Anda di halaman 1dari 26

Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

PERTEMUAN 12 :

MONOPOLI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
1. menjelaskan Pengertian Pasar monopoli,
2. Membuat tabel dan kurva sehubungan dengan pasar monopoli.
3. Ciri-Ciri Monopoli dan Faktor yang menimbulkan terjadinya monopoli
4. Pemaksimum keuntungan dalam pasar Monopoli
5. Monopoli dan kurva penawaran
6. Monopoli dan Diskriminasi harga

B. URAIAN MATERI
Struktur pasar yang bertentangan dengan pasar persaingan sempurna adalah
monopoli. Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual,
tidak ada substitusi produk yang mirip (close substitute), dan terdapat hambatan
masuk ( barriers to entry) ke pasar.
Adapun Ciri-ciri pasar monopoli dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Hanya ada satu penjual.
Karena hanya ada satu penjual maka pembeli tidakmempunyai pilihan
lain. Dalam hal ini pembeli hanya menerima syaratsyarat jual-beli
yang ditentukan penjual.
 Tidak ada substitusi produk yang mirip.
Misalnya, aliran listrik. Aliran listriktidak mempunyai pengganti dari
barang lain. Ada barang pengganti tetapi sifatnya berbeda, misalnya,

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 246


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

lampu minyak. Lampu minyak tidak dapat menggantikan fungsi aliran


listrik untuk menyalakan TV, seterika, dan sebagainya.
 Terdapat hambatan masuk ke pasar.
Hambatan ini bisa berbentuk undangundang, memerlukan teknologi
yang canggih, dan memerlukan modal yang sangat besar.
 Dapat mempengaruhi harga (price setter).
Dengan mengendalikan tingkat produksidan volume produk yang
ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga yang
dikehendaki.
 Promosi Iklan kurang diperlukan.
Perusahaan Monopoli tetap memerlukan iklan tetapi iklan yang dibuat
hanya sebatas memelihara hubungan dengan konsumen. Untuk itu
dapat dikatakan promosi ikaln kurang diperlukan, karena masyarakat
pasti membutuhkan produk tersebut. Contoh Telkom, PLN, dsb.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERBENTUKNYA MONOPOLI

Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar (perusahaan)


monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah:
1) .Memiliki Sumber Daya Yang Unik
Salah satu sumber penting dari adanya monopoli adalah pemilikan suatu sumber
daya yang unik (istimewa) yang tidak dimiliki oleh orang atau perusahaan lain.
Satu contoh yang jelas dalam hal ini adalah “suara emas” dari seorang penyanyi
terkenal atau kemampuan bermain yang sangat luar biasa oleh seorang pemain
sepak bola. Hanya merekalah yang mempunyai kepandaian tersebut dan harus
dibayar lebih mahal dari biasa apabila masyarakat ingin menikmatinya.
Di dalam suatu perekonomian, monopoli juga dapat berlaku apabila sesuatu
perusahaan menguasai seluruh atau sebagian besar bahan mentah yang tersedia.
Di masa ini contoh dari perusahaan yang masih mempunyai sifat seperti ini
S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 247
Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

adalah perusahaan permata De Beers Company di Afrika Selatan. Hampir semua


pertambangan permata yang ada di dunia ini dimiliki oleh perusahaan seperti itu.
Pada permulaan abad yang lalu perusahaan Standard Oil Company di Amerika
Serikat menguasai hampir seluruh sumber minyak yang ada di negara tersebut.
Sampai sebelum Perang Dunia Kedua perusahaan Aluminium Company of
America juga mempunyai kekuasaan monopoli. Pada waktu itu hampir semua
cadangan bauxite, yaitu bahan mentah yang digunakan untuk menghasilkan
alumunium, dimiliki oleh perusahaan itu. Oleh sebab itu Aluminium Company of
America dapat menghasilkan barangnya tanpa ada persaingan. Perusahaan air
minum di sesuatu kota adalah satu contoh lain dari kekuasaan monopoli yang
memiliki sumber daya yang unik.
2) Dapat Menikmati Skala Ekonomi
Di dalam abad ini perkembangan teknologi sangat pesat sekali, di berbagai
kegiatan ekonomi tingkat teknologi adalah sedemikian modernnya sehingga
produksi yang efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah produksinya sangat
besar dan meliputi hampir seluruh produksi yang diperlukan di dalam pasar.
Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan baru menikmati skala ekonomi yang
maksimum apabila tingkat produksinya adalah sangat besar jumlahnya. Pada
waktu perusahaan mencapai keadaan di mana biaya produksi mencapai
minimum, jumlah produksi adalah hampir menyamai jumlah permintaan yang
wujud di pasar. Dengan demikian, sebagai akibat dari skala ekonomi yang
demikian sifatnya, perusahaan dapat menurunkan harga barangnya apabila
produksi semakin tinggi. Pada tingkat produksi yang sangat tinggi, harga adalah
sedemikian rendahnya sehingga perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup
bersaing dengan perusahaan yang terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini
mewujudkan pasar monopoli.
Suatu industri yang skala ekonominya mempunyai sifat seperti yang diterangkan
di atas adalah perusahaan yang dikatakan merupakan monopoli alamiah atau

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 248


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

natural monopoly. Monopoli alamiah pada umumnya dijumpai dalam perusahaan


jasa umum (utilities) seperti perusahaan listrik, perusahaan air minum,
perusahaan telefon, dan perusahaan angkutan kereta api. Di beberapa jenis
industri lain skala ekonomi tidak mewujudkan monopoli, tetapi satu atau
beberapa perusahaan memproduksikan barang yang hampir sama jumlahnya
dengan yang ditawarkan di pasar. Perusahaan baja, pertambangan minyak, dan
industri pembuat mobil adalah contoh contoh dari industri semacam itu.

