Anda di halaman 1dari 16

Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

PERTEMUAN 14 :

OLIGOPOLI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut :

1. Mahasiswa mampu menjelasakan pengertian Oligopoli

2. Mahasiswa mampu menjelsakan cirri-ciri pasar Oligopoli

3.Mahasiswa mampu menjelaskan penentuan harga dan produksi tanpa


persepakatan

4.Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk-bentuk kemasukan Oligopoli

5.Mahasiswa mampu menjelaskan penilaian keatas pasar Oligopoli

B. URAIAN MATERI
1. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI

Adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar seperti
itu dinamakan duopoli. Menerangkan tentang sikap seorang pengusaha
didalam pasar oligopoly adalah lebih rumit daripada menerangkan sikap
pengusaha di pasar-pasar lainnya. Ini disebabkan karena tidak terdapat
keseragaman dalam sifat-sifat berbagai industri dalam pasar oligopoli.
Kelakuan perusahaan akan sangat berbeda apabila dalam pasar hanya ada tiga
perusahaan, dengan apabila dalam pasar ada terdapat lima belas perusahaan.
Juga kelakuan perusahaan akan berbeda apabila perusahan tersebut
bersepakat untuk membuat perjanjian membagi-bagi pasar dengan apabila
kesepakatan tersebut tidak terdapat. Seterusnya sebagian lainnya
menghasilkan barang-barang yang sangat bersamaan (identical). Tetapi
adapula perusahaan-perusahaan dalam oligopoli yang menghasilkan barang
yang berbeda corak. Akhirnya, sebagai akibat dari jumlah perusahaan yang

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 20


Modul Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro S1-Akuntansi

sangat sedikit, kegiatan setiap perusahaan adalah sangat dipengaruhi oleh


kegiatan perusahaan lainnya didalam industri yang sama. Didalam bertindak
setiap perusahaan harus terlebih dahulu mempertimbangkan dan menduga
reaksi perusahaan lain ke atas tindakan yang akan dijalankannya.

Oleh karena perbedaan-perbedaan seperti yang baru saja dinyatakan, maka


suatu analisis yang bersifat umum yang akan menerangkan keseimbangan
perusahaan dalam pasar oligopoly tidak dapat dibuat. Sedikit-dikitnya
perlulah dibedakan dua variasi pasar yang mungkin wujud dalam pasar
oligopoli, yaitu pasar oligopoli dimana perusahaan-perusahaan saling
bersepakat untuk melakukan tindakan bersama di dalam menentukan harga
dan tingkat produksi, dan pasar oligopoli dimana perusahaan-perusahaan
tidak melakukan persepakatan.

2. CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI

Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Biasanya


struktur dari industri dalam pasar oligopoli adalah : terdapat beberapa
perusahaan raksasa yang menguasai sebagian besar pasar oligopoli –
katakanlah 70 sampai 80% dari seluruh produksi atau nilai penjualan – dan
disamping itu terdapat pula beberapa perusahaan kecil. Beberapa perusahaan
golongan yang pertama (yang menguasai pasar) sangat saling mempengaruhi
satu sama lain, karena keputusan dan tindakan oleh salah satu dari padanya
sangat mempengaruhi perusahaan-perusahaan lainnya. Sifat ini menyebabkan
setiap perusahaan harus mengambil keputusan yang berhati-hati didalam
mengubah harga, membuat desain, mengubah teknik memproduksi dan
sebagainya. Sifat saling mempengaruhi (mutual interdependence) ini
merupakan sifat yang khusus dari perusahaan dalam pasar oligopoli, yang
tidak terdapat dalam bentuk pasar lainnya.

Dalam perekonomian yang sudah maju, pasar oligopoli banyak terdapat


karena teknologi sudah sangat modern. Teknologi modern mencapai efisiensi
yang optimum hanya sesudah jumlah produksi mencapai tingkat yang sangat

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 21


Modul Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro S1-Akuntansi

besar. Keadaan ini menimbulkan kecenderungan pengurangan jumlah


perusahaan dalam industri.

Disamping sifat penting yang baru diterangkan ini, pasar oligopoli


mempunyai beberapa ciri khas lain. Ciri-ciri tersebut diterangkan dalam
uraian berikut.

1. Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak.


