Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan
penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan
harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses
yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang
disepakati antara pembeli dan penjual.
Seperti yang kita tahu, di sekitar kita terdapat banyak pasar yang memiliki
berbagai macam jenis. Selain itu, pasar juga sangat berperan penting bagi manusia
karena di dalam pasar terdapat berbagai macam kebutuhan manusia sehari-hari. Namun,
sebelum para pedagang dan pembeli bertransaksi di pasar, pasar tersebut harus
memenuhi syarat-syarat berdirinya pasar karena itu akan menentukan jenis pasar apa
yang akan terbentuk. Oleh karena itu, di dalam makalah ini akan membahas tentang
pasar oligopoli dan pasar monopolistik.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Apa itu pasar oligopoli?
1.2.2 Bagaimana pemaksimuman keuntungan jangka pendek pasar oligopoli?
1.2.3 Apa itu pasar monopolistik?
1.2.4 Bagaimana pemaksimuman keuntungan jangka pendek pasar monopolistik?

1.1 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian pasar oligopoli beserta unsur-unsur yang ada di
dalamnya
1.3.2 Untuk mengetahui pemaksimuman keuntungan jangka pendek pasar oligopoli
1.3.3 Untuk mengetahui pengertian pasar monopolistik beserta unsur-unsur yang ada di
dalamnya
1.3.4 Untuk mengetahui pemaksimuman keuntungan jangka pendek pasar monopolistik

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Oligopoli


Istilah oligopoli berasal bahasa Yunani oligos polein yang berarti yang menjual
sedikit. Jumlah penjual dalam pasar ini tidak terlampau banyak, paling tidak hinya 10-
15 penjual. Apabila benar-benar hanya terdapat 2 penjual disebut dengan pasar duopoli.
Persaingan dalam pasar oligopoli cukup keras, mengingat sedikitnya jumlah penjual.
Perusahaan dalam pasar oligopoli akan selalu memberikan reaksi apabila pesaingnya
melakukan suatu keputusan/tindakan yang mempengaruhi pasar. Dengan demikian
Pasar oligopoli merupakan salah satu jenis dari pasar persaingan tidak sempurna.
Dimana pasar Oligopoli merupakan pasar yang hanya terdapat beberapa perusahaan
atau penjual yang memproduksi barang sejenis dan terdapat beberapa produsen yang
menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan.
 Ciri-ciri pasar oligopoli
Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur
dari industri dalam pasar oligopoly adalah: terdapat beberapa perusahaan yang
menguasai sebagian besar pasar oligopoli (katakanlah 70 sampai 80 persen dari seluruh
hasil produksi atau nilai penjualan) dan di samping itu terdapat pula beberapa
perusahaan kecil. Beberapa perusahaan golongan yang pertama (yang menguasai pasar)
sangat saling mempengaruhi satu sama lain, karena keputusan dan tindakan oleh salah
satu daripadanya sangat mempengaruhi perusahaan-perusahaan lainnya. Sifat ini
menyebabkan setiap perusahaan harus mengambil keputusan yang berhati-hati di dalam
mengubah harga, membuat desain, mengubah teknik memproduksi dan
sebagainya. Sifat saling mempengaruhi ini merupakan sifat yang khusu dari perusahaan
dalam pasar oligopoli, yang tidak terdapati dalam bentuk pasar lainnya.
Di samping sifat penting yang baru diterangkan ini, pasar oligopoli mempunyai
beberapa cirri khas lain. Cirri-ciri tersebut diterangkan dalam uraian berikut :
a. Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak
Adakalanya perusahaan dalam pasar oligopoli menghasilkan barang
standar. Industry dalam pasar oligopoli yang demikian yang sifatnya banyak
dijumpai dalam industry yang menghasilkan bahan mentah seperti produsen
bensin, industry baaja dan aluminium dan industry bahan baku seperti industry
semen dan bahan bangunan. Di samping itu ada pula pasar oligopoly yang terdiri
dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang berbeda corak. Barang
2
seperti ini pada umumnya adalah barang akhir. Contoh dari pasar oligopoli yang
menghasilkan barang akhir adalah industry mobil dan truk, industry rokok, dan
industry sabun cuci dan sabun mandi.
b. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat
tangguh
Dari dua keseimbangan ini, yang mana yang akan wujud
tergantung kepada bentuk kerjasama di antara perusahaan-perusahaan dalam
pasar ologopoli. Tanpa ada kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi
lebih terbatas. Apabila suatu perusahaan menentukan harga, dalam waktu yang
singkat ia akan menarik banyak pembeli. Perusahaan yang kehilangan pembeli
akan melakukan tindakan balasan dengan mengurangi harga yang lebih besar lagi
sehingga akhirnya perusahaan yang mula-mula menurunkan harga kehilangan
langganan. Tetapi kalau perusahaan dalam pasar oligopoly bekerja sama dalam
menentukan harga, maka harga dapat distabilkan pada tingkat yang mereka
kehendaki. Dalam hal ini kekuasaan mereka untuk menentukan harga adalah
sangat besar, yaitu sama seperti dalam monopoli.
c. Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara
iklan
Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoli
yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pengeluaran untuk iklan biasanya
besar sekali untuk perusahaan-perusahaan yang seperti itu. Kegiatan promosi
secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik
pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama. Perusahaan oligopoli yang
menghasilkan barang standar membuat pengeluaran untuk iklan yang lebih
sedikit. Iklan tersebut terutama untuk memelihara hubungan baik dengan
masyarakat.
2.1 Keseimbangan harga
Setiap tindakan yang dilakukan suatu perusahaan akan menimbulkan
implikasi kepada perusahaan lain. Apabila implikasi tersebut merugikan perusahaan-
perusahaan lain, maka mereka akan melakukan tindakan balasan.
Untuk menganalisis perilaku produsen dalam pasar oligopoli
dikembangkan berbagai macam model, diantaranya adalah: Cournot, Bertrand,
Edgeworth, dan lain-lain. Namun, yang akan kami perkenalkan pada makalah ini hanya
model kurva permintaan terpatah (kinked demand curve).

