Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Saya mengangkat tema ini karena pada saat ini banyak sekali program-program akutansi yang disediakan
di dalam komputer. Pada saat ini tugas dari para akutan tidak terlalu sulit. Hal ini disebabkan sudah ada
software-software yang mendukung kinerja mereka. Hal ini menyebabkan tugas mereka jadi sangat
mudah.

Sistem akuntansi berkembang seiring dengan pekembangan perusahaan, pertumbuhan ekonomi, tingkat
pengetahuan karyawan dan penggunaan teknologi.

Dengan munculnya komputer, semakin banyak data, pekembangan perusahaan, pertumbuhan ekonomi,
sumber daya manusia di dalam perusahaan dan penggunaan berbagai teknologi. Dengan munculnya
komputer, semakin banyak data yang dapat diolah menjadi informasi baik yang bersifat finansial maupun
non-finansial. Pengolahan data dapat dilakukan baik secara terpusat maupun terdistribusi.

Namun banyak fakta menunjukan kehadiran komputer tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh
pelaku bisnis. Keterlambatan laporan masih saja merupakan kendala yang dihadapi, bahkan banyak
pelaku bisnis terjebak dalam kekacauan informasi yang disebabkan katidak mampuan mereka dalam
menggunakan teknologi itu sendiru. Hal ini terjadi karena kurangnya pengendalian dan pemahaman
akuntansi, sehingga menghasilkan banyak informasi yang tidak berguna, dan tidak memenuhi prinsip
akuntansi.

Dokumen dasar yang digunakan sebagai bukti transaksi pada suatu system sangat menentukan tingkat
pencapaian tujuan sebuah perusahaan. Kekurangan atau dokumen-dokumen yang kurang berkualitas
yang menyebabkan tidak berjalannya informasi sesuai dengan yang dibutuhkan dan diinginkan,
sebaliknya kelebihan dokumen dasar dapat menimbulkan kekacauan dalam pengolahan data sehingga
memicu terjadinya kesalahan pemasukan data yang menyebabkan terjadinya kesalahan berantai.

Hal ini akan mengganggu kinerja sebuah perusahaan dalam pengolahan data dan dalam pembuatan
laporan-laporan keuangan dan akan selalu terjadi kekacauan jika pemahaman terhadap proses
penggunaan program tersebut kurang.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam pemilihan software akuntansi
yang sesuai dan tepat dengan yang diinginkan di kemudian hari. Pada saat ini juga banyak pengguna
software akutansi tidak mengetauhi bagaimana penggunaan software tersebut dan terjebak dalam
lubang yang sama dan akhirnya dalam pelaporan akhir terjadi kekacauan.

Hal ini di sebabkan kerena mereka selalu di bingungkan jika berhadapan dengan software yang benar-
benar baru bagi mereka Ada kalanya mereka tidak tahu software apa yang tepat digunakan perusahaan
mereka. Kadang kala beberapa perusahaan juga terjebak oleh nama software buatan luar negeri padahal
mereka belum tahu apakah software yang mereka gunakan cocok digunakan oleh perusahaan mereka.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, meringkas, mengklarifikasi, mengola dan menyajikan data
transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan, Akuntansi sendiri berasal dari bahasa asing
yaitu Accounting yang artinya bila di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi biasa digunakan oleh suatu organisasi atau perusahaan sebagai
informasi keuangan dan lain sebagainya.

Perangkat lunak atau biasa disebut dengan Software adalah sekumpulan data elektronik yang di simpan
dan di atur oleh komputer. Data elektronik yang di simpan itu dapat berupa program atau instruksi untuk
menjalankan suatu perintah. Melalui software ini lah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah.
Software atau perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital
di dalam komputer. Dengan kata lain, bagian dari sistem komputer yang tidak berwujud.