KEKUASAAN MONOPOLI YANG DIPEROLEH MELALUI


PERATURAN PEMERINTAH
Di dalam undang-undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaan-
perusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan mewujudkan kekuasaan
monopoli. Peraturan-peraturan yang seperti itu adalah:
1. Peraturan paten dan hak cipta (copyrights)
2. Hak usaha eksklusif (exclusive franchise) yang diberikan kepada
perusahaan jasa umum.

1. Peraturan paten dan Hak Cipta


Perkembangan ekonomi yang pesat terutama ditimbulkan oleh perkembangan
teknologi. Untuk mengembangkan teknologi kadang-kadang diperlukan waktu
bertahun-tahun dan biaya yang sangat besar. Oleh sebab itu kegiatan dan
pengeluaran untuk mengembangkan teknologi tidak akan dilakukan perusahaan
apabila hasil jerih payah mereka dengan mudah saja dicontoh atau di jiplak oleh
perusahaan lain. Apabila tidak ada peraturan yang melarang penjiplakan, tidak
ada untungnya bagi perusahaan untuk menciptakan barang-barang yang lebih
baik mutunya, karena dalam waktu yang singkat perusahaan lain akan menirunya.
Sebagai akibat dari keadaan seperti ini kemajuan teknologi akan terhambat, dan
ini selanjutnya melambatkan jalannya pertumbuhan ekonomi. Agar usaha

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 249


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

mengembangkan teknologi dengan tujuan untuk menciptakan barang baru akan


memberi keuntungan kepada perusahaan, haruslah pemerintah melarang dan
menghukum kegiatan menjiplak tersebut. Langkah seperti ini dilakukan dengan
memberikan hak paten kepada perusahaan yang mengembangkan barang baru.
Hak Cipta atau copy rights adalah juga hak paten, yaitu ia merupakan suatu
jaminan hukum untuk menghindari penjiplakan. Tetapi hak cipta adalah khusus
diberikan kepada penulis dan komposer/penggubah lagu. Dengan adanya hak
cipta tersebut hanya penulis atau penggubah lagu saja yang mempunyai hak ke
atas penerbitan buku yang ditulis dan lagu yang digubah.

2. Hak usaha eksklusif


Apabila skala ekonomi hanya diperoleh perusahaan setelah perusahaan itu
mencapai tingkat produksi yang sangat tinggi, kepentingan khalayak ramai akan
dimaksimumkan apabila perusahaan diberi kesempatan untuk menikmati skala
ekonomi itu, dan pada waktu yang sama diharuskan menjual produksinya dengan
harga yang rendah. Untuk menciptakan. keadaan seperti ini secara serentak
pemerintah harus menjalankan dua langkah:
1. memberikan hak monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu kegiatan
tertentu,
2. menentukan harga/tarif yang rendah ke atas barang/jasa yang diproduksikan.
Contoh perusahaan seperti ini adalah perusahaan air minum, penerbangan
dan angkutan kereta api.
Tanpa adanya hak eksklusif untuk berusaha sebagai perusahaan monopoli akan
timbul halangan untuk menikmati skala ekonomi secara maksimum. Sebagai
akibatnya setiap perusahaan akan menetapkan harga/tarif yang tinggi ke atas
barang/jasa yang dihasilkannya. Keadaan seperti ini menimbulkan kerugian
kepada masyarakat, karena mereka harus membayar produksi perusahaan itu
dengan harga yang tinggi. Hak eksklusif yang menjamin adanya perusahaan

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 250


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

tunggal dalam pasar belum menjamin bahwa harga ditetapkan pada tingkat yang
rendah. Walaupun perusahaan tersebut dapat mengecap skala ekonomi dengan
sepenuhnya, yang menyebabkan biaya produksi berada pada tingkat yang sangat
rendah, belum tentu perusahaan akan menjual hasil produksinya pada harga yang
rendah. Untuk menghindari agar perusahaan tidak mengambil tindakan yang
seperti itu pemerintah, di samping memberikan hak monopoli, akan menetapkan
harga/tarif penjualan dari barang/jasa yang disediakan perusahaan tersebut.
Dengan cara ini dapatlah kepentingan para konsumen dilindungi, yaitu para
konsumen dapat membeli barang yang dihasilkan perusahaan monopoli pada
tingkat harga yang relatif rendah.
PEMAKSIMUM KEUNTUNGAN DALAM PASAR MONOPOLI
Dalam menggambarkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan
dalam monopoli dua cara akan digunakan, yaitu dengan menggunakan cara ini
akan angka-angka dap secara grafik. Untuk masing-masing ditunjukkan prinsip
penentuan pemaksimuman keuntungan berdasarkan pendekatan :

a) biaya total dan hasil penjualan total

b) Biaya marginal dan hasil penjualan marginal. Sebelum melaksanakan


hal-hal tersebut terlebih dahulu akan dilihat hubungan di antara harga dan
jumlah barang yang ditawarkan/diproduksikan, dan implikasi dari sifat
hubungan tersebut kepada hasil penjualan total.

