Anda di halaman 1dari 25

BAB. 11.

OLIGOPOLI

Bab ini hanya menerangkan pasar oligopoli


dimana perusahaan tidak melakukan
persepakatan.
CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI.
1.Struktur pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri
atas hanya sedikit perusahaan ( produsen ).
Setiap perusahaan memiliki kekuatan cukup
besar untuk mempengaruhi harga pasar.
2.Produk dapat homogen atau terdferensiasi.
3.Perilaku setiap perusahaan akan mempengaruhi
perilaku perusahaan lainya dalam industri.
4.Kompetisi non harga.

Dalam pasar oligopoli para penjual


disamping memperhatikan pembeli juga
memperhatikan respon lawan-lawanya.
Untuk ketiga pasar sebelumnya hanya
memperhatikan reaksi konsumen atau
pembeli.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
TERBENTUKNYA PASAR OLIGOPOLI.
Ada 2 faktor penting penyebab
terbentuknya pasar oligopoli.
1.Efisiensi skala besar.
2.Kompleksitas manajemen.

Ad.1. efisiensi skala besar.


Dalam dunia nyata , perusahaan yang
bergerak dalam industri mobil, pupuk, dan
peralatan mesin umumnya berstruktur
oligopoli. Teknologi padat modal yang
dibutuhkan dalam proses produksi
menyebabkan efisiensi baru tercapai bila
output diproduksi dalam skala sangat besar.
Misal industri mobil , untuk satu jenis mobil
skala efisiensi baru tercapai jika produksi
minimal 50.000 100.000 unit pertahun. Jika
biaya permobil puluhan juta , maka kalau
berproduksi ribuan unit dibutuhkan dana
milyaran bahkan untuk menyiapkan dana
awal bisa trilyunan .

Ad.2. kompleksitas manajemen.


Berbeda dengan struktur pasar lainya,
untuk oligopoli ditandai dengan kompetisi
harga, dan non harga. Dalam pasar
oligopoli tidak hanya kemampuan
keuangan saja , untuk bertahan dalam
industri tetapi juga dibutuhkan
kemampuan manajemen sangat baik agar
mampu bertahan dalam struktur industri
yang bersainganya sangat kompleks,
sehingga tidak banyak perusahaan yang
memiliki kemampuan tersebut, akhirnya
hanya terdapat sedikit produsen.

KESEIMBANGAN OLIGOPOLIS.
Perusahaan yang bergerak dalam pasar
oligopoli , sebagai produsen keseimbangan
terjadi bila laba maximum tercapai.
Analisis keseimbangan oligopoli tidak
menekankan dimensi waktu melainkan
kompetisi. Perusahaan seimbang atau
tidak bukan saja dilihat dari kemampuan
mengatur output dan harga, tetapi juga
kemampuan memprediksi perilaku
pesaing. Karena itu oligopoli akan
mencapai keseimbangan jika perusahaan
dapat melakukan mengubah output, harga
dengan para pesaing.

Begitu kompleknya situasi dalam pasar


oligopoli , sehingga para ekonom
mengembangkan berbagai model untuk
menganalisis perilaku oligopolis.
JENIS MODEL ANALISIS OLIGOPOLI.
1.Model permintaan yang patah ( kinked
demand model ).
Berdasarkan kecendrungan yang baru
dijelaskan ini, yaitu perusahaan lain apabila
suatu perusahaan oligopoli mengubah harga
barangnya, dapat diterangkan bentuk kurva
permintaan dari suatu perusahaan oligopoli.

Bentuk kurva permintaan dari suatu


perusahaan oligopoli. ( keseimbangan
asal, efek penurunan harga dan efek
kenaikan harga ).
P3
P0

A1

A
E

P1

B1

P2

C1

B
Q0

D2

D1

Kurva permintaan terpatah.


Model ini dikembangkan oleh PM. Sweezy
( 1939 ). Dua pemikiran penting yang
dilakukan sweezy adalah harga dalam
pasar oligopoli bersifat kaku
(inflesibelitas) dan oligopolis mengambil
keputusan berdasarkan sikap pesimis.
Permintaan sangat elastis bila harga
dinaikan dan inelastis bila harga
diturunkan. Pengaruh ciri yang menonjol
dalam motif pasar yang bersifat oligopoli
adalah ketegaran harga.