Adakalanya perusahaan dalam pasar oligopoly menghasilkan barang standar
(standardized product). Industri dalam pasar oligopoli yang demikian sifatnya
banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah seperti
produsen bensin, industri baja dan aluminium dan industry bahan bahan baku
– seperti industri semen dan bahan bangunan .disamping itu banyak pula
pasar oligopoli yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan
barang berbeda corak (differentiated product). Barang seperti itu pada
umumnya adalah barang akhir. Contoh dari pasar oligopoli yang
menghasilkan barang akhir adalah industri mobil dan truk, industri rokok, dan
industri sabun cuci dan sabun mandi.

2. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya


sangat tangguh. Dari dua kemunkinan ini, yang mana yang akan wujud
tergantung kepada bentuk kerjasama diantara perusahaan-perusahaan dalam
pasar oligopoli. Tanpa ada kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi
lebih terbatas. Apabila suatu persahaan menurunkan harga, dalam waktu yang
singkat dia akan banyak menarik pembeli. Perusahaan yang kehilangan
pembeli akan melakukan tindakan balasan dengan mengurangi harga yang
lebih besar lagi sehingga akhirnya perusahaan yang mula-mula menurunkan
harga kehilangan langganan. Tetapi kalau perusahaan dalam pasar oligopoli
bekerjasama dalam menentukan harga, maka harga dapat distabilkan pada
tingkat yang mereka kehendaki. Dalam hal ini kekuasaan mereka untuk
menentukan harga adalah sangat besar, yaitu sama seperti dalam monopoli.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 22


Modul Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro S1-Akuntansi

3. Padaumumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara


iklan. Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoli
yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pengeluaran untuk iklan
biasanya besar sekali untuk perusahaan-perusahaan yang seperti itu. Kegiatan
promosi secara iklan yang aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu untuk
menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama. Perusahaan
oligopoli yang menghasilkan barang standar membuat pengeluaran untuk
iklan yang lebih sedikit. Iklan tersebut terutama untuk memelihara hubungan
baik dengan masyarakat.

3. PENENTUAN HARGA DAN PRODUKSI TANPA


PERSEPAKATAN

Didalam melihat pemaksimuman keuntungan dalam suatu perusahaan


oligopoli, akan diperhatikan bagaimana tujuan itu akan dicapai apabila
perusahaan-perusahaan tidak membuat persepakatan. Didalam membuat
analisis itu perlulah disadari bahwa walaupun tidak terdapat persepakatan,
setiap perusahaan dalam pasar – sebagai akibat dari jumlahnya yang sangat
sedikit – sangat erat kaitannya dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Maksudnya, setiaptindakan yang dilakukan suatu perusahaan akan
menimbulkan implikasi yang nyata kepada perusahaan – perusahaan lainnya,
maka mereka akan melakukan tindakan balasan.

CIRI PERKAITAN DIANTARA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN

Sebagai akibat dari perkaitan dan hubungan saling mempengaruhi yang


sangat erat tersebut, perusahaan oligopoli harus membuat perhitungan yng
cermat mengenai reaksi dari perusahaan lain apabila ia menurunkan atau
menaikan harga barangnya. Setiap perusahaan oligopoli menyadari bahwa
apabila ia mengubah harga penjualannya, langkah ini akan sangat
mempengaruhi penjualan dari perusahaan-perusahaan lain. Apabila suatu
perusahaan menurunkan harga, perusahaan-perusahaan lain akan kehilangan
langganan karena sebagian langganan mereka akan membeli barang yang

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 23


Modul Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro S1-Akuntansi

harganya telah menjadi lebih rendah. Keadaan ini akan mendorong


perusahaan lain menurunkan harga, untuk menjaga agar langganan mereka
tidak pindah membeli barang dari perusahaan yang memulai melakukan
penurunan harga. Dengan demikian, di dalam pasar oligopoli, penurunan
harga dari suatu perusahaan berkecenderungan akan menyebabkan
perusahaan-perusahaan lain juga akan melakukan penurunan harga
agar mereka tidak kehilangan langganan.

