A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
Oligopoli berasal dari kata olio yang berarti beberapa, dan kata poli yang berarti
penjual. Secara sederhana Oligopoli adalah pasar yang terdiri dari beberapa penjual. Dalam
ilmu ekonomi, Pasar oligopoli didefinisikan sebagai suatu bentuk pasar yang terdiri dari
beberapa produsen atau penjual yang menguasai penawaran. Biasanya struktur dari pasar
oligopoly adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian besar
pasar oligopoli, katakanlah 70-80 persen dari seluruh produksi atau nilai penjualan,
disamping itu juga terdapat beberapa perusahaan kecil. Penguasaan penawaran dalam pasar
oligopoli dapat dilakukan secara independen atau sendiri-sendiri ataupun secara diam-diam
bekerja sama.
Ciri keterkaitan yang khas pada pasar oligopoli adalah kebijakan penurunan harga
barang oleh suatu perusahaan cenderung akan diikuti oleh perusahaan lannnya. Hal ini
tidak terjadi ketika perusahaan lainnya menaikkan harga barannya. Tiap-tiap perusahaan
menetapkan kebijakan sendiri-sendiri, dan setiap kebijakan yang telah dikeluarkan dari
suatu perusahaan akan segera direspon oleh perusahaan lainnya. Setiap Perusahaan yang
ada dalam pasar oligopoli berkeyakinan bahwa kebijakan dari suatu perusahaan akan
antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja, industri rokok, dan industri
sabun mandi.
Dalam perekonomian yang sudah maju, pasar oligopoli banyak dijumpai karena
didukung oleh teknologi yang sangat modern. Teknologi modern akan memberikan
efisiensi yang sangat optimum ketika jumlah produksi mencapai jumlah yang sangat besar.
Keadaan ini menimbulkan jumlah perusahaan yang terlibat dalam pasar oligopoli menjadi
sangat sedikit.
Teori oligopoli memiliki sejarah yang cukup panjang. Istilah oligopoly pertama kali
digunakan oleh Sir Thomas Moore dalam karyanya pada tahun1916, yaitu “Utopia” 11.
Dalam karya tersebut dikatakan bahwa harga tidak harus berada pada tingkat kompetisi
ketika perusahaan di pasar lebih dari satu.Sedangkan Teori Oligopoli pertama kali
diformalkan oleh Augustin Cournot pada tahun 1838 melalui karyanya “Researches sur les
priciples mathematiques de la theorie des richesses”. Lima puluh tahun kemudian, teori
Meskipun menuai banyak kritik, namun hingga kini teori Cournot tetap dianggap
sebagai benchmark bagi teori-teori oligopoli lainnya. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk
persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah
area. Pasar Oligopoli adalah suatu pasar dimana terdapat beberapa produsen yang
menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan. Ini merupakan sifat utama dari pasar
oligopoli Pasar Oligopoli merupakan salah satu jenis dari pasar persaingan tidak sempurna.
Dimana pasar Oligopoli merupakan pasar yang hanya terdapat beberapa perusahaan atau
(standardized product). Industri dengan barang yang berstandar merupakan industry yang
menghasilkan bahan baku seperti produsen bensin, industry baja, semen, industri kimia,
dan industry penghasil bahan bagunan. Selain itu beberapa perusahaan dalam pasar
(differentiated product). Barang seperti ini pada umumnya adalah barang akhir. Contoh
dari pasar oligopoli yang menghasilkan barang akhir adalah industry otomotif, industry
sabun cuci dan sabun mandi, industry telephon selular, industry elektronik, industry
perlu melakukan promosi secara iklan. Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh
perusahaan oligopoly yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Perusahaan dalam
pasar oligopoly yang menghasilkan barang-barang dengan jenis atau corak yang berbeda
promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk 2 tujuan, yaitu untuk
mengalokasikan dana cukup besar untuk biaya promosi atau iklan ini. Untuk perusahaan
penghasil barang standar, biaya iklan relative lebih kecil dan pomosi bertujuan untuk
c. Hanya terdapat sedikit penjual, biasanya antara tiga sampai dengan sepuluh yang
d. Pada pasar oligopoli terdapat rintangan yang menyebabkan perusahaan lain sulit
memasukinya. Hal ini karena perusahaan yang ada dalam pasar hanya sedikit.
e. Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh
perusahaan yang lain. kekuatan harga tergantung pada cara harga itu ditentukan. Jika
harga bukan merupakan kesepakatan, maka kekuatan harga menjadi lemah. Ketika suatu
penurunan harga pula. Ketika harga dibuat dengan cara kesepakatan antara perusaaan
yang ada dalam pasar oligopoli, maka harga cenderung lebih kuat, tidak mudah untuk
f. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan ada kalanaya sangat tangguh.
