubah, perusahaan persaingan sempurna hanya bergerak naik
atau turun kurva biaya marginalnya dalam memilih berapa banyak
output yang diproduksi.
- Dalam monopoli jumlah output yang dihasilkan oleh perusahaan
monopoli tergantung bentuk dari bentuk kurva permintaan.
Sebuah perusahaan monopoli tidak memiliki kurva penawaran
yang independen dari kurva permintaan untuk produknya.
 Persaingan sempurna dan monopoli dibandingkan

A Perfectly Competitive industry in Long-run equilibrium


Dalam industri persaingan sempurna dalam jangka panjang, harga akan sama
dengan biaya rata-rata jangka panjang. Kurva penawaran pasar adalah jumlah
dari semua kurva biaya marginal jangka pendek dari perusahaan-perusahaan
dalam industri. Dengan asumsi perusahaan menggunakan teknoogi yang
menunjukkan constant returns to scale : LRAC datar. Perusahaan besar tidak
menikmati no cost advantage.
Perbandingan hasil monopoli dan kompetitif sempurna untuk perusahaan
dengan skala pengembalian konstan
Dalam monopoli yang baru terorganisasi, kurva biaya marginal sama dengan
kurva penawaran yang mewakili perilaku semua perusahaan independen
ketika industri diatur secara kompetitif. Kuantitas yang dihasilkan oleh
monopoli akan lebih kecil dari tingkat output persaingan sempurna, dan harga
monopoli akan menjadi lebih tinggi dari harga di bawah persaingan
sempurna.
Monopoli 𝑃 = 𝑃𝑚 = $4 𝑑𝑎𝑛 𝑄 = 𝑄𝑚 = 2000
Perfect competetition 𝑃 = 𝑃𝑐 = $2 𝑑𝑎𝑛 𝑄 = 𝑄𝑐 = 4000
Cara Monopoli Memproduksi dan Menentukan Harga (Pricing Decisions)
Monopoly vs. Competition: Demand Curves

Demand Curves for Competitive and Monopoly Firms


Sumber : Principles of economics, N.G. Mankiw halaman 292
Perbedaan utama dari competitive firm dan monopoly firm terletak pada
kemampuan untuk memengaruhi harga pada perusahaan monopoly. Competitive firm
memiliki market power yang sangat kecil. Pada competitive market kemiringan
kurvanya downward namun kurva permintaan pada setiap perusahaan berbentuk
horizontal terhadap harga pasar. Perusahaan dapat meningkatkan kuantitas tanpa
mengurangi harga. Karena itu 𝑃 = 𝑀𝑅 untuk competitive market.
Perusahaan monopoly hanya satu satunya perusahaan, jadi untuk menaikkan
kuantitas maka harus menurunkan harga. Karena itu 𝑃 ≠ 𝑀𝑅 untuk perusahaan
monopoly.
Monopoly’s Revenue
Marginal revenue untuk pasar monopoly berbeda dengan competitive firm.
Meningkatkan kuantitas produksi pada perusahaan monopoly akan mengakibatkan
beberapa efek diantaranya
1. The output effect, produksi ditingkatkan, jadi kuantitas akan meningkat yang
berarti meningkatkan total revenue
2. The price effect, harga mengalami penurunan, yang berarti mengurangi total
revenue.
Marginal revenue, MR < P
Untuk menjual lebih banyak barang, perusahaan monopoli harus mengurangi
harga untuk semua unit yang dijual Marginal revenue nagative jika price effect > output
effect.
Profit-Maximization
Seperti competitive firm, parusahaan
monopoly memaksimalkan profitnya dengan
memproduksi quantitas barang pada level 𝑀𝑅 =
𝑀𝐶. Perusahaan monopoly dapat menetapkah
harga pada level tertinggi yang akan dibayar oleh
konsumen.
Marginal revenue dari competitive firm sama
dengan harga barang di pasar. Di lain sisi marginal revenue untuk monopoly firm lebih
kecil dari harga barang.
Sumber : Principles of economics, N.G Mankiw, halaman 295

