PENDAHULUAN
Setiap negara di dunia ini pasti akan melakukan interaksi dengan negara-
negara lain di sekitarnya. Biasanya bentuk kerjasama atau interaksi itu berbentuk
perdagangan antar negara atau yang lebih dikenal dengan istilah perdagangan
pemerintahsuatu negara atau pemerintah suatu negara dengan negara lain) dengan
diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang dan jasa atas dasar suka rela
merupakan rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar
ren ana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan untuk tercapainya suatu tujuan. !alam
kebijakan, roda perekonomian akan berjalandengan tidak teratur atau justru akan
sewenang-wenang
1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
perekonomian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
dilakukan perdagangan.
mereka. Sebab untuk produk-produk tertentu terutama berasal dari sektor industri
pasar produk domestik, juga untuk melatih diri agar menjadi lebih efisien dan
produktif karena terus bersaing, hal ini yang mendorong banyak negara untuk
3
Kebijakan perdagangan internasional yang biasa ditempuh :
Ada beberapa manfaat positif yang diperoleh dari kebijakan substitusi impor
(SI) :
perekonomian. Salah satu jalan untuk mempercepat bangunan industri adalah SI.
4
3) Memperluas Kesempatan Kerja
dengan demikian tenaga kerja yang melimpah di sektor pertanian akan diserap
4) Menghemat Devisa
umumnya dilihat dari surplus neraca perdagangan atau menurunnya defisit neraca
Keterbatasan-keterbatasan SI :
impor, karena memperoleh proteksi di balik benteng tarif dan memperoleh fasilias
5
Struktur pasar monopoli dan oligopoli cenderung mengurangi
kesejahteraan konsumen karena jumlah output lebih sedikit, sedangkan harga jual
Promosi eksport (PE) adalah salah satu alternatif untuk mengatasi cepat
jenuhnya pasar domestik karena pasar luar negeri jauh lebih besar dari pada pasar
domestik.
6
Masalah kebibajakn promosi ekspor (PE) :
Dari sisi permintaan yang diekspor oleh NSB umumnya barang kebutuhan
relatif cepat, sebab NSB banyak melakukan ekspor yang berasal dari sektor
teknologi padat modal dan ilmu pengetahuan, mereka tetap melakukan proteksi
Dengan proteksi industri domestik dilindungi dari sisi harga produk dan
1) Tarif (tariff)
Tarif adalah pajak untuk komoditas impor. Tarif berlaku apabila harga
pasar internasional lebih rendah daripada harga domestik. Dengan tarif harga
impor menjadi lebih mahal, sehingga dapat menimbulkan daya saing harga.
7
Tarif nominal adalah tarif yang dihitung berdasarkan perbedaan harga
tinggi, yang artinya pangsa pasar domestik makin dikuasai sehingga pendapatan
meningkat.
sebesar jumlah impor dikalikan pajak per unit impor. Dalam diagram, besarnya
barang yang dimpor (Dd2 – Sd) dikalikan pajak per unit (Pt – Pw).
8
Tarif yang mengalami perubahan nilai tambah karena proteksi atau biasa
2) Kuota (Quota)
analisis pengaruh tarif nominal dengan arah yang berbeda. Artinya, bila dalam
terlebih dahulu jumlah impor, yang dapat memengaruhi harga jual dpmestik,
dalam mengembangkan sektor jasa pelayanan komersial yang luas sejalan dengan
9
dengan fungsinyasebagai penghubng atara suatu kawasan/regional dengan
untuk Tujuan Ekspor (EPTE) yang tidak semua sama dengan entreporte.
EPTE adalah suatu tempat atau bangunan dari suatu perusahaan industri
khusus dibidang pabean perpajakan dan tata niaga impor yang diperuntukan bagi
pengolahan bahan yang hasilnay untuk tujuan ekspoopv yang terdapat kombinasi
Apendiks
dikoordinasikan oleh nilai tukar (e) dan tingkat bunga (r). Berikut tiga komponen
utamanya :
otonomus, dan ekspor netto (NX) yang merupakan selisih antara ekspor impor ( X
10
tukar. Bila nilai tukar menguat, harga barang domestik menjadi lebih murah,
𝑀
= L(r, Y)
𝑃
rd = rw
3. Keseimbangan Ekonomi
IS-LM sebagai alat analisisnya. Namun ada dua perbedaan antara kondisi
11
1) Kurva IS dalam perekonomian terbuka dipengaruhi oleh nilai tukar,
tukar.
Diagram A. 15.1
Diagram A. 15.2a
12
b. Penyederhanaan Model Keseimbangan Mundell-Fleming
𝑀
= L(r, Y)...................................................LM*
𝑃
Kurva LM*
13
Diagram A.15.3
Kurva IS*
kurva IS* memiliki slope negatif yang bermakna bila nilai tukar melemah,
ekspor neto akan meningkat, sehingga output bertambah. Kurva IS* diturunkan
dari kurva E yang menunjukan hubungan antara tingkat nilai tukar dengan ekspor
14
Diagram A.15.4
1. Kebijakan Fiskal
15
Bila pemerintah menempuh kebijakan fiskal ekspansif, kurva IS* bergeser
ke kanan, nilai tukar naik/menguat, namun tingkat pendapatan tetap. Bila yang
Diagram A.15.6
2. Kebijakan Moneter
16
Diagram A.15.7
modal, sehingga nilai tukar melemah. Melemahnya nilai tukar ini akan
keseimbangan.
17
3. Kebijakan Perdagangan Internasional
kanan; pendapatan tidak berubah, namun nilai tukar menguat (Diagram A.15.8.b)
Diagram A.15.8
18
Diagram A.15.9
Dalam sistem nilai tukar tetap, nilai tukar mata uang ditetapkan oleh
19
siap sedia untuk menjual dan membeli mata uang domestik untuk ditukarkan
1. Kebijakan Fisikal
bergeser kekanan tetapi nilai tukar berubah ke e2, sedangkan output tetap di Y1 .
untuk mempertahankan nilai tukar , bank sentral harus menambah jumlah uang
yang beredar, sehingga kurva LM* bergeser kekanan (LM*1 ke LM*2) akibatnya
Diagram A.15.10
2. Kebijakan Moneter
20
Bila pemerintah menempuh kebijakan moneter ekspansif, yang
Y1 ke Y2. Tetapi pada saat bersamaan nilai tukar mengalami penurunan ke e2,
sehingga jumlah uang yang beredar berkurang, kembali ke tingkat LM*1. Dan
output dan jumlah uang yang beredar seperti kondisi Y2 dan LM*2, maka nilai
tukar rupiah harus diturunkan ke tingkat e2. Kebijakan penurunan nilaitukar rupiah
Diagram A.15.11
21
Bila pemerintah ingin membatasi impor, hal ini akan menaikkan
ekspor neto dan kurva IS* begeser ke kanan. Untuk mempertahankan nilai tukar,
maka jumlah uang beredar harus ditambah, sehingga kurva LM* bergeser
Diagram A.15.12
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
Sebagai seorang pemula, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun. Karena saran dan kritik itu akan bermanfaat bagi kami untuk
3.2 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan makalah ini, kami dapat menyimpulkan bahwa
kebijakan ekonomi dalam konteks global terdiri dari 4 kebijakan yaitu, kebijakan
entreporte.
23
DAFTAR PUSTAKA
24