Dari dua kemungkinan ini, yang mana yang akan terwujud tergantung kepada bentuk
Perusahaan yang kehilangan pembeli akan melakukan tindakan balas dengan mengurangi
harga yang lebih besar lagi sehingga perusahaan yang mula-mula menurunkan harga
dalam menentukan harga maka harga dapat distabilkan pada tingkat yang mereka
kehendaki. Dalam hal ini kekuasaan mereka dalam menentukan harga adalah sangat
Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh:
bakrie group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia).
h. Adanya hambatan bagi pesaing baru.Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa
pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke
i. Harga Jual Tidak Mudah Berubah. Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tidak
cepat naik atau turun, bisa dikatakan harga selalu stabil dan tidak mudah berubah,
mungkin saja karena penjualan yang stabil terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh
suatu perusahaan sudah cukup menghasilkan keuntungan, namun apa bila tiba-tiba harga
naik otomatis pembeli akan berfikir kembali untuk membeli produk ini dan bisa jadi
pembeli beralih pada produk perusahaan lainya yang menjual varian yang sama namu
j. Sulit Dimasuki Perusahaan Baru. Dalam pasar oligopoli ini mengapa dikatakan sulit
dimasuki oleh perusahaan baru, karena image dari perusahaan yang sudah lama terbangun
lebih kuat dengan pembeli di banding perusahaan yang baru muncul yang menawarkan
barang yang sama namun pembeli atau konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang
kondisi optimal, perushaan tidak hanya bersaing dalam harga, namun juga non harga.
Adapun bentuk-bentuk kompetisi non harga antara lain dapat berupa sebagai berikut:
Keputusan investi yang akurat diperlukan agar perusahaan dapat berjalan dengan
tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Tidak tertutup kemungkinan perusahaan melakukan
dan kelemahan pesaing nyata maupun potensial. Informasi-informasi ini sangat penting
agar perusahaan dapat memprediksi reaksi pasaing terhadap setiap keputusan yang
diambil.
membuat persepakatan. Setiap tindakan yang dilakukan suatu perusahaan akan menimbukan
Menurut Sweezy (1939), salah satu ciri reaksi oligopolis jika terjadi perubahan harga
adalah (1) jika suatu oligopolis menurunkan harga maka oligopolis cenderung juga akan
menurunkan harga karena tidak mau kehilangan konsumen dan (2) jika oligopolis menaikkan
harga maka akan kehilangan konsumen karena oligopolis lain tidak menaikkan harga dan
akan mendapat tambahan konsumen dengan tanpa melakukan reaksi apapun. Dengan
demikian, didalam pasar oligopoli, penurunan harga dari suatu perusahaan berkecendrungan
akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lain juga akan melakukan penurunan harga agar
sedangkan perusahaan lain yang tidak menaikan harga bertambah banyak langgananya. Jadi,
Jika terdapat satu perusahaan yang menaikan harga, perusahaan lain tidak ikut menaikan
harga. Dengan demikian tidak ada alasan untuk perusahaan lain tersebut mengubah tingkat
harganya.
Sebagai akibat dari perkaitan dan hubungan saling mempengaruhi yang sangat erat
tersebut, perusahaan oligopoli harus membuat perhitungan yang cermat mengenaireaksi dari
perusahaan lain apabila ia menurunkan atau menaikkan harga barangnya. Setiap perusahaan
oligopoli menyadari bahwa apabila ia mengubah harga penjualannya, langkah ini sangat akan
menurunkan harga, perusahaan-perusahaan lain akan kehilangan langganan karena sebagian dari
langganan mereka akan membeli perusahaan yang harganya telah menjadi lebih rendah. Keadaan
ini akan mendorong perusahaan lain menurunkan harga, untuk menjaga agar langganan mereka
tidak pindah membeli barang dari perusahaan yang memulai melakukan penurunan harga.