Software Akuntansi merupakan Software / Perangkat Lunak yang dibuat untuk mempermudah aktivitas
dan pencatatan Akuntansi. Software ini bisa merupakan perangkat lunak yang dikembangkan sendiri oleh
perusahaan, atau dibeli dari pihak ketiga yang menyediakannya, atau dapat pula merupakan kombinasi
dari keduanya. Karena hal tersebut, kompleksitas dan kapabilitas perangkat lunak akuntansi menjadi
sangat beragam bergantung pada kondisi lingkungan perusahaan yang akan menggunakannya. Banyak
Software Akuntansi baik buatan lokal maupun luar negeri yang memiliki fitur-fitur seperti dibawah ini:

Multi Cabang

Multi Company

Multi Currency
Multi Bahasa

Multi User

Database

Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang
bersifat keuangan dengan cara yang berdayaguna dan dalam bentuk satuan uang, dan peng-
interprestasian hasil proses Komputer Akuntansi adalah, suatu seni dengan menggunakan alat bantu
komputer untuk melakukan pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang
bersifat keuangan dengan cara yang berdayaguna dan dalam bentuk satuan uang, dan peng-
interprestasian hasil proses.

Menurut jenis kegiatannya akuntansi dapat diklasifikasi menjadi beberapa golongan yang saling
berkaitan satu dengan lainnya :

A. Akuntansi financial (financial accounting)

•• Auntansi Biaya (cost Accounting)

•• Akuntansi anggaran (Budgetary Accounting)

•• Akuntansi pajak (tax accounting)

•• Pemeriksaan akuntansi (auditing)

B. Akuntansi manajemen

•• Akuntansi strategis (planning)

•• Akuntansi pemerintahan dan lembaga

•• System Akuntansi

•• System distribusi

•• System Inventory

•• System Penjualan

•• System Komputer akuntansi

2.2 Sistem Komputer Akuntansi


Sistem akuntansi berkembang seiring dengan pekembangan perusahaan, pertumbuhan ekonomi, tingkat
pengetahuan karyawan dan penggunaan teknologi. Dengan munculnya komputer, semakin banyak data
yang dapat diolah menjadi informasi baik yang bersifat finansial maupun non finansial, Pengolahan data
dapat dilakukan baik secara terpusat maupun terdistribusi. Namun bannyak fakta menunjukan kehadiran
komputer tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku bisnis. Keterlambatan laporan masih
saja merupakan kendala yang dihadapi, bahkan banyak pelaku bisnis terjebak dalam kesemrawutan
informasi. Hal ini terjadi karena kurangnya pengendalian dan pemahaman akuntansi, sehingga
menghasilkan banyak informasi yang tidak berguna, dan tidak memenuhi prinsip akuntansi.

Dokumen dasar yang digunakan sebagai bukti transaksi pada suatu system sangat menentukan tingkat
pencapaian tujuan perusahaan. Kekurangan atau dokumen dasar kurang berkualitas menyebabkan tidak
berjalannya informasi sesuai dengan yang dibutuhkan, sebaliknya kelebihan dokumen dasar dapat
menimbulkan keruwetan dalam pengolahan data sehingga memicu terjadinya kesalahan entry data yang
menyebabkan terjadinya kesalahan berantai.

Dengan dokumen dasar yang berkualitas dapat dihasilkan berbagai bentuk informasi yang akurat.
Perubahan yang dilakukan pada dokumen dasar akan menyebabkan perubahan pada procedure
pengolahan data.

Walaupun pada dasarnya setiap perusahaan mengolah data dengan cara yang sama namun besar kecil
perusahaan, jenis usaha dan teknologi yang digunakan serta pengaruh sumber daya lainnya
menyebabkan system akuntansi satu perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda.

Sistem yang disusun oleh suatu perusahaan belum tentu dapat diterapkan pada perusahaan lain
sekalipun jenis usahanya sama karena dalam prakteknya system akuntansi sangat dipengaruhi oleh
faktor lingkungan. Pertumbuhan ekonomi memicu perkembangan bidang usaha semakin kompleks. Hal
demikian mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang tinggi dalam spesialisasi.

2.3 Kerangka Sistem Akuntansi

System informasi akuntansi (SIA) adalah suatu fungsi yang melaksanakan tugas pengolahan data financial
menjadi informasi yang dibutuhkan bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan. SIA
bertanggungjawab menyediakan informasi keuangan bagi tiap elemen lingkungan kecuali pesaing.
Sehubungan dengan kebutuhan informasi keuangan adalah kebutuhan manajemen level atas sehingga
SIA hanya melayani informasi yang berorientasi kepada manajemen level atas tersebut.