Bagaimanakah reaksi perusahaan-perusahaan lain apabila suatu perusahaan


menaikan harga? Sekiranya suatu perusahaan menaikan harga, produksi
perusahaan-perusahaan lainmenjadi relatif lebih murah. Sebagai akibatnya
perusahaan yang menaikan harga akan kehilangan langganan,
sedangkan perusahaan lain yang tidak menaikan harga bertambah
banyak langganannya. Dengan demikian tidak alasan untuk perusahaan
lain tersebut mengubah tingkat harganya. Mereka memperoleh
keuntungan yang lebih banyak apabila berbuat demikian (tidak mengubah
harga).

KURVA PERMINTAAN TERPATAH (KINKED DEMAND CURVE)

Berdasarkan kecenderungan yang baru dijelaskan ini, yaitu mengenai reaksi


perubahan-perubahan lain apabila suatu perusahaan oligopoli mengubah
harga barangnya, dapatlah diterangkan bentuk kurva permintaan dari suatu
perusahaan oligopoli apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan tidak
melakukan kesepakatan. Dalam gambat 14.1 ditunjukan kurva permintaan
yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli yang sifatnya adalah seperti yang
baru dinyatakan.

Keseimbangan Asal

Dalam ganbar 14.1 kurva D1D1 menggambarkan permintaan yang dihadapi


suatu perusahaan oligoli apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan lain tidak
melakukan perubahan harga, walaupun perusahaan yang pertama melakukan
hal itu (mengubah harga). Sedangkan kurva D2D2 adalah permintaan yang

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 24


Modul Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro S1-Akuntansi

dihadapi suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan perubahan harga yang


dilakukannya akan diikuti oleh langkah yang sama oleh perusahaan-
perusahaan lain. Seterusnya misalkan pada permulaannya harga yang berlaku
di pasar adalah P0. Maka jumlah permintaan adalah seperti yang ditunjukan
oleh titik E, yaitu jumlanyaadalah sebanyak Q0.

Gambar 14.1
Kurva Permintaan dalam Oligopoli

Efek Penurunan Harga

Sekiranya perusahaan dalam pasar oligopoly tersebut menrunkan harga


penjualannya ke P, maka permintaan ke atas maka produksinya akan
bertambah. Kalau perusahaan lain tdak ikut menurunkan haga, maka
permintaan akan bertambah ke tingkat seperti yang ditnjukan oleh titik
C1.Pertambahan yang besar ini disebabkan oleh dua faktor : (i) langganan
perusahaan lain yang menghasilkan barang sejenis membeli barang yang
harganya telah menurun , dan (ii) segolongan konsumen membatalkan
konsumsinya ke atas barang pengganti dan menambah konsumsi ke atas
barang yang mengalami penurunan harga tersebut. Akan tetai sekiranya
perusahaan lain dalam pasar ligopoli tersebut mengikuti jejak perusahaan
yang pertama, yaitu juga menurunkan harga, permntaan hanya bertambah
S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 25
Modul Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro S1-Akuntansi

sampai ke tingkat seperi yang ditunjukan oleh titik C. Pertambahan


permintaan yang relative sedikit ini disebabkan karena yang dinyatakan
dalam (i) di atas tidak terjadi. Kenaikan permintaan hanya disebabkan oleh
keadaan yang dinyatakan dalam (ii). Hal yang sama juga akan berlaku apabila
harga turun lebih lanjut menjadi P2. Tanpa adanya reaksi dari perusahaan-
perusahaan lain, permintaan akan bertambah ke tingkat yang ditunjukan oleh
titik B1. Sedangkan kalau perusahaan-perusahaan lain turut menurunkan
harga, maka pertambahan permintaan hanya mencapai tingkat seperti yang
ditunjukan oleh titik B.

Efek Peningkatan Harga

Perhatikan pula sekarang keadaan yang sebaliknya, yaitu perusahaan


oligopoly tersebut menaikan harga ke P3. Sekiranya perusahaan-perusahaan
lain tidak mengubah harga, dan tetap menjual pada P0 maka perusahaan yang
menaikan harga akan kehilangan banyak langganan. Pada harga P3 jumlah
barang yang dapat dijualnya adalah seperti yang ditunjukan titik A1. Akan
tetapi sekiranya perusahaan-perusahaan lain juga turut menaikan harga,
perusahaan yang memulai menaikan harga tidak akan kehilangan langganan
dan oleh sebab itu dapat menjual barangnya sampai ke tingkat yang
ditunjukan oleh titik A.