3
Keterangan :
Kurva D1D1 menggambarkan permintaan yang dihadapi suatu perusahaan
oligopoli apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan lain tidak melakukan perubahan
harga, walaupun perusahaan perusahaan yang pertama melakukan hal itu (mengubah
harga). Sedangkan kurva D2D2 adalah permintaan yang dihadapi suatu perusahaan
oligopoli apabila dimisalkan perubahan harga yang dilakukannya akan diikuti oleh
langkah yang sama oleh perusahaan-perusahaan lain. Seterusnya misalkan pada
permulaannya harga yang berlaku di pasar adalah P0. Maka jumlah permintaan adalah
seperti yang ditunjukkan oleh titik E, yaitu jumlahnya adalah sebanyak Q0.
Efek Penurunan Harga
Sekiranya perusahaan dalam pasar oligopoli tersebut menurunkan harga
penjualannya ke P1, maka permintaannya akan bertambah ke tingkat yang ditunjukkan
oleh titik C1. Pertambahan yang besar ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu: langganan
perusahaan lain yang menghasilkan barang sejenis membeli barang yang harganya
telah menurun, dan segolongan konsumen membatalkan konsumsinya ke atas barang
pengganti dan menambah konsumsi ke atas barang yang mengalami penurunan harga
tersebut. Akan tetapi jika perusahaan lain mengikuti jejak perusahaan yang pertama,
yaitu juga menurunkan harga, permintaan hanya bertambah sampai ke tingkat seperti
yang ditunjukkan titik C.
Efek Peningkatan Harga
Perusahaan oligopoli tersebut menaikkan harga ke P 3. Kalau perusahaan-
perusahaan lain tidak mengubah harga, dan tetap menjual pada P 0, maka perusahaan
yang menaikkan akan kehilangan banyak langganan. Pada harga P3 jumlah barang
yang dapat dijualnya adalah seperti yang ditunjukkan titik A1. Akan tetapi sekiranya
4
perusahaan-perusahaan lain juga turut menaikkan harga, perusahaan yang memulai
menaikkan harga tidak akan kehilangan langganan dan oleh sebab itu dapat menjual
barangnya sampai ke tingkat yang ditunjukkan oleh titik A.
Kurva Permintaan Terpatah
Apabila suatu perusahaan oligopoli mengubah harga penjualannya, reaksi perusahaan-
perusahaan lain adalah seperti berikut: (i) Mereka akan turut menurunkan harga
apabila perusahaan lain menurunkan harga supaya tidak kehilangan langganan, dan
(ii) Mereka tidak akan turut menaikkan harga apabila perusahaan lain menaikkan
harga, karena apabila harga tidak berubah mereka akan mendapat tambahan
langganan.