Sistem Komputer akuntansi berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan ilmu
pengetahuan dimana yang dibutuhkan bukan hanya financial melainkan juga operasional (non financial)
dan yang membutuhkan informasi bukan hanya manajemen level atas melainkan semua level
manajemen. System Akuntansi komputer mendukung manajemen terbuka, Namun masih banyak
organisasi yang menerapkan manajemen tertutup.
Sistem akuntansi pokok terdiri dari klasifikasi rekening Buku besar, Jurnal dan bukti transaksi. Masing-
masing unsur tersebut saling terkait membentuk suatu prosedur pencatatan.

Berikut ini adalah hubungan masing-masing unsur dengan prosedur lainnya

System dan Prosedur Jurnal Bukti transaksi Buku Besar

1. Penjualan Penjualan Faktur penjualan Rekening Piutang, penjualan

2. Penerimaan Kas Kas Bukti Penerimaan kas Rekening piutang, dan kas

3. Pembelian Pembelian Faktur Pembelian Rekening Persediaan barang

4. Pengeluaran Kas Kas Bukti Pengeluaran Kas Rekening Utang dan Kas

5. Payroll Umum Daftar Gaji/ Faktur biaya Rekening Gaji & Upah, Potongan, Utang gaji

Tabel di atas menunjukan bahwa dari setiap prosedure akan menghasilkan bukti transaksi. Catatan dalam
jurnal akan diposting ke rekening buku besar. Tabel tersebut adalah sekedar untuk menunjukan
hubungan antar elemen, dalam pelaksanaanya dapat bervariasi, tergantung dari metode yang dipilih.

Tugas pengolahan data yang dilakukan SIA meliputi 4 tugas dasar sbb :

1. Pengumpulan data. Setiap tindakan dijelaskan oleh suatu catatan data. Bila tindakan tersebut
melibatkan elemen lingkungan disebut transaksi. Pelaku bisnis dan accounting umumnya hanya
memperhatikan transaksi yang mempunyai nilai finansial.

2. Manipulasi Data. Data perlu dimanipulasi untuk dapat diubah menjadi informasi yang berguna.
Operasi manipulasi data meliputi pengklasifikasian, Penyortiran, Perhitungan, dan pengikhtisaran.

3. Penyimpanan data. Terdapat banyak transaksi pada setiap perusahaan. Setiap transaksi dijelaskan oleh
beberapa elemen data. Data tersebut perlu disimpan di suatu tempat dan harus dapat ditemukan
dengan mudah bila data tersebut dibutuhkan.

4. Penyiapan Dokumen. SIA menghasilkan output untuk perorangan maupun organisasi di dalam
maupun di luar perusahaan. Output tersebut dipicu dengan dua cara :

Oleh suatu tindakan Output dihasilkan bila sesuatu terjadi. Seperti contoh tagihan disiapkan pada saat
terjadi pesanan.

Oleh Jadwal Output dihasilkan pada suatu saat tertentu. Umumnya output berupa dokumen, namun
semakin banyak pemakai menggunakan visual (tampilan layar) untuk memperoleh informasi yang tepat
waktu dan tepat guna, tanpa harus menunggu laporan rutin dari bagian akuntansi yang diterbitkan
sesuai jadwal. akses informasi dapat dilakukan secara local maupun global dengan menggunakan fasilitas
umum.

Berdasarkan uraian di atas dapat di katakan bahwa tanggungjawab mengumpulkan, menyimpan dan
mengolah data serta membuat laporan transaksi keuangan merupakan bagian dari tanggung jawab
bagian akuntansi. Bagian lain seperti bagian penjualan, bagian pembelian, bagian keuangan adalah
bagian operasional yang menyiapkan bukti-bukti transaksi, sedangkan bagian IT adalah bagian yang
mensupport fasilitas pengolahan data mencakup sofware, hardware termasuk pemilihan tekhnologi
serta memegang tanggung jawab terhadap keamanan sistem data.