Dengan demikian, di dalam pasar oligopoly, penurunan harga dari sustu perusahaan
menjadi relative lebih murah. Sebagai akibatnya perusahaan yang menaikkan harga akan
kehilangan langganan, sedangkan perusahaan lain yang tidak menaikkan harga bertambah
banyak langganannya. Dengan demikian tidak ada alasan untuk perusahaan lain tersebut
mengubah tingkat harganya. Mereka akan memperoleh keuntungan yang lebih banyak apabila
produsen dalam pasar oligopoli yang berusaha menaikkan harga maka ia akan kehilangan
langganan karena tak ada produsen lainnya yang bersedia menaikkan harga. Namun sebaliknya,
produsen dalam pasar oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan menurunkan harga sebab
para pesaing akan menurunkan harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah
perang harga. Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi pasar
oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan menurunkan harga sebab para pesaing akan
menurunkan harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga.
Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi, tetapi tidak melakukan
kolusi (kesepakatan).
Kurva permintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli berbentuk kurva bengkok dan
menyebabkan tingkat harga sangat rigid/ kaku, karena tindakan setiap perusahaan menurunkan
harga akan diikuti oleh perusahaan lain. Selanjutnya, sebagai akibat kurva yang bengkok tersebut
keuntungan maksimum cenderung akan dicapai pada tingkat harga yang telah ditentukan
jelaskan, yaitu mengenai reaksi perusahaan-perusahaan lain apabila suatu perusahaan oligopoli
mengubah harga barangnya, dapatlah diterangkan bentuk kurva permintaan dari suatu
Dalam gambar 1.2.1, ditunjukkan kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli
Keseimbangan Asal
Dalam gambar 1.2.1 Kurva D1D1 adalah menggambarkan permintaan yang di hadapi suatu
walaupun perusahaan yang pertama melakukan hal itu (mengubah harga). Sedangkan kurva
D2D2 adalah permintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan
perubahan harga yang dilakukan akan diikuti oleh langkah yang sama oleh perusahaan-
perusahaan lain. Pada permulaannya harga yang berlaku di pasar adalah P 0. Maka jumlah
permintaan adalah seperti yang di tunjuk oleh titik E, yaitu jumlahnya adalah sebanyak Q 0.
GAMBAR 1.2.1
mermintaan ke atas produksinya akan bertambah. Apabila perusahaan lain tidak turut
menurunkan harga, maka permintaan akan bertambah ketingkat seperti yang di tunjukkan oleh
1. Langganan perusahaan lain yang mengahasilkan barang sejenis membeli barang yang
Akan tetapi sekiranya perusahaan lain dalam pasar oligopoli tersebut mengikuti jejak
perusahaan yang pertama, yaitu juga menurunkan harga, permintaan hanya bertambah sampai ke
tingkat seperti yang ditunjukkan oleh titik C. Pertambahan permintaan yang relatif sedikit ini di
sebabkan karena yang dinyatakan dalam nomer (1) di atas tidak terjadi. Kenaikan permintaan
hanya disebabkan oleh keadaan yang dinyatakan dalam nomer (2). Hal yang sama juga akan
berlaku apabila harga turun lebih lanjut menjadi P2 . Tanpa adanya reaksi dari perusahaan-
perusahaan lain, permintaan akan bertambah ke tingkat yang ditunjukkan oleh titik B 1.