PRODUKSI, HARGA DAN PENJUALAN


Dalam pasar monopoli hanya ada satu perusahaan dalam pasar. Oleh
karenanya permintaan dalam industri adalah juga permintaan ke atas produksi
perusahaan monopoli tersebut. Telah diterangkan sifat umum dari permintaan
barang-barang, yaitu: makin tinggi harga sesuatu barang, makin sedikit jumlah

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 251


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

yang diminta. Sifat ini menyebabkan kurva permintaan ke atas suatu barang
adalah bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Permintaan ke atas
produksi monopoli tidak menyimpang dari sifat umum ini. Berarti suatu
monopoli akan dapat memperoleh harga penjualan yang tinggi apabila
produksinya sedikit, dan harga penjualan semakin rendah apabila produksi
semakin banyak.
Dalam menerangkan mengenai persaingan sempurna telah dijelaskan
bahwa permintaan bersifat elastis sempurna (yaitu kurva permintaan adalah
sejajar dengan sumbu datar) dan sebabnya adalah karena berapa pun produksi
yang dijual perusahaan, harga tidak berubah. Sebagai akibatnya harga =
hasil penjualan marginal – yaitu P = MR. Permintaan yang dihadapi oleh
monopoli adalah berbeda dengan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam
persaingan sempurna. Sebagai akibatnya dalam monopoli, seperti akan
diterangkan di bawah ini, harga selalu lebih tinggi dan hasil penjualan marginal.
Contoh angka
Untuk lebih memahami sifat hubungan di antara jumlah produksi, harga, hasil
penjualan total, dan hasil penjualan marginal, di dalam Tabel 12.1 dikemukakan
suatu contoh hipotesis mengenai hal tersebut. Sesuai dengan sifat permintaan ke
atas produksi monopoli seperti yang telah diterangkan di atas, dalam Tabel 12.1,
ditunjukkan bahwa semakin besar jumlah produksi (perhatikan kolom 1),
semakin rendah harga barang (perhatikan kolom 2). Bagaimana implikasi dari
keadaan tersebut ke atas hasil penjualan total dan marginal berturut-turut
ditunjukkan dalam kolom (3) dan (4). Hasil penjualan total, seperti telah ketahui,
adalah jumlah produksi x harga, maka nilainya diperoleh dari mengahkan angka
dalam kolom (1) dengan angka dalam kolom (2). Sesuai dengan definisi hasil
penjualan marginal, yaitu tambahan hasil penjualan total apabila penjualan
bertambah sebanyak 1 unit, angka dalam kolom (4) diperoleh dari menggunakan
persamaan TR0 – TRn-1. Sebagai contoh TR1 (TR pada waktu jumlah produksi

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 252


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

adalah 1) adalah Rp 18000, sedangkan TR2 adalah = Rp 32000. Maka MR akibat


dari kenaikan produksi dari menjadi 2 unit adalah Rp 32000 - Rp 18000 = Rp
14000. Angka-angka dalam kolom (4) dihitung dengan cara ini.
Angka hasil penjualan total yang terdapat dalam kolom 3 sampai produksinya
sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus-menerus bertambah, Tetapi
pertambahannya adalah pada tingkat (jumlah) yang semakin berkurang. Nilai
dari pertambahan hasil penjualanyang semakin berkurang dapat dilihat pada
kolom 4.
Terlihat dari angka-angka hasil penjualan total yang terdapat dalam kolom
(3). Sampai produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus menerus
bertambah, tetapi pertambahannya adalah pada tingkat (jumlah) yang semakin
berkurang. Nilai dari pertambahan hasil penjualan total yang semakin berkurang
tersebut ditunjukkan dalam kolom (4). Sesudah unit ke-5, pertambahan produksi
selanjutnya akan mengurangi hasil penjualan total yang berarti hasil penjualan
marginal (atau pertambahan hasil penjualan total) nilainya adalah negatif.

Tabel 12.1
Produksi, Harga dan Hasil Penjualan (Ribu Rupiah)
Produksi Harga Hasil penjualan Hasil Penjualan
(1) (2) Total (3) Marjinal (4)
0 20 10 -
1 18 18 18
2 16 32 14
3 14 42 10
4 12 48 6
5 10 50 2
6 8 48 -2

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 253


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

7 6 42 -6
8 4 32 -10
9 2 18 -14
10 0 0 -18

Kesimpulan
Berdasarkan kepada gambaran yang ditunjukkan dalam Tabel 8.1 dapat dibuat
dua kesimpulan penting seperti yang dinyatakan di bawah ini. Apabila harga
barang menjadi semakin menurun pada waktu jumlah produksi semakin
meningkat, maka:

 Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan


itu semakin berkurang apabila produksi bertambah banyak. Setelah
mencapai satu tingkat produksi tertentu pertambahannya akan menjadi
negative.
 Pada umumnya basil penjualan marginal nilainya adalah lebih rendah
rendah daripada harga. Hanya pada waktu produksi mencapai satu unit
hasil penjualan marginal = harga.

PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN CONTOH ANGKA


Sifat-sifat biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan monopoli di dalam
jangka pendek tidak berbeda dengan sifat-sifat biaya produksi jangka pendek
yang telah diterangkan dalam Bab Sepuluh. Di atas baru saja dijelaskan sifat
permintaan, harga, hasil penjualan total dan hasil penjualan marginal dari suatu
perusahaan monopoli. Dengan demikian sekarang telah dapat dikumpulkan
informasi yang cukup untuk menerangkan tentang prinsip penentuan tingkat

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 254


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

produksi yang akan memaksimumkan keuntungan dalam perusahaan


monopoli. Hal tersebut akan diuraikan melalui dua pendekatan dengan
pertolongan contoh dalam angka-angka. Contoh angka yang dimaksud
dikemukakan dalam Tabel 12.2 dan Tabel 12.3

PENDEKATAN HASIL PENJUALAN TOTAL - BIAYA TOTAL


Pendekatan ini akan diterangkan dengan menggunakan Tabel 3.4.2, yang
membandingkan data hasil penjualan total dengan biaya total. Melalui
perbandingan tersebut dapatlah ditentukan keuntungan yang diperoleh, atau
kerugian yang dialami, pada berbagai tingkat produksi.Data yang hipotetis dibuat
dengan menggunakan pemisalan berikut:

 Biaya tetap total adalah Rp 4.000. Berdasarkan pemisalan ini maka


apabila perusahaan tidak beroperasi yang berarti jumlah produksi adalah
0, biaya total adalah Rp 4.000.
 Sehingga produksi 4 unit hukurn hasil lebih yang semakin berkurang
belum berlaku. Berarti biaya marginal semakin rendah, apabila produksi
ditambah. Keadaan ini digambarkan oleh kenaikan biaya total yang
semakin sedikit.
 Sesudah produksi mencapai 4 unit, hukum hasil lebih yang semakin
berkurang berlaku. Sebagai akibatnya biaya marginal meningkat dan ini
dapat dilihat dari pertambahan biaya total yang semakin meningkat pada
setiap penambahan satu unit produksi.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 255


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Tabel 12.2

Hasil Penjualan, Biaya Produksi dan Keuntungan

Produksi Harga Hasil penjualan Biaya total Keuntungan


(1) (2) total (4) (5)
(3)
0 20 0 4 -
1 18 18 16 2
2 16 32 26 8
3 14 42 34 8
4 12 48 40 8
5 10 50 46 4
6 8 48 54 -6
7 6 42 64 -22
8 4 32 76 -44
9 2 18 90 -72
10 0 0 106 -106

Dengan adanya data mengenai hasil penjualan total dan biaya total seperti yang
diterangkan di atas sekarang dapat ditentukan tingkat produksi yang akan
memaksimumkan keuntungan.

Perhatikan data dalam kolom (5). Data tersebut dihitung dengan formula
berikut:

Keuntungan = Hasil penjualan total dikurangi biaya total. Data dalam kolom
(5) menunjukkan bahwa keuntungan maksimum dicapai pada produksi sebanyak
3 atau 4 unit dan jumlah keuntungan adalah Rp 8.000. Walaupun demikian,
dalam analisis yang bersifat umum, akan selalu dikatakan bahwa perusahaan
monopoli tersebut akan memproduksikan 4 unit untuk memaksimumkan
keuntungan. Sebab dari kesimpulan ini telah diterangkan dalam bab yang lalu

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 256


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

dan akan dilihat kembali dalam pendekatan penentuan keuntungan dengan


menggunakan pendekatan: MC = MR.

PENDEKATAN HASIL PENJUALAN MARJINAL – BIAYA MARJINAL

Tabel 12.3

Menentukan Keuntungan dengan Pendekatan MC=MR ( Ribu Rupiah

Jumlahproduksi Harga penjualan Tambahan biaya Tambahan Jumlah keuntungan


(1) marginal (MC=TC2 – TC1) keuntungan / kerugian
(2) (3) (4) (5)

0 - 4 - -4
1 18 16-4=12 6 2
2 14 26-16=10 4 6
3 10 34-26=8 2 8
4 6 40-34=6 0 8
5 2 46-40=6 -4 4
6 -2 54-46=8 -10 -6
7 -6 64-54=12 -16 -22
8 -10 76-64=12 -22 -44
9 14 90-76=14 -28 -72
10 -18 106-90=16 -34 -106

Data hasil penjualan marginal yang ditunjukkan dalam kolom (2) diambil dari
data yang sama dalam kolom (4) dari Tabel 12.1. Data dalam kolom (3) dihitung
dengan formula berikut MC = TC2 – TC1. Data mengenai biaya total (TC)
diambil dari Tabel 12.2, kolom (4). Berdasarkan kepada data dalam kolom (2),
(3) dan (4) dapat ditunjukkan tambahan keuntungan pada setiap tingkat produksi.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 257


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Apabila perusahaan tidak memproduksikan barang, biaya yang ditanggung


perusahaan adalah Rp 4.000 dan ini meliputi biaya tetap yang mempengaruhi
keuntungan. Oleh sebab itu dalam kolom (3) data tersebut dihitung
sebagai “biaya marginal”.

