Anda di halaman 1dari 3

EKONOMI PUBLIK

 efektif, maka intervensi pemerintah cenderung rendah. Pada umumnya


pemerintah hanya akan memposisikan dirinya sebagai regulator dan supervisor,
sementara untuk penyediaannya diserahkan kepada pasar (sektor privat). Namun
apabila pasar belum efektif (misal, masih ada gap antara permintaan masyarakat
dan suplainya), maka mau tidak mau pemerintah harus masuk sebagai market
player, baik turun langsung maupun melalui institusi yang dibentuk, seperti
BUMN. Efektif tidaknya suatu pasar pun akan berubah seiring dengan
perkembangan ekonomi, maka tingkat intervensi pemerintah juga harus adaptif.
 1. Kegagalan Pasar
Kegagalan pasar menyebabkan ekonomi pasar memberikan hasil yang tidak
memaksimalkan efisiensi.
2. Redistribusi
Pergeseran sumber daya dari beberapa kelompok dalam masyarakat kepada orang
lain.

2.
a. Intervensi Pemerintah secara Langsung
1) Penetapan Harga Minimum (floor price)
Penetapan harga minimum atau harga dasar yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk
melindungi produsen, terutama untuk produk dasar pertanian. Misalnya harga gabah kering
terhadap harga pasar yang terlalu rendah. Hal ini dilakukan supaya tidak ada tengkulak
(orang/pihak yang membeli dengan harga murah dan dijual kembali dengan harga yang mahal)
yang membeli produk tersebut diluar harga yang telah ditetapkan pemerintah. Jika pada harga
tersebut tidak ada yang membeli, pemerintah akan membelinya melalui BULOG (Badan Usaha
Logistik) kemudian didistribusikan ke pasar. Namun, mekanisme penetapan harga seperti ini
sering mendorong munculnya praktik pasar gelap, yaitu pasar yang pembentukan harganya di
luar harga minimum
2) Penetapan Harga Maksimum (ceiling price) Penetapan harga maksimum atau Harga Eceran
Tertinggi (HET) yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen. Kebijakan
HET dilakukan oleh pemerintah jika harga pasar dianggap terlalu tinggi diluar batas daya beli
masyarakat (konsumen). Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga diatas harga maksimum
tersebut. Contoh penetapan harga maksimum di Indonesia antara lain harga obat-obatan
diapotek, harga BBM, dan tariff angkutan atau transportasi seperti tiket bus kota, tarif kereta api
dan tarif taksi per kilometer. Seperti halnya penetapan harga minimum, penetapan harga
maksimum juga mendorong terjadinya pasar gelap.
b. Intervensi Pemerintah secara Tidak Langsung
1) Penetapan Pajak
Kebijakan penetapan pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengenakan pajak yang
berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Misalnya untuk melindungi produsen dalam negeri,
pemerintah dapat meningkatkan tarif pajak yang tinggi untuk barang impor. Hal tersebut
menyebabkan konsumen membeli produk dalam dalam negeri yang harganya relatif lebih murah.
2) Pemberian Subsidi
Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam pembentukan harga pasar
yaitu melalui pemberian subsidi. Subsidi biasanya diberikan pemerintah kepada perusahaan-
perusahaan penghasil barang kebutuhan pokok. Subsidi juga diberikan kepada perusahaan yang
baru berkembang untuk menekan biaya produksi supaya mampu bersaing terhadap produk-
produk impor. Kebijakan ini ditempuh pemerintah dalam upaya pengendalian harga untuk
melindungi produsen maupun konsumen sekaligus untuk menekan laju inflasi.
3) Masalah Kemiskinan
Untuk mengatasi kemiskinan yaitu dengan cara membantu masyarakat pemerintah melakukan
program ‘Program Inpres Desa Tertinggal’ atau IDT, pemberian kredit untuk para petani dan
pengasuh kecil berupa ‘Kredit Usaha Kecil’ atau KUK, Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP),
Program Kawasan Terpadu (PKT), Program Gerakan Orang Tua Asuh (GN-OTA), Raskin,
Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta program-program lainnya.

