PEMBAHASAN
A. Kebijaksanaan Harga
Kebijaksanaan penetapan harga adalah wewenang pemerintah yang
diturunkan dalam bentuk peraturan dan keputusan pejabat berwenang, seperti
surat keputusan menteri atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu. tujuan
dilakukannya kebijaksanaan harga adalah untuk melindungi petani dan
menstabilkan perekonomian.
Dasar penetapan harga adalah hubungan antara input dengan output dalam
proses produksi suatu komoditas. Harga-harga komoditas yang ditetapkan
menyangkut barang-barang pokok, komoditas pangan, komoditas industri, serta
komoditas strategis lainnya. Komoditas strategis seperti BBM, komoditas
pangan, pupuk, dan lainnya, pemerintah masih memberi kebijaksanaan berbentuk
subsidi untuk membantu masyarakat yang tidak mampu.
Kebijaksanaan harga dalam bentuk peraturan pemerintah merupakan
kebijaksanaan harga dasar/harga lantai (floor price) dan harga tertinggi/harga atap
(ceiling price). Harga dasar bertujuan untuk menjaga agar harga pasar pada saat
panen tidak turun, supaya produsen bisa menerima hasilnya sesuai dengan harga
yang ditetapkan tersebut ialah harga dasar ditetapkan berdasarkan perhitungan
besarnya input yang ditanamkan untuk masing-masing komoditas yang
diusahakan.
Harga atap merupakan kisaran berdasarkan besarnya masukan yang
diberikan petani dalam proses produksi komoditas tersebut. Kebijaksanaan
penetapan harga dasar dan harga atap ini secara teoritis harus diiringi oleh
penampungan produk oleh pemerintah untuk menjaga jika terjadi lonjakan
produksi pada waktu panen raya.
Kebijaksanaan penetapan harga atap (harga maksimum) diperlukan pada
musim-musim paceklik, saat persediaan produksi terbatas untuk melindungi
produsen dari tekanan pasar yang tidak berfungsi sempurna.
1. Situasi pada Saat Panen Raya
Hukum ekonomi berlaku bila penawaran naik sementara
permintaan tetap maka harga akan turun. Hal tersbut terjadi pada saat
panen raya (harga turun ketika harga pasar berada dibawah harga
keseimbangan. Atau dilakukan kebijakan lain untuk meningkatkan harga
dasar menjadi lebih tinggi dari harga pasar.
Bila terjadi sesuatu yang menyebabkan pasar tidak berfungsi
dengan sempurna, maka dapat menyebabkan beberapa penyimpangan.
Contohnya: adanya unsur spekulasi barang atau komoditi pertanian;
resesi ekonomi yang sulit diduga sebelumnya atau faktor eksternalitas
lain yang tidak terduga.
2. Situasi Paceklik
Situasi paceklik merupakan kebalikan dari situasi panen raya.
Paceklik adalah produksi terbatas atau permintaan besar dari penawaran.
Hukum ekonomi yaitu harga menjadi lebih tinggi/naik dari harga dasar.
Pada situasi ini yang paling beruntung adalah produsen bisa mematok
harga jauh melebihi harga dasar. yang dirugikan yaitu konsumen akhir.
Bila harga di tingkat produsen melebihi harga atap maka di
tingkat konsumen akhir akan jauh lebih tinggi, karena diperhitungkan
biaya tata niaga dan margin tataniaga dari produsen sampai ke konsumen
akhir.
Untuk mengatasi hal diatas, pemerintah mengambil kebijakan
menetapkan harga atap (ceiling price) harus diikuti atau diimbangi
dengan melepas stok. Kelebihan produksi yang ditampung pemerintah
kemudian dilepas ke pasar, sehingga jumlah penawaran akan meningkat
mengimbangi permintaan dan harga bisa dijaga tetap stabil.
A. Kesimpulan
B. Saran