1. Competitive firm: 𝑃 = 𝑀𝐶 = 𝑚𝑐
2. Monopoly firm: 𝑃 > 𝑀𝑅 = 𝑀𝐶
Persamaan dari marginal cost dan marginal revenue mencerminkan pemaksimalan
profit dari kedua tipe perusahaan. Namun, tidak seperti competitive monopoly firm
memetok harga lebih tinggi dari marginal cost dan marginal revenue.
Monopoly Profit

𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 = 𝑻𝑹 − 𝑻𝑪
Dapat ditulis juga dengan
𝑇𝑅−𝑇𝐶
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 = ( )∗𝑄
𝑄

Dengan demikian, persamaan di atas dapat


ditulis dengan persamaan
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 = (𝑃 − 𝐴𝑇𝐶 ) ∗ 𝑄
Sumber : Principles of economics, N.G Mankiw, halaman 296

A Monopoly Does Not Have an Supply Curve


Competitive firm memiliki kurva supply karena kuantitas penawarannya
tergantung dari harga yang berlaku. Monopoly firm adalah price-maker, yaitu
perusahaan dapat memengaruhi dan menentukan harga pasar. Pada monopoly firm
kuantitas barang yang ditawarkan tidak bergantung pada harga pasar. Q dan P telah
dideterminasikan oleh MC, MR dan demand curve. Jadi karena itu, monopoly firm tidak
memiliki kurva penawaran.

 Monopoli dalam jangka panjang: hambatan untuk masuk


Barries to entry : faktor yang mencegah perusahaan baru masuk dan bersaing
dalam industri persaingan tidak sempurna.
Perusahaan monopoli dapat bertahan memperoleh keuntungan ekonomi jika
perusahaanlain tidak dapat memasuki industri tersebut dan bersaing dengan
mereka. Monopoli hanya dapat bertahan dengan adanya hambatan masuk.
 Economics of scale
Economics of scale yaitu penurunan biaya rata-rata saat peningkatan
output. Dalam situasi dimana skala ekonomi tersebut relatif besar
terhadap pasar secara keseluruhan, keuntungan biaya yang terkait
dengan ukuran dapat menimbulkan kekuatan monopoli.
Natural monolopy/ monopoli alami : Sebuah industri yang
menyadari skala ekonomi yang begitu besar sehingga produksi
perusahaan tunggal dari barang atau jasa tersebut paling hemat biaya.
 Paten
Paten adalah hambatan hukum yang mencegah masuknya ke dalam
suatu industri dengan memberikan penggunaan ekslusif produk atau
proses yang dipatenkan kepada penemu. Paten penting karena dapat
merangsang penemuan dan inovasi namun penemuan dan inovai
kurang bermanfaat bagi masyarakat ketika manfaatnya bagi publik
dibatasi.
 Government rule/ peraturan pemerintah
Dalam beberapa kasus, pemerintah memberlakukan pembatasan
masuk pada perusahaan sebagai cara untuk mengendalikan aktivitas.
Tujuannya negara ingin mencegah pihak swasta medorong dan
mengambil keuntungan dari “sin” terutama dalam kasus-kasus
masyarakat luas dapat dirugikan. Monopoli pemerintah dapat menjadi
pendapatan yang convenient.
 Kepemilikan faktor produksi langka
Jika produksi membutuhkan input tertentu dan satu perusahaan
memiliki seluruh pasokan input itu, perusahaan itu akan
mengendalikan industri. Kepemilikan ini bisa menjadi penghalang
untuk masuk.
 Efek jaringan
Network externalities : Nilai suatu produk bagi konsumen meningkat
dengan jumlah produk yang dijual atau digunakan di pasar.
Contohnya penggunaan telephone. Perusahaan yang memulai lebih
awal dan membangun basis produk yang besar akan memiliki
keunggulan dibandingkan pendatang baru.
Biaya Sosial Monopoli
 Inefisiensi dan kerugian konsumen
Konsekuensi dari harga yang lebih tinggi yang dibebankan oleh perusahaan
monopoli adalah bahwa, relatif terhadap kasus persaingan, konsumen
membayar lebih banyak untuk barang-barang mereka dan perusahaan
monopoli memperoleh lebih banyak keuntungan. Monopoli tidak hanya
menyebabkan transfer uang dari konsumen ke perusahaan monopoli, tetapi
menciptakan kerugian sosial tambahan yang tidak ditanggung oleh siapapun.
Deadweight loss or excess burden of a monopoly : Biaya sosial yang terkait
dengan distorsi konsumsi dari harga monopoli.