Keterangan
Apabila kurva terpatah D1ED2 adalah bentuk kurva permintaan yang dihadapi
oleh semua perusahaan dalam pasar oligopoli, maka kurva MR 1 adalah kurva hasil
penjualan marginal apabila kurva permintaan adalah D 1D1 dan kurva MR2 adalah
kurva hasil penjualan marginal apabila kurva permintaan adalah adalah kurva terpatah
D1ED2, maka kurva hasil penjualan marginal adalah kurva MR 1 yang ditebalkan (dari
atas hingga ke titik A1) dan kurva MR2 yang ditebalkan (dari titik A2 ke bawah).

2.2 Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek Pasar Oligopoli


Bisnis atau perusahaan melakukan kegiatan operasional bertujuan untuk
memaksimalkan laba dan dapat mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaannnya. Setiap perusahaan berusaha untuk meraih keuntungan atau
memperoleh laba semaksimal mungkin.Hal ini dikarenakan laba yang diperoleh
5
digunakan sebagai modal dalam operasional perusahaan selanjutnya. Laba berkaitan
dengan empat faktor yaitu demand (kebutuhan), potensial profit, market (pasar), dan
revenue (pendapatan).Keempat faktor ini menunjang terjadinya opportunities
(kesempatan). Maksimisasi laba berarti menekankan pada pemanfaatan barang modal
secara efisien. Maksimisasi laba yang perlu diperhatikan adalah laba jangka pendek
atau laba jangka panjang dan jumlah laba atau tingkat laba
Maksimasi merupakan hubungan antara produk-produk. Dalam
melakukan kegiatannya perusahaan menghasilkan banyak produk yang dikenal
dengan diversifikasi produk. Laba adalah selisih antara penerimaan total (TR) dan
biaya total (TC). Penerimaan total adalah jumlah yang diterima dari penjualan produk
(PxQ). Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC).

 Syarat Pemaksimuman Keuntungan

Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh sutau perusahaan dapat


diterangkan dengan dua cara berikut :
1. Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Maka, dengan cara
pertama ini keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai
antara hasil penjualan total.
2. Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marginal sama dengan biaya
marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana
hasil penjualan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC) atau
MR=MC.
 Menentukan keuntungan maksimum

Untuk menetukan tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan terdapat


dua cara yaitu:

1. Hasil Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan


Untuk menentukan keadaan tersebut yang perlu dilakukan adalah
membandingkan hasil penjualan total dan biaya total pada setiap tingkat produksi
dan menentukan tingkat produksi di mana hasil penjualan total melebihi biaya
total pada jumlah yang paling maksimum. Keuntungan yang diperoleh dihitung
dengan formula sebagai berikut keuntungan = hasil penjualan total – biaya
produksi total.
2. Hasil Penjualan Marginal, Biaya Marginal dan Keuntungan

6
Dihitung berdasarkan formula berikut tambahan untung = tambahan penjualan
total – tambahan biaya. Tingkat produksi MC =MR.
Untuk Meningkatkan penjualan dapat mempengaruhi harga dan kuantitas yaitu :
1. Pengaruh Output : Karena harga yang ditetapkan lebih tinggi daripada biaya
marginal, maka penjualan lebih banyak akan
memperbesar laba.
2. Pengaruh Harga : Peningkatan produksi akan memperbesar total penjualan,
cenderung menurunkan harga dan pada akhirnya akan
menurunkan laba.

