MONOPOLISTIK
DAN OLIGOPOLI
e lompok 2
K SP 2-08
A
INTRODUCTION
Raden Ayu A
an licia
r y a n T r i S e ty a w
A
ut h ia h
A n in d y a M
OUTLINE 2 Oligopoli
3 Persaingan Harga
5 Kartel
Persaingan
Monopolistik
1 Persaingan Monopolistik
Kekuatan monopoli tergantung pada tingkat diferensiasi. Contoh struktur pasar paling
lazim : pasta gigi; sabun, obat-obatan (obat demam); rokok; deterjen
Dalam kedua bentuk pasar, perusahaan masuk (entry) pasar terjadi hingga profit
didorong menjadi nol.
Dalam mengevaluasi persaingan monopolistik, inefisiensi yang dihasilkan perusahaan di-
imbangi dengan keuntungan konsumen dari keanekaragaman produk.
Lanjutan...
Dengan pengecualian Royal Crown dan Chock Full o 'Nuts, semua cola dan kopi
harganyacukup elastis. Dengan elastisitas pada ordo −4 hingga −8, setiap merek hanya
memiliki kekuatan monopoli terbatas. Ini adalah khas dari persaingan monopolistik.
Semakin besar elastisitas, semakin kecil kekuatan monopoli dan sebaliknya
OLIGOPOLI
2 Oligopoli
OLIGOPOLI
Pasar dimana hanya ada sedikit Kartel
Pasar di mana beberapa atau semua
perusahaan yang berkompetisi satu
perusahaan secara eksplisit berkolusi,
sama lain, dan masuknya perusahaan dengan mengkoordinasikan harga dan
baru dihambat. tingkat output untuk memaksimalkan
keuntungan bersama
Hambatan Masuk
1 Scale economies
2 Paten
3 Teknologi
4 Pengakuan nama
5 Langkah strategis
Konstruksi Persaingan
Monopolistik
Cournot Model
Linear
Demand
Curve --
Contoh
Keseimbangan
Oligopoli
Linear
Demand
Curve --
Contoh
Keseimbangan Linear
Demand
Oligopoli Curve --
Contoh
Linear
Kurva demand : P = 30 − Q, dan kedua
Demand
perusahaan memiliki MC = 0. Dalam
Curve -- Cournot equilibrium, setiap
Contoh perusahaan memproduksi 10
Stackelberg model
Model oligopoli dimana satu perusahaan menetapkan
outputnya sebelum perusahaan lain menetapkannya
MC1 = MC2 = 0
Misal Firm 1 menetapkan outputnya pertama,
Kurva Reaksi Firm 2 :
kemudian Firm 2, setelah mengamati output Firm 1,
Pendapatan Firm 1 :
membuat keputusan outputnya. Dalam menetapkan
MR = MC = 0
output, Firm 1 karenanya harus mempertimbangkan
bagaimana Firm 2 akan bereaksi.
Kompetisi dalam pasar oligopolistik bisa terjadi melalui harga, bukan output.
Bertrand model : Model oligopoli dimana perusahaan-perusahaan menghasilkan barang
yang homogen, masingmasing perusahaan menganggao harga pesaingnya tetap
(fixed), dan semua perusahaan memutuskan secara simultan berapa harga yang akan
dikenakan
Asumsi :
- Barang homogen
- Permintaan Pasar : P = 30 – Q, dimana Q = Q1 + Q2
- MC1 = MC2 = $3
Jika Q1= Q2 = 9, dan dalam Cournot equilibrium, harga pasar = $12, sehingga masing2
perusahaan memperoleh profit = $81.
Kompetisi Harga
Nash equilibrium dalam Bertrand model adalah hasil dari kedua perusahaan yang menetapkan
harga sama dengan biaya marjinal :
P = MC : P1=P2=$3.
Q = 27 unit, dan Q1 = Q2 = 13,5 unit,
Kedua perusahaan menghasilkan laba nol (zero profit).
Kompetisi
Kompetisi Harga Harga —
Bertrand
Model
Misalkan setiap perusahaan duopolis memiliki biaya tetap $20 tetapi biaya variabel nol,
dan kedua perusahaan menghadapi kurva permintaan yang sama
Pemilihan Harga
Kompetisi
Harga —
Kompetisi Harga Bertrand
Model
Keseimbangan pasar terjadi bila ditetapkan satu D = kurva total permintaan pasar untuk output
harga kesepakatan
gabungan duopolis A dan B.
Chamberlin Model
Model Sweezy disebut juga kinked demand curve, yang menjelaskan rijiditas harga
(price rigidity) di pasar oligopolistik.
Postulat Sweezy : Jika suatu perusahaan oligopolistik menaikkan harga,
perusahaan lain dalam industri (pasar) tidak akan menaikkan harga sehingga
perusahaan tersebut akan kehilangan banyak pelanggan.
Artinya, perusahaan oligopolistik tidak bisa meningkatkan pangsa pasar (market
share) dgn menurunkan harga karena oligopolis lain di pasar akan menandingi dgn
potongan harga.
Dengan demikian, oligopolis dipaksa untuk tidak mengubah harga yang berlaku.
Untuk bersaing mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar mengandalkan
kualitas, desain produk, iklan, dan layanan
Sweezy Model
Kartel
1.) Organisasi kartel yang stabil harus dibentuk - harga dan kuantitas
ditetapkan dan dipatuhi
Anggota memiliki biaya, penilaian permintaan, dan tujuan yang
berbeda
Tergoda untuk menipu dengan menurunkan harga untuk
menangkap pangsa pasar yang lebih besar
2.) Potensi untuk kekuatan monopoli
Jika kartel bisa berhasil, mungkin ada sedikit ruang untuk
menaikkan harga jika menghadapi permintaan yang sangat elastis
Jika potensi keuntungan dari kerja sama besar, anggota kartel akan
memiliki lebih banyak insentif untuk membuat kartel berfungsi
KOMPETISI DAN KOLUSI
Analysis of Cartel Pricing
TD = kurva permintaan total minyak
dunia, dan Sc = kurva penawaran yang
kompetitif (non-OPEC).
Permintaan OPEC, DOPEC = perbedaan
antara keduanya .
Karena total demand dan supply yang
competitif inelastis, demand OPEC
inelastis.
Kuantitas OPEC yang memaksimisasi
profit, QOPEC ditemukan pada
perpotongan kurva MROPEC dgn kurva
MCOPEC; pada kuantitas ini, OPEC
mengenakan harga P*. Jika produsen OPEC bukan kartelisasi, harga menjadi
Pc, dimana permintaan OPEC (DOPEC) dan kurva
MCOPEC berpotongan.
KOMPETISI DAN KOLUSI
Kartel
TD = total demand tembaga dan Sc =
supply yang kompetitif (non-CIPEC).
Demand CIPEC, DCIPEC =
perbedaan antara keduanya.
Total demanddan supply yang
kompetitif relatif elastis, sehingga
kurva demand CIPEC elastis, dan
CIPEC memiliki monopoly power
sangat kecil
Perhatikan : harga optimal CIPEC, P*
mendekati harga kompetitif Pc
Komparasi Hasil Model Oligopoli
Bertrand Outcome
Karena P = MC, P = $4
Total output diperoleh dengan: $4 = 1000 - Q
Hasil: Q = 996
Setiap perusahaan memperoleh separo pasar, atau 498
unit.
𝜋1 =𝜋2 =$0
THANK
YOU! Have a
great day
ahead.