Kurva Permintaan Terpatah

Persoalannya sekarang adalah: karena permintaan yangbagaimanakah yang


paling mungkin dihadapi oleh suatu perusahaan dalam olgiopoli? Adalah
wajar untuk menganggap bahwa perusahaan tidak akan suka kehilangan
langganan dan akan merasa gembira mendapat langganan baru. Dengan
demikian, apabila suatu perusahaan oligopoly merubah harga penjualannya,
reaksi perusahaan-perusahaan lain adalah sebagai berikut : (i) mereka akan
turt menurunkan harga apabila apabila perusahaan lain menurunkan harga
supaya tidak kehilangan langganan, dan (ii) mereka tidak akan turut menaikan
harga apabila perusahaan lain menaikan harga, karena apabila harga tidak
berubah mereka aka dapat tambahan langganan.oleh karena reaksi perusahaan

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 26


Modul Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro S1-Akuntansi

lain adalah seperti ini sifatnya, permintaan yang dihadapi oleh suatu
perusahaan dalam oligopoli adalah suatu kurva terpatah seperti ditunjukan
oleh kurva D1ED2 dalam gambar 14.1 dan 14.2.

Apabila kurva terpatah D1ED2 adalah bentuk kurva permintaan yang


dihadapioleh suatu perusahaan dalam pasar oligopoly, bagaimanakah bentuk
kurva hasil penjualan marjinalnya? Bentuk kurva hasil penjualan marjinalnya
ditunjukan dalam gambar 14.2 kurva MR1 adalah kurva hasil penjualan
marjinal apabila kurva permintaan adalah D1D1 dan kurva MR2 adalah kurva
hasil penjualan marjinalapabila kurva permintaan adalah kurva terpatah
D1ED2, maka kurva hasil penjualan marjinal adalah kurva MR1 yang
ditebalkan (dari atas sehingga ke titik A1) dan kurva MR2 yang ditebalkan
(dari titik A2 ke bawah).

PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN

Dalam keadaan dimana kurva permintaan yang dihadapi perusahan adalah


kurva terpatah, dan kurva hasil penjualan marjinal adalah kurva terputus
seperti yang terdapat dalam gambar 14.2, bagaimanakah pemaksimuman
keuntuangan oleh suatu perusahaan akan dipengaruhi? Jawaban dari
persoalan ini dapat ditunjukan dengan menggunakan bantuan gambar 14.3.

Gambar 14.2 Kurva MR dalam oligopoli

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 27


Modul Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro S1-Akuntansi

Misalkan pada mulanya biaya marjinal adalah MC0. Untuk memaksimumkan


keuntungan MC0 harus sama dengan MR, maka berdasarkan keadaan dalam
gambar 14.3 keuntungan maksimum dicapai apabila dengan harga P0 dan
jumlah produksi adalah Q0. Sekiranya terjadi perubahahan ke atas biaya
produksi, bagaimanakah kedudukan keseimbangan akan dipengaruhinya?
Misalkan biaya produksi mengalami kenaikan sehingga menyebabkan kurva
biaya marjinalnya menjadi seperti yang ditunjukan oleh MC2. Dari keadaan
gambar 14.3 dapat dilihat bahwa keuntungan yang maksimum masih akan
tetap dicapai oleh perusahaan itu pada ketika harga adalah P0 dan jumlah
barang yang diproduksi adalah Q0. Hanya setelah kurva biaya marjinal berada
di atas MC2 atau di bawah C1, keseimbangan pemaksimuman keuntungan
yang dinyatakan di atas tidak akan mengalami perubahan. Dengan demikian,
selama kurva biaya marjinal memotong MR diantara titik A1 dan A2, harga
dan jumlah produksi perusahaan tidak akan mengalami perubahan.

Gambar 14.3 Keseimbangan perusahaan dalam oligopoli

Berdasarkan kepada analisis di atas dapatlah disimpulkan bahwa pasar


oligopoli dimana perusahaan-perusahaan tidak melakukan persepakatan
S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 28
Modul Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro S1-Akuntansi

diantara mereka, tingkat harga adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar
mengalami perubahan. Ia cenderung untuk tetap berada pada tingkat harga
yang telah ditetapkan pada permulaannya.