Maksimasi keuntungan oligopoli dalam menjalankan sistem


kerjanya dalam menjalankan kerjanya pasar oligopoli memperoleh maksimasi
keuntungan. Perolehan maksimasi keuntungan tersebut diperoleh dari :
1. Pada tingkat output dan harga dimana dipenuhi kondisi MC = MR
2. Karena ada saat-saat MR bergerak vertikal maka harga bersifat tetap (rigid) dan
cenderung berada pada harga yang ditetapkan pada permulaannya.

2.1 Kurva Menentukan Keuntungan Pasar Oligopoli


Dalam pasar oligopoli bersaing dalam hal jumlah perusahaan dan perilaku
perusahaan tersebut. Adapun kurva dalam menentukan keuntungan pasar oligopoli
yaitu :

Kurva laba maksimum dalam pasar oligopoli


Keterangan:
Misalnya pada mulanya biaya marginal adalah MC0. Untuk
memaksimumkan keuntungan MC0 harus sama dengan MR, maka berdasarkan keadaan

7
dalam Gambar 3 keuntungan maksimum dicapai apabila harga adalah P 0 dan jumlah
produksi adalah Q0. Sekiranya terjadi perubahan ke aras biaya produksi, misalkan biaya
produksi mengalami kenaikan sehingga menyebabkan kurva biaya marginalnya menjadi
seperti yang ditunjukkan oleh MC2. Dari keadaan Gambar 3 dapat dilihat bahwa
keuntungan yang maksimum masih akan tetap dicapai oleh perusahaan itu pada ketika
harga adalah P0 dan jumlah barang yang diproduksikan adalah Q0. Hanya setelah kurva
biaya marginalnya berada diatas MC2keseimbangan untuk memaksimumkan keuntungan
akan mengalami perubahan. Dari keadaan dalam Gambar 3 dapat disimpulkan pula
bahwa selama perubahan biaya produksi tidak menyebabkan kurva biaya marginal
berada di atas MC2 atau di bawah MC1, keseimbangan pemaksimuman keuntungan yang
dinyatakan di atas tidak akan mengalami perubahan. Dengan demikian, selama kurva
biaya marginal memotong MR diantara titik A1 dan A2 harga dan jumlah produksi
perusahaan tidak akan mengalami perubahan.

2.2 Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar persaingan monopolistik merupakan suatu bentuk pasar dimana terdapat


banyak produsen yang menghasilkan barang serupa namun memilik corak yang
berbeda-beda. Di pasar ini baik penjual maupun pembeli mempunyai kemampuan
untuk menetapkan harga suatu produk.

Bentuk pasar monopolistik ini dicetuskan oleh Edward Chamberlin dan Joan
Violet, seorang ekonom asal negeri Paman Sam, Amerika serikat, pada tahun 1930.
Alasan dibentuknya pasar persaingan monopolistik adalah karena adanya ketidak
puasan terhadapa model pasar persaingan sempurna yang dianggapnya kurang
realistis, seperti misalnya barang yang homogen.

Jika dilihat dari struktur pasarnya, kebanyakan perusahaan termasuk ke dalam


pasar persaingan monopolistik. Pada hakikatnya pasar persaingan monopolistik
menyerupai pasar persaingan sempurna dalam beberapa hal. Namun, pasar persaingan
monopolistik tetap memiliki karakteristik atau ciri mendasar yang membedakan.

