Anda di halaman 1dari 21

The Neoclassical Theory of the firm

1. Dimas Ainul
2. Januar Dwi Prasetyo
3. Latifatus Salamah
4. Putri Fadilah
5. Eda Wulandari
Agenda Pembasahan

01 Sejarah Neoklasik
02 Pasar Persaingan
Sempurna, Monopoli

03 Oligopoli dan Pasar


Monopolistik 04 Allocative
Productive
dan

Efficiency
05
Welfare Properti dari Pasar
Persaingan Sempurna dan
Monopoli
Sejarah perkembangan teori neoklasik
perusahaan
Teori Klasik - Adam Smith (1776)
• Adam Smith berpendapat bahwa nilai output perusahaan (harga)
ditentukan oleh Biaya Produksinya. Maksimalisasi keuntungan dilakukan
dengan meminimalkan biaya.
• Paham yang berkembang saat itu yakni Supply creates its own demand
• Melahirkan Teori Spesialisasi

Teori Neoklasik - Augustin Cournot dan Stanley Jevons (1830-1870)


• Gagasan bahwa nilai output perusahaan bergantung pada biaya
produksi bertahan sampai akhir abad kesembilan belas.
• Menurut pandangan baru, nilai output menentukan imbalan yang
dibayarkan kepada faktor-faktor produksi. Produk yang diminati
dengan harga yang tinggi akan menghasilkan laba yang tinggi.
• Minat Konsumen tersebut juga tergantung pada Utilitas Marginalnya.
Sejarah perkembangan teori neoklasik
perusahaan
Teori NeoKlasik – Alfred Marshall (1890)
• Ekonom pertama yang menggabungkan biaya produksi dengan permintaan pasar
(Hukum Permintaan Penawaran)
• Harga ditentukan dari nilai Ekuilibirum permintaan dan penawaran. Apabila terjadi
kelebihan pasokan, harga akan turun. Perusahaan yang tidak dapat menutupi
biaya produksi akan mengurangi produksi atau bahkan meninggalkan pasar. Begitu
juga sebaliknya.
• Marshal menyadari bahwa dalam jangka panjang perusahaan mendapatkan
keuntungan dari ekonomi produksi skala besar (Potensi Monopoli).

Teori Neoklasik – John Bates Clark dan Frank Knight (1899-1921)


• Persaingan pada dasarnya kekuatan untuk kebaikan ekonomi. Setiap
orang membayar harga barang sesuai dengan nilai optimalnya.
• Kondisi yang dibutuhkan agar terjadi pasar persaingan sempurna
adalah tidak ada pembeli/penjual yang cukup kuat untuk
mempengaruhi harga. Tidak ada biaya masuk dan keluar.
Sejarah perkembangan teori neoklasik
perusahaan
Teori NeoKlasik – Joan Robinson dan Edward Chamberlin (1930-
1933)
• Joan Robinson menciptakan istilah persaingan tidak sempurna
untuk menggambarkan jalan tengah antara persaingan sempurna
dan monopoli.
• Dalam persaingan sempurna pendapatan marjinal sama dengan
harga.
• Chamberlin (1933) mengembangkan teori persaingan
monopolistik menggambarkan pasar di mana banyak perusahaan
memproduksi barang yang serupa tetapi tidak identik. Oleh
karena itu, perusahaan memiliki keleluasaan dalam menetapkan
harga mereka
• Untuk perusahaan dalam persaingan tidak sempurna, fungsi
pendapatan marjinal menurun. Tidak seperti pada Persaingan
sempurna yang berbentuk horizontal.
TEORI
JENIS PASAR INDUSTRI
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA & MONOPOLI
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Karakteristik:
 Terdapat banyak penjual dan pembeli.
 Perusahaan bebas untuk keluar dan masuk industri.
 Barang atau jasa yang diproduksi identik atau homogen.
 Semua penjual dan pembeli mendapatkan informasi yang sempurna.
 Tidak ada biaya transportasi.
 Perusahaan tidak saling bergantung (independent) satu sama lain.