Sedangkan kalau perusahaan-perusahaan lain turut menurunkan harga, maka pertambahan
Perhatikan pula sekarang keadaan sebaliknya, yaitu perusahaan oligopoli tersebut menaikkan
harga ke P3. Sekiranya perusahaan-perusahaan lain tidak mengubah harga, dan tetap menjual
pada P0 maka perusahaan yang menaikkan harga akan kehilangan banyak langganan. Pada harga
P3 jumlah barang yang dapat dijualnya adalah seperti yang ditunjukkan di titik A1. Akan tetapi
sekiranya perusahaan-perusahaan lain juga turut menaikkan harga, perusahaan yang memulai
menaikkan harga tidak akan kehilangan langganan dan oleh sebab itu dapat menjual barangnya
odihadapi oleh suatu perusahaan dalam oligopoli? Adalah wajar untuk menganggap bahwa
perusahaan tidak akan suka kehilangan langganan dan akan meras gembira mendapat langganan
1. Mereka akan turut menurunkan harga apabila perusahaan lain menurunkan haraga agar tidak
kehilangan langganan,
2. Mereka tidak akan turut menaikkan apabila perusahaan lain menaikkan harga, karena apabila
Oleh karena itu, reaksi perusahaan lain adalah seperti ini sifatnya, maka permintaan yang
dihadapi oleh suatu perusahaan dalam oligopoli adalah suatu kurva terpatah seperti yang
Apabila kurva terpatah D1ED2 adalah bentuk kurva permintaan yang dihadapi oleh suatu
perusahaan dalam pasar oligopoli, bagaimana bentuk kurva hasil penjualan marjinalnya? Bentuk
kurva hasil penjualan marjinalnya ditunjukkan oleh gambar 1. kurva MR1 adalah kurva hasil
penjualan apabila kurva permintaan D1D1 dan kurva MR2 adalah kurva hasil penjualan marjinal
apabila kurva permintaan adalah kurva terpatah D2D2 maka kurva hasil penjualan marjinal adalah
kurva MR1 yang ditebalkan (dari atas hingga ke titik A1) dan kurva MR2 yang ditebalkan (dari
titik A2 kebawah).
Gambar 1
Penjualan sering menambah biaya produksi dengan suatu aturan yang sederhana, yaitu
menigkatkan mempertahan kan pangsa pasar. Pegangan ini dapat membantu perusahaan
oligopoli dalam menetapkan volume penjualan, dengan mengabaikan interdependensi dan reaksi
pesaing. Perusahaan hanya melihat peranan skala ekonomi, pertumbuhan, pangsa pasardan
sebagainya.
Tetapi sekali lagi, hasilnya mungkin agak konvensional. Memaksimumkan penjualan dapat
menjadi konsisten dengan maksimisasi keuntungan jangka panjang. Inilah yang diharapkan
Dalam keadaan dimana kurva permintaan yang dihadapi perusahaan adalah kurva terpatah,
dan kurva hasil penjualan marjinal adalah kurva terputus seperti yang terdapat dalam gamabr 1,
bagaimanakah pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan akan dipengaruhi? Jawaban
dari persoalan ini dapat ditunjukan dengan menggunakan bantuan gambar 1.2.3.
Misalkan pada mulanya biaya marjinal adalah MC 0. Untuk memaksimumkan keutungan MC0
harus sama dengan MR, maka berdasarkan keadaan dalam gamabar 1.2.3 keuntungan maksimum
dicapai apabila harga adalah P0 dan jumlah produksi adalah Q0. Sekiranya terjadi perubahan ke
atas biaya produksi, bagaimana kedudukan keseimbangan akan dipengaruhinya? Misalkan biaya
produksi mengalami kenaikan sehingga menyebabkan kurva biaya marjinalnya menjadi seperti
yang ditunjukan oleh MC2. Dari keadaan gamabar 1.2.3 dapat dilihat bahwa keuntungan yang
maksimum masih akan tetap di capai oleh perusahaan itu pada ketika harga adalah P 0 dan jumlah
barang yang di produksiadalah Q0. Hanya setelah kurva biaya marjinal berada di atas MC2
dalam gambar 1.2.3 dapat disimpulkan pula bahwa selama perubahan biaya produksi tidak
menyebakan kurva biaya merjinal berada di atas MC2 atau dibawah MC1, keseimbangan
pemaksimuman keuntungan yang dinyatakan di atas tidak akan mengalami perubahan. Dengan
demikian, selama kurva biaya marjinal memotong MR di antara titik A1 dan A2 hargda dan
Berdasarkan kepada analisis di atas dapatlah disimpulkan bahwa dalam pasar olgopoli dimana
bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami perubahan. Ia cenderung untuk tetap berada pada
Gambar 2
Didalam menilai kebaikan pasar oligopoli tiga aspek dari kegiatan perusahaan-perusahaan