 Ciri – Ciri Pasar Persaingan Monopolistik


Dibawah ini adalah ciri atau karakteristik pasar persaingan monopolistik,
yaitu:

8
1. Terdapat banyak penjual
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan
monopolistik, namun demikian tidak sebanyak dalam pasar persaingan
sempurna. Dalam pasar persaingan monopolistik, para produsen tidak ada
yang memproduksi barang dengan skala yang lebih besar dari para
produsen lainya. Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memiliki
ukuran yang relatif sama.

2. Barang yang diperjualbelikan memiliki berbagai corak


Ini lah yang menjadi pembeda pasar persaingan sempurna dengan
pasar persaingan monopolistik, dimana barang yang dihasilkan oleh
produsen yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan. Meskipun
barang yang diproduksi cenderung sama, biasanya tetap terdapat perbedaan
baik dari segi kemasan, kualitasnya dan bahkan cara pembelianya. Adanya
perbedaan-perbedaan ini menyebabkan barang pada pasar persaingan
mopolistik ini bersifat penganti yang dekat atau close substitute, dan bukan
bersifat pengganti sempurna seperti pada pasar persaingan sempurna.

3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan memengaruhi harga.


Di dalam pasar persaingan monopolistik, penjual memiliki
kemampuan untuk memengaruhi harga meskipun tidak sekuat pada pasar
monopoli. Kekuasaan memengaruhi harga oleh penjual bersumber dari sifat
barang yang dihasilkannya, yaitu barang yang bersifat berbeda corak atau
differentiated product. Namun demikian, kekuasaan memengaruhi harga
relative lebih kecil.

4. Adanya kemudahan penjual untuk memasuki pasar


Perusahaan lain dapat dengan mudah untuk keluar masuk pasar,
namun dengan syarat perusahaan tersebut memiliki kemapuan untuk
menciptakan produk dengan corak yang berbeda dari produk yang sudah
ada, dan tentunya lebih menarik dari produk-produk sebelumnya.

2.1 Pengaruh Iklan Dan Biaya Produksi Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

9
Iklan dapat menaikkan ataupun menurunkan biaya produksi per unit yang
tergantung dari perubahan permintaan yang terjadi sebagai akibat kegiatan
pengiklanan yang dilancarkan. Apabila permintaan menjadi sangat bertambah elastis,
maka besar kemungkinan biaya produksi per unit akan menjadi lebih rendah. Namun,
kemungkinan lain dapat berlaku bahwa pada umumnya iklan menyebabkan kenaikan
biaya produksi. Perbedaan pendapat ini dapat diterangkan dengan menggunakan
gambar berikut ini.

Gambar Kurva Pengaruh iklan ke atas biaya produksi, harga dan tingkat
produksi.

Keterangan:

AC = Biaya rata – rata jangka panjang dari suatu perusahaan monopolistik sebelum
lakukan kegiatan pengiklanan.

D1 = Permintaan ke atas barang yang di produksi oleh perusahaan.

A = Keseimbangan jangka panjang yang di capai perusahaan monopolistik.

P1 = Harga pasar

Q1 = Jumlah barang yang akan diproduksikan perusahaan monopolistik.