4. BENTUK-BENTUK HAMBATAN KEMASUKAN


OLIGOPOLI

Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas didalam pasar merupakan suatu


bukti nyata bahwa perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk
masuk ke pasar oligopoli. Faktor-faktor penting yang menyebabkan
kesukaran memasuki pasar oligopoly adalah :

 Skala ekonomi
 Perbedaan biaya produksi
 Sifat-sifat produksi yang mempunyai keistimewaan yang sukar diimbangi
oleh perusahaan baru.
SKALA EKONOMI

Skala ekonomi yang dinikmati oleh perusahaan yang terdapat dalam pasar
untuk masuk ke dalam industri itu. Apabila suatu perusahaan oligopolis dapat
menikmati skala ekonomi sehingga ketingkat produksi yang sangat besar, ini
berarti semakin banyak produksinyasemakin rendah biaya produksi per unit.
Sekiranya permintaan dalam pasar bertambah, perusahaan yang sudah ada
dalam industry akan mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk
memenuhi permintaan tersebut, karena mereka dapat menambah jumlah
produksi dan pada waktu yang sama mengurangi biaya produksi per unit.
Maka semakin besar jumlah penjualan perusahaan tersebut, semakin efisien
kegiatan memproduksinya. Ini akan menyukarkan kemasukan perusahaan
baru, karena pada mulanya luas pasaran barangnya hanyalah sebagian kecil
daripada perusahaan yang telah ada, dan oleh karena itu biaya produksi per
unit adalah lebih tinggi daripada dalam perusahaan yang lama.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 29


Modul Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro S1-Akuntansi

BIAYA PRODUKSI YANG BERBEDA

Yang dijelaskan di atas adalah biaya produksi per unit yang berbeda sebagai
akibat dari tingkat (jumlah) produksi yang berbeda. Disamping itu biaya
produksi dapat pula berbeda pada tingkat produksi yang sama. Biasanya pada
setiap tingkat produksi, biaya produksi per unit yang harus dikeluarkan
perusahaan yang baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluarkan perusahaan
lama. Ini berarti kurva AC (biaya total rata-rata) perusahaan baru adalah lebih
tinggi daripada kurva AC perusahaan lama.Oleh karenanya perusahaan baru
tidak dapat menjual barangnya semurah seperti perusahaan lama. Keadaan ini
menghambat kemasukan perusahaan baru.

Terdapat banyak faktor yang menimbulkan kecenderungan perbedaan biaya


produksi tersebut, yang penting adalah:

 Perusahaan lama dapat menurunkan biaya produksi sebagai akibat


pengetahuan yang mendalam mengenai kegiatan memproduksi yang
dikumpulkan dari pengalaman masa lalu.
 Para pekerjanya sudah lebih berpengalaman di dalam mengerjakan
pekerjaan mereka, dan ini menaikan produktivitas pekerja, yang selanjutnya
memungkinkan penurunan biaya produksi.
 Perusahaan lama sudah lebih dikenal oleh bank, dan para penyedia bahan
mentah dan oleh karenanya dapat memperoleh kredit yang lebih baik dan
harga bahan mentah yang lebih murah.
KEISTIMEWAAN HASIL PRODUKSI

Keistimewaan yang dimiliki oleh barang yang diproduksikan oleh perusahaan


lama merupakan sumber lain yang dapat menghambat kemasukan perusahaan
baru. Keistimewaan ini dapat dibedakan dalam beberapa bentuk. Yang
pertama ialah karena barang tersebut sudah sangat terkenal (product
recognitio),dan masyarakat sudah menaruh kepercayaan dan penghargaan
yang tinggi ke atas barang tersebut. Tanpa dapat menawarkan barang lain
yang jauh lebih baik dari barang yang dikenal masyarakat ini, perusahaan
baru akan mengalami kesukaran untuk bersaing dengan baik di pasaran.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 30


Modul Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro S1-Akuntansi

Keistimewaan yang kedua adalah apabila barang tersebut sangat rumit


(product complexity) yaitu ia terdiri dari komponen-komponen yang banyak
sekali sehingga sukar membuat dan memperbaikinya. Barang seperti itu
antara lain adalah mobil, televisi, peti es dan sebagainya. Sifat barang yang
rumit tersebut menyebabkan tidak semua pengusaha yang mempunyai modal
dapat masuk ke dalam perusahaan tersebut. Pengusaha tersebut harus juga
mengetahui cara-cara membuat barang itu yang mutunya tidak kalah dengan
barang-barang yang sudah ada di pasar.