Akuntansi komputer adalah sistem akuntansi yang mengautomatisasi transaksi bisnis dengan
menerapkan manajemen terbuka, sehingga informasi akuntansi dapat diperoleh langsung melalui
terminal yang tersebar dilingkungan perusahaan. Dengan tersediaanya fasilitas ini memungkinkan
manajemen mendapat informasi melalui media visual pada monitor yang tersedia diruangannya sendiri
tanpa harus menunggu laporan rutin yang diterbitkan bagian akuntansi

Pada akuntansi manual, semua tanggungjawab pengolahan data dan pelaporan baik laporan keuangan
maupun laporan operasional adalah tugas bagian akuntansi. Pada akuntansi komputer Laporan-laporan
yang bersifat operasional dapat langsung diterbitkan oleh bagian terkait, sehingga tanggungjawab bagian
akuntansi menjadi lebih ringan.

2.3. KIAT MEMILIH SOFTWARE

Secara prinsip sebuah software dikatakan baik apabila dapat secara utuh dan “sempurna” memenuhi
kriteria spesifik dari organisasi atau perusahaan yang membutuhkannya. Hal ini sering diistilahkan
sebagai pemenuhan terhadap “user requirements” (kebutuhan pengguna software yang telah terlebih
dahulu didefinisikan secara jelas dan detail).

Disamping itu, terlepas dari apakah software tersebut dibeli jadi (off-the-shelf shelf software) atau
dikembangkan secara khusus (tailor-made software), sebuah software yang baik haruslah pula
berkualitas. Dalam salah satu referensi disebutkan bahwa sebuah software dikatakan berkualitas apabila
memenuhi tiga ketentuan pokok:

Memenuhi kebutuhan pemakai, yang berarti bahwa jika software tidak dapat memenuhi kebutuhan
pengguna software tersebut, maka yang bersangkutan dikatakan tidak atau kurang memiliki kualitas;

Memenuhi standar pengembangan software, yang berarti bahwa jika cara pengembangan software tidak
mengikuti metodologi standar, maka hampir dapat dipastikan bahwa kualitas yang baik akan sulit atau
tidak tercapai; dan

Memenuhi sejumlah kriteria implisit, yang berarti bahwa jika salah satu kriteria implisit tersebut tidak
dapat dipenuhi, maka software yang bersangkutan tidak dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik.
McCall dan kawan-kawan pada tahun 1977 telah mengusulkan suatu penggolongan faktor-faktor atau
kriteria yang mempengaruhi kualitas software. Pada dasarnya, McCall menitikberatkan faktor-faktor
tersebut menjadi tiga aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan:

Sifat-sifat operasional dari software (Product Operations);

Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product Revision); dan

Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru (Product Transition).

1. Product Operations

Sifat-sifat operasional suatu software berkaitan dengan hal-hal yang harus diperhatikan oleh para
perancang dan pengembang yang secara teknis melakukan penciptaan sebuah aplikasi. Hal-hal yang
diukur di sini adalah yang berhubungan dengan teknis analisa, perancangan, dan konstruksi sebuah
software.

Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan sifat-sifat operasional software adalah:

· Correctness : sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan mission objective dari users;

· Reliability : sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan
ketelitian yang diperlukan;

· Efficiency : banyaknya sumber daya komputasi dan kode program yang dibutuhkan suatu software
untuk melakukan fungsinya;

· Integrity : sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang tidak berhak dapat
dikendalikan; dan

· Usability : usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan
mengartikan output dari software.

2. Product Revision

Setelah sebuah software berhasil dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal
yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi. Sebuah software yang dirancang dan
dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah dapat direvisi jika diperlukan. Seberapa jauh software
tersebut dapat diperbaiki merupakan faktor lain yang harus diperhatikan.

Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan kemampuan software untuk menjalani perubahan adalah:

· Maintainability : usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan (error)
dalam software.
· Flexibility : usaha yang diperlukan untuk melakukan modifikasi terhadap software yang
operasional.

· Testability : usaha yang diperlukan untuk menguji suatu software untuk memastikan apakah
melakukan fungsi yang dikehendaki atau tidak.

3. Product Transition

Setelah integritas software secara teknis diukur dengan menggunakan faktor product operational dan
secara implementasi telah disesuaikan dengan faktor product revision, faktor terakhir yang harus
diperhatikan adalah faktor transisi – yaitu bagaimana software tersebut dapat dijalankan pada beberapa
platform atau kerangka sistem yang beragam.

Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan tingkat adaptibilitas software terhadap lingkungan baru:

· Portability : usaha yang diperlukan untuk mentransfer software dari suatu hardware dan/atau
sistem software tertentu agar dapat berfungsi pada hardware dan/atau sistem software lainnya.