Konsekuensi dari pemikiran tersebut


adalah perusahaan menghadapi 2
skenario permintaan.
1.Permintaan dengan asumsi pesaing
tidak bereaksi terhadap strategi
( permintaan sangat elastis ).
2.Permintaan dengan asumsi pesaing
bereaksi terhadap strategi
perusahaan ( permintaan inelastis ).

Kurva permintaan yang patah.

Sampai batas harga P1, kurva permintaan yang relevan adalah AB, jika
perusahaan menetapkan harga diatas P1, pesaing tidak berekasi, akibatnya
bila oligopoli menetapkan kenaikan harga, misal P3, ia akan kehilangan
permintaan lebih besar
Q1---Q3

A
P3
P1

P2

D1

D
0

MR1
E

Q3

Q1

MR2

D2

Q2

Hal ini karena para oligopolis tidak menaikan harga. Sebaliknya jika oligopolis
menurunkan harga dibawah P1, misal P2 pesaing bereaksi.kurva yang relevan
adalah BD2. karena perusahaan lain ikut menurunkan harga (bereaksi), karena
tidak mau konsumennya pindah ke perusahaan lain, maka kurva penerimaan

2. MODEL COURNOT .
Model
ini
dikembangkan
Augustin
Cournot ( ekonom perancis) tahun 1938.
Model ini dianggap hanya terdapat dua
perusahaan (doupoli). Dan dianggap
bahwa perusahaan tidak menyadari
ketergantungannya atau reaksi dari
perusahaan pesaing.
Dasar pengembangan model ini adalah
keseimbangan duopolis tercapai bila
biaya marginal adalah nol (MC=0).

Dengan pembuktian matematis duopolis


akan mencapai keseimbangan bila output
masing perusahaan adalah separuh
jumlah permintaan pada saat harga P = 0.
Masing-2 duopolis mempunyai daya
monopoli yang sama.

MR
P0

Q0

Misalkan : permintaan pasar :


Q = 30 P atau P = 30 Q dimana Q = Q1 + Q2
Maka penerimaan total duo polis yang pertama ( TR1) dan
kedua TR2 adalah jumlah output yang dijual dikalikan
harga jual.
TR1 = P x Q1
= ( 30 Q ) x Q1 = ( 30 (Q1+Q2)xQ1 )
= 30Q1 Q12 Q1.Q2.
Laba maximum tercapai bila MR = 0
MR = 30 2Q1 - Q2 = 0
Q1 = 15 Q2.
Dengan cara yang sama kita dapat menurunkan kurva
rekasi duopolis kedua ( Q2).
Q2 = 15 Q1. kedua kurva reaksi dapat digambarkan
sbb :

Kedua polis akan mencapai


keseimbangan bila rekasinya sama
( Q1 = Q2 ) . Dengan penyelesaian
matematika sederhana ,
keseimbangan akan tercapai pada
saat Q1=Q2 = 10unit, jika P = 30
Q, maka harga keseimbangan adalag
20. keseimbangan ini disebut
keseimbangan cournot. ( cournot
equibrium ). Kurva sbb :

Kurva cournot

Kurva reaksi perusahaan 1,


Q1 = 15 Q2.

