Anda di halaman 1dari 7

Modul Pengantar Teori Ekonomi Mikro

PERTEMUAN KE- 8 dan 9: APLIKASI TEORI PERMINTAAN,


DAN PENAWARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat memahami kebijakan menstabilkan harga


2. Mahasiswa dapat memahami kebijakan harga maksimum dan harga minimum
3. Mahasiswa dapat memahami pajak dan subsidi
B. URAIAN MATERI

Didalam perekonomian yang belum berkembang, sektor pertanian penting sekali


artinya sedangkan perkembangan ekonomi sedikit demi sedikit akan mengurangi
sektor pertanian yang besar tersebut. Kemunduran peranan sektor pertanian
disebabkan oleh:

1. Pertambahan Permintaan barang Pertanian yang lambat

2. Kemajuan teknologi di sektor pertanian yang memungkinkan produktivitas yang


tinggi

Sardono Sukirno (hal 126, 2006) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi


menyebabkan pendapatan rumah tangga terusmenerus bertambah, pertumbuhan
ekonomi juga berdampak pada corakpermintaan masyarakat. Kenaikan pendapatan
akan menaikan konsumsiberbagai macam barang, baik barang industri maupun barang
pertanian. Tetapikenaikan itu tidak berbanding lurus dengan kenaikan pendapatan.

Rata-rata masyarakat yang berada pada negara yang ekonominya


tumbuhcenderung mengkonsumsi barang-barang industri dari sebagian
besarpendapatannya, sehingga kurva permintaan untuk produk ini memilikielastisitas
yang tinggi. Bagian pendapatan yang lainnya digunakan untukkonsumsi barang hasil
pertanian. Corak konsumsi demikian berakibat padajangka panjang harga sektor
pertanian yang relatif lambat sedangkan hargabarang industri bergerak cepat dan
lambat-lun akan semakin memperlebarjarak harga kedua macam produk ini.

Kenaikan pendapatan akan menaikkan konsumsi berbagai macam barang


termasuk barang industri dan barang pertanian tetapi kenaikan ini tidak berbanding
lurus pertambahan konsumsi barang industri biasanya lebih cepat dibanding

S-1 Akuntansi 1
Modul Pengantar Teori Ekonomi Mikro

pertambahan pendapatan (elastisitas pendapatan tinggi) sedangkan permintaan


terhadap barang pertanian jauh lebih kecil (elastisitas pendapatan rendah)

Pada tingkat pendapatan yang tinggi hanya sebagian kecil dari pendapatan rumah
tangga digunakan untuk membeli barang pertanian. Dalam jangka panjang perbedaan
harga barang industri dan barang pertanian cenderung untuk menjadi semakin lebar.

Kemajuan industri juga mendorong pergeseran kebijakan pemerintah menjadi


berbasis pada industri, kondisi ini mendorong pada peningkatan pesatteknologi
industri dan bidang pertanian. Walaupun demikian arahperkembangan teknologi
tersebut tidak sebanding dengan permintaan produkpertanian yang lambat.

Untuk kasus negara maju kondisi ini menyebabkan : a. Perpindahantenaga kerja


dari sektor pertanian ke sektor industri, b. Kemampuanmemproduksi yang tinggi
akibat teknologi berakibat pada kelebihan produksikarena permintaan yang relatif
lambat, akibatnya adalah harga barangpertanian cenderung berada tetap pada tingkat
yang rendah.

Faktor yang menimbulkan ketidak stabilan ada 2 yaitu:

1. Ketidakstabilan yang bersumber dari perubahan penawaran


Produksi pertanian dipengaruhi oleh faktor alamiah—musim. Menyebabkan
tingkat produksi pertanian mengalami perubahan yang relatif besar bila
dibandingkan dengan barang industri. Dalam jangka pendek maupun panjang
permintaan terhadap barang pertanian bersifat tidak elastis.Dalam jangka panjang
karena elastisitas pendapatannya adalah rendah yaitu kenaikan dalam pendapatan
hanya menimbulkan kenaikan kecil saja terhadap permintaan. Dalam jangka
pendek karena kebanyakan produk pertanian merupakan barang kebutuhan pokok
harian, yaitu digunakan tiap hari.
2. Ketidakstabilan yang bersumber dari perubahan permintaan
Barang-barang pertanian cenderung mengalami perubahan harga yang lebih
besar daripada harga barang-barang industri (tidak elastis) Faktor yang
menyebabkan penawaran terhadap barang pertanian bersifat tidak elastis:
a. Dihasilkan secara bermusim
b. Kapasitas produksi cenderung untuk mencapai tingakat yang tinggi
c. Beberapa tanaman perlu waktu bertahun-tahun sebelum menghasilkan

S-1 Akuntansi 2
Modul Pengantar Teori Ekonomi Mikro

Hal ini diikuti dengan ketidakelastisan permintaannya pula sehingga menyebabkan


perubahan harga yang sangat besar apabila terjadi perubahan permintaan.