Apabila perusahaan melakukan pengiklanan biaya produksi akan menjadi


tinggi dan ini mencerminkan oleh kenaikan kurva biaya rata-rata dari AC menjadi
10
AC1. Pada waktu yang sama usaha mempromosikan penjualan melalui iklan tersebut
menyebabkan permintaan ke atas produksi perusahaan bertambah. Apabila
permintaan tersebut bertambah dari D1 ke D2, keseimbangan jangka panjang yang
sekarang adalah ditunjukkan oleh titik B. Dengan demikian telah menyebabkan
jumlah barang yang dijual bertambah dari Q1 ke Q2, akan tetapi iklan tersebut
menaikkan harga dari P1 menjadi P2. Berdasarkan kepada keadaan yang baru
diuraikan ini segolongan ahli ekonomi berpendapatan bahwa iklan merupakan suatu
penghamburan karena ia menaikkan biaya produksi tanpa membuat suatu perubahan
apa pun ke atas bentuk, berat dan mutu suatu barang.
Segolongan ahli ekonomi tidak sependapat dengan kesimpulan di atas dan
sebaliknya berpendapat bahwa iklan adalah sangat berguna karena ia akan dapat
menurunkan biaya produksi per unit. Promosi penjualan melalui iklan, menurut
mereka ,akan menyebabkan permintaan berubah dari D1 menjadi D3.maka
keseimbangan jangka panjang dari suatu perusaha monopolistis yang melakukan
kegiatan iklan akan dicapai dititik C. ini berarti iklan menaikkan jumlah penjualan
yang cukup banyak, yaitu dari Q1 menjadi Q3. Pertambahan penjualan yang banyak
ini menyebabkan biaya produksi per unit semakin rendah, dan memungkinkan
perusahaan menjual barangnya pada harga yang lebih rendah dari harga pada waktu
belum ada iklan (P1), yaitu harga penjualan yang sekarang adalah P3.

 Kelebihan dan Kelemahan Pasar Persaingan Monopolistik

Dalam pelaksanaannya, pasar persaingan monopolistik memiliki kelebihan


yang antara lain:
- Kelebihan pasar monopolistik
1. Menghasilkan Barang dengan Berbeda Corak
Konsumen merasa diuntungkan dengan adanya barang yang berbeda corak,
dikarenakan mereka dapat memilih produk barang yang sesuai dengan selera dan
kemampuan daya belinya.
2. Penyaluran atau distribusi dalam masyrakat lebih merata
Pemilik modal tidak memiliki kekayaan yang berlebih. Disisi lain hal ini menciptakan
kesempatan kerja yang lebih besar lagi.

3. Produsen bebaa keluar masuk pasar


Pada pasar monopolistik produsen dapat dengan leluasa keluar masuk pasar tanpa
adanya hambatan yang berarti atau tidaka ada barries to entry.

11
an Pasar Monopolistik

Ada kelebihan pastinya ada kekurangan, begitu juga pada pasar persaingan
monopolistik ini juga memiliki kekurangan atau kelemahan, dan berikut ini adalah
kelemahan dari pasar monopolistik:
1. Kinerjanya tidak seefisien pasar persaingan sempurna
Dikarenakan harga barang pada pasar persaingan monopolistik lebih tinggi, kualitas
dari produknya lebih rendah dan tidak tercapainya efisiensi dalam hal produktif
maupun alokatif.
2. Perushaan tidak inovatif dalam melakukan inovasi
Dikarenakan modal yang terbatas, pasar yang terbatas dan kecenderungan untuk
memperoleh keuntungan dalam jangka panjang menghalangi perusahaan atau
produsen untuk menciptakan sebuah inovasi baru.

3. Besarnya biaya persaingan


Tidak jarang perusahaan harus rela merogoh kantong lebih dalam untuk biaya iklan
dan insentif. Bahkan, terkadang beberapa iklan tidak tepat sasaran yang menyebabkan
pengeluran perusahaan semakin besar. Belum lagi mengenai insentif atau bonus yang
harus dikeluarkan untuk produk lain yang tentunya menambah biaya pengeluran
perusahaan.
2.1 Pemaksimuman keuntungan jangka pendek pasar monopolistik

Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan


monopolistik lebih elastis dari yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai
elastis sempurna sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.

