Anda di halaman 1dari 24

BENTUK PASAR DAN

PENENTUAN HARGA

MUKHTAR GALIB
Tujuan Pembelajaran

✓ Mengetahui berbagai bentuk pasar


✓ Mendeskripsikan karakteristik setiap bentuk
pasar
✓ Mengidentifikasi bentuk pasar input (benih,
pupuk & tenaga kerja) dan output
pertanian (tanaman pangan & hortikultura,
serta tanaman perkebunan
Fenomena

waktu panen raya Petani menerima


Ada informasi harga
harga < harga
dasar
dasar

Diduga struktur pasar


pd tanaman pangan
cenderung ologopsoni
Utami Kuntjoro, et al. 1996)
Deskripsi

Struktur Pasar (Market structure)


merujuk pd karakteristik fisik dlm
lingkungan pasar yg terkait dg interaksi
antara penjual dan produsen

Struktur pasar ditetapkan oleh 3 karakteristik :


▪ Jumlah firms dlm pasar
▪ Kemudahan masuk (entry) dan keluar (exit)-nya firms
▪ Derajad keragaman (differentiation) produk
Klasifikasi Struktur Pasar

Sec. Umum (2 kutub ekstrim)

Persaingan Sempurna (dg jml monopoli


firms tdk terbatas) (dg firm tunggal)

Persaingan Monopoli
(Monopolistic competition)
and oligopoly
Secara Rinci:
a. Pasar Bersaing Sempurna/Murni (Perfect Competition)
b. Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition):
▪ Persaingan monopolistik (Monopolistic Competition)
▪ Oligopoli (oligopoly)
▪ Duopoli (duopoly)
▪ Monopoli (monopoly)
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Ciri-ciri pasar bersaing sempurna :
1. Terdapat banyak penjual & pembeli, tidak ada satupun
perusahaan yang dapat mengendalikan harga.
2. Barang & jasa yg dijual di pasar adalah homogen.
3. Terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna.
4. Setiap produsen & konsumen bebas keluar masuk pasar.
5. Setiap produsen & konsumen mempunyai informasi pasar
yang sempurna.
6. Tidak ada biaya / manfaat eksternal berhubungan
dengan barang & jasa yang dijual di pasar.
 Perusahaan dalam pasar bersaing sempurna bersifat sebagai
“penerima harga” (price taker), bukan berarti bahwa
perusahaan tidak dapat memberi label harga pada barang
dagangan-nya, namun mengingat tersedianya subtitusi yg
sempurna atas barang & jasa yg dijual di pasar,
maka setiap barang & jasa yg dijual dengan harga di atas
harga pasar tidak akan laku.

 Produk-produk pertanian cenderung bersifat homogen


mutlak, dan harganya ditentukan oleh kekuatan-kekuatan
penawaran & permintaan di pasar yg lebih luas (pasar
nasional).
Apakah industri pertanian termasuk pasar
bersaing sempurna… ???
$/kw
S $/kw

25 25 d

0 Kuintal jagung/thn 0 Kuintal jagung/thn

a. Pasar b. 1 Perusahaan contoh

• Kurva permintaan yg dihadapi sebuah perusahaan dalam pasar


persaingan sempurna merupakan sebuah garis horizontal pada
tingkat harga yg berlaku di pasar, sebesar $ 25 / kuintal.
• Bila petani menaikkan harga, jagungnya sama sekali tidak laku.
• Menurunkan harga merupakan tindakan yg tidak rasional karena
petani tersebut dapat menjual jagung-nya pada harga $ 25 / kw.
Penentuan Kuantitas Output
 Kuantitas output ditentukan berdasarkan harga pasar &
tujuan memaksimumkan laba, yaitu pada saat MR = MC.
 Penerimaan marjinal (MR) : Penerimaan tambahan yang
diperoleh perusahaan jika perusahaan tsb menaikkan
outputnya sebesar satu unit.
 Dalam pasar persaingan sempurna, kurva penerimaan
marjinal identik dengan kurva permintaan yg dihadapi
perusahaan.
 Sepanjang MR > MC , walaupun perbedaan di antara
keduanya semakin mengecil, output tambahan akan
menghasilkan laba tambahan.
 Fakta bahwa MR > MC, sebenarnya menunjukkan bahwa
laba belum maksimal karena peningkatan satu unit output
masih akan memberikan tambahan laba.
P ($) MC
S $/kw
ATC

P* P*
P*=MR=$2
D

0 Q* Q 0 q1 q* q2 Q

a. Industri b. Petani contoh

 Pada titik q* terjadi MR = MC, laba optimal.