Berdasarkan data dalam kolom (4) dalam (5) ditentukan jumlah


keuntungan pada berbagai tingkat produksi. Data dalam kolom (3) jelas
menunjukkan bahwa keuntungan maksimum tercapai pada tingkat produksi 3
atau 4 unit. Namun demikian dalam analisis dikatakan perusahaan itu akan
memproduksi 4 unit untuk memaksimumkan keuntungan karena pada tingkat
produksi tersebut MC = MR, yaitu masing-masing bernilai Rp 6.000.

PEMAKSIMUM KKEUNTUNGAN SECARA GRAFIK

Penentuan produksi yang akan memaksimumkan untung dapat


dilakukan dengan dua cara:

1. Pendekatan hasil penjualan – biaya total.


2. Pendekatan biaya marginal – hasil penjualan marjinal.
Hal ini dapat dilihat dari ciri perkaitan diantara kurva permintaan
(D=AR), kurva hasil penjualan total (TR) dan kurva hasil penjualan
marjianal (MR) Analisa ini dapat dilihat dalam gambar 12.1

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 258


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

(i)Kurva hasil penjualan Total (TR)

Gambar 12.1 Kurva hasil penjualan total,rata-rata dan marjinal

Penjelasan:

Kurva hasil penjualan total (TR), urva hasil penjualan rata-rata (D=AR)
dan kurva hasil penjualan marjinal (MR) dalam gambar 12.1, menyatakan bahwa
jumlah produksi sebanyak 5 unit, hasil penjualan total terus mengalami kenaikan,
dan kenaikann tersebut adalah pada tingkat yang semakin menurun, dapat dilihat
dalam gambar bahwa dengan jumlah produksi mencapai 6 unit maka hasil
penjualan totalnya semakin berkutrang dan pada waktu jumlah produksi 10 unit
maka hasil penjualan total adalah nol.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 259


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

20-

16- Ed > 1 ( ii) Kurva permintaan (D=AR) dan hasil

Penjualan marjinal (MR)


10- C Ed = 1

Ed < 1
4-……………………………….......
D=MR
2 5 8
MR

Dalam gambar 12.1(i) berbentuk huruf U terbalik , kurva TR akan selalu


berbentuk seperti itu didalam keadaan dimana kurva permintaan DD adalh
seperti yang digambarkan bahwa kalau harga semakin rendah maka jumlah yang
diminta semakin banyak, hal ini menyatakan bahwa sepanjang kurva permintaan
berlaku sifat yaitu:
 Apabila elastisitas permintaan < 1 maka penurunan harga akan
mengurangi hasil penjualan.
 Apabila Elastisitas permintaan >1 maka penurunan harga akan
menambah hasil penjualan.
Berdasarkan kedua sifat tersebut maka sifat perhubungan diantara kurva
permintaan DD dan kurva TR pada gambar 12.1 maka dapat ditarik kesimpulan :
 Dikarenakan OA menggambarkan hasil penjualan yang semakin
bertambah pada harga yang semakin menurun, maka bagian kurva
permintaan DD yang terletak dibagian atas titik C (lihat grafik (ii)
mempunyai elastisitas permintaan > 1.
S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 260
Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

 Dikarenakan AB (lihat gambar 12.1 (i) ) menggambarkan hasil


penjualan total yang semakin berkurang pada harga yang semakin
menurun, maka bagian kurva permintaan yang terletak di bagian yang
lebih kebawah dari tiitk C mempunyai elastisitas permintaan < 1.
 Pada titik C elastisitas permintaan adalah satu atau uniter.

Menentukan Keuntungan Maksimum.

TC
50 B Keuntungan Maksimum
Hasil Penjualan ( ribu Rupiah)

40

30

20

10

2 4 5 6 8 10 Jumlah barang

Gambar 12.2 Penjualan total , Biaya total dan keuntungan

Penjelasan Gambar:
Dalam gambar 12.2 keuntugan maksimum perusahaan ditentukan dengan
menggunakan bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya total.
Kurva TR menggambarkan hasil penjualan total dan kurva TC
menggambarkan kurva biaya total. Apabila Kurva TC berada diatas kurva TR

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 261


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

maka keadaan ini berarti biaya total melebihi hasil penjualan total yang artinya
kedudukan yang merugikan perusahaan. Keuntungan hanya dapat dinikmati
apabila TR - TC > 0, dan ini berlaku diantara titik A dan B. Tingkat produksi
yang akan memaksimumkan keuntungan adalah 4 unit

Dalam gambar 12.3 yang terdapat dibawah ini, menunjukkan cara untuk
menentukan tingkat produksi dimana keuntungan maksimum dicapai dengan
menggunakan pendekatan hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal
(MR = MC). Kurva AC, MC, D = AR, MR. Keuntungan maksimum dapat
ditentukan dengan melihat pada tingkat produksi yang mana keadaan MR = MC
wujud. Kurva MR dan MC berpotongan pada waktu tingkat produksi sebanyak Q
unit. Hasil penjualan total adalah OP x OQ = OPAQ. Biaya total adalah OC x
OQ = OCBQ dengan demikian keuntungan maksimum ditunjukkan oleh kotak
PABC. Dapat dilihat di gambar dibawah ini.