12
Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah
sebagian dari keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai
apabila perusahaan terus berproduksi sampai pada tingkat tercapainya MC=MR.
Perusahaan akan memperoleh laba diatas normal pada jangka pendek.
Keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistik adalah sama dengan keadaan keseimbangan dalam pasar monopoli.
Bedanya, dalam pasar persaingan monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari
seluruh pasar, sedangkan dalam pasar persaingan monopolistik, permintaan yang
dihadapi perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar.
2.2 Studi Kasus Pasar Oligopoli

OPEC dan Pasar Minyak Dunia

Cerita kita tentang suatu pasar air di suatu kota adalah fiksi belaka, tapi
ketika kita mengubah air menjadi minyak mentah, Jack dan Jill menjadi Iran dan Irak,
cerita ini semakin mendekati kenyataan. Kebanyakan persediaan minyak dunia hanya
diproduksi oleh sedikit Negara dari kawasan Timur Tengah. Negara – negara ini
secara bersama membentuk suatu oligopoli. Keputusan – keputusan mereka perihal
seberapa banyak minyak yang diproduksi sama dengan keputusan yang dibuat oleh
Jack dan Jill mengenai seberapa banyak air yang diproduksi.

Negara-negara yang memproduksi sebagian besar minyak dunia telah


membentuk suatu kartel, disebut Organization of Petroleum Exporting Countries
(OPEC). Awalnya dibentuk pada tahun 1960, OPEC beranggotakan Iran, Irak, Kuwait,
Arab Saudi dan Venezuela. Setelah tahun 1973, delapan Negara lain pun bergabung,
Qatar, Indonesia, Libya, Uni Emirat Arab, Algeria, Nigeria, Ekuador, dan Gabon.
Negara-negara ini mengontrol sekitar tiga perempat persediaan minyak dunia.
Sebagaimana kartel-kartel lainnya. OPEC mencoba meningkatkan harga barangnya
dengan cara yang terorganisasi, yaitu mengurangi jumlah minyak yang diproduksi.
OPEC mencoba mengatur tingkat produksi setiap Negara anggotanya.

Masalah yang dihadapi OPEC sama dengan masalah yang dihadapi Jack dan
Jill pada cerita kita. Negara-negara OPEC ingin menjaga harga minyak tetap tinggi,
tetapi satiap anggota dari kartel ini ingin meningkatkan produksinya supaya
mendapatkan bagian pasar yang lebih besar, dan keuntungan lebih besar. Para anggota
OPEC sering bersepakat untuk menurunkan jumlah produksinya tetapi saling menipu
satu sama lain, mencurangi kesepakatan yang telah diraih.

13
OPEC sangat sukses memelihara kerja sama dan harga minyak yang tinggi
selama periode 1973 hingga 1985. Harga minyak mentah naik dari $2,64 per barel
pada tahun 1972 menjadi $11,17 di tahun 1974, dan kemudian menjadi $35,10 di
tahun 1981. Tetapi pada awal 1980-an Negara-negara anggota anggotanya mulai
berselisih paham mengenai tingkat produksi, sehingga OPEC menjadi tidak efektif
lagi dalam memelihara kerja sama. Pada tahun 1986, harga minyak mentah turun
menjadi $12,52 per barel.

Pada tahun-tahun belakangan ini, para Negara anggota OPEC tetap sering
mengadakan pertemuan, tetapi kartel ini sudah tidak sesukses dulu dalam mencapai
dan menjaga kesepakatan bersama. Harga minyak mentah, disesuaikan dengan inflasi
keseluruhan, tetap rendah di bawah tingkat yang pernah dicapai OPEC pada 1981.
Sementara itu, kurangnya kerja sama antarnegara penghasil minyak ini menyebabkan
mereka mengalami kerugian, namun keuntungan bagi para konsumen di seluruh
dunia.

2.3 Studi Kasus Pasar Monopolistik

Periklanan dan Harga Kacamata

Efek yang ditimbulkan iklan terhadap harga suatu barang? Di satu sisi, iklan
dapat membuat konsumen melihat suatu produk sebagai sesuatu yang berbeda
daripada yang seharusnya. Jika demikian, pasar akan menjadi kurang kompetitif dan
kurva permintaan bagi perusahaan-perusahaan ini kurang elastis, sehingga mereka
lebih mudah mengenakan harga yang lebih tinggi. Di sisi lain, iklan memudahkan
konsumen menemukan perusahaan yang menjual harga terbaik. Pada kasus ini, iklan
membuat pasar lebih kompetitif dan kurva permintaan lebih elastis, sehingga harga-
harga akan turun.