30

Keseimbangan cournot
15
10

Kurva reaksi perusahaan 2,


Q2 = 15 -1/2Q1

10

15

30

MODEL EDGEWORTH

Dalam model oligopoli Edgeworth , perusahaan dianggap


memiliki kapasitas produksi yang terbatas .
P
6

B
dB
QB 600 500

1
0

dA
300

500 600 QA

Kurva diatas :
Ada 2 perusahaan A dan B dengan permintaan dA dan dB ,
dengan kapasitas maximum masing-masing 500 unit.
Perusahaan A masuk pasar lebih dahulu dan akan
memperoleh laba maximum pada titik A. prusahaan A
memproduksi 300 unit dan menentukan harga perunit
setinggi Rp. 300, Perusahaan B sekarang memasuki pasar
dan menganggap bahwa perusahaan A akan tetap
menentukan harga perunit Rp.300,-. Perusahaan B melihat
bahwa dengan menetapkan harga sedikit lebih rendah dari
Rp. 300,- maka B akan dapat merebut pangsa pasar
perusahaan A.
Jika perusahaan A bereaksi dengan menurunkan harga ,
kemudian dibalas dengan penurunan harga perusahaan B,
maka yang terjadi adalah perang harga. Akhirnya kedua
perusahaan memproduksi pada kapasitas maximumnya
dan menetapkan harga stinggi Rp.100,- perunit.

MODEL CHAMBERLIN
Kelemahan dalam model diatas adalah
perusahaan dalam model tidak pernah
mengenali ketergantungan dan tidak
pernah belajar dari pengalaman. Dalam
model chamberlin , kedua perusahaan
dalam
oligopoli
menyadari
bahwa
keduanya menyadari adanya saling
ketergantungan. Tanpa melalui perjanjian
atau
kolusi,
keduanya
menentukan
tingkat harga yang sama dan kuantitas
yang sama.

Kurva nya ;
P
12

6
B

dB

D = dA
Q

0 diatas , D adalah
12
Kurva
permintaan
pasar yang pada mulanya
6
sepenuhnya dihadapi oleh perusahaan A. perusahaan A akan
memaksimumkan keuntunganya dengan memproduksi sebayak 6 unit
dengan harga Rp.600,- perunit. Perusahaan B memasuki pasar dan
menganggap bahwa perusahaan A akan tetap memproduksi pada 6 unit.
Perusahaan B menentukan titik optimum pada titik B, dengan
menentukan tingkat harga setinggi Rp. 600 dan total out put sebanya 3
unit.

Dengan demikian kedua perusahaan


berada dalam kondisi yang sama.

OLIGOPOLI BERKOLUSI :
MODEL KARTEL

Kartel adalah bentuk produsen dari


suatu
produk untuk mengatur
kebijaksanaan perusahaan bersamasama untuk memaksimumkan laba.
Bentuk
terpusat
menghasilkan
keseimbangan seperti kasus monopoli.
Kartel menentukan tingkat harga
seperti dalam monopoli dan kemudian
mendistribusikan tingkat output
diantara anggotanya.

MC

MR

Q
Misalnya : didalam kartel 10 perusahaan yang masing-2
memiliki MC tersendiri. Selanjutnya untuk menentukan tingkat
output optimum, kartel menjumlahkan secara horisontal dari
MC dan kemudian menyamakan MC total dengan MR. hasilnya
adalah solusi optimum kartel sebagaimana solusi optimum
perusahaan penunggal/monopoli. Baru kemudian terserah
kepada kartel dalam mendistribusikan kuota produksi kepada
masing-2 anggota.

Bentuk
kartel
diatas
dapat
domodifikasi untuk tujuan minimasi
biaya. Dengan 10 perusahaan ,
masing-2 memiliki MC, maka biaya
akan minimum kalau perusahaan
dalam industri memproduksi pada
MC1 = MC2.=MC10 =MR.dengan
solusi seperti ini , maka hasil
optimum yang diperoleh akan sama
dengan kasus penunggal lebih dari
satu pabrik ( multiplant monopoly).

OLIGOPOLI BERKOLUSI :
MODEL KEPEMIMPINAN HARGA ( PRICE
LEADERSHIP )

Kepemimpinan harga merupakan metode bagi


perusahaan untuk melakukan penyesuaian
harga tanpa harus takut akan terjadinya perang
harga. Dalam keadaan seperti ini , perusahaan
dikelompokan sebagai perusahaan pemimpin
( leader ) yang memulai menentukan harga dan
perusahaan lain seperti pengikut ( follower).
Perusahaan
pemimpin
bisa
perusahaan
terbesar atau dominan. Kadang perusahaan
dengan bstruktur biaya paling murah
bisa
berperan sebagai pemimpin.

Anda mungkin juga menyukai