Gambar 12.3 Hasil Penjualan marjinal, biaya marjinal, dan keuntungan


maksimum

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 262


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

KEMUNGKINAN MONOPOLI MENDAPAT UNTUNG YANG


BERLEBIHAN
Banyak orang menganggap bahwa dalam monopoli pastinya mendapat
keuntungan besar, hal tersebut merupakan fenomena penting dalam
monopoli. Pandangan tersebut sebenarnya merupakan pandangan yang kurang
tepat, karena dalam monopoli juga berlaku empat kemungkinan dalam jangka
pendek seperti halnya dalam pasar persaingan sempurna. Adapun keempat
kemungkinan tersebut adalah:

1. Mendapat untung melebihi normal,


2. Untung normal,
3. Rugi masih dapat membayar kembali biaya tetap, dan
4. Mengalami kerugian.
Dalam gambar 12.4 menunukkan keadaan dimana monopoli tidak mendapat
keuntungan tetapi juga tidak menderita kerugian dalam arti mendapat untung
normal, dimana hasil penjual sama dengan biaya totalnya. Keadaan seperti ini
akan berlaku apabila kurva biaya total menyinggung kurva permintaan
padatingkat produksi dimana hasil penjualan marjinal = biaya marjinal.
Dalam gambar12.4(a) kurva AC menyinggung kurva DD = AR. Dititik
singgung E tepat diatasnya berpotongan pada kurva MR dan MC, apabila hal ini
terjadi maka sebaiknya perusahaan monopoli memproduksi sebanyak Q, dan
hanya pada keadaaan seperti ini perusahaan dapat mmenikmati keuntungan
normal. Dalam keadaan lain apabila jumlah produksinya berbeda dari Q maka
perusahaan akan mengalami kerugian.
Gambar 12.4 (b) menggambarkan keadaan dimana monopoli mengalami
kerugian. Kerugian yang paling minimum, apabila perusahaan monopoli
memproduksi sebanyak Q1 karena pada tingkat produksi tersebut MR= MC.
Biaya total yang dikeluarkan adalah 0Q1 x 0P1.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 263


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Dengan demikian kerugian yang diderita oleh perusahaan monopoli adalah P1


ABC. Kerugian yang dimaksud merupakan kerugian yang paling minimum.
Apabila perusahaan monopoli memproduksi lebih tinggi atau lebih rendah dari
Q1, Maka kerugian yang dialami tentu akan lebih besar lagi.

Gambar 12.4 Monopoli yang memperoleh keuntungan normal dan kerugian

MONOPOLI DAN DISKRIMINASI HARGA

Adakalanya terbuka kemungkinan kepada perusahaan monopoli untuk


menjual barangnya di dalam dua pasar (misalnya pasar dalam dan luar negeri)
yang sangat berbeda sifatnya. Biasanya sifat permintaan di kedua pasar itu juga
sangat berbeda. Untuk memaksimumkan keuntungannya perusahaan monopoli
dapat menjalankan kebijakan diskriminasi harga.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 264


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

SYARAT – SYARAT DISKRIMINASI HARGA


Tidak semua perusahaan monopoli dapat melakukan diskriminasi harga.
Hanya dalam keadaan-keadaan tertentu diskriminasi harga dapat di jalankan
dengan sukses. Di bawah ini di jelaskan beberapa keadaan yang memungkinkan
perusahaan melakukan diskriminasi harga.
1. Barang tidak dapat di pindahkan dari satu pasar ke pasar lain.
Sekiranya terdapat kemungkinan barang dapat di bawa dari pasar yang
lebih murah ke pasar yang lebih mahal, maka kebijakan diskriminasi harga tidak
akan efektif. Barang dari pasar yang lebih murah akan di jual lagi di pasar yang
lebih mahal dan perusahaan tidak dapat menjual lagi barang yang di sediakan
untuk pasar tersebut.
2. Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi
harga.
Barang-barang atau jasa tertentu dapat dengan mudah di jual dengan harga
yang berbeda. Barang seperti itu biasanya berbentuk jasa perseorangan seperti
jasa seorang dokter, ahli hukum, penata rambut dan sebagainya. Mereka dapat
menetapkan tarif mereka berdasarka kemampuan langganan untuk membayar,
orang kaya di kenakan tarif yang tinggi, sebaliknya orang miskin di beri
potongan diskon.
3. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar
haruslah sangat berbeda.
Kalau permintaan dan elastisistas adalah sangat bersamaan di kedua pasar
tersebut, keuntungan tidak akan di peroleh dari kebijakan tersebut. Biasanya
diskriminasi harga di jalankan apabila elastisitas permintaan di masing-masing
pasar sangat berbeda. Apabila permintaan tidak elastis, harga akan di tetapkan
pada tingkat yang relatif tinggi, sedangkan di pasar yang permintaannya lebih
elastis, harga di tetapkan pada tingkat yang rendah. Dengan cara ini penjualan
dapat di perbanyak dan keuntungan di maksimumkan.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 265