Kesenjangan pendapatan yang semakin lebar akibat dari mekanisme pasar


yangtidak berjalan sempurna mengundang campur tangan pemerintah dalam
pasar.Kebijakan tersebut antara lain pengendalian harga secara langsung dan
penetapanpajak sebagai instrumen yang mempengaruhi hasil akhir (outcomes) pasar
dan pendapatan publik. Kebijakan-kebijakan tersebut adalah:

1. Pengendalian Harga
Mekanisme pasar pada kenyataanya tidak membuat semua orang
senang,adakalanya harga dianggap terlalu tinggi untuk produk tertentu,
disisilainadapula yang menganggap harga terlalu rendah.
Bentuk campur tangan pemerintah dalam mengendalikan harga
tersebut,adalah menentukan harga maksimum yang sah dimana suatu produk
dapatdijual disebut batas harga tertinggi (price ceiling) atau suatu harga
maksimuyang sah dimana suatu barang dapat dijual. Sedangkan suatu harga
minimumyang sah di mana suatu barang dapat dijual disebut harga dasar
(pricefloor) (Mankiw, 2000).
Gambar 7.1
Price Ceiling dan Price Floor

S-1 Akuntansi 3
Modul Pengantar Teori Ekonomi Mikro

Kebijakan harga tertinggi (ceiling price), efektif dalam melindungi


konsumen dari gejolak kenaikan harga tak terhingga. Kebijakan harga tersebut
dilakukan dengan melalui “Operasi Pasar” pada waktu tertentu, pemerintah
menambah jumlah barang yang ditawarkan ke pasar.Kebijakan pemerintah
dalam menetapkan batas harga tertinggi, bisa terjadidalam dua bentuk, yakni :
a. batas harga tertinggi tidak mengikat (not binding) kondisi ini terjadi ketika
pemerintah menetapkan batas harga tertinggi di atas harga pasar, kondisi ini
tidak berpengaruh langsung terhadap pasar karena equlibrium terjadi di
bawah harga tertinggi.
b. Batas harga tertinggi yang mengikat (binding constraint) atau hambatan
yang mengikat. Kondisi ini terjadi ketika pemerintah menetapkan harga
tertinggi di bawah harga ekuilibrium.
Kebijakan harga terendah (floor price), efektif melindungi produsen dari
penurunan harga barang sampai tak terhingga.Mekanisme kebijakan ini
dilakukan dengan menggunakan peran pemerintah untuk membeli surplus
produksi.Memperhatikan nasib petani yang terus menerus mengalami
kerugianakibat mekanisme pasar tidak berjalan sempurna, pemerintah
menggunakaninstrumen kebijakan harga dasar untuk menolong
petani.Berdasarkan argumen di atas, sebagaimana kebijakan penetapan
hargatertinggi dampak kebijakan tersebut biasanya terbagi menjadi dua
bentuk,yakni :
a. Harga dasar yang tidak mengikat, yaitu menetapkan harga dasardibawah
harga keseimbangan. Artinya dorongan penawaran danpermintaan tidak
dipengaruhi harga yang di tetapkan oleh pemerintahkarena harga
keseimbangan terjadi di atas harga dasar.
b. Harga dasar yang mengkiat, yaitu pemerintah menetapkan harga dasardi atas
harga keseimbangan, sehingga dorongan penawaran dan permintaanyang
bergerak ke arah keseimbangan menjadi terhambat dan harga berhentisampai
dengan harga dasar. Kondisi ini berakibat pada surplus penawaran,atau
kelebihan penawaran.

S-1 Akuntansi 4
Modul Pengantar Teori Ekonomi Mikro

2. Pajak
Untuk membiayai pengeluaran publik yang dilakukan pemerintah,
negaramanapun dan diberbagai ditingkatan biasanya mengggunakan
instrumenpenarkan pejak sebagai sumber penerimaannya, disamping sumber-
sumberyang lain.