· Reusability : sejauh mana suatu software (atau bagian software) dapat digunakan ulang pada
aplikasi lainnya

· Interoperability : usaha yang diperlukan untuk menghubungkan satu software dengan lainnya

Dalam pengembangannya lebih lanjut, ketiga aspek tersebut kerap dihubungkan dengan sejumlah metric
yang sering digunakan sebagai alat ukur dalam membandingkan kualitas software satu dengan lainnya.

Adapun metric yang dimaksud dalam skema pengukuran di atas adalah sebagai berikut:

Auditability : kemudahan untuk memeriksa apakah software memenuhi standar atau tidak;

Accuracy : ketelitian dari komputasi dan kontrol;

Communication Commonality : sejauh mana interface, protokol, dan bandwidth digunakan;

Completeness : sejauh mana implementasi penuh dari fungsi-fungsi yang diperlukan telah tercapai;

Conciseness : keringkasan program dalam ukuran LOC (line of commands);

Consistency : derajat penggunaan teknik-teknik desain dan dokumentasi yang seragam pada seluruh
proyek pengembangan software;

Data Commonality : derajat penggunaan tipe dan struktur data baku pada seluruh program;

Error Tolerance : kerusakan yang terjadi apabila program mengalami error;

Execution Efficiency : kinerja run-time dari program;

Expandability : sejauh mana desain prosedur, data, atau arsitektur dapat diperluas;
Generality : luasnya kemungkinan aplikasi dari komponen-komponen program;

Hardware Independence : sejauh mana software tidak bergantung pada kekhususan dari hardware
tempat software itu beroperasi;

Instrumentation : sejauh mana program memonitor operasi dirinya sendiri dan mengidentifikasi error
yang terjadi;

Modularity : functional independence dari komponen-komponen program;

Operability : kemudahan mengoperasikan program;

Security : ketersediaan mekanisme untuk mengontrol dan melindungi program dan data terhadap akses
dari pihak yang tidak berhak;

Self-Dokumentation : sejauh mana source-code memberikan dokumentasi yang berarti;

Simplicity : kemudahan suatu program untuk dimengerti;

Traceability : kemudahan merujuk balik implementasi atau komponen program ke kebutuhan pengguna
software; dan

Training : sejauh mana software membantu pemakaian baru untuk menggunakan sistem.

Melihat penjelasan tersebut, maka terlihat bahwa faktor harga dan tipe vendor tidak secara langsung
berpengaruh terhadap baik atau berkualitas tidaknya sebuah produk software. Namun, merupakan
suatu kenyataan bahwa kebanyakan vendor ternama telah memiliki pengalaman selama berpuluh-puluh
tahun dalam menerapkan metodologi pengembangan software yang berpegang teguh pada pencapaian
aspek-aspek kualitas standar yang ada. Jika metodologi yang digunakan perlu menerapkan langkah-
langkah yang menyerap cukup banyak sumber daya perusahaan, maka dengan sendirinya software yang
dijual atau dikembangkan pun pada akhirnya menjadi mahal.

Khusus untuk perusahaan yang ingin bekerjasama dengan pihak ketiga atau vendor dalam
mengembangkan perangkat lunak yang spesifik, maka ada baiknya dicek apakah vendor yang
bersangkutan telah memiliki sertifikat CMM (Capability Maturity Model) dan berada pada level berapa
perusahaan tersebut. Paling tidak, yang bersangkutan harus memiliki sertifikat dengan minimum level 3
(dari skala 5) sebagai jaminan bahwa software yang dihasilkan benar-benar berkualitas. CMM adalah
sebuah standar pengembangan software berkualtias yang diperkenalkan oleh Software Engineering
Institute (SEI) dan diakui kehandalannya di seluruh dunia.