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

4. Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi


tambahan keuntungan yang di peroleh tersebut.
Adakalanya melaksanakan kebijakan diskriminasi harga harus
mengeluarkan biaya. Apabila kejadian tersebut di lakukan di dua daerah yang
berbeda, maka biaya untuk mengangkut barang harus di keluarkan. Dan
sekiranya dilakukan di daerah yang sama, biaya yang di keluarkan mungkin
dalam bentuk iklan. Apabila biaya yang di keluarkan adalah melebihi
pertambahan keuntungan yang di peroleh dari diskriminasi harga, tidak ada
manfaatnya untuk menjalakan kebijakan tersebut.
5. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sika tidak rasional konsumen.
Ini misalnya dilakukan dengan menjual barang yang sama tetapi dengan
pembungkusan, merek, cap, dan kampanye iklan yang berbeda. Dengan cara ini
produsen dapat menjual barang yang dikatakannya bermutu tinggi kepada
konsumen kaya dan sisanya kepada golongan msyarakat lainnya. Cara yang lain
adalah menjual barang yang sama, tetapi dengan harga berbeda pada daerah
pertokoan yang berbeda. Di daerah pertokoan yang kaya harganya lebih di
mahalkan dari pada di daerah pertokoan orang yang miskin.

CONTOH-CONTOH KEBIJAKAN DISKRIMINASI HARGA

1. Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah.


Perusahaan listrik Negara misalnya menggunakan tarif yang berbeda untuk
listrik yang di pakai rumah tangga dan yang di pakai perusahaan.
2. Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasa profesional.
Dokter spesialis, dokter praktek umum, ahli hokum dan guru kursus privat
adalah beberapa golongan professional yang sering menjalankan diskriminasi
harga dari jasa yang mereka berikan. Mereka biasanya mempunyai tarif yang

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 266


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

fleksibel. Kepada orang yang relative tak mampu mereka mengenakan tariff yang
rendah, sedangkan kepada orang kaya tarifnya di tinggikan.
3. Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional. Dalam aspek ini
perushaan membedakan di antara harga yang di jual di dalam negeri dengan
harga untuk penjualan ke luar negeri. Harga penjualan ke luar negeri pada
umumnya lebih rendah karena di pasaran internasional terdapat banyak saingan,
dan untuk mempertinggi kemampuannya untuk bersaingan perusahaan perlu
menekan harga hingga ke tingkat yang serendah mungkin.
Monopoli Alamiah dan Pemaksimuman Keuntungan
Apabila kegiatan monopoli alamiah didasarkan kepada tujuan untuk
memaksimumkan keuntungan maka kegiatan seperti ini akan menimbulkan
kerugian yang besar kepada masyarakat. Mereka harus membayar barang/jasa
yang dihasilkan perusahaan itu pada harga yang relatf tinggi. Jumlah barang/jasa
yang ditawarkan lebih rendah dari jumlah barang yang diproduksi secara oftimal,
sebagai akibat masyarakat hanya memperoleh sebagian saja barang yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Kerugian yang diderita masyarakat semakin
bertambah serius mengingat perusahaan monopoli alamiah pada umumnya
menghasilkan barang yang penting sekali artinya dalam kehidupan masyarakat.
Contoh monopoli alamiah adalah perusahaan listrik Negara, perusahaan air,
perusahaan jas pos dan Telepon.

CAMPUR TANGAN PEMERINTAH


Cara yang lain yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk
menetapkan harga yang wajar dan jumlah penawaran barang yang mencukupi
adalah menetapkan harga pada tingkat dimana harga = biaya rata-rata ( P = AC)
dalam hal ini harga yang ditetapkan harus mencapai tingkat harga yang telah
ditepkan, dan monopoli akan memproduksi barang sebanyak jumlah yang sudah
ditentukan dilihat dari kebutuhan masyarakat.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 267


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Sebagai contoh adalah dalam kasus monopoli alamiah yang dilakukan oleh
Pertamina dalam pasar penjualan gas elpiji. Pertamina melakukan monopoli
alamiah karena tidak ada pelaku usaha lain yang mau masuk ke pasar dan
menjadi kompetitornya karena dinilai investasi awal untuk bisnis tersebut
sangatlah tinggi. Pertamina, dalam hal ini, memiliki keuntungan karena memiliki
sektor hulu yang lebih mapan akibat hak-hak eksklusif yang diberikan oleh
negara di masa lalu, sedangkan bagi pelaku usaha lain yang ingin menjadi
kompetitior harus membangun infrastruktur dari hulu dan tentunya untuk
biayanya sangatlah tinggi.

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MONOPOLI

Kelebihan Pasar Monopoli

Keuntungan penjual cukup tinggi , untuk produk yang menguasai hajat hidup
orang, biasanya diatur pemerintah. Ini menguntungkan konsumen karena penjual
tidak dapat menentukan harga dengan semaunya. Mampu mengakumulasi laba
super normal dalam jangka panjang. Menghasilkan output yang besar melalui
peningkatan efisiensi. Mampu meningkatkan investasi ekonomi. Meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui pengaturan harga dua tingkat ( two tier pricing).