Selanjutnya keistimewaan lain yang mungkin dimiliki oleh perusahaan dalam


pasar oligopoli adalah ia memproduksikan berbagai barang yang sejenis.
Kalau ia produsen rokok, maka rokok yang diproduksikannya terdiri dari
berbagai bentuk dan jenis sehingga dapat menyediakan berbagai produk
seperti rokok berfilter dan cerutu yang diingini masyarakat dan cita rasanya
berbeda-beda. Perusahaan sabun mandi, sabun cuci, minuman ringan dalam
botol, dan produsen mobil adalah beberapa contoh lain dari perusahaan-
perusahaan yang sering kali memproduksikan sesuatu barang dalam bentuk
dan sifat, serta mutu yang sangat berbeda. Dengan cara ini pasarannya
meliputi golongan masyarakat yang lebih luas dan sebagai akibatnya sukarlah
untuk perusahaan baru memasuki pasar oligopoli.

5. PENILAIAN KE ATAS PASAR OLIGOPOLI

Di dalam menilai kebaikan pasar oligopoli tiga aspek dari kegiatan


perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli akan diperhatikan, yaitu:

 Efisiensinya dalam menggunakan sumber-sumber daya.


 Kegiatan mereka dalam mengembangkan teknologi dan inovasi.
 Tingkat keuntungan yang mereka peroleh.
EFISIENSI DALAM MENGGUNAKAN SUMBER-SUMBER DAYA

Dalam bab-bab yang lalu telah ditekankan bahwa efisiensi penggunaan


sumber-sumber daya akan tercapai apabila biaya marjinal = harga. Dan
didalam persahaan yang memaksimumkan untung, biaya marjinal = hasil

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 31


Modul Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro S1-Akuntansi

penjualan marjinal. Dengan demikian efisiensi penggunaan sumber-sumber


daya akan hanya mungkin tercapai apabila tingkat harga adalah sama
dengan biaya rata-rata yang paling rendah (ditunjukan oleh titik paling
rendah pada kurva AC). Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai oleh
perusahaan dalam oligopoli. Maka dipandang dari syarat efisiensi ini
perusahaan dalam oligopoli tidaklah menggunakan sumber-sumber daya
secara efisien.

Tetapi dipandang dari sudut skala ekonomi yangmungkin diperoleh, terdapat


kemungkinan bahwa perusahaan dalam oligopoli akan memproduksikan
barang dengan biaya yang lebih rendah dari perusahaan dalam persaingan
sempurna. Di dalam industri di mana skala ekonomi akan terus menerus
dinikmati sehingga tingkat produksi adalah sangat tinggi, adalah lebih efisien
apabila insudtri itu terdiri dari beberapa perusahaan, daripada apabila ia
terdiri dari banyak perusahaan seperti yang didapati dalam pasar persaingan
sempurna. Apabila industri tersebut terdiri dari banyak perusahaan, setiap
perusahaan hanya memproduksi pada tingkat produksi yang sangat rendah
dan tidak dapat menikmati skala ekonomi yang mungkin diperoleh. Dengan
demikian biaya produksi per unit adalah lebih tinggi dari apabila skala
ekonomi tersebut dapat dinikmati.

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INOVASI

Terdapat cukup alasan untuk berkeyakinan bahwa pasar oligopoli merupakan


struktur pasar yang paling memberikandorongan untuk mengembangkan
teknologi dan melakukan inovasi. Dua alasan penting dapat digunakan untuk
menyokong pandangan ini, yaitu: (i) adanya untung yang lebih dari normal,
dan (ii) menekankan kepada persaingan harga akan menimbulkan efek yang
kurang menguntungkan kedudukan perusahaan di dalam industri. Seperti
dalam pasar monopoli, di dalam pasar oligopoli perusahaan akan mendapat
untung lebih normal. Keuntungan seperti ini dapat diperoleh karena
kemasukan perusahaan baru sangat sukar berlaku. Maka keuntungan lebih
normal dalam jangka pendek dapat terus dipertahankan dalam jangka

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 32


Modul Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro S1-Akuntansi

panjang. Dengan demikian dalam perusahaan oligopoli terdapat dana yang


cukup untuk membiayai penyelidikan yang diperlukan untuk mengembagkan
teknologi dan melakukan inovasi.