Mengenai cara meyakinkan pimpinan mengenai pengadaan software yang mahal, memang perlu
dilakukan proses analisa biaya dan manfaat (cost-benefit analysis). Tentu saja hal ini harus dilakukan
secara “case-by-case”, karena setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda dan
beranekaragamnya karakteristik dari software. Namun, di era globalisasi dan informasi ini perlu
direnungkan oleh para pimpinan akan pendapat berikut ini:
“… bukan jamannya lagi memikirkan manfaat apa yang akan diperoleh perusahaan dengan menerapkan
teknologi informasi, namun yang perlu direnungkan apakah perusahaan akan tetap dapat bertahan dan
memenangkan persaingan usaha tanpa menggunakan teknologi informasi”

2.4. JENIS-JENIS SOFTWARE

Software akuntansi dibagi beberapa jenis yaitu :

1. Software Akuntansi Untuk Bisnis Skala Kecil

Bisnis kecil yang terdiri dari UKM dengan skala rumahan dan bisnis pribadi secara personal, seperti
online freelancer dan wiraswasta offline. Penggunaan software akuntansi dalam hal ini untuk mengelola
pendapatan dan pengeluaran keuangan. Software yang digunakan yaitu :

a. ePeachtree (Best Software)

b. MYOB plus for Windows (MYOB software)

c. Peachtree Complete Accounting (Best Software)

d. QuickBooks Online (Intuit)

e. Small Business Manager (Microsoft)

2. Software Akuntansi Untuk Bisnis Skala Menengah

Dalam software ini format laporan keuangan telah berkembang menjadi lebih kompleks karena adanya
piutang dan utang, hubungan supllier, mitra usaha dan penanaman modal. Seperti promosi, investasi
gedung, sewa lahan.

Software akuntansi yang digunakan yaitu:

a. BusinessVision 32

b. MAS 90 & MAS 200

c. QuicksBooks Pro 2003

d. ACCPAC Advantage Series Corporate Edition

e. ACCPAC Pra Series

f. Vision Point 2000

g. Great Plains

h. Navision
i. SouthWare Excellence Series

j. SYSPRO

3. Software Akuntansi Untuk Bisnis Skala Besar

Manajemen keuangan tidak mencatat keluar masuknya uang, tetapi juga mempertimbangkan
pembagian saham dan investasi jangka panjang.

Software akuntansi yang digunakan yaitu :

a. Axapta (Microsoft Software)

b. e-Business Suite (Oracle)

c. MAS 500 (Best Software)

d. Solomon (Microsoft)

e. ACCPAC Advantage Series Enterprise Edition (Best Software)

2.5. SOFTWARE YANG DIGUNAKAN UNTUK PERHITUNGAN AKUTANSI MENGGUNAKAN MYOB


ACCOUNTING 17

MYOB (Mind Your Own Business) Accounting merupakan software olah data akuntansi secara terpadu
(integrated software), yaitu proses pencatatan data transaksi akuntansi dilakukan dengan cara mengentri
data transaksi melalui media formulir yang terdapat dalam command centre, kemudian program MYOB
akan memproses secara otomatis, cepat, tepat, dan terpadu ke dalam seluruh catatan akuntansi dan
berakhir dengan laporan keuangan. MYOB Accounting dapat diterapkan pada berbagai jenis perusahaan,
baik bidang jasa, dagang (retail) maupun industri (pengolahan), dan pertanian serta usaha-usaha yang
lain.

Software ini dibuat oleh MYOB Limited Australia dan sudah dipakai di berbagai Negara, baik di Eropa,
Amerika, Kanada, dan Asia. Saat ini sudah hadir MYOB Accounting versi 17. MYOB Accounting memiliki
berbagai kelebihan di antaranya:

Kelebihannya :

1. User friendly (mudah digunakan), bahkan oleh orang awam yang tidak mempunyai pengetahuan
mendasar tentang akuntansi.

2. Tingkat keamanan yang cukup valid untuk setiap user.


3. Kemampuan eksplorasi semua laporan ke program Excel tanpa melalui proses ekspor/impor file
yang merepotkan.

4. Kemampuan trash back semua laporan ke sumber dokumen dan sumber transaksi.

5. Dapat diaplikasikan untuk 105 jenis perusahaan yang telah direkomendasikan.

6. Menampilkan laporan keuangan komparasi (perbandingan) serta menampilkan analisis laporan


dalam bentuk grafik.

7. Mudah dipahami dan digunakan, sehingga bisa diajarkan kepada siswa SMK/SMA dan mahasiswa,
maupun dipelajari oleh user secara mandiri untuk aplikasi langsung dalam pengelolaan perusahaan.