Kelemahan Pasar Monopoli

Pembeli tidak ada pilihan lain untuk membeli barang, keuntungan hanya terpusat
pada satu perusahaan, terjadi eksploitasi pembeli. Hilang atau berkurangnya
tingkat kesejahteraan konsumen. Menimbulkan eksploitasi terhadap konsumen
dan pekerja. Memburuknya kondisi makroekonomi nasional. Membruknya
kondisi perekonomian Internasiona

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 268


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Perkembangan Teknologi dan Inovasi

Ada berbagai pendapat tentang pengaruh monopoli terhadap perkembangan


teknologi dan inovasi. Alasan – alasan dari masing-masing pendapat ini
diterangkan di bawah ini:

Pandangan I: Monopoli tidak merangsang inovasi

Golongan yang berpendapat bahwa monopoli tidak merangsang


perkembangan teknologi dan inovasi melandaskan keyakinannya kepada
pelanggan bahwa ketiadaan persaingan menimbulkan keengganan kepada
monopoli untuk melakukan perubahan. Tanpa adanya persainganmonopoli tidak
perlu gelisah akan kehilangan pasar dan mengalami kerugian karena perusahaan
lain tidak akan masuk ke dalam industri tersebut, maka selama ia tidak
diperlukan, perubahaan dalam teknologi dan inovasi tidak akan dilakukanoleh
monopoli.Keengganan melakukan perubahan disebabkan juga karena
perkembangan teknologi dan inovasi mungkin menimbulkan pengorbanan yang
besar kepada monopoli, yaitu berupa pengeluaran untuk membeli mesin dan
peralatan yang baru dan harus mempercepat penyusutan mesin dan perlatan yang
lama.

Pandangan II: Monopoli Merangsang Inovasi

Golongan yang berpendapat bahwa monopoli akan mendorong


perkembangan teknologi dan inovasi didasarkan kepada alasan yaitu:

1. Perkembangan tekknologi dan inovasi adalah suatu cara untuk


mengurangi biaya per unit dan meninggikan keuntungan. Bersamaan
dengan keuntungan yang bertambah tinggi maka harga dapat diturunkan
dan jumlah produksi di perbanyak. Berarti kemajuan teknologi bukan

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 269


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

saja menambah keuntungan perusahaantetapi juga kesejahteraan


masyarakat.

2. Memiliki teknologi yang lebih baik dari perusahaan lain adakalanya


merupakan sumber dari terwujudnya monopoli. Dengan demikian untuk
perushaan yang memperoleh kekuasaan monopoli dengan cara itu
mengadakan penyelidikan dan mengembangkan teknologi secara terus
menerus merupakan syarat penting untuk mempertahankan kekuasaan
monopolinya.

MONOPOLI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Dalam monopoli terdapat kemungkinan bahwa harga akan lebih tinggi,


jumlah produksi lebih rendah, dan keuntungan lebih besar daripada di dalam
persaingan sempurna. Berdasarkan kemungkinan yang terjadi, para ahli
berpendapat monopoli menimbulkan keadaan buruk ke atas kesejahteraan
masyarakat dan pemerataan (distribusi pendapatan) menjadi lebih tidak merata.
Monopoli akan memperoleh keuntungan yang lebih dari normal, dan ini akan
dinikmati oleh pengusaha monopoli dan pemegang-pemegang sahamnya. Mereka
pada umumnya terdiri dari penduduk yang berpendapatan tinggi atau menengah.
Para pekerja yang merupakan golonganyang relatif miskin,tidak akan
memperoleh sesuatu apapun dari keuntungan monopoli yang lebih tinggi dari
keuntungan normal.

C.LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Terangkan hubungan diantara kurva permintaan dengan hasil
penjualan total dan hasil penjualan marginal dalam perusahaan
monopoli.
2. Buktikan bahwa didalam pasar monopoli kurva penawaran dari barang
yang dihasilkan tidak dapat ditentukan.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 270


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

D DAFTAR PUSTAKA
1. PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO,Sadono Sukirno,, 2011,
Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
2. MIKRO EKONOMI TEORI PENGANTAR, Edisi ketiga, Sadono Sukirno,,
2016, cetakan 31, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
3. TEORI EKONOMI MIKRO SUATU PENGANTAR,Edisi Keempat, 2010,
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
4. PENGANTAR ILMU EKONOMI (Mikroekonomi & Makroekonomi),
2008, Pratama Rahardja, Mandala Manurung, Penerbit Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
5. TEORI EKONOMI MIKRO, Dr Sri Adhiningsih, M.Sc, Penerbit BPFE
Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta
6. PENGANTAR EKONOMI MIKRO, Tri Kunawangsih Purwaningrumi,
Edisi Pertama 2000 , Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Trisakti
7. TEORI EKONOMI MIKRO, Prof. Dr. Suharno TS. Edisi 2011
8. http://www.kuttabku.com/2016/11/pengertian-struktur-bentuk-dan-grafik-
contoh-pasar-persaingan-monopoli.html

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 271

Anda mungkin juga menyukai