Di samping itu dorongan untung mengembangkan teknologi dan terus


menerus membuat pembaruan disebabkan pula karena perusahaan tidak dapat
menekankan usaha menarik pelanggan secara persaingan harga-yaitu menarik
langganan dengan cara mengubah harga penjualan. Langkah ini akan
menimbulkan “perang harga” yang pada akhirnya akan merugikan
perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu usaha untuk menarik lebih banyak
langganan dijalankan secara persainganbukan harga. Salah satu di antaranya
adalah dengan secara terus menerus mengembangkan barang-barang yang
diproduksikan supaya ia tetap mempunyai keistimewaan-keistimewaan
tertenu. Untuk mencapai tujuan ini perusahaan harus terus berusaha
mengembangkan teknologi kegiatannya dan membuat inovasi yang
diperlukan.

KEUNTUNGAN PERUSAHAAN

Walaupun dalam pasar oligopoli terdapat persaingan, keadaan persaingan


tersebut tidaklah seluas seperti di pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan monopolistis. Persaingan terutama datang dari perusahaan-
perusahaan yang sudah ada dalam industri tersebut. Dan dengan adanya
kemungkinan persepakatan, persaingan masih dapat dikurangi lebih lanjut.
Persaingan yang dibatasi ini memungkinkan perusahaan mendapat
keuntungan yang melebihi normal.

Kepada para konsumen, kemungkinan mengurangi persaingan dan


memperoleh untung yang lebih normal ini menimbulkan dua akibat yang
kurang menguntungkan. Yang pertama, harga barang menjadi lebih tinggi
daripada apabila persaingan adalah lebih luas. Kedua, jumlah barang-barang
yang dapat dinikmati masyarakat adalah kurang daripada yang dapat
diperoleh dalam pasar persaingan sempurna. Keburukan ini telah mendorong
pemerintah melakukan pengawasan ke atas kegiatan perusahaan-perusahaan

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 33


Modul Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro S1-Akuntansi

oligopoli. Di Amerika Serikat misalnya, sejak akhir abad yang lalu telah
dibuat beberapa peraturan yang pada dasarnya bertujuan melarang
penggabungan perusahaan untuk mengendalikan harga dan produksi. Tujuan
dari peraturan-peraturan itu adalah untuk menjamin agar di antara berbagai
perusahaan dalam pasar oligopoli terdapat lebih banyak persaingan yang seh

C. TUGAS LATIHAN / SOAL


1. Mengapakah dalam pasar oligopoli kurva permintaan yang dihadapi
perusahaan yang tidak melakukan persepakatan adalah berbentuk kurva
terpatah? Apakah akibat dari kurva permintaan yang demikian kepada
penentuan pemaksimuman keuntungan perusahaan?
2. Bentuk-bentuk hambatan yang bagaimanakah yang dihadapi oleh produsen-
produsen yang ingin memasuki pasar oligopoli?
3. Dari sudut efisiensi penggunaan sumber-sumber daya dan kegiatan
pembaruan (inovasi) buat penilaian tentang kebaikan dan keburukan pasar
oligopoli.
4. Hubungan di antara harga dan jumlah permintaan yang dihadapi suatu
perusahaan oligopoli adalah seperti yang ditunjukkan oleh angka-angka
berikut:

a. Hitunglah jumlah hasil penjualan pada setiap tingkat harga.


b. Hitunglah hasil penjualan marjinal pada setiap tingkat harga.
c. Lukiskan kurva jumlah hasil penjualan (TR) dan hasil penjualan marjinal
(MR) perusahaan tersebut.
d. Andaikan perusahaan-perusahaan lain menetapkan harga produksinya sebesar
Rp 5000. Apakah syaratnya agar perusahaan tersebut mencapai keuntungan
maksimum pada harga tersebut.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 34


Modul Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro S1-Akuntansi

D DAFTAR PUSTAKA

PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO,Sadono Sukirno, 2013, Penerbit PT


Raja Grafindo Persada, Jakarta.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 35

Anda mungkin juga menyukai