 Penjual dan pembeli pada pasar persaingan sempurna adalah price taker.
 Dengan perilaku price-taking, setiap perusahaan menghadapi fungsi permintaan
horizontal tingkat perusahaan pada harga pasar saat ini.
 Proporsi penurunan harga yang sangat kecil akan menyebabkan peningkatan
proporsional yang sangat besar dalam kuantitas yang diminta.
 Ini menyiratkan elastisitas harga perusahaan persaingan sempurna sebesar
permintaan (PED).
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (SHORT RUN)

• Pada pasar persaingan sempurna MR=P


• Keuntungan maksimal perusahaan terjadi saat MR=MC
• Dalam skala Industri, akumulasi produk menciptakan Skala
Output tertentu yang diwakili oleh Hukum permintaan dan
Penawaran.
• Pada ekuilibrium laba maksimal yang terjadi di fase pre-entry,
ditunjukkan oleh p1 dan q1. P=MR > AC=MC sehingga
perusahaan mendapatkan laba abnormal (area diarsir)
• Adanya laba abnormal menarik perusahaan baru.
• Perusahaan baru dengan produk baru masuk meningkatkan
supply dari Q1 ke Q2 dan menggeser fungsi pasokan industri
ke kanan dari S1 ke S2.
• Akibatnya, harga turun dari P1 ke P2
• Penurunan harga akan menuju garis P=MR=MC dimana
perusahaan akan memperoleh laba optimal.
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (LONG RUN)

 Long Run Average Cost (LRAC) dan Long Run Marginal Cost (LRMC) merupakan penggabungan dari
SRAC dan SRMC perusahaan dalam periode waktu kedepan.
 Fungsi industri jangka panjang: LRMC melandai sejalan dengan pengurangan perusahaan dalam periode
waktu kedepan mengingat mengurangnya probabilitas pada laba abnormal.
 Harga pasar ekuilibrium P2 terletak di titik temu fungsi penawaran jangka pendek dan jangka panjang dengan
fungsi permintaan.
PASAR MONOPOLI
Karakteristik:
 Terdapat banyak pembeli dan hanya satu penjual.
 Terdapat halangan bagi perusahaan untuk keluar dan masuk industri.
 Barang atau jasa yang diproduksi unik.
 Penjual dan pembeli mungkin mendapatkan informasi yang sempurna ataupun tidak.
 Biaya transportasi tinggi.
 Penjual cenderung memaksimalkan keuntungan perusahaannya.
• MR tidak horizontal (tidak seperti di Pasar Persaingan Sempurna) karena penambahan
output akan mengurangi harga.
• Tingkat output yang memaksimalkan keuntungan perusahaan monopoli pada Q1 terletak di
persilangan MR dengan fungsi LRMC.
• Harga pasar (P1) ditentukan dari permintaan pasar atau pendapatan rata-rata (AR) di Q1.
• Biaya rata-rata (C1) perusahaan monopoli dihasilkan dari fungsi biaya rata-rata (AC) di Q1.
• Karena terdapat selisih antara biaya yg terjadi saat diproduksi C1 dengan harga yang
ditentukan pada P1, maka perusahaan monopoli mendapatkan keuntungan abnormal yang
diwakili oleh area yang diarsir.
Pasar Oligopoli
Karakteristik:
• Hanya sedikit perusahaan dalam industri.
• Produknya homogen atau terdiferensiasi.
• Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi.
• Kompetisi non harga.

 Pada bentuk pasar oligopoli ini dimana satu produsen mendominasi industri
dengan harga harga, dan semua produsen yang lebih kecil hanya mengikuti
kebijakan harga yang ditetapkan oleh produsen pemimpin tersebut
 Kurva D1-D1 adalah kurva
Kurva permintaan oligopoli yg menggambarkan
permintaan yg dihadapi
suatu perush oligopoli
apabila perusahaan lain
tidak melakukan perubahan
harga. Kurva D2-D2 adalah
kurva yg menggambarkan
permintaan yg dilakukan
oleh perusahaan pesaing
 Kurva D1-D2 adalah kurva
permintaan keseimbangan
yg terbentuk karena
perusahaan pertama
mengikuti perubahan harga
yg dilakukan oleh
Perusahaan kedua
sehingga terbentuk kurva
D1-D2
Contoh Perusahaan Oligopoli
Operator telkomunikasi

Pasar semen

Pasar mobil
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Karakteristik
• Terdapat banyak pembeli banyak penjual.
• Terdapat Diferensiasi Produk
• Perusahaan bebas keluar masuk industri
• Produk yang dihasilkan bersifat identik (memiliki ciri khusus).

 Karena diferensiasi produk, setiap perusahaan dapat menggunakan beberapa kekuatan


pasar. Berbeda dengan perusahaan persaingan sempurna, perusahaan dalam persaingan
monopolistik yang menaikkan harga tidak segera kehilangan semua pelanggannya, dan
kebalikannya. Sehingga perusahaan menghadapi fungsi permintaan yang miring ke
bawah (tidak horizontal seperti pada kompetisi sempurna)
 Setiap perusahaan yakin pangsa pasarnya cukup kecil bahwa setiap keputusan untuk
menaikkan atau menurunkan harga atau outputnya sendiri dapat diabaikan, dan
berdampak pada fungsi permintaan masing-masing pesaing.
• Fungsi AR dan MR miring ke bawah.
• Perusahaan memaksimalkan keuntungan dengan
memproduksi q1 unit keluaran, di mana MR = SRMC.
• Pada laba maksimum pre entry ditunjukkan oleh P1
dan q1, perusahaan mendapatkan keuntungan
abnormal (area diarsir)
• Adanya keuntungan abnormal menarik masuk
perusahaan baru.
• Perusahaan baru dengan produk identik menyebabkan
AR MR bergeser ke kiri.
• Perusahaan memaksimalkan laba dengan
memproduksi sebesar q2, di mana MR2 = SRMC.
• Di post-entry ditunjukkan oleh P2 dan q2, perusahaan
mendapatkan untung normal. Jatuhnya harga pasar
yang disebabkan oleh perusahaan baru masuk, telah
menghilangkan keuntungan abnormal.
• Pada post-entry, setiap perusahaan menghasilkan lebih
sedikit output daripada yang dihasilkannyapra-masuk.
Contoh Pasar Monopolistik
Restoran Cepat Saji

Air Mineral

Sepatu Olahraga
WELFARE PROPERTI
DARI PASAR
PERSAINGAN
SEMPURNA DAN
MONOPOLI
WELFARE DALAM
PEREKONOMIAN
 Welfare dalam perekonomian dibagi menjadi 2 yaitu
surplus konsumen dan surplus produsen

 Surplus Konsumen merupakan jumlah pembeli yang


berniat membayar untuk sebuah produk dikurangi
dengan jumlah pembeli yang benar2 membayar.

 Surplus Konsumen adalah area yang letaknya dibawah


kurva permintaan dan diatas harga pasar

 Dan juga dalam surplus consumer terdapat ketentuan


bahwa semakin rendahnya harga pasar akan
meningkatkan surplus konsumen dan juga sebaliknya
WELFARE DALAM
PEREKONOMIAN
 Surplus Produsen merupakan jumlah penjual
yang dibayar untuk sebuah produknya dikurangi
dengan total variabel untuk ongkos produksi

 Surplus Produsen terletak pada area dibawah


harga pasar dan kurva penawaran

 Surplus produsen ini sama halnya dengan


keuntungan ekonomi pada jangka panjang
WELFARE DI PASAR • Dalam pasar monopoli, konsumer surplus selalu
lebih rendah dari keadaan surplus dalam pasar
MONOPOLI DAN persaingan sempurna.

PASAR PERSAINGAN • Pasar monopoli sebagai penentu harga (price


maker) memungkinkan pasar ini dalam
SEMPURNA menentukan harga sesuai dengan keinginan
perusahaan sehingga jika dibandingkan dengan
pasar persaingan sempurna harga yang
ditetapkan lebih tinggi sehingga konsumer
surplus yang dirasakan lebih sedikit dari yang
seharusnya.

• Gambar dikiri menggambarkan bagaimana


surplus konsumen terjadi dimana terdapat
welfare loss pada bagan EDF

Anda mungkin juga menyukai