 Rent-Seeking Behavior
Rent-seeking behavior: tindakan yang diambil rumah tangga atau perusahaan
untuk mempertahankan economics profit. Perilaku ini memiliki dua implikasi
penting:
- Perilaku ini menghabiskan sumber daya.
- Frekuensi perilaku rent-seeking membawa pada pandangan lain
tentang pemerintah.
Kegagalan pemerintah : terjadi ketika pemerintah menjadi alat rent-seeking
dan alokasi sumber daya menjadi semakin tidak efisien oleh campur tangan
pemerintah.
Biaya Kesejahteraan Monopoli
Monopoly equilibrium, 𝑃 > 𝑀𝑅 = 𝑀𝐶
Nilai dari tambahan unit (P) lebih besar dari biaya sumber daya yang dibutuhkan
untuk memproduksi suatu barang. Monopoly firm menghasilkan Kuantitas lebih kecil,
jadi meningkatkan total surplus dengan meningkatkan kuantitas. Perusahaan monopoli
menghasilkan deadweight loss.
Competitive equilibrium: quantity = Qc
P = MC
Total dari surplus maksimal
Monopoly equilibrium: quantity = Qm
P > MC
deadweight loss
Sumber : Principles of economics, N.G Mankiw, halaman 301
Deadweight loss
Deadweight Loss adalah hilangnya efisiensi ekonomi bagi konsumen/produsen
karena efisiensi alokasi sumber daya tidak tercapai. Karena perusahaan monopoli
menetapkan harga di atas merginal cost, tidak semua konsumen akan memberli barang
tersebut dengan harga yang telah ditetapkan. Karena itu, kuantitas dari barang yang
diproduksi oleh perusahaan monopoli dibawah level efisien sosial.
The monopoly’s profit: A social cost?
Kesejahteraan dalam pasar monopoli sama seperti pasar pasar yang lain, termasuk
kesejahteraan dari sisi produsen dan konsumen. Bagaimanapun di dalam pasar
monopoli konsumen harus membayar lebih dari harga keseimbangan untuk
mendapatkan suatu barang. Jadi dalam kasus ini konsumen lebih dirugikan dalam segi
efisiensi harga. Di lain sisi pihak produsen mendapat lebih banyak keuntungan dari
menjual barang dengan harga yang lebih tinggi dari seharusnya. Hal ini tidak berlaku
jika dengan alasan tertentu konsumen sangat membutuhkan suatu barang dan
meningkatkan nilai barang tersebut. Hal ini bukan sebuah masalah sosial.
Diskriminasi Harga
 Diskriminasi harga : membebankan harga yang berbeda kepada pembeli
yang berbeda untuk produk yang identik, di mana perbedaan harga ini
bukan merupakan cerminan dari perbedaan biaya.
 Diskriminasi harga sempurna : Terjadi ketika perusahaan membebankan
jumlah maksimum yang bersedia dibayar pembeli untuk setiap unit.
 Tujuan dari diskriminasi harga adalah memperoleh lebih banyak
keuntungan dengan menetapkan harga yang lebih tinggi bagi mereka yang
bersedia membayar lebih tinggi untuk suatu barang.
 Contohnya harga tiket pesawat.

konsumen A bersedia membayar $5,75. jika perusahaan pembeda harga dapat


membebankan $5,75 kepada A, labanya adalah $3,75. Seorang monopolis yang
tidak dapat membedakan harga akan memaksimalkan keuntungan dengan
membebankan $4. Pada harga $4,00, perusahaan menghasilkan laba $2,00 dan
konsumen A menikmati surplus konsumen $1,75 .
Diskriminasi harga sempurna kurva permintaan sama dengan pendapatan
marjinal. Perusahaan akan memproduksi selama MR > MC, hingga Qc. Di Qc,
keuntungan adalah seluruh area yang diarsir dan surplus konsumen adalah
nol.
Price discrimination
Pada dasarnya perusahaan monopoli dapat melakukan price discrimination. Price
dircrimination adalah kondisi di mana perusahaan menjual barang yang sama dengan
harga yang berbeda kepada konsumen yang berbeda pula. Perusahaan dapat
meningkatkan profit dengan memberikan harga lebih tinggi kepada konsumen yang
memiliki willingness to pay yang lebih tinggi pula. Dibutuhkan kemampuan untuk
mengklasifikasikan konsumen berdasarkan tingakatan willingness to pay mereka. Kondisi
ini dapat meningkatkan economic welfare.
Single price Monopoly
Pada kondisi ini, produsen menetapkah harga yang sapa pada setiap konsumen.
Hal ini akan menyebabkan deadweight loss.