Dalam menetapkan pajak biasanya di tentukan objek pajak atau siapayang


berkewajiban untuk membayar apajak atas konsumsi suatu produk, apaditanggung
oleh penjual ?, apa ditanggung pembeli ?, apa kemudian adakompromi untuk
ditanggung bersama ?, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaantersebut para
ekonom memberi istilah dengan tax incidence yaitusuatu studi mengenai siapa
yang menanggung beban pajak.

Pungutan pajak penjualan akan menyebabkan para pembeli harus membayar


lebih tinggi untuk memperoleh barang-barang yang dikenakan pajak
tersebut.Semakin elastis kurva permintaan semakin sedikit beban pajak yang akan
ditanggung oleh para pembeli. Apabila kurva permintaan adalah elastis sempurna
maka seluruh pajak penjualan dibayar oleh penjual. Apabila kurva permintaan
tidak elastis sempurna maka seluruh pajak penjualan ditanggung pembeli.
Semakin elastis kurva permintaan semakin banyak penurunan jumlah barang
yang diperjualbelikan sebagai akibat dari pemungutan pajak penjualan oleh
pemerintah.
Gambar 7.1
Pengaruh Pajak Penjualan

3. Subsidi

S-1 Akuntansi 5
Modul Pengantar Teori Ekonomi Mikro

Subsidi adalah pemberian pemerintah kepada produsen untuk mengurangi


biaya produksi yang ditanggung produsen. Subsidi dapat menurunkan harga.
Keuntungan yang diperoleh pembeli dengan adanya subsidi bergantung pada
besarnya penurunan harga yang berlaku.
Semakin elastis permintaan semakin besar bagian dari subsidi yang akan
diperoleh penjual.Semakin elastis permintaan semakin banyak pertambahan
jumlah barang yang diperjualbelikan.Semakin elastis penawaran semakin kecil
bagian dari subsidi yang akan diperoleh penjual.Semakin elastis penawaran
semakin banyak pertambahan jumlah barang yang diperjualbelikan.

C. LATIHAN SOAL/TUGAS

1. Terangkan faktor-faktor yang menimbulkan ketidakstabilan harga barang


pertanian dalam jangka pendek. Apakah akibat ketidakstabilan harga barang
pertanian kepada (a) pendapatan petani dan (b) penggunaan tenaga kerja di sektor
pertanian?
2. Bahaslah cara-cara yang dapat dijalankan oleh pemerintah untuk menstabilkan
harga barang pertanian. Apakah implikasi dari tiap-tiap cara tersebut kepada
pendapat para petani? Buat tinjauan mengenai sampai di mana kesesuaian berbagai
jenis kebijakan harga tersebut kalau dipraktekkan di negara kita.
3. Apakah sifat-sifat kebijakan harga maksimum? Apakah akibat-akibat yang
mungkin timbul dalam kebijakan seperti itu? Dan dalam keadaan yang
bagaimanakah kebijakan itu tidak praktis lagi untuk dijalankan?
4. Definisikan istilah “insiden pajak”. Terangkan bagaimana elastisitas permintaan
mempengaruhi insiden pajak. Bagaimanakah pengaruh elastisitas penawaran
kepada insiden pajak?

D. DAFTAR PUSTAKA

1. Paul A. Samuelson, Wiliam D. Nordhaus, Penerbit PT Media Global Adukasi,


2003

2. PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO,Sadono Sukirno,, 2011, Penerbit PT


Raja Grafindo Persada, Jakarta

S-1 Akuntansi 6
Modul Pengantar Teori Ekonomi Mikro

3. EKONOMI MIKRO SEBUAH PENGANTAR, Sugianto at al, 2005 Penerbit PT


Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

4. PENGANTAR ILMU EKONOMI (Mikroekonomi & Makroekonomi), 2008,


Pratama Rahardja, Mandala Manurung, Penerbit Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.

5. TEORI EKONOMI MIKRO, Dr Sri Adhiningsih, M.Sc, Penerbit BPFE Fakultas


Ekonomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta

6. PENGANTAR EKONOMI MIKRO, Tri Kunawangsih Purwaningrumi, Edisi


Pertama 2000 , Lembaga PenerbitFakultas EkonomiTrisakti

7. TEORI EKONOMI MIKRO, Prof. Dr. Suharno TS. Edisi 2011

S-1 Akuntansi 7

Anda mungkin juga menyukai