Dalam bab-bab yang lalu telah di tekankan bahwa efisiensi penggunaan sumber-sumber daya
akan tercapai apabila biaya marjinal = harga. Dan di dalam perusahaan yang memaksimumkan
untung, biaya marjinal= hasil penjualan marjinal. Dengan demikin efisiensi penggunaan sumber-
sumber daya akan tercapai apabila biaya marjinal = hasil penjualan marjinal = harga. Keadaan ini
hanya mungkin tercapai apabila tingkat harga adalah sama dengan biaya rata-rata yang paling
rendah ditunjukkan oleh titik yang paling rendah. [ada umumnya keadaan ini tidak d capai oleh
perusahan dalam oligopoli. Maka dipandang dari syarat efisiensi ini dalam perusahaan oligopoly
bahwa perusahaan dalam oligopoly akan memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah
dari perusahaan dalam persaingan sempurna.Di dalam industry dimana skala ekonomi akan terus
menerus dinikmati sehingga tinggat produksi adalah sangat tinggi, adalah lebih efisiensi apabila
industry itu terdiri dari beberapa perusahaan, daripada apabila ia terdiri dari banyak perusahaan
seperti yang di dapati dalam pasar persaingan sempurna.apabila industry tersebut terdiri dari
banyak perusahaan, setiap perusahaan hanya memproduksi pada tingkat produksi yang sangat
rendah dan tidak dapat menikmati skala ekonomi yang mungkin diperoleh. Dengan demikian
biaya produksi per unit adalah lebih tinggi dari apabila skala ekonomi tersebut dapat dinikmati.
Terdapat cukup alas an untuk berkeyakinan bahwa pasar oligopoly merupakan struktur pasar
yang memberikan dorongan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi. Dua
alasan penting dapat digunakan untuk menyokong pandangan ini, yaitu : (i) adanya untung yang
lebih dari normal, dan (ii) menekankan kepada persaingan harga akan menimbulkan efek yang
perusahaan akan mendapatkan untung lebih normal. Keuntungan seperti ini dapat diperoleh
karena kemasukan perusahaan baru sangat sukar berlaku. Maka keuntungan lebih normal dalam
jangka pendek dapat terus dipertahankan dalam jangka panjang. Dengan demikian dalam
perusahaan oligopoly terdapat dana yang cukup untuk membiayai penyelidikan yang diperlukan
Disamping itu dorongan untuk mengembangkan teknologi dan terus menerus membuat
pembaruan disebabkan pula karena perusahaan tidak dapat menekankan usaha menarik
pelanggan secara persaingan harga yaitu menarik langganan dengan cara mengubah harga
penjualan. Lngkag ini akan menimbulakn perang harga yang pada akhirnya akan merugikan
perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu usaha untuk menarik lebih banyak langganan dijalankan
secara persaingan bukan harga. Salah satu diantaranya adalah dengan secara terus menerus
Keuntungan Perusahaan
tidaklah seluas seperti dipasar persaingan sempurna dan pasar persaingan monopolistis.
Persaingan terutama dating dari perusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam indusri tersebut.
Dan dengan adanya kemungkinan persepakatan, persaingan masih dapat dikurangi lebih lanjut.
Persaingan yang dibatasi ini memungkinkan perusahaan mendapatkan keuntungan yang melebihi
normal.
Kedapa para konsumen, kemungkinan mengurangi persaingan dan memperoleh untung yang
lebih normal ini menimbulkan dua akibat yang kurang menguntungkan. Yang pertama, harga
barang menjadi lebih tinggi dari pada apabila persaingan adalah lebih luas. Kedua, jumlah
barang-barang yang dapat dinikmati masyarakat adalah kurang dari pada yang dapat diperoleh
dalam pasar persaingan sempurna. Keburukan ini telah mendorong pemerintah melakukan
misalnya, sejak akhir abad yang lalu telah di buat beberapa peraturan yang pada dasarnya
bertujuan melarang penggabungan perusahaan untuk mengendalikan harga dan produksi. Tujuan
dari peraturan-peraturan itu adalah untuk menjamin agar di antara berbagai perusahaan dalam
C. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Sebutkan hambatan – hambatan yang dihadapi oleh produsen – produsen yang ingin
memasuki pasar oligopoli!
2. Sebutkan kelemahan dan kelebihan dari pasar oligopoli!
D. DAFTAR PUSTAKA