3
Apa dampak atau efek dari intervensi pemerintah dalam perekonomian?
1. Menurut The World Bank (1992) intervensi langsung diartikan sebagai
2. suatu kebijakan yang mempengaruhi suatu sektor (pertanian) khususnya yang
3. langsung mempengaruhi harga komoditas (pertanian), baik di pasar domestik
4. maupun di pasar internasional, termasuk harga batas dan menciptakan
5. perbedaan harga diantara harga produsen, konsumen, dan harga batas.
6. Dengan pengertian di atas, maka pemerintah dapat mempengaruhi harga
7. komoditas perkebunan secara langsung diantaranya melalui kebijakan produksi
8. dan perdagangan dan secara tidak langsung melalui kebijakan makroekonomi.
9. Intervensi tidak langsung ini mempengaruhi harga riil komoditas perkebunan
10. melalui mekanisme dampak kebijakan makroekonomi terhadap nilai tukar
11. perdagangan. Intervensi langsung dan tak langsung ini mempengaruhi insentif
12. Menurut The World Bank (1992) intervensi langsung diartikan sebagai
13. suatu kebijakan yang mempengaruhi suatu sektor (pertanian) khususnya yang
14. langsung mempengaruhi harga komoditas (pertanian), baik di pasar domestik
15. maupun di pasar internasional, termasuk harga batas dan menciptakan
16. perbedaan harga diantara harga produsen, konsumen, dan harga batas.
17. Dengan pengertian di atas, maka pemerintah dapat mempengaruhi harga
18. komoditas perkebunan secara langsung diantaranya melalui kebijakan produksi
19. dan perdagangan dan secara tidak langsung melalui kebijakan makroekonomi.
20. Intervensi tidak langsung ini mempengaruhi harga riil komoditas perkebunan
21. melalui mekanisme dampak kebijakan makroekonomi terhadap nilai tukar
22. perdagangan. Intervensi langsung dan tak langsung ini mempengaruhi insentif
23. Menurut The World Bank (1992) intervensi langsung diartikan sebagai
24. suatu kebijakan yang mempengaruhi suatu sektor (pertanian) khususnya yang
25. langsung mempengaruhi harga komoditas (pertanian), baik di pasar domestik
26. maupun di pasar internasional, termasuk harga batas dan menciptakan
27. perbedaan harga diantara harga produsen, konsumen, dan harga batas.
28. Dengan pengertian di atas, maka pemerintah dapat mempengaruhi harga
29. komoditas perkebunan secara langsung diantaranya melalui kebijakan produksi
30. dan perdagangan dan secara tidak langsung melalui kebijakan makroekonomi.
31. Intervensi tidak langsung ini mempengaruhi harga riil komoditas perkebunan
32. melalui mekanisme dampak kebijakan makroekonomi terhadap nilai tukar
33. perdagangan. Intervensi langsung dan tak langsung ini mempengaruhi insentif
 Menurut The World Bank (1992) intervensi langsung diartikan sebagai suatu
kebijakan yang mempengaruhi suatu sektor khususnya yang langsung
mempengaruhi harga komoditas, baik di pasar domestik maupun di pasar
internasional, termasuk harga batas dan menciptakan perbedaan harga diantara
harga produsen, konsumen, dan harga batas. Dengan pengertian di atas, maka
pemerintah dapat mempengaruhi harga komoditas perkebunan secara langsung
diantaranya melalui kebijakan produksi dan perdagangan dan secara tidak
langsung melalui kebijakan makroekonomi. Intervensi tidak langsung ini
mempengaruhi harga rill komoditas perkebunan melalui mekanisme dampak
kebijakan makroekonomi terhadap nilai tukar perdagangan. Intervensi langsung
dan tak langsung ini mempengaruhi insentif produksi dengan menjadikan
subsektor perkebunan lebih atau kurang menarik dibandingkan subsektor lain
dalam perekonomian.
4.

Anda mungkin juga menyukai