Dalam suatu artikel yang diterbitkan di Journal of Law and Economics di


tahun 1972, ekonom Lee Benham menguji dua pandangan mengenai periklanan ini.
Di AS selama tahun 1960-an, berbagai organisasi pemerintah memiliki aturan-aturan
berbeda yang berkaitan dengan periklanan yang dilakukan oleh para ahli mata.
Beberapa Negara bagian mengizinkan iklan kacamata dan pemeriksaan mata,
sementara sebagian besar lain melarangnya. Sebagai contoh, undang-undang di
Florida berbunyi :

14
Tidak sesuai dengan hukum jika seseorang atau perusahaan untuk…
mengiklankan produknya secara langsung atau tidak langsung dengan cara apapun
mengenai harga atau perjanjian kredit, baik yang pasti maupun tidak pasti, atas lensa
kacamata, rangka kacamata, atau jasa pemeriksaan mata apapun… Hal ini dikeluarkan
atas pertimbangan kesehatan publik, keamanan, dan kesejahteraan, dan
penegakkannya akan dilakukan dengan bebas untuk mencapai tujuan-tujuannya.

Para ahli mata professional dengan gembira mendukung larangan


pengiklanan ini. Benham menggunakan perbedaan-perbedaan dalam undang-undang
Negara bagian sebagai suatu eksperimen untuk menguji dua pandangan mengenai
pengiklanan ini.

Hasilnya mengejutkan! Di Negara bagian yang melarang pengiklanan,


harga rata-rata sepasang kacamata adalah $33. (Angka ini tidak serendah
kelihatannya, karena angka ini adalah harga di tahun 1963, ketika semua harga jauh
lebih rendah daripada harga sekarang. Untuk mengubah nilai harga di tahun 1963 ini
menjadi harga sekarang, kalikan angka ini dengan 5).

Di Negara bagian yang tidak mendukung pengiklanan, harga rata-ratanya


adalah $26. Maka, pengiklanan ternyara mengurangi harga rata-rata sebesar 20
persen. Di pasar kacamata, dan mungkin di berbagai pasar lainnya, pengiklanan
menumbuhkan kompetisi dan menurunkan harga bagi konsumen.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1. 1 Pasar oligopoli yaitu pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja.
Adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar
seperti itu dinamakan duopoli.Berdasarkan analisis diatas dapatlah
disimpulkan bahwa dalam pasar oligopoli dimana perusahaan-perusahaan
tidak melakukan kesepakatan diantara mereka.
3.1. 2 Pasar oligopoli di mana perusahaan-perusahaan tidak melakukan
persepakatan di antara mereka, tingkat harga adalah bersifat rigid, yaitu
bersifat sukar mengalami perubahan. Ia cenderung untuk tetap berada
pada tingkat harga yang telah ditetapkan pada permulaannya.
3.1. 3 Pasar monopolistik merupakan suatu bentuk pasar dimana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang serupa namun memiliki corak yang
berbeda beda. Dalam pasar monopolistik, kegiatan promosi dilakukan
dengan sangat aktif.
3.1. 4 Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan monopolistik
adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan
maksimum akan dicapai apabila perusahaan terus berproduksi sampai
pada tingkat tercapainya MC=MR.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://mawadda1908.blogspot.com/2018/04/contoh-barang-dan-kasuspasar.html?m=1
https://www.academia.edu/9530629/Pasar_Persaingan_Monopolistik
http://merryselvianapasaroligopoli.blogspot.com/2016/12/pasar-oligopoli.html?m=1

17

Anda mungkin juga menyukai