Sumber : Principles of economics, N.G Mankiw, halaman 304


Perfect discrimination
Produsen menjual barang dengan memberikan harga yang berbeda pada setiap
konsumen sesuai dengan willingness to pay mereka. Pada kondisi ini harga yang
ditetapkan akan sebesar willingness to pay dari konsumen. Perusahaan monopoli ini akan
mendapat seluruh surplus yang ada. Tidak ada deadweight loss pada kondisi ini.
Sumber : Principles of economics, N.G Mankiw, halaman 304

Price Discrimination in Real World


Perfect price discrimination tidak bisa dilakukan di dunia nyata. Oleh karena itu
perusahaan membuat metode diskriminasi harga tertentu, contohnya perusahaan
mengklasifikasikan konsumen berdasarkan Umur, tingkat pendapatan, dll.
Contoh diskriminasi harga :
1. Tiket Film, terdapat potongan harga untuk lansia dan murid sekolah.
2. Tiket taman bermain, terdapat potongan untuk anak-anak dan harga tiket lebih
mahal di akhir pekan karena WTP konsumen yang lebih tinggi.

Kebijakan Antitrust dalam Menghadapi Monopoli


 Undang-undang antitrust
Beberapa undang-undang antitrust yang telah disahkan di amerika
 Undang-undang Sherman 1890
Rule of reason diperkenalkan oleh Mahkamah Agung pada tahun 1911
untuk menentukan apakah suatu tindakan tertentu ilegal
("unreasonable") atau legal ("reasonable") dalam term of the Sherman
Act.
 Undang-undang Clayton dan komisi perdagangan federal 1914
- Dirancang untuk memperkuat Sherman Act dan memperjelas rile
of reason, tindakan tersebut melarang perilaku monopolistik
tertentu seperti mengikat kontrak, diskriminasi harga, dan merger
tak terbatas.
- Komisi perdagangan federal
Sebuah kelempok pengatur federal yang dibuat oleh kongres tahun
1914 untuk menyelidiki struktur dan perilaku perusahaan yang
terlibat dalam perdagangan antar negara bagian, untuk
menentukan apa yang merupakan perilaku “unfair” yang
melanggar hukum dan untuk mengeluarkan perintah berhenti dan
kepada mereka yang ditemukan melanggar antitrust hukum.
 Pemerintah telah mengambil dua peran sehubungan dengan industri
persaingan tidak sempurna:
- Mereka promote persaingan dan membatasi kekuatan pasar
- Mereka membatasi persaingan dengan mengatur industri

Kebijakan Publik dalam Menghadapi Monopoli


1. Increasing competition with antitrust laws
Kebijakan ini dilakukan untuk mencegah dan mengkoordinasi aktifitas
perusahaan yang ingin membuat pasar menjadi kurang kompetitif.
2. Regulation
Biasanya regulasi mengatur harga dari suatu produk yang dimonopoli
3. Public ownership
Menjadikan komoditas dan perusahaan menjadi milik publik, tetapi hal ini
beresiko karena kepemilikan publik biasanya kurang efisien.
4. Do nothing
Beberapa ekonom berargumen bahwa langkah yang lebih baik bagi
pemerintah dalam menanggulangi ketidakefisienan perusahaan monopoli
adalah dengan tidak melakukan interupsi apapun.

Prevalansi dari Monopoli

Perusahaan monopoli murni sangat jarang ada di dunia nyata. Banyak perusahaan
mendapatkan market power karena
1. Menjual barang dengan variasi yang unik
2. Memiliki pangsa pasar yang luas dan sedikit kompetitor

Dalam banyak kasus, perusahaan monopoli akan menghasilkan


1. Markup harga diatas marginal cost
2. Deadweight loss

Anda mungkin juga menyukai