8. Bisa diterapkan untuk jenis usaha yang ada di Indonesia, baik untuk skala kecil, menengah, dan
besar.

Kekurangannya :

1. Tidak ada module fixed assets, sehingga apabila perusahaan memerlukan modul untuk mengelola
assets yang dimiliki maka harus membeli add on lagi

2. Tidak ada module Intercompany Reporting, sehingga apabila perusahaan memerlukan modul untuk
membuat laporan keuangan konsolidasi maka harus membeli add on lagi

3. Kelemahan Multi Warehouse yang mengakibatkan pengelolaan atas barang konsinyasi relatif sulit
dikelola di dalam MYOB.

4. Tidak dapat digunakan untuk mengelola perusahaan dengan multi company, artinya laporan
konsolidasi tidak dapat diharapkan dapat dibuat dengan menggunakan MYOB.

5. Database MYOB merupakan file based sehingga kurang optimal jika digunakan untuk transaksi yang
besar dan kompleks. Isu terbaru MYOB akan menggunakan server-based untuk databasenya sehingga
optimalisasi pengolahan data lebih realistis.
BAB III

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Dari penjabaran yang telah dijelaskan, saya dapat disimpulakan bahwa dalam perusahaan yang besar
sebaiknya menggunakan software akuntansi karena dengan menggunakan ini dapat menghemat waktu
atau dengan kata lain lebih praktis.

Namun dalam pemilihannya ada hal – hal yang harus kita perhatikan, jangan asal terkenal kemudian kita
langsung membelinya. Namun untuk perusahaan yang baru merintis disarankan untuk dapat
menggunakan jasa tailor made agar software yang di inginkan sesuai dengan jenis dan system yang
dinginkan.

Dan perlu kita menyadari bahwa perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam teknologi informasi
dan komunikasi sangat berperan penting dalam dunia pendidikan dan bisnis. Hal ini dikatakan penting
karena dunia usaha menuntut setiap jenis usaha mengikuti perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang pesat secara up to-date.

Pesatnya perkembangan ini membuat setiap orang yang terlibat dalam dunia usaha untuk selalu
mengikuti kemajuan teknologi ini.

Salah satu perkembangan teknologi informasi dalam dunia usaha yang umum dipakai di dunia usaha di
luar negeri adalah Aplikasi Akuntansi Komputer, namun sayangnya teknologi informasi ini masih belum
umum untuk dunia usaha di Indonesia.

B. SARAN

Walaupun pada dasarnya setiap perusahaan mengolah data dengan cara yang sama namun besar kecil
perusahaan, jenis usaha dan teknologi yang digunakan serta pengaruh sumber daya lainnya
menyebabkan system akuntansi satu perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda.

Dengan adanya software akunatnsi dinilai cukup praktis dalam pelaksanaan siklus akuntansi nnamun
pengguna software harus benar – benar mengetahui ara kerjanya karena sedikit saja melakukan
kesalahan maka dia harus mengulang dari awal prose pekerjaannya.
MS.Excel merupakan program spredsheet keluaran Microsoft. Diakui atau tidak, MS.Excel telah menjadi
bagian dari setiap aktifitas pekerjaan kita, khususnya dalam hal pembuatan tabel, penghitungan
keuangan, grafik, dan lain sebagainya.

Meskipun sebuah perusahaan telah menggunakan sebuah program khusus (software) dalam hal
pengelolaan keuangannya, saya yakin mereka tetap memanfaatkan MS.Excel untuk pengolahan data
yang tidak bisa ditangani oleh sebuah software. Biasanya, Informasi yang dihasilkan oleh software di olah
lebih lanjut menggunakan MS.Excel untuk keperluan yang "berbeda". Sehingga keberadaan MS.Excel
tidak bisa dilepaskan begitu saja ketika perusahaan telah mengimplementasikan software keuangan.

Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan

- Bisa membuat tabel dengan cepat dan mudah

- Bisa menghitung jumlah keuangan tanpa menggunakan kalkulator sendiri

- Dapat mempersingkat waktu

Kekurangan

- File bisa terserang virus yang dapat merugikan

- Dapat mengabaikan kemampuan tangan ketimbang kemampuan teknologi


- Dapat membuat para pekerja akuntan menjadi malas berhitung

Anda mungkin juga menyukai