 Pada titik q1 terjadi MR > MC, artinya laba belum maksimal &
petani masih dapat memperoleh laba tambahan dengan
meningkatkan produksi output.
 Pada titik q2 terjadi MR < MC, artinya petani akan mengalami
penurunan laba jika terus menambah output yang diproduksi.
Penentuan Harga
 Dalam jangka waktu yang sangat pendek,
kurva penawaran pasar berbentuk garis
vertikal (dianggap tetap / konstan),
sehingga harga ditentukan oleh permintaan
pasar.

 Dalam jangka panjang, harga dapat naik,


tetap, atau turun, tergantung pada
perubahan permintaan komoditi yang
bersangkutan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
PASAR BERSAING TIDAK SEMPURNA

 Merupakan suatu pasar atau industri yang terdiri dari


produsen2 yang mampu mengendalikan harga output
di pasar, dengan cara membatasi persaingan untuk
membangun hambatan bagi produsen lainnya dalam
memasuki pasar/industri.

 Para produsen dalam pasar ini menerapkan kekuatan


pasar yaitu kemampuan untuk menaikkan harga tanpa
kehilangan seluruh permintaan akan output mereka.

 Persaingan tidak sempurna dan kekuatan pasar


merupakan sumber utama ketidakefisienan pasar.
Model Pasar Bersaing Tidak Sempurna
1. PASAR MONOPOLI
Monopolis adalah penjual tunggal suatu produk yang tidak mempunyai
substitusi dekat atas produk yang dihasilkannya (close substitute).
Pasar monopoli merupakan industri yang terdiri dari 1 (satu) perusahaan
dimana terdapat hambatan bagi perusahaan2 baru untuk memasuki
pasar.
Hambatan masuk tersebut berupa:
a. Waralaba Pemerintah
Perusahaan menjadi monopoli krn ditunjuk pemerintah.
Misal : pemberian hak tunggal bagi PLN untuk memasok
tenaga listrik.
Lanjutan…

b. Paten
Hambatan masuk yang memberikan hak pemanfaatan eksklusif atas
produk atau proses yang telah dipatenkan kepada penemunya.
Kelebihan hak paten : merangsang penemuan dan pembaharuan.
Kelemahan paten : dapat menghalangi munculnya persaingan.
c. Skala ekonomi dan keunggulan biaya
Sejumlah produk dapat dihasilkan secara efisien hanya dengan fasilitas
produksi yang besar & mahal.
Misal : penyulingan minyak u/ produksi bensin $500 juta
d. Kepemilikan atas faktor produksi yang langka
Kebutuhan atas input tertentu dalam suatu proses produksi dimana
hanya ada satu perusahaan yg memiliki cadangan input tsb. Contoh :
DeBeers Company
2. PASAR MONOPOLISTIK
Merupakan suatu industri (pasar) yang memiliki banyak produsen
dimana perusahaan pesaing bebas masuk industri & perusahaan2 tsb
mendiferensiasikan produk mereka.
Contoh : Bisnis di bidang restoran membedakan produk yg
cenderung identik, dengan memproduksi produk yg dikehendaki
konsumen & yg tidak diproduksi restoran lainnya (diferensiasi), atau
dengan membangun reputasi produk makanan dan pelayanan yg
baik.

Ciri lain persaingan monopolistik : tersedia substitusi yang baik di


antara perusahaan2 dalam industri ini.
Contoh : banyak restoran menyediakan menu yg hampir identik dan
harga yg sama.
Kelemahan diferensiasi produk :
- Pemborosan sumber daya yang langka, u/ menciptakan perbedaan
produk yg relatif kecil melalui iklan.
- Konsumen membayar produk yang terdiferensiasi dengan harga yg lebih
mahal, karena harus menanggung biaya iklan.
- Konsumen dapat memperoleh informasi yg salah tentang produk yg
diiklankan.
- Masyarakat dapat terganggu & merasa bosan dengan banyaknya iklan
yg disampaikan media scr berulang2.
Manfaat diferensiasi produk:
- dapat memenuhi selera konsumen yg cenderung berubah menurut
dimensi ruang dan waktu.
- dapat menciptakan efisiensi produk tertentu yang lebih bermutu
dibanding produk pesaing.
- konsumen mandapatkan informasi mengenai produk tertentu melalui
iklan sehingga konsumen dapat mengambil keputusan yg rasional.
3. PASAR OLIGOPOLI
Merupakan industri dengan sejumlah kecil perusahaan yang masing-
masing cukup mampu untuk mempengaruhi harga pasar dari output
yang dihasilkannya, disebut juga industri berkonsentrasi.

Empat model Oligopoli yang umum dikenal, antara lain :


a. Model Kolusi
Kolusi terjadi jika kesepakatan penentuan harga dan penentuan
kuantitas output yg dihasilkan bersifat eksplisit melalui kartel.
Kartel : perusahaan2 yang membentuk kelompok dan membuat
keputusan tentang output yang akan dihasilkan secara bersama-
sama.
Contoh : Organisasi yg dibentuk oleh negara2 pengekspor
minyak (OPEC)
b. Model Cournot
Awalnya perusahaan yg telah ada menguasai permintaan pasar seperti
monopolis, tetapi dengan masuknya perusahaan pesaing baru, kedua
perusahaan akan membagi pasar & menetapkan harga output yang
sama.

c. Model Kurva Permintaan yang Patah (Kinked Demand Curve Model)


Model oligopoli dimana kurva permintaan yg dihadapi masing2
perusahaan adalah “patah”.
Kurva yg patah ini timbul dari asumsi bahwa perusahaan pesaing akan
mengikuti keputusan perusahaan yg telah melakukan penurunan
harga, tetapi tidak akan mengikuti keputusan perusahaan yg
melakukan peningkatan harga.
d. Model Kepemimpinan Harga
Model oligopoli dimana sebuah perusahaan mendominasi
industri dengan menentukan harga-harga, sedangkan semua
perusahaan yg lebih kecil mengikuti kebijakan harga yg
ditetapkan oleh perusahaan pemimpin.
Kuantitas output yg diproduksi oleh perusahaan besar yg
mendominasi pasar adalah selisih antara permintaan pasar &
kuantitas output yg diproduksi oleh perusahaan2 pesaing yg
lebih kecil.
Perusahaan pesaing yg lebih kecil dalam hal ini berfungsi
sebagai penghambat kekuatan pasar perusahaan yg dominan,
karena sewaktu2 perusahaan dominan bisa berubah menjadi
monopolis.
Perusahaan2 yang memiliki kekuatan pasar dihadapkan pada
keputusan2 penting, yaitu :
1. Berapa output yang akan diproduksi.
2. Bagaimana memproduksinya.
3. Berapa input yang akan diminta di masing2 pasar.
4. Berapa harga output yang akan ditetapkan.

Harga merupakan variabel keputusan bagi perusahaan yg bersaing


tidak sempurna. Namun perusahaan tidak dapat menetapkan harga
semaunya sendiri. Why…?

Perilaku perusahaan pada berbagai macam persaingan dibatasi oleh


kurva permintaan pasar. Agar outputnya dapat terjual, perusahaan
harus memproduksi barang yg diinginkan konsumen & menjual
dengan harga yg bersedia mereka bayar.
Penentuan dan Diskriminasi Harga

Pengertian diskriminasi harga dibedakan menjadi dua:


1. Penetapan harga yg berbeda untuk para pembeli barang yg sama.
2. Penetapan harga dimana perbandingan antara harga dan biaya
marjinal (MC) berbeda di antara para pembeli.
Dapat dikatakan biaya pelayanan bagi para konsumen (pelanggan)
dapat berbeda-beda menurut karakteristik konsumen.
Diskriminasi harga dapat digolongkan menurut derajat diskriminasinya,
yaitu :
1. Diskriminasi harga derajat ketiga : penetapan harga yg berbeda-
beda untuk para pelanggan pada pasar yg berbeda.
2. Diskriminasi harga derajat kedua : penetapan harga yg berbeda-
beda untuk beberapa golongan barang yg dijual kepada para
pelanggan.
3. Diskriminasi harga derajat pertama : penetapan harga yg berbeda-
beda untuk setiap unit barang yg dijual kepada para pelanggan.

Diskriminasi harga yg menjadi tujuan akhir perusahaan monopolis


adalah : diskriminasi harga derajat pertama.
Why… ??
Penjualan setiap unit barang dengan harga yg berbeda memungkinkan
monopolis untuk meningkatkan penerimaan total dan laba total
dibandingkan jika menggunakan harga output yang sama.
Tambahan penerimaan & laba dapat digunakan untuk meningkatkan
pelayanan, baik dalam kualitas maupun kuantitas.

Contoh diskriminasi harga : perusahaan monopoli PLN Pembebanan biaya yg


berbeda per kwh energi listrik yg digunakan para pelanggan menurut
kategori rumah tangga, usaha komersial & industri → diskriminasi harga
derajat ketiga.
Harga per kwh juga ditetapkan berbeda2 u/ masing2 kelompok pelanggan.
Kelompok RT- R1 tarifnya Rp 225 u/ 20 kwh pertama, Rp 442,50 untuk 40
kwh kedua, & Rp 4.950 u/ penggunaan energi di atas 60 kwh → diskriminasi
harga derajat kedua.

